PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENERAPAN MODEL CONCEPT ATTAINMENT DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MA

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICTION, OBSERVATION, AND EXPLANATION) DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 1 JENGGAWAH

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY (GD) DISERTAI MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN IPA (FISIKA) DI SMP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DISERTAI PETA KONSEP DI MAN 2 JEMBER (Pada Pokok Bahasan Kinematika Gerak Lurus)

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

HASIL BELAJAR IPA SISWA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

Dewa Ayu Desinta Ratna Dewi, 1) Singgih Bektiarso, 1) Subiki 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING DISERTAI METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMA NEGERI KALISAT

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

SP Baddarudin et al., The Influence of Problem Based Learning Model

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

Cahyono et al., Model Pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating...

Laela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Kata Kunci : strategi belajar peta konsep, hasil belajar, penelitian eksperimen, kurikulum KTSP.

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

PEMBELAJARAN GERAK LURUS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DISERTAI LKS DI KELAS X MA NEGERI 1 JEMBER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERRING

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERORIENTASI KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL. Oleh: Frety Lutviana Saputri NIM

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KURIKULUM 2013TERHADAP HASIL BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA KELAS VII SMP DI KABUPATEN JEMBER

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

Muhammad Habibi Rio Andika*,Hendar sudrajat**, M. Rahmad** ABSTRACT

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

DAMPAK MODEL INKUIRI TERBIMBING DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN IPA FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL INQURI TERBIMBING DISERTAI PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MAN 1 JEMBER

Ika Permata Sari, 2) Yushardi, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

PENERAPAN MODEL INQUIRY DENGAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI MTs ARTIKEL. Oleh: Zuhriyati NIM

IMPLEMENTASI MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) PADA PEMBELAJARAN GERAK MELINGKAR DI SMA.

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

BAB I PENDAHULUAN. umum, yaitu gabungan antara fisika, kimia, dan biologi yang terpadu. Materi

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

Unnes Physics Education Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DISERTAI MEDIA JIGSAW PUZZLE COMPETITION PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Jenny Oka Puspitasari, Subiki, Trapsilo Prihandono

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI KELAS VII.B SMP NEGERI 10 KOTA BENGKULU

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP SKRIPSI. Oleh

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP 1) SeptianaManda Sari, 2) Indrawati, 2) Rif ati Dina Handayani 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan FisikaFKIP Universitas Jember Email: mandasari_septiana68@yahoo.co.id ABSTRAC The research focused on the influence of PBL to students science process skills and students physics achievement. The purposes of this research are (1) to describe students science process skills the using Problem Based Learning model in learning physics, (2) to examine the effect Problem Based Learning model to students physics achievement in learning physics. The type of this research is experiment by using post-test only control desig. Sample of the research are VIIIE as an experiment class and VIIIB as an control class. The techniques of data collection are observation, test,documentation, interview and portfolio. The techniques of data analysis using descriptive analysis and Independent Sample T-Test by SPSS version 16. The result of the research are (1) average value students science process skills is 79, (2) students physics achievement acquired of analytical results Independent-Sample T-test Sig. (1-tailed) of 0.002.The research can be concluded that (1) the average students science process skillsin good criteria, (2) there are effect of problem based learning model to students achievement in learning physics. Kata kunci : problem based learning model, science process skills, physics achievement. PENDAHULUAN Trianto (2011:137) menyatakan bahwa fisika merupakan salah satu cabang dari IPA dan merupakan ilmu yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep. Dapat dikatakan bahwa hakikat fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah yang tersusun atas tiga komponen terpenting berupa konsep, prinsip dan teori yang berlaku secara universal. Tujuan pembelajaran fisika secara umum adalah menguasai pengetahuan, konsep dan prinsip fisika, serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (Depdiknas 2003:7). Menurut Bektiarso (2000:11), 103

Septiana, Pengaruh Model Pembelajaran PBL... 104 hakikat mempelajari fisika adalah membahas, mengkaji dan membuktikan adanya fakta dan asumsi tentang gejalagejala fisika. Sehingga dalam pembelajaran fisika siswa dituntut untuk memahami dan mampu mengaplikasikan materi fisika dalam kehidupan seharihari. Masalah utama pembelajaran yang masih banyak ditemui adalah tentang rendahnya hasil belajar peserta didik. Berdasarkan kajian data, diketahui bahwa hasil belajar siswa SMP masih rendah dalam hal pencapaian nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM 75), terutama untuk mata pelajaran IPA (Rosidah 2014:66). Davis (dalam Rusman, 2013:229) mengemukakan, salah satu kecenderungan yang sering dilakukan adalah melupakan hakikat pembelajaran yang sesungguhnya di mana seharusnya menekankan pada belajarnya siswa, dan bukan pada mengajarnya guru. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran dalam pembelajaran IPA khusunya bidang fisika haruslah dilatarbelakangi oleh suatu faktor yang kontekstual dan dilandaskan pada pertimbangan untuk menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang tidak hanya menerima (pasif) ketika belajar di dalam kelas, namun juga harus dapat menempatkan siswa sebagai insan yang alami, memiliki pengalaman, keinginan, dan pikiran yang dapat dimanfaatkan untuk belajar, baik secara individu maupun kelompok sehingga keterampilan-keterampilan belajar siswa diharapkan akan meningkat. Peningkatan keterampilan terutama keterampilan proses akan diikuti pula oleh peningkatan hasil belajar, sehingga kualitas pendidikan dapat menjadi lebih baik.menurut Wahyudi (2015:6)Keterampilan proses sains merupakan keterampilan yang melibatkan segenap kemampuan siswa dalam memperoleh pengetahuan berdasarkan fenomena. Menurut Arends (dalam Trianto, 2011:51), model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk didalamnya tujuantujuan pengarahan, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.salah satu model pembelajaran yang memiliki kriteria di atas adalah model problem based learning (PBL). Model Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu bentuk perubahan polapikir dari teacher centered menuju students centered. Menurut KuoShu Huang ( dalambungel, 2014:47) PBL adalah desain kurikulum yang diidentifikasi siswa tidak sebagai penerima pasif pengetahuan tetapi sebagai pemecah masalah yang bisa mengembangkan pengetahuan. Dalam model PBL, siswa tidak hanya harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam memecahkan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis. Model ini merupakan inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktikempirik. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh: Sumarji (2009) dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika dan Tegangan di SMK telah mencapai keberhasilan dalam tujuan penelitiannya, dan Sumaji menyimpulkan bahwa : 1) penerapan model PBL dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pemecahan masalah Mata Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X TKB 1 ; 2) Penerapan pembelajaran model PBL dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah Mata

105 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 103-108 Pelajaran Ilmu Statika dan Tegangan di kelas X TKB1 SMK Negeri 1 Singosari. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mengambil judul Pengaruh Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Terhadap Keterampilan Proses dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Fisika di SMP. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan keterampilan proses siswa menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran fisika di SMP, (2) Mengkaji pengaruh model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika di SMP. METODE Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model PBL adalah sebagai berikut: (1) Pendahuluan merupakan upaya guru untuk menyampaikan tujuan pembelajaran. (2) Orientasi masalah merupakan upaya guru untuk menyajikan permasalahan yang sesuai dengan kehidupan nyata melalui LKS. (3) Mengorganisasikan siswa untuk belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa memahami dan mendefinisikan permasalahan pada LKS serta menyiapkan langkah-langkah penyelidikan. (4) Membantu menyelidiki secara mandiri atau kelompok merupakan upaya guru untuk membimbing siswa melalukan percobaan untuk memperoleh informasi. (5) Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja merupakan upaya guru untuk membantu siswa menyiapkan hasil percobaan serta menjawab analisa data sebagai sebuah laporan. (6) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah merupakan upaya guru untuk mengevaluasi proses pemecahan masalah. Jenis penelitian adalah true experimental. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Jember pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Responden penelitian ditentukan setelah uji homogenitas. Penentuan sampel dengan metode cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan post-test only control design. R X O 1 R O 2 Gambar 1. Post-test only control design Keterangan: R = Random X = Perlakuan proses belajar mengajar menggunakan model PBL O 1 = nilai hasil belajar O 2 = nilai hasil belajar Teknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi menggunakan lembar observasi keterampilan proses sains, tes menggunakan perangkat tes hasil belajar, portofolio menggunakan lembar portofolio keterampilan proses sains, dokumentasi berupa daftar nama, nilai ulangan fisika sebelum penelitian, dan foto kegiatan pembelajaran saat penelitian, wawancara menggunakan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan criteria keterampilan proses sains siswa yang terdapat pada Tabel 1 dan uji Independent Samples T- Test dengan program SPSS versi 16. Tabel 1.Kriteriaketerampilan proses siswa Interval Kriteria 75% Skor 100% Baik 55% Skor 100% CukupBaik 40% Skor 100% KurangBaik Skor<40% TidakBaik (Widayanto, 2009)

Septiana, Pengaruh Model Pembelajaran PBL... 106 HASIL DAN PEMBAHASAN Keterampilan proses sains siswa Penelitian keterampilan proses sains siswa diperoleh dari dua metode pengambilan data, yaitu melalui metode observasi yang dilakukanoleh observer serta metode portofolio yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa pada lembar kerja siswa yang dinilai oleh peneliti. Adapun rekapitulasi keterampilan proses sains dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil rekapitulasi keterampilan proses sains Nilai Indikator KPS Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata Kriteria Melakukan eksperimen 74 79 77 Baik Melakukan observasi 80 91 86 Baik Memproses data 77 84 81 Baik Mengkomunikasikan 79 74 77 Baik Menyusun hipotesis 73 89 81 Baik Mengklasifikasikan 73 83 78 Baik Menyimpulkan 68 78 73 Cukup Baik Rata-rata 79 Baik Tabel 2 menyatakan bahwa aspek keterampilan proses sains siswa yang paling rendah adalah menyimpulkan hasil penelitian yaitu 73. Pada saat proses pembelajaran berlangsung terlihat bahwa siswa lebih aktif terutama saat melakukan eksperimen dan melakukan pengamatan. Namun, pada aspekmenyimpulkan hasil eksperimen, siswa masih belum terbiasa untuk mengungkapkan pendapatnya. Serta masih adanya rasa takut dan kurang rasa percaya diri ketika pendapatnya berbeda dengan kelompok lain. Hal ini yang menyebabkan aspek menyimpulkan memiliki nilai yang paling rendah daripada aspek lainnya. Aspek keterampilan proses sains siswa yang paling tinggi adalah keterampilan melakukan observasi dengan perolehan nilai 86. Hal ini dikarenakan pengamatan berorientasi pada penyajian masalah nyata yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari - hari sebagai topik pembelajaran, sehingga siswa akan lebih tertarik untuk memperhatikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learningdapat merangsang peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan nilai nilai rata-rata keterampilan proses sain siswa diperoleh nilai 79 maka keterampilan proses sains siswa tersebut dapat dikategorikan baik. Hal ini sesuai dengan penelitian Prima dan Kaniawati (2011) dengan hasil penelitian adanya peningkatan keterampilan proses sains yang lebih tinggi pada kelas eksperimen dengan perbedaan sangat signifikan dibandingkan dengan peningkatan keterampilan proses sains pada kelas kontrol.sama halnya dengan penelitian Purba (2015) dengan hasil penelitian Keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran problem bassed learning lebih baik dari keterampilan proses sains siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. HasilBelajar Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah kognitif. Nilai ranah kognitif diperoleh berdasarkan

107 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 2, September 2016, hal 103-108 hasil tes (post-test). Adapun hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Data HasilBelajar Eksperimen 70 Kontrol 61 Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas control. Berdasarkan analisis Independent sample t-test hasil belajar kompetensi pengetahuan sig(1-tailed) sebesar 0,002 atau 0,002<0,05. Jika dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan maka hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol (Ha diterima, Ho ditolak), artinya model problem based learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika yang diajarkan dengan menggunakan problem based learning lebih baik dari pada yang menggunakan model yang biasa digunakan di sekolah. Hal ini sesuai dengan penelitian Widodo (2013) dengan hasil penelitian Metode problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIA di MTs Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo pada pokok bahasan wujud zat dan perubahannya. Samahalnya dengan penelitian Wulandari (2013) dengan hasil penelitian Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang diajar dengan metode PBL dengan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi. Hasil belajar siswa yang diajar dengan metode PBL lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode pembelajaran demonstrasi. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan dan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Keterampilan proses sains siswa dengan pembelajaran menggunakan model problem based learning diperoleh nilai rata rata yang signifikan dantermasuk pada kategori baik, (2) Ada pengaruh model problem based learning terhadaphasil belajar siswa dalam pembelajaran sains di SMP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang diberikan sebagai berikut: (1) Bagi guru, dalam menggunakan model problem based learning perlu pengaturan waktu yang tepat agar proses KBM berjalan maksimal. Selain itu hendaknya jumlah kelompok tidak terlalu banyak agar setiap siswa mendapat tugas dalam setiap kelompoknya, (2) Bagi penelitilain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan untuk penelitian selanjutnya pada topik pembelajaran yang berbeda atau bahkan pada mata pelajaran yang berbeda, tentunya dengan memperhatikan kendala-kendala yang dialami. DAFTAR PUSTAKA Bektiarso. 2000. Pentingnya Konsepsi Awal dalam Pembelajaran Fisika. Jurnal Saintifika Vol. 1 (1), hal 11-20. Bungel. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Smp Negeri 4 Palu Pada Materi Prisma.JurnalElektronikPendidik anmatematikatadulako, Vol. 2 (5), hal45-53

Septiana, Pengaruh Model Pembelajaran PBL... 108 Depdiknas. 2003. Standart Kompetensi mata pelajaran fisika SMA & MA. Jakarta: Balitbang Depdiknas Prima dan Kaniawati. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Pendekatan Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Elastisitas pada Siswa SMA. Jurnal pengajaran MIPA, Vol. 16(1), hal 179-184 Purba. 2015. Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) dengan Pemahaman Konsep Awal Terhadap Keterampilan Proses Sains (KPS) Siswa SMA. Jurnal pendidikan fisika indonesia, Vol 4 (2), hal 8-13 Rosidah. 2014.Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) PadaPembelajaranHukum- HukumDasar Kimia DitinjauDariAktivitas Dan HasilBelajarSiswaKelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 (3), hal 66-75 Rusman. 2013. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyudi. 2015. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar BiologiSiswaKelas X SMA Negeri Jumapolo Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Bio- Pedagogi, Vol. 4 (1), hal 5-11 Widayanto. 2009. Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X Melalui Kit Optik. Jurna lpendidikan fisika indonesia, Vol. 5 (1),hal 1-7 Widodo.2013. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal fisika indonesia, Vol. XVII (49), hal32-35 Wulandari, Bekti. 2013. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar PLC Di SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3(2), hal 178-19 Sumarji. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Pemecahan Masalah Ilmu Statika dan Tegangan di SMK. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, Vol. 32(2), hal 129-140