KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

KONTRIBUSI POWER OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL HEADING. Jurnal. Oleh. Heru Setiawan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

Oleh: Afid Arifianto

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETEPATAN MENENDANG MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JURNAL HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 1 REJOSO

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH LATIHAN BEREDAR DENGAN BOLA TERHADAP KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA PEMAIN U-17 SSB SATRIA ZAHRA PEKANBARU

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai. Beberapa perkembangan tersebut, misalnya digunakanya bola pintar,

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS MATAKULIAH PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi terhadap kemampuan hasil passingbola yang benar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dijadikan sebagai sarana atau media untuk berekreasi, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 171 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU Muhammad Habibie POR PPs UNJ habibiem789@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi Panjang tungkai dan Power otot tungkai terhadap kemampuan menendang jauh Pemain Fc Porgala Banjarbaru. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode Expost facto dengan teknik pengambilan data dilakukan melalui pengukuran dan tes. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pemain Sepakbola Fc Porgala Banjarbaru berjumlah 24 orang. Sampel penelitian berjumlah 24 orang. Teknik pengambilan Sampel menggunakan metode total sampling sebanyak 24 orang. Hasil analisis penelitian menunjukkan: 1) Tidak ada Kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan menendang jauh pemain Fc Porgala Banjarbaru, 2) Ada kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan menendang jauh pemain Fc Porgala Banjarbaru, 3) Ada kontribusi panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap kemampuan menendang jauh pemain Fc Porgala Banjarbaru. Kata kunci: Panjang tungkai, Power otot Tungkai dan Menendang Jauh. PENDAHULUAN FC Porgala Banjarbaru adalah sebuah Tim sepakbola yang selalu tampil di setiap turnamen turnamen di Banjarbaru. FC Porgala selalu berharap dapat bermain dengan baik, mampu mencetak gol secara maksimal, dan memperoleh kemenangan di setiap pertandingannya. Tetapi pada kenyataan di lapangan FC Poergala Banjarbaru masih jauh dari harapan yang diinginkan. Seperti yang dikatakan Remmy Muchtar, (1992:22) Untuk mencapai keberhasilan olahraga, selain harus memenuhi syarat-syarat fisik, masih harus psikologis, meski faktor fisik seperti postur tubuh tidak terlalu menjadi syarat mutlak dalam sepakbola, namun yang penting dalam hal ini adalah agar postur tubuh cocok untuk kegiatan yang memerlukan kecepatan, kelincahan, dan gerak eksplosif.

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 172 Untuk dapat menjadi pemain sepakbola yang bagus ternyata dibutuhkan faktorfaktor yang mendukung seperti penguasaan teknik dasar dalam bermain sepakbola, seperti yang dikemukakan Remmy Muchtar (1992:29), teknik bola terdiri atas: teknik menendang, teknik menahan bola, teknik menggiring bola, gerak tipu, teknik menyundul bola, teknik merampas bola, teknik melempar bola ke dalam, teknik penjaga gawang. Yang kesemuanya ini sangat penting dalam mendukung penampilan olahraga ini tergantung pemainnya memiliki teknik-teknik dasar tersebut dan pemain sepakbola yang belum menguasai tentu akan mengalami kesulitan dalam mencapai prestasi di bidang sepakbola. Untuk dapat menjadi pemain yang terampil tentu harus di dukung postur tubuh, kekuatan otot tungkai, daya ledak otot tungkai, kelincahan, daya tahan, kecepatan, keseimbangan, tehnik bermain yang baik, dan keterampilan menguasai bola. Di sini peneliti melihat karakter pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru dalam latihan fisik dan teknik yang ditonjolkan adalah latihan menendang bola seperti tendangan pojok, tendangan bebas, tendangan goal kiper. Seperti yang dikatakan Chuesairi c.s (1996:179) Tendangan Penjuru harus dijadikan bahan yang sangat penting dalam rencana penerangan, karena tendangan itu menimbulkan kemungkinan besar untuk mencetak goal. Dan terlihat rata-rata pemain FC Pergala bertubuh tinggi, tetapi dalam pengamatan, para pemain FC Porgala Banjarbaru menendang bola tidak terlalu keras dibandingkan pemain yang bertubuh pendek, harusnya pemain yang bertubuh tinggi saat menendang bola jauh lebih baik dibandingkan pemain yang bertubuh pendek, sehingga pemain yang bertubuh tinggi saat menendang bola jauh lebih baik dibandingkan pemain yang bertubuh pendek. Tetapi tidak dipungkiri bahwa pencarian bibit pemain yang dibutuhkan proporsional, sebab pemain yang bertubuh tinggi mempunyai tungkai yang panjang untuk menendang karena ayunan kaki pada saat menendang bola lebih jauh. Di sini peneliti sering melihat terjadi kesalahan ataupun hambatan para pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru dalam hal menendang bola. Terlihat para pemain kesulitan dalam menendang jauh atau mengumpan kawan yang jaraknya jauh, akibatnya bola mudah direbut oleh pemain lawan.

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 173 Berkenaan dengan ini, penulis menduga bahwa permasalahan ada pada unsur fisik dan kekuatan para pemain. Panjang tungkai dan Power otot tungkai setiap pemain berbeda yang berakibat terhadap kemampuan menendang bola. Para pemain cenderung sulit untuk mengumpan jauh dan melakukan tendangan ke gawang sehingga serangan tidak berarti. Kedua unsur tersebut sangat berpengaruh terhadap kemampuan menendang bola untuk mengumpan dan mencetak goal. Sebagai jalan keluarnya para pemain diberikan pelatihan-pelatihan secara khusus seperti latihan Power otot tungkai, melakukan latihan terhadap tungkai, kemampuan menendang untuk mengumpan atau melakukan tendangan ke gawang. Fasilitas latihan pemain harus diperhatikan dan harus di dukung oleh sarana dan prasarana yang baik. Sarana dan prasarana yang baik berkualitas merupakan tuntunan yang harus di penuhi guna menunjang kegiatan latihan sehingga prestasi maksimal dapat tercapai. Untuk ini peneliti berencana melakukan penelitian, karena belum adanya data tentang panjang tungkai dan power otot tungkai dan kemampuan menendang jauh FC Porgala Banjarbaru. METODE PENELITIAN Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat, variabel bebas pada penelitian ini terdiri dari dua yaitu: 1) Panjang tungkai yang dilambangkan dengan huruf X1, dan 2). Power otot Tungkai yang dilambangkan dengan huruf X2, sedangkan variabel terikat adalah kemampuan menendang jauh pemain sepakbola Fc Porgala Banjarbaru yang di lambangkan dengan huruf (Y). Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode Expost facto dengan teknik pengambilan data dilakukan melalui pengukuran dan tes. Keterangan X1 : Panjang Tungkai. X 2 : Power otot tungkai. Y : Kemampuan Menendang Jauh. Populasi pada Penelitian iniadalah seluruh pemain sepakbola Fc Porgala Banjarbaru berjumlah 24 orang. Adapun yang menjadi sampel penelitian berjumlah 24 orang dengan teknik pengambilan data sensus (total sampling).

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 174 HASIL DAN PEMBAHASAN Agar data penelitian dapat memberi makna, maka data tersebut diolah dan dianalisis dengan pendekatan statistika. 1. Hasil pengujian hipotesis regresi panjang tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru (Fo = 3.49 < Ftabel(1/22) = 4.30). maka ada kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru namun tidak berarti, karena terlalu kecil. Hasil perhitungan kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan menendang Banjarbaru. Hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa : panjang tungkai memberikan kontribusi relatif sebesar 36.0%. terhadap kemampuan menendang Banjarbaru dan panjang tungkai memberikan kontribusi efektif sebesar 14.4%. terhadap kemampuan menendang Banjarbaru. Hasil pengujian hipotesis regresi power otot tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru (Fo = 7.28 > Ftabel(1/22) = 4.30). maka ada kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru karena regresinya berarti. Hasil perhitungan kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru. Hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa : diperoleh kontribusi relatif sebesar 64.0 % power otot tungkai pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru dan diperoleh kontribusi efektif sebesar 25.6 % power otot tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru berarti. Hasil pengujian hipotesis regresi panjang tungkai dan power otot tungkai pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru (Fo = 7.01 > F tabel(2/24-2-1)= 3.47). maka ada kontribusi panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru berarti. Langkah selanjutnya akan menguji kontribusi panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap kemampuan menendang

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 175 Banjarbaru. Dari hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa : panjang tungkai dan power otot tungkai memberikan kontribusi relatif 100 % terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru sedangkan panjang tungkai dan power otot tungkai memberikan kontribusi efektif 40.0% terhadap sepakbola FC Porgala Banjarbaru. PEMBAHASAN Pengujian hipotesis kontribusi diuji dalam bentuk dua presepsi yaitu pertama: pengujian hipotesis kontribusi relatif yang hanya memperhatikan variabel yang diteliti atau mengabaikan variabel yang lain pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru. kedua: pengujian hipotesis kontribusi efektif yang memperhatikan variabel selain yang diteliti atau memperhatikan variabel yang lain bahwa kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru tidak hanya disumbang oleh variabel-variabel yang diteliti saja. Berdasarkan hasil analisis menyatakan ada kontribusi panjang tungkai pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru. dengan kontribusi relatif sebesar 36.0 % sedangkan kontribusi efektif sebesar 14.4 %. dengan Fo = 3.49 lebih kecil Ftabel(1/22) = 4.30 sehingga ada kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan menendang Banjarbaru namun tidak berarti. dengan demikian dari penelitian ini disimpulkan bahwa ada kontribusi hasil panjang tungkai pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru, namun kecil. Berdasarkan hasil analisis menyatakan ada kontribusi power otot tungkai terhadap sepakbola FC Porgala Banjarbaru. dengan kontribusi relatif sebesar 64.0 % sedangkan kontribusi efektif sebesar 25.6 %. dengan Fo = 7.28 lebih besar Ftabel(1/22) = 4.30 sehingga power otot tungkai terhadap sepakbola FC Porgala Banjarbaru regresinya Berarti. Hasil penelitian ini menunjukan sepakbola FC Porgala Banjarbaru akan lebih baik jika power otot tungkai pemain sepakbola baik pula. sehingga dalam latihan untuk mencapai kemampuan menendang Banjarbaru maka perlu diperhatikan juga

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 176 power otot tungkai untuk menghasilkan sepakbola FC Porgala Banjarbaru yang maksimal sehingga dapat membantu bermain sepakbola terutama dalam sepakbola FC Porgala Banjarbaru. Hasil analisis menyatakan ada kontribusi panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap kemampuan menendang Banjarbaru.memberikan kontribusi relatif sebesar 100 % sedangkan kontribusi efektif sebesar 40.0 %. dengan Fo = 7.01 lebih besar Ftabel = 3.47 sehingga ada kontribusi panjang tungkai dan power otot tungkai pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru yang berarti. dengan demikian dari penelitian ini disimpulkan bahwa ada kontribusi hasil panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru yang berarti. panjang tungkai dan power otot tungkai memberikan kontribusi relatif sebesar 100 % sedangkan kontribusi efektif sebesar 40.0 % terhadap kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru memberi sumbangan dalam prediksi. sehingga secara praktis prediktor atau variabel memberikan sumbangan yang cukup berarti terhadap kemampuan Porgala Banjarbaru untuk kontribusi efektif sebesar 40.0 %. Jadi 40.0 % dari sepakbola FC Porgala Banjarbaru disumbang oleh power otot tungkai dan panjang tungkai. Hasil penelitian ini menunjukan sepakbola FC Porgala Banjarbaru akan lebih baik jika panjang tungkai dan power otot tungkai pemain sepakbola baik pula. sehingga dalam latihan untuk mencapai sepakbola FC Porgala Banjarbaru maka perlu diperhatikan juga panjang tungkai dan power otot tungkai untuk menghasilkan sepakbola FC Porgala Banjarbaru yang maksimal sehingga dapat membantu dalam sepakbola FC Porgala Banjarbaru. KESIMPULAN Sesuai dengan perhitungan dan análisis data yang diperoleh dari tes panjang otot tungkai, Power otot tungkai dan

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 177 Kemampuan menendang Jauh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada kontribusi panjang tungkai terhadap kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru. Karena Fhitung = 3,49 < Ftable (1/22) = 4,30 2. Ada kontribusi power otot tungkai terhadap kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru. Karena Fhitung = 7,28 > Ftabel = 4,30. 3. Ada kontribusi panjang tungkai dan power otot tungkai terhadap kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola FC Porgala Banjarbaru. Karena Fhitung = 7,01 > Ft (24-2-1) = 3,47. SARAN Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi para pemain sepakbola bahwa penelitian ini dapat dijadikan acuan atau sumber untuk meningkatkan kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola diperlukan power otot tungkai. 2. Bagi Pelatih hendaknya menjadikan hasil penelitian sebagai masukan dalam mengajar/melatih kemampuan menendang bola jauh pemain sepakbola 3. Bagi peneliti lainnya, dapat dijadikan sebagai salah satu bahan rujukan untuk melakukan penelitian yang sejenis serta lebih spesifik menurut aturan yang berlaku. DAFTAR PUSTAKA Aang Witarsa. 1988. Dasar-Dasar Teknik Sepakbola. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung. Arif Hidayat.2011. Kontribusi Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Menendang Dengan Punggung Kaki Bagian Dalam Pemain Sekolah Sepak Bola Anugrah Barabai. Banjarbaru. JPOK FKIP Unlam Banjarbaru. Chuesairi. Cs ( 1996 ) Bimbingan Teknik dan Taktik sepak bola. Jakarta: PT Mutiara Sumber Widya. Danny Mielke. 2007. Dasar-dasar sepak bola. Klaten: Intan Sejati/ Pakar karya. Eric C. Betty. 2011. Latihan Metode Baru Sepak bola Serangan. Bandung : Pioner Jaya Fathan Nurcahyo. 2010. Pengaruh latihan kicking motion terhadap jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola siswaku 15 tahun di ssb sabalora. UNY

Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 178 Nurhasan. 1998. Evaluasi dan Pengukuran Dalam Penjas. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta: Depdikbud. Robert Koger. (2007). Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja. Klaten: Saka Mitra Kompetensi. Soekaptiadi Soekarno. 1986. Petunjuk Pemeriksaan Faal Kerja Olahragawan Renang Dengan Mempergunakan Ergometer Sepeda. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi Jakarta Toho Cholik Mutohir. 2005. Jurnal Nasional Pendidikan Jasmani Dan Ilmu Keolahragaan. Jakarta: Kementerian Negara Pemuda Dan Olahraga. Wahjoedi. 2000. Tes Pengukuran, Evaluasi Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta:Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Timur. Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran Olahraga. Jakarta: PT. Bumi Timur Jaya.