Retikulum Endoplasma (Mader, 2000) 1
RETIKULUM ENDOPLASMA Ada dua jenis retikum endoplasma (ER) yang melakukan fungsi yang berbeda di dalam sel: Retikulum Endoplasma kasar (rough ER), yang ditutupi oleh ribosom pada permukaan luarnya, berfungsi pada sintensis protein. Retikum Endoplasma halus (smooth ER) tidak ditutupi oleh ribosom dan terutama dilibatkan pada metabolisme lipid dari pada protein Percobaan yang dilakukan oleh George Palade menyimpulkan suatu jalur untuk protein yang disekresi, yang disebut secretory pathway yaitu: ER kasar Golgi vesikel sekretori eksterior (bagian luar sel). Protein yang ditujukan untuk tetap berada pada sitosol atau yang diperuntukkan bagi nukleus, mitokondria, kloroplas, atau peroksisom disintesis pada ribosom bebas dan dilepaskan ke dalam sitosol ketika translasinya selesai. Sebaliknya, sebagian besar protein yang ditujukan untuk sekresi atau yang diperuntukkan bagi ER, apparatus Golgi, lisosom, atau membran plasma disintesis pada ribosom yang terikat membran dan ditransfer Tuti N. dan Sri ke S., FIK dalam 2009 ER kasar sebagai proses 2 translasinya.
MITOKONDRIA Fungsi tempat pembentukan energi metabolik pada sel eukariotik Berbeda dengan organel lainnya, mitokondria memiliki genom organel (memiliki DNA sendiri yang mengkode rrna, trna), sehingga dapat mensintesis protein. Mitokondria selain mendapatkan protein dari yang disintesisnya sendiri, juga mendapatkan protein dari luar melalui import protein dari ribosom ke mitokondria. Bagian-bagian dari mitokondria: 1. Membran paling luar (outer membrane) 2. Membran dalam (inner membrane) 3. Ruang antar membran (intermembrane space) 4. Ruang paling dalam (matrix) 3
MITOKONDRIA MATRIKS MITOKONDRIA 1. Sistem genetik mitokondria 2. Enzim-enzim yang bertanggungjawab untuk siklus asam sitrat. Tahap awal dari glikolisis (perubahan glukosa piruvat) terjadi di sitosol. Piruvat kemudian ditransport ke dalam mitokondria untuk dioksidasi sempurna menjadi CO₂dan ATP melalui siklus asam sitrat INNER MEMBRANE Berfungsi sebagai tempat terjadinya fosforilasi oksidatif (proses pembentukan ATP akibat transfer elektron dari NADH atau FADH₂kepada O₂ melalui serangkaian pengemban elektron). OUTER MEMBRANE Mengandung porin yang dapat dilewati oleh molekul-molekul kecil (<6000 dalton) 4
Mitokondria (Mader, 2000) 5
LISOSOM Lisosom adalah organel yang dibatasi membran, mengandung enzim hidrolitik, yang dapat mendegradasi (mencerna) makromolekul (protein, polisakarida, asam nukleat, lipid) Lisosom mengandung sekitar 40 jenis enzim hidrolitik, yang meliputi protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, dan sulfatase, yang ekseluruhannya merupakan asam hidrolase. Asam hidrolase aktif pada ph asam (sekitar 5), tetapi tidak aktif pada ph netral (sekitar 7,2). Untuk mempertahankan keasaman ph internalnya, lisosom harus secara aktif meningkatkan ion H+ (proton), yaitu dengan menggunakan pompa proton yang memerlukan energi dalam bentuk hidrolisis ATP. 6
Lisosom (Raven, 2002) 7
PEROKSISOM Peroksisom terdapat pada semua sel eukariotik Peroksisom mengandung enzim oksidatif, seperti katalase dan urate oksidase yang dapat menggunakan molekul oksigen untuk menghilangkan atom hidrogen dari substrat organik spesifik, dalam suatu reaksi oksidatif yang menghasilkan hidrogen peroksida (H₂O₂) : RH₂+ O₂ R + H₂O₂ Katalase menggunakan H₂O₂yang dihasilkan oleh enzim lain dalam organel untuk mengoksidasi berbagai substrat lainnya, yang meliputi fenol, asam format, formaldehid, dan alkohol melalui reaksi peroksidatif: H₂O₂+ R H₂ R + 2H₂O Jenis reaksi oksidatif ini terutama penting pada selsel liver dan ginjal, di mana peroksisom berfungsi sebagai detoksifikasi molekul-molekul toksik yang 8 masuk aliran darah