Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN SAK ETAP DAN SAK IFRS ATAS PEROLEHAN ASET TETAP DAN KAITANNYA DENGAN ASPEK PERPAJAKAN.

30 Juni 31 Desember

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT GARUDA METALINDO Tbk

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

PT JAYA REAL PROPERTY TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2010

30 September 31 Desember Catatan

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Carl (2015:3), Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai

Catatan 31 Maret Maret 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

JUMLAH AKTIVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI REVALUASI ASET TETAP BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 79 TAHUN 2008 PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DENGAN METODE COMMON SIZE PADA PT. HOLCIM INDONESIA Tbk.

Pengaruh Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Komersial dan Fiskal Terhadap Penghasilan Kena Pajak. Oleh : Khasanah Sahara

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PERENCANAAN PAJAK ATAS KEPEMILIKAN AKTIVA TETAP DENGAN METODE FINANCE LEASE (Studi Kasus Pada CV Berkah Bumi Mandiri).

ASET Catatan 31 Maret Desember 2012

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK (PERIODE ) ISNI NURCAHYANI AKUNTANSI

ANALISIS PROSPEKTIF LAPORAN KEUANGAN PT. GUDANG GARAM Tbk. Tugas Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

ANALISIS PERENCANAAN PAJAK ATAS PEROLEHAN ALAT BERAT SERTA PENGARUHNYA TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPh TERUTANG (STUDI KASUS PADA PT APMS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Perencanaan Pajak Sehubungan Pembelian Aktiva Tetap Berwujud Secara Tunai, Kredit dan Leasing

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE 6 BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (UNAUDITED)

REVALUASI ASET TETAP PADA BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perlakuan Akuntansi Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Kewajiban Pajak pada PT Synergy Indonesia

Tabel 5.1. Daftar Jenis Kendaraan CV. METROPOLITAN HOME. Umur Manfaat. B. Perbandingan Perolehan Kendaraan melalui Pembelian Tunai, Kredit

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR

ANALISIS KETENTUAN FISKAL TERHADAP LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL UNTUK MENENTUKAN BESARNYA PPh TERHUTANG Studi Kasus pada Yayasan Pendidikan YPKTH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi PSAK 16 Tentang Aset Tetap pada PT. SBP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PERENCANAAN PAJAK (S1 AK ALIH JENIS)

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

AKTIVA TETAP BERWUJUD (FIXED ASSETS)

Oleh : Tita Safitriawati. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. dan kemudian menguraikannya secara keseluruhan. Data yang digunakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan. Umum dann Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. SEPATU BATA Tbk. Di Susun oleh : DENNIS 3 EB

f 2010 Debet Kredit April 2 Kas Simpanan Pokok

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. entitas pada tanggal tertentu. Halim (2010:3) memberikan pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

PT SKYBEE Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

PENGARUH PENYUSUTAN AKTIVA TETAP TERHADAP LABA DAN PENGHEMATAN PAJAK PADA PT. KUKAR MANDIRI SHIPYARD. Popi Surita Kartini

IMPLEMENTASI TAX PLANNING DALAM UPAYA PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN (Studi Pada Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Wanita Jawa Timur)

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aktiva Tetap Tanaman Menghasilkan. menghasilkan, ada beberapa defenisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

BAB X SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP DAN AMORTISASI ASET TIDAK BERWUJUD

BAB 7 ASET TETAP. dilakukan agar bisa digunakan secara optimal selama umur ekonominya.

BANK SHINHAN INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

ANALISIS PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN KETERKAITANNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PG. TOELANGAN SIDOARJO

Penerapan Konsep Nilai Waktu Uang Pada Penyusutan Aktiva Tetap dan Pengaruhnya Terhadap Kewajiban Pajak pada PT Synergy Indonesia

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS PADA PT. ASTRA INTERNATIONAL, TBK

Transkripsi:

ANALISIS PERHITUNGAN PENYUSUTAN ATAS AKTIVA TETAP BERWUJUD BERUPA KOMPUTER, PRINTER, SCANNER DAN SEJENISNYA GUNA MENGHEMAT BEBAN PAJAK BADAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NO.96/KMK.03/2009 (STUDI KASUS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) KOTA KEDIRI) Oleh: Novia Ramayanti Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK Analisis Perhitungan Penyusutan Atas Aktiva Tetap Berwujud Berupa Komputer, Printer, Scanner dan Sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009 (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia (Persero) kota Kediri)bertujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung penyusutan aktiva tetap berupa komputer, printer, scanner Dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan Metode Garis Lurus diperoleh beban sebesar Rp.7.204.850. Sedangkan perhitungan penyusutan dengan menggunakan Metode Saldo Menurun diperoleh beban sebesar Rp.8.542.140. Besarnya penghematan Pajak Badan jika PT. Pos Indonesia Menggunakan Saldo Menurun dalam menghitung pajaknya sebesar Rp.1.337.290. Kata Kunci : Penyusutan Aset Tetap, Beban Pajak Badan. ABSTRACT Analysis of Depreciation Calculation on Tangible Fixed Assets in the form of Computers, Printers, Scanners and the like to Save the Body Tax Burden Based on Minister of Finance Decree No.96 / Kmk.03 / 2009 (Case Study At PT Pos Indonesia (Persero) Kediri) This is to calculate the depreciation of fixed assets in the form of computers, printers, scanners Using the straightline method and the declining balance. The results showed that by using the method of straight line obtained load of Rp.7.204.850. While the calculation of depreciation using the Decrease Balance Method obtained the burden of Rp.8.542.140. The amount of corporate tax savings if PT. Pos Indonesia Using Balance Decreased in calculating the tax of Rp.1.337.290. Keywords: Depreciation of Fixed Assets, Corporate Tax Burden.

Perusahaan merupakan suatu tempat untuk melakukan kegiatan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan dari perusahaan adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendapatkan keuntungan yang cukup untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam mencapai tujuan yang diharapkan, perusahaan banyak mengalami masalah. Oleh karena itu perusahaan akan berusaha untuk mencapai tujuannya. Bagi perusahaan pembayaran pajak merupakan sebuah beban sehingga perusahaan perlu merencanakan pajak sehingga dapat menghemat pajak sekecil mungkin, dengan menggunakan metode penyusutan. Penyusutan adalah alokasi harga perolehan ke periodeperiode penerimaan manajemen ekonomi dari suatu aset beban menunjukan adanya penurunan nilai karena kegunaan atau karena berlalunya waktu. Besar kecilnya penyusutan suatu aktiva tetap tergantung beberapa faktor antara lain harga perolehan, penentuan umur manfaat dan metode penyusutan aktiva tetap. Masingmasing metode penyusutan akan menghasilkan nilai penyusutan yang berbeda, sehingga besar kecilnya pembebanan setiap tahun tergantung pada pemilihan metode penyusutan aktiva tetap. Aktiva tetap merupakan elemen utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan pada dasarnya aktiva tetap tersebut sangat membantu perusahaan dalam mengurangi beban pajak pada perusahaan. Manfaat yang diberikan aktiva tetap umumnya semakin lama semakin menurun pemakaiannya secara terus menerus dan menyebabkan terjadinya penyusutan. Pemilihan metode penyusutan haruslah dilakukan dengan benar, tepat dan mempertimbangkan faktorfaktor yang menjadi penyebab nilai aktiva tersebut turun, Sehingga besar kecilnya pembebanan setiap tahun tergantung pada pemilihan metode penyusutan. Metode penyusutan untuk Aktiva tetap berwujud berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya dapat dihitung dengan menggunakan dua metode, yaitu metode garis lurus dan metode saldo menurun. Di dalam perusahaan harus dapat memilih dengan tepat metode penyusutan yang tepat dalam proses pembuatan perencanaan pajak dengan tujuan meminimalkan beban pajak perusahaan. Guna meminimalkan beban pajak perusahaan dengan mengoptimalkan kegunaan aktiva tetap menurut peraturan perpajakan, penggunaan metode penyusutan yang berbeda akan menyebabkan biaya penyusutan yang berbeda pula untuk satu periode tertentu. Sehingga dengan demikian perusahaan dapat melakukan perencanaan pajak yang minimal dan akan membantu perusahaan dalam mengurangi Beban Pajak Badan. Berdasarkan Uraian Diatas Peneliti Sangat Tertarik Untuk Mengambil Judul Analisis Perhitungan Penyusutan Atas Aktiva Tetap Berwujud Berupa Komputer, Printer, Scanner Dan Sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009 Studi kasuspada (PT. Pos Indonesia (Persero) kota Kediri). 102

Batasan Penelitian Penelitian dibatasi pada masalah analisis atas perhitungan penyusutan atas aktiva tetap berwujud berupa komputer, printer, scanner golongan 2 tahun perolehan 2016, dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun dengan tingkat diskonto 6,6% dari Bank Rakyat Indonesia. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap Berupa Komputer, Printer, Scanner Dan Sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung penyusutan aktiva tetap berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya Guna Menghemat Beban Pajak Badan Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.96/Kmk.03/2009 dengan menggunakan metode penyusutan yang sesuai ketentuankententuan perundangundangan perpajakan. Metode Penelitian Data dan Teknik Pengumpulannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejarah perusahaan, 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga diskonto diperoleh dari Bank Rakyat Indonesia tahun 2016. Teknik analisis a. Metode analisis metode analisis data yang digunakan berupa analisis deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang bertujuan memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti berdasarkan fakta fakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis berbagai data menggunakan data angka angka hasil pengukuran yang berhubungan sebagai bahan analisis. b. Alat Analisis Metode penyusutan menurut ketentuan perundangan undangan perpajakan sebagaimana telah diatur dalam Pasal 11 UndangUndang Pajak Penghasilan : 1. Metode garis lurus (straight line menthod) Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aktiva. Metode garis lurus dapat digunakan untuk menyusutkan harta berwujud berupa bangunan dan juga bukan bangunan. Rumus : Biaya Penuyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Perhitungan Penyusutan Sumber: Suandy (2011:29). 2. 2. Metode saldo menurun (declining balance menthod) Pasal 11 Undang Undang Perpajakan. lokasi perusahaan, visi dan misi 3. Metode saldo menurun menghasilkan perusahaan, struktur organisasi, tujuan perusahaan ketenagakerjaan perusahaan, laporan harga perolehan aktiva tetap, dan laporan laba rugi periode 2016. beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aktiva tetap. Metode saldo menurun hanya dapat digunakan untuk menyusutkan harta berwujud bukan bangunan. 103

Rumus: Biaya Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Perhitungan Penyusutan Sumber : Suandy (2011:39) Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan Hasil Penelitian Laporan laba rugi. Tabel 4.4 Laporan Laba Rugi PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Periode Tahun 2016 Keterangan Jumlah Pendapatan Suratpos & Paketpos Rp 15.149.635.164 Pendapatan Jasa Keuangan Rp 9.458.348.225 Pendapatan Ritel dan Properti Rp 1.848.484.853 Pendapatan Logistic Rp 215.000 Pendapatan Teknologi Informasi Rp Pendapatan Lainnya Rp 10.520.687 Rp JUMLAH PENDAPATAN Rp 26.467.203.929 Beban Pegawai Rp 10.568.683.716 Beban Operasi Rp 1.385.922.651 Beban Administrasi Rp 79.971.967 Beban Umum Rp 376.847.554 Penurunan Nilai Aset Tetap Rp Beban Peny Properti Investasi Rp Beban Peny Aset Tetap&Amortisasi Rp 235.454.045 Beban Lainnya Rp 1.544.402 JUMLAH BEBAN Rp 12.648.424.335 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK Rp 13.818.779.594 Sumber : PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Dari tabel 4.4 dijelaskan bahwa PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri memperoleh laba sebelum Pajak sebesar Rp 13.818.779.594, yang diperoleh dari hasil pendapatan sebesar Rp 26.467.203.929 dikurangi beban yang berjumlah Rp. 12.648.424.335. 104

Daftar Inventaris Perusahaan Tabel 4.5 PT Pos Indonesia Daftar Inventaris Perusahaan No Nama Barang Tahun Perolehan Kelompok Aktiva Masa Manfaat Harga Perolehan 1 Komputer 1 2013 II 8 Tahun 3.000.000 2 Komputer 2 2013 II 8 Tahun 3.100.000 3 Komputer 3 2013 II 8 Tahun 4.000.000 4 Komputer 4 2013 II 8 Tahun 4.500.000 5 Komputer 5 2013 II 8 Tahun 1.500.000 6 Printer 1 2013 II 8 Tahun 300.000 7 Printer 2 2013 II 8 Tahun 500.000 8 Printer 3 2013 II 8 Tahun 650.000 9 Scanner 1 2013 II 8 Tahun 500.000 10 Scanner 2 2013 II 8 Tahun 315.000 11 Scanner 3 2013 II 8 Tahun 300.000 12 Scanner 4 2013 II 8 Tahun 275.000 13 Scanner 5 2013 II 8 Tahun 200.000 14 Printer, Scanner 1 2013 II 8 Tahun 1.200.000 15 Printer, Scanner 2 2013 II 8 Tahun 2.000.000 16 Printer, Scanner 3 2013 II 8 Tahun 2.150.000 17 Printer, Scanner 4 2013 II 8 Tahun 2.300.000 20 Printer, Scanner 5 2013 II 8 Tahun 3.000.000 29.790.000 Sumber : PT Pos Indonesia(Persero) Kota Kediri Komputer, printer, scanner dan sejenisnya diperoleh tahun 2013 dan termasuk kelompok 2 dengan masa manfaat dengan harga perolehan yang diperoleh dari tim penilai dengan jumlah RP. 29.790.000 Menghitung Tingkat Diskon Berikut adalah perhitungan nilai sekarang (PV) yang digunakan untuk menghitung PV beban penyusutan: PV=11/(11 + ii) nn Dari rumus PV dengan tingkat diskon 6,6 % ( BRI rate) dikutip dari pusat informasi pasar uang pipu bank indonesia pada tanggal 29 april 2016. 1. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 1 = 0,93808 2. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 2 = 0,46808 3. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 3 =0,45221 4. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 4 =0,43643 5. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 5 =0,42078 6. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 6 =0,40528 77. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 7 =0,38998 7. PV tahun 1 = 1/(1 + 0,066) 8 =0,37488. Dari hasil perhitungan diatas, dengan tingkat diskon 6,6% hasilnya dapat digunakan untuk menghitung 105

penyusutan terhadap aktiva yang ada pada perusahaan tersebut. Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Kelompok 2 Dengan Menggunakan Metode Penyusutan Garis Lurus. Berikut adalah perhitungan beban penyusutan aktiva tetap yang dimiliki PT. Pos Indonesia dengan metode penyusutan berdasarkan harga perolehan aktiva dari tahun 2013. 1) Jenis Aset : Komputer, Printer, Scanner Harga Perolehan :29.790.000 Umur : 8Tahun (Kelompok 2) Tarif Penyusutan : 12,5% Tingkat Diskon : 6,6% Tabel 4.6 Beban Penyusutan PT. Pos Indonesia Komputer, Printer, Scanner (Kelompok 2) Tahun Beban Penyusutan (a) Tingkat Diskon (b) PV Beban Penyusutan 1 Rp. 3.723.750,00 0,93808 Rp. 3.433.200,00 2 Rp. 3.723.750,00 0,46808 Rp. 1.743.000,00 3 Rp. 3.723.750,00 0,45221 Rp. 1.684.000,00 4 Rp. 3.723.750,00 0,43643 Rp. 1.625.200,00 5 Rp. 3.723.750,00 0,42078 Rp. 1.566.900,00 6 Rp. 3.723.750,00 0,40528 Rp. 1.509.200,00 7 Rp. 3.723.750,00 0,38998 Rp. 1.452.200,00 8 Rp. 3.723.750,00 0,37488 Rp. 1.396.000,00 Rp. 29.790,000,00 Rp. 14.409.700,00 Sumber:Data Primer Diolah Berdasarkan perhitungan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa aktiva tetap berupa komputer, printer dan scanner yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia dengan harga perolehan Rp. 29.790.000,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Garis Lurus sebesar Rp. 14.409.700,00. Biaya Penyusutan Aset Tetap Rp.14.409.700,00. Akum. Penyusutan Aset Tetap Rp. 14.409.700,00 Menghitung Penyusutan Aktiva Tetap Kelompok 2 Dengan Menggunakan Metode Penyusutan Saldo Menurun. Berikut ini adalah perhitungan beban penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan metode saldo menurun yang dimiliki PT. Pos Indonesia kelompok 2 berdasarkan harga perolehan aktiva tahun 2013. 1. Jenis aset : Komputer, Printer, Scanner Harga perolehan: Rp. 29.790.000,00 Umur : 8 Tahun Tarif penyusutan: 25% Tingkat diskon : 6,6 % 106

Perhitungan beban penyusutan : Tahun ke1= 25% x Rp.29.790.000,00 = Rp. 7.447.500,00 Tahun ke2= 25% x (Rp. 29.790.000,00 7.447.500,00 = Rp. 5.585.625,00 Tahun ke3= 25% x ( Rp. 29.790.000,00 13.033.125,00 = Rp. 4.189.218,00 Tahun ke4 = 25% x( Rp. 29.790.000,00 17.222.343,00 = Rp. 3.141.914,00 Tahun ke5 = 25% x( Rp. 29.790.000,00 20.364.257,00 = Rp. 2.356.435,00 Tahun ke6 = 25% x( Rp. 29.790.000,00 22.720.692,00 = Rp. 1.767.327,00 Tahun ke7 = 25% x( Rp. 29.790.000,00 24.488.019,00 = Rp. 1.325.495,00 Tahun ke8 = Rp. 29.790.000 25.813.514 =Rp.3.976.486,00 Tabel 4.7 Beban Penyusutan PT. Pos Indonesia Komputer, Printer, Scanner (Kelompok 2) Tahun Beban Penyusutan Tingkat Diskon PV Beban Penyusutan (a) (b) 1 Rp. 7.447.500,00 0,93808 Rp. 7.447.500,00 2 Rp. 5.585.625,00 0,46808 Rp. 2.614.519,00 3 Rp. 4.189.218,00 0,45221 Rp. 1.892.597,00 4 Rp. 3.141.914,00 0,43643 Rp. 1.371.225,00 5 Rp. 2.356.435,00 0,42078 Rp. 991.540,00 6 Rp. 1.767.327,00 0,40528 Rp. 716.262,00 7 Rp. 1.325.495,00 0,38998 Rp. 529.932,00 8 Rp. 3.976.486,00 0,37488 Rp. 1.490.705,00 Rp. 29.790.000,00 Rp. 17.084.280,00 Sumber : Data primer diolah Berdasarkan perhitungan tabel.4.7 dapat dilihat bahwa aktiva tetap berupa komputer, printer dan scanner yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia dengan harga perolehan Rp. 29.790.000,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Saldo Menurun sebesar Rp. 17.084.280,00. Biaya Penyusutan Aset Tetap Rp. 17.084.280,00 107

Akum. Penyusutan Aset Tetap Rp. 17.084.280,00 Tabel 4.8 Besar Beban Penyusutan dan Nilai Tunainya Tahun Metode Penyusutan Garis Lurus (Rp) Saldo Menurun (Rp) Nominal Pv Pv Nominal Pv Pv Tingkat Diskon 1 2 3 4 5 6 7 8 Rp.3.433.200,00 Rp.1.743.000,00 Rp.1.684.000,00 Rp.1.625.200,00 Rp.1.566.900,00 Rp.1.509.200,00 Rp.1.452.200,00 Rp.1.396.000,00 Rp.7.447.500,00 Rp.5.585.625,00 Rp.4.189.218,00 Rp.3.141.914,00 Rp.2.356.435,00 Rp.1.767.327,00 Rp.1.325.495,00 Rp.3.976.486,00 Rp.7.447.500,00 Rp.2.614.519,00 Rp.1.892.597,00 Rp.1.371.225,00 Rp. 991.540,00 Rp. 716.262,00 Rp. 529.932,00 Rp.1.490.705,00 0,93808 0,46808 0,45221 0,43643 0,42078 0,40528 0,38998 0,37488 Jumlah Rp.29.790,000,00 Rp.14.409.700,00 Rp. 29.790.000,00 Rp.17.084.280,00 Sumber : Data yang diolah Berdasarkan perhitungan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa aktiva tetap berupa komputer, printer dan scanner yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia besar beban penyusutan dengan menggunakan garis lurus harga perolehan Rp.29.790.000,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Garis Lurus sebesar Rp. 14.409.700,00 Sedangkan dengan menggunakan saldo menurun harga perolehan Rp.29.790.000,00 pada masa akhir manfaat (tahun ke8) dengan tingkat diskon 6,6% jumlah nilai tunai (present value) dari akumulasi beban penyusutan yang ditanggung oleh PT.Pos Indonesia dengan menggunakan Saldo Menurun sebesar Rp. 17.084.280,00. Menghitung penghematan pajak menggunakan metode penyusutan garis lurus dan metode saldo menurun. Berikut adalah perhitungan penghematan pajak dengan kedua metode tersebut: 108

Tabel 4.9 Perhitungan Penghematan Pajak Dengan Menggunakan Metode Garis Lurus Dan Metode Saldo Menurun. Jenis Aktiva Keterangan Metode Penyusutan Nominal Garis Lurus Saldo Menurun PV PV Jumlah Komputer, printer,sca nner Beban Rp.29.790.000 Rp.14.409.700 Rp.17.084.280 penyusutan Pph 50% Rp.14.895.000 Rp.7.204.850 Rp.8.542.140 Penghematan pajak Sumber : Data yang diolah Berdasarkan perhitungan Tabel 4.9 diperoleh penghematan pajak yang dapat dilakukan jika PT. Pos Indonesia (Persero) Kediri memilih metode saldo menurun dalam menghitung besarnya beban penyusutan. Tarif pajak yang digunakan adalah tarif pajak yang tertinggi yaitu 50% karena diasumsikan perusahaan telah mencabai laba diatas Rp. 4.800.000.000, dengan tingkat diskon 6,6% besar penghematan pajaknya adalah Rp. 1.337.290. Rp.1.337.290 109

Tabel 4.10 Neraca PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Periode tahun 2016 NAMA PERKIRAAN Per 31.12.2016 NAMA PERKIRAAN Per 31.12.2016 Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek Kas dan Setara Kas 14.779.559.603 Utang Usaha 2.066.741.446 SuratSurat Berharga Utang Pajak 11.909.476 Piutang Usaha 70.553.297 Utang Aset Sewa Guna Pendapatan Yang Masih Hrs Diterima Provisi Jangka Pendek Persediaan Barang Dagangan Utang Pinjaman Persediaan Benda Konsinyasi Terutang Lainnya 318.798.888 Aset Lancar Lainnya 60.927.141 Pendapatan Donasi Yg Ditangguhkan Aset Tidak Lancar siap dijual Utang Deviden Rekening Antar Wilayah 662.882.006.793 Jumlah Aset Lancar 14.911.040.041 Clearing (651.250.696.921) Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 14.028.759.682 Aset Tidak Lancar Investasi Dlm Entitas Asosias Liabilitas Jangka Panjang Investasi Pada Anak Perusahaan Provisi Imbalan Paska Kerja (IPK) Properti Investasi Provisi Jangka Panjang Aset Tetap 2.854.133.111 Pinjaman Jangka Panjang Akm. Penyusutan aset tetap 1.337.290 Nilai bersih aset tetap 2.852.795.821 Aset Sewa Guna Utang Sewa Guna Jangka Panjang Aset Kerjasama Operasi Utang Aset Kerjasama Operasi (KSO) Aset Tak Berwujud Utang Jangka Panjang Lainnya Biaya Yang Ditangguhkan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Lancar Lainnya 305.993.503 Bantuan Pemerintah Bantuan Pemerintah YBDS Jumlah Aset Tidak Lancar 3.158.789.324 Jumlah Bantuan Pemerintah Ekuitas yg dpt diatribusikan Modal Saham Saldo Laba/Rugi (Appropriated) 4.041.069.683 Saldo Laba/Rugi Komprehensif Lain Jumlah Ekuitas yg dpt diatribusikan 4.041.069.683 Kepentingan Non Pengendali Kepentingan Non Pengendali Jumlah Kepentingan Non Pengendali TOTAL ASET 18.069.829.365 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 18.069.829.365 Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan tabel 4.10 pada neraca PT. Pos indonesia (persero) kota kediri setelah dilakukannya perhitungan penyusutan menurut perpajakan atas aset tetap berupa komputer, printer, scanner, dan sejenisnya dengan menggunakan garis lurus dan saldo menurun dapat diketahui biaya penyusutan aset tetap Rp.1.337.290. Sehingga dapat mempengaruhi nilai aset tetap sebesar Rp.2.852.795.821 dan nilai modal sebesar Rp. 4.041.069.683. 110

Tabel 4.11 Laporan Laba Rugi PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Setelah Dilakukan Penyusutan Periode Tahun 2016 Keterangan Jumlah Pendapatan Suratpos & Paketpos 15.149.635.164 Pendapatan Jasa Keuangan 9.458.348.225 Pendapatan Ritel dan Properti 1.848.484.853 Pendapatan Logistic 215.000 Pendapatan Teknologi Informasi Pendapatan Lainnya 10.520.687 JUMLAH PENDAPATAN 26.467.203.929 Beban Pegawai 10.568.683.716 Beban Operasi 1.385.922.651 Beban Administrasi 79.971.967 Beban Umum 376.847.554 Penurunan Nilai Aset Tetap Beban Peny Properti Investasi Beban Peny Aset Tetap&Amortisasi* 236.791.335 Beban Lainnya 1.544.402 JUMLAH BEBAN 12.649.761.625 LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 13.817.442.304 Sumber : Data Primer Diolah *Termasuk Perhitungan Penyusutan Aset tetap berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya dengan menggunakan metode penyusutan yang sesuai dengan perpajakan. Berdasarkan tabel 4.11 pada laporan laba rugi PT Pos Indonesia setelah dilakukannya perhitungan penyusutan menurut perpajakan atas aset tetap berupa komputer, printer, scanner dengan menggunakan metode Garis Lurus dan Saldo Menurun diketahui biaya penyusutan sebesar Rp.1.337.290 maka laba yang dikenakan pajak adalah Rp.13.817.442.30 111

Menghitung Rekonsiliasi Fiskal Tabel 4.12 Rekonsiliasi Fiskal PT Pos Indonesia (Persero) Kota Kediri Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016 Menurut Beda Menurut Keterangan Komersial Waktu Tetap Fiskal Pendapatan Suratpos & Paketpos Rp 15.149.635.164 Rp 15.149.635.164 Pendapatan Jasa Keuangan Rp 9.458.348.225 Rp 9.458.348.225 Pendapatan Ritel dan Properti Rp 1.848.484.853 Rp 1.848.484.853 Pendapatan Logistic Rp 215.000 Rp 215.000 Pendapatan Teknologi Informasi Rp Rp Pendapatan Lainnya Rp 10.520.687 Rp 10.520.687 Rp Rp JUMLAH PENDAPATAN Rp 26.467.203.929 Rp 26.467.203.929 Koreksi Positif Beban Pegawai Rp 10.568.683.716 Rp 10.568.683.716 Beban Operasi Rp 1.385.922.651 Rp 1.385.922.651 Beban Administrasi Rp 79.971.967 Rp 79.971.967 Beban Umum Rp 376.847.554 Rp 376.847.554 Penurunan Nilai Aset Tetap Beban Peny Properti Investasi Beban Peny Aset Tetap&Amortisasi Rp 235.454.045 Rp.1.337.290. Rp 236.791.335 Beban Lainnya Rp 1.544.402 Rp 1.544.402 JUMLAH BEBAN Rp 12.648.424.335 Rp 12.649.761.625 Koreksi Negatif Pendapatan Lain Lain Total Pendapatan LainLain LABA (RUGI) OPERASI Rp 13.818.779.594 Rp 13.817.442.304 Sumber : Data Primer Diolah Berdasarkan tabel 4.12 pada laporan rekonsiliasi fiskal atas laporan laba rugi terdapat koreksi positif beda tetap pada akun beban penyusutan aset tetap dan amortisasi yang dimana 112

nominal menurut komersial sebesar Rp 235.454.045 sedangkan menurut fiskal sebesar Rp.236.791.335. Dapat diketahui berdasarkan perhitungan penyusutan yang menggunakan Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun terdapat selisih dari perbedaan komersial dan fiskal yang dapat mempengaruhi jumlah beban operasi dan juga pada laba perusahaan. Analisis Hasil Perhitungan dengan Menentukan Metode Penyusutan Yang Tepat Untuk PT. Kantor Pos (Persero) Kediri. Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh besarnya penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan memilih metode Garis Lurus dalam menghitung besarnya beban penyusutan sebesar Rp.Rp.7.204850. Sedangkan besarnya penghematan pajak yang dapat dilakukan jika perusahaan memilih metode Saldo Menurun dalam menghitung besarnya beban panyusutan sebesar Rp.8.542.140. Selisih penghematan pajak dengan perhitungan kedua metode tersebut yaitu metode Garis Lurus dan Saldo Menurun adalah Rp.8.542.140 Rp.7.204.850 = Rp.1.337.290. Metode Garis Lurus menghasilkan perhitungan alokasi jumlah beban penyusutan periodik yang sama selama masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Sedangkan metode Saldo Menurun menghasilkan perhitungan alokasi jumlah penyusutan yang lebih tinggi pada tahun pertama penggunaan aktiva tetap, diikuti dengan jumlah yang menurun secara bertahap pada tahun berikutnya. Jadi apabila PT. Pos Indonesia (Persero) Kediri memilih saldo menurun dalam menghitung beban penyusutan atas aktiva tetap berwujud berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya guna menghematan Beban Pajak Badan maka penghematan pajak yang diperoleh sebesar Rp.1.337.290. Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis hasil perhitungan yang telah dikemukakan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan dan saran yang sekiranya dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN), Saat ini bentuk usaha badan milik Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas. PT. Pos Indonesia merupakan salah satu badan yang begerak dibidang layanan pos. PT. Pos Indonesia sudah melakukan penyusutan tentang aset tetap, tetapi untuk aset berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya PT. Pos Indonesia belum pernah melakukan penyusutan sebagai salah satu cara perencanaan pajak dalam upaya penghematan Beban Pajak Badan. 2. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa dengan melakukan penyusutan aset tetap berupa komputer, printer, scanner dan sejenisnya dengan menggunakan Metode Garis Lurus diperoleh beban sebesar Rp.7.204.850. Sedangkan perhitungan penyusutan dengan menggunakan Metode Saldo Menurun diperoleh beban sebesar Rp.8.542.140. 3. Besarnya penghematan Pajak Badan jika perusahaan Menggunakan Saldo Menurun dalam menghitung pajaknya sebesar Rp.1.337.290. Hal itu diperoleh dari selisih penghematan 113

pajak dengan perhitungan kedua metode tersebut yaitu Metode Garis Lurus dan Metode Saldo Menurun adalah Rp.8.542.140Rp.7.204.850 = Rp.1.337.290. Beban penyusutan dapat mengurangi Beban Pajak Badan. 4. Peneliti menjadikan beberapa peneliti terdahulu sebagai acuan bahwa dengan melakukan penyusutan aset tetap dengan menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan ketentuan perpajakan sangat mungkin dilakukan oleh perusahan guna menghemat beban pajak badan. Artinya penelitian ini mendukung penelitian dari Puspitasari, Rahayu, Sari bahwa penyusutan aktiva tetap dapat menghemat Beban Pajak Badan. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas maka terdapat beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan, saran tersebut antara lain: 1. Perhitungan metode penyusutan pada PT. Pos Indonesia dengan menggunakan metode penyusutan Garis Lurus merupakan hasil penyusutan yang relatif kecil dibandingkan dengan metode penyusutan Saldo Menurun, sehingga laba yang dihasilkan lebih besar, sedangkan perhitungan dengan menggunakan Metode Saldo Menurun menghasilkan hasil beban penyusutan yang relatif besar, sehingga laba yang dihasilkan lebih kecil. 2. Pihak manajemen sebaiknya mulai mempertimbangkan perhitungan metode penyusutan dengan menggunkan Metode Saldo menurun sehingga Beban Pajak Badan yang ditanggung PT. Pos Indonesia lebih kecil. Daftar Pustaka Baridwan, Zaki (2011), Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, Yogyakarta: BPFE. Deddi Nordiawan, Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati, (2007), Akuntansi Pemerintah Jakarta:Salemba Empat Ikatan Akuntansi Indonesia (2009), Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat Mardiasmo (2011), Perpajakan, Edisi XVII Revisi Yogyakarta: Penerbit Andi Offset Rahayu, Novi Puji, (2016), Perencanaan Pajak Atas Kepemilikan Aset Tetap Dengan Metode Finance Lease Sebagai Alternatif Penghematan Pajak. (Study Kasus Pada Perusahaan Rokok Alaina Tulungagung), Skripsi Sarjana, Kediri : Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Puspitasari, Tia, (2014), Pemilihan Metode Penyusutan untuk Meminimalisir Beban Pajak Yang Terutang( Study Kasus pada PT. Lemsi Triguna Abadi Blitar), Skripsi Sarjana (Tidak Dipublikasikan), Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Sari, effi kartika, (2013), Analisis Perbandingan Penyusutan Komersial Dengan Penyusutan Fiskal Atas Aktiva Tetap Serta Pengaruhnya Terhadap Penghasilan Kena Pajak ( Study Kasus Pada RSUD Gambiran Kediri), Skripsi Sarjana (Tidak Dipublikasikan), Kediri: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. 114

Suandy, Erly(2011), Perencanaan Pajak, Jakarta: Penerbit Salemba Empat Waluyo (2012), perpajakan indonesia, buku 1 edisi 8, jakarta:penerbit salemba empat. (2014), perpajakan indonesia, buku 2 edisi 8, jakarta: penerbit salemba empat (2012), Akuntansi Pajak, edisi 4, jakarta: penerbit salemba empat 115