BAB III BIOGRAFI AHMAD GHOZALI DAN KITAB IRSYÂD AL-MURÎD. Ghozali bin Muhammad bin Fathullah bin Sa'idah al-samfani al-maduri

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III HISAB ARAH KIBLAT KH. AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD. A. Gambaran Umum Tentang Kitab Irsyâd al-murîd

BAB III METODE HISAB GERHANA MATAHARI KH. AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYẬD AL-MURỈD

BAB III METODE HISAB ARAH KIBLAT AHMAD GHAZALI DALAM KITAB ANFA AL- WASÎLAH DAN IRSYÂD AL- MURÎD

BAB III METODE HISAB GERHANA BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURỈD. menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya.

Studi Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam Irsyad al-murid

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB ṠAMARĀT AL-FIKAR

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Ahmad Ghozali dalam

BAB III METODE HISAB RASHDUL KIBLAT KH. AHMAD GHOZALI DALAM. KITAB JAMI Al-ADILLAH ILA MA RIFATI SIMT AL-QIBLAH.

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ANFA AL-WASÎLAH, IRSYÂD AL-MURÎD, DAN ṠAMARÂT AL-FIKAR KARYA AHMAD GHOZALI

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya dengan penentuan awal bulan kamariah 1. Bahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan zakat dan beribadah haji yang disampaikan kepada. Rasulullah Saw melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat Jibril, maka

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan-nya dan sebagai bukti adanya Allah yang menciptakan alam

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

BAB III HISAB AWAL BULAN KAMARIAH DALAM KITAB FAIDL AL-KARIM AL-ROUF. A. Oto-Biografi KH. Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah.

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHAZALI DALAM KITAB ANFA AL-WASÎLAH DAN NOOR AHMAD DALAM KITAB SYAWÂRIQ AL-ANWÂR

BAB I PENDAHULUAN. dari kalangan umat muslim khususnya dari para tokoh dan pegiat ilmu

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF METODE HISAB ARAH KIBLAT AHMAD GHAZALI DALAM KITAB ANFA AL-WASÎLAH DAN IRSYÂD AL- MURÎD

BAB III PENENTUAN RASHDUL KIBLAT BULAN DALAM KITAB JAMI U AL- ADILLAH. Nama lengkap pengarang kitab Jami u al-adillah adalah Ahmad Ghozali

BAB IV ANALISIS METODE RASHDUL KIBLAT BULAN AHMAD GHOZALI DALAM KITAB JAMI U AL-ADILLAH

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL WAKTU SALAT PROGRAM MAWAAQIT VERSI A. Analisis Sistem Hisab Awal Waktu Salat Program Mawaaqit Versi 2001

BAB IV. ANALISIS METODE HISAB GERHANA MATAHARI DALAM KITAB IRSYẬD AL-MURỈD A. Analisis Metode Hisab Gerhana Matahari dalam Kitab Irsyậd al-murỉd

BAB IV ANALISIS PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA KARYA SAĀDOE DDIN DJAMBEK. A. Analisis Metode Hisab Awal Waktu Salat Saādoe ddin Djambek dalam

BAB I PENDAHULUAN. Matahari dan Bulan maupun kondisi cuaca yang terjadi ketika rukyat.

BAB III METODE PERHITUNGAN AWAL BULAN QAMARIAH DALAM FATHULLAH. A. Biografi Intelektual Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah

BAB IV ANALISIS METODE HISAB WAKTU SALAT DALAM PROGRAM SHOLLU VERSI 3.10

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN TIM HISAB DAN RUKYAT HILAL SERTA PERHITUNGAN FALAKIYAH PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV ANALISIS HISAB WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK DAN HISAB KARYA K.R. MUHAMMAD WARDAN

BAB I PENDAHULUAN. benda-benda langit saat ini sudah mengacu pada gerak nyata. Menentukan awal waktu salat dengan bantuan bayang-bayang

HISAB AWAL BULAN HIJRIYAH METODE KITAB AD-DURR AL-ANIQ

BAB IV ANALISIS METODE HISAB GERHANA BULAN DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURỈD. A. Analisis Metode Hisab Gerhana Bulan dalam Kitab Irsyâd al-murỉd

BAB II SEJARAH SINGKAT KH. SYAMSUL ARIFIN ABDULLAH SEBAGAI PENGASUH PONDOK PESANTREN BUSTANUL ULUM PUGER JEMBER

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DAN AKURASI BENCET DI PONDOK PESANTREN AL-MAHFUDZ SEBLAK DIWEK JOMBANG SEBAGAI PENUNJUK WAKTU SALAT

BAB IV ANALISIS UJI VERIFIKASI PERHITUNGAN AWAL WAKTU SALAT ZUBAIR UMAR AL-JAILANI DALAM KITAB AL-KHULASAH AL-WAFIYAH

BAB IV PERBEDAAN DAN PERSAMAAN DALAM PENENTUAN AWAL BULAN SYAWAL 1992, 1993, 1994 M DAN AWAL ZULHIJAH 2000 M ANTARA NAHDLATUL ULAMA DAN PEMERINTAH

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH QOTRUN NADA DALAM KITAB METHODA AL-QOTRU

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN HISAB IRTIFA HILAL MENURUT ALMANAK NAUTIKA DAN NEWCOMB

BAB IV ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK METHODA AL-QOTRU KARYA QOTRUN NADA

STUDI ANALISIS METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD SKRIPSI

PENDAHULUAN. klasik dan buku-buku ilmu falak karya ahli falak masa kini. Beberapa. kitab klasik yang menjelaskan tentang penentuan arah kiblat yang

BAB IV STUDI ANALISIS TERHADAP HISAB ARAH KIBLAT KH AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD

BAB I PENDAHULUAN. penentuan awal bulan kamariah 1 merupakan persoalan yang lebih. digunakan atau metode perhitungan yang dipakai.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perintah langsung dari Allah Swt yang diberikan kepada Nabi

BAB IV STUDI ANALISIS TERHADAP HISAB AWAL BULAN KAMARIAH DALAM KITAB AL-IRSYAAD AL-MURIID

BAB IV UJI FUNGSIONALITAS, VALIDITAS, KOMPARASI, DAN EVALUASI PERHITUNGAN WAKTU SALAT PADA ISLAMIC ASTRONOMY SITE

BAB III PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM ISTIWA DALAM. pada hari Kamis Kliwon, tanggal 14 Desember 1932 M/ 19 Rajab 1351 H.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai penentuan arah kiblat, khususnya di Indonesia sudah

BAB IV ANALISIS PENENTUAN ARAH KIBLAT DALAM KITAB. A. Analisis Penentuan Arah Kiblat dengan Bayang- bayang Matahari dalam

BAB III SISTEM HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM APLIKASI ANDROID DIGITAL FALAK KARYA AHMAD THOLHAH MA RUF

BAB I PENDAHULUAN. kepada nabi Muhammad saw ketika melaksanakan misi suci yaitu Isra Mi raj,

JADWAL WAKTU SALAT PERHITUNGAN TIM HISAB DAN RUKYAT HILAL SERTA PERHITUNGAN FALAKIYAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

BAB III PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAH 2013

BAB IV ANALISIS TENTANG METODE PENENTUAN AWAL WAKTU SALAT DENGAN JAM BENCET KARYA KIAI MISHBACHUL MUNIR MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Penentuan awal bulan qamariah 1. dengan berbagai macam ritualitas Islam yang keabsahannya sangat

BAB IV ANALISIS HISAB KH. NOOR AHMAD TENTANG WAKTU KELAHIRAN NABI MUHAMMAD SAW. A. Analisis terhadap Hisab KH. Noor Ahmad terkait Waktu Kelahiran

Seputar Perbedaan Ilmu Hisab dan Penentuan Hari Raya

BAB V PENUTUP. beberapa kesimpulan yang akan penulis uraikan. 1. Perhitungan Awal Waktu Salat dalam Aplikasi Digital Falak

Ṡamarᾱt al-fikar Karya Ahmad Ghozali Muhammad Fathullah

BAB III DALAM PEDOMAN WAKTU SHALAT SEPANJANG MASA. Radjo adalah salah seeorang ahli falak kelahiran Bukittinggi (29 Rabi ul Awal

STUDI ANALISIS METODE HISAB ARAH KIBLAT KH. AHMAD GHOZALI DALAM KITAB IRSYÂD AL-MURÎD SKRIPSI

BAB IV ANALISIS FORMULA PENENTUAN ARAH KIBLAT DENGAN THEODOLIT DALAM BUKU EPHEMERIS HISAB RUKYAT 2013

BAB IV ANALISIS. A. Landasan Penyusunan Konversi Kalender Waktu Shalat Antar Wilayah. Dalam Kalender Nahdlatul Ulama Tahun 2016

BAB III PEMIKIRAN HISAB ARAH KIBLAT KH. NOOR AHMAD SS DALAM KITAB SYAWAARIQUL ANWAAR. a. Biografi Intelektual KH. Noor Ahmad SS

BAB V PENUTUP. Waktu Salat Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 2010, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai waktu pelaksanaannya Allah hanya memberikan Isyarat saja, seperti

BAB III METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT SYEKH MUHAMMAD SALMAN JALIL ARSYAD AL-BANJARI DALAM KITAB MUKHTAŞĀR

BAB III PENENTUAN WAKTU SHALAT PADA KALENDER NAHDATUL ULAMA TAHUN Sejarah singkat tentang NAHDATUL ULAMA

BAB I PENDAHULUAN. Tata surya terdiri atas berbagai macam benda langit, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. mengahadap kiblat adalah salah satu syarat sah shalat. Kiblat yang

ANALISIS KONSEP MAT}LA DALAM KITAB BUGHYAH AL-MUSTARSYIDIN SKRIPSI

BAB IV AKURASI METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT MASJID AGUNG AT TAQWA BONDOWOSO JAWA TIMUR

Seri Ilmu Falak. Pedoman Praktis Perhitungan Awal Waktu Salat, Arah Kiblat dan Awal Bulan Qamariyah

BAB IV ANALISIS HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM PROGRAM JAM WAKTU SALAT LED. A. Algoritma penentuan awal waktu Salat dalam Program Jam Waktu

BAB I PENDAHULUAN. dan hari raya Islam (Idul fitri dan Idul adha) memang selalu diperbincangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Rukyat adalah kegiatan yang berisi usaha melihat hilal atau Bulan

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN ARAH KIBLAT DENGAN MENGGUNAKAN AZIMUT PLANET. A. Algoritma Penentuan Arah Kiblat dengan Metode Azimut Planet

BAB IV ANALISIS TERHADAP HISAB RUKYAT WAKTU SALAT ASAR. A. Analisis Kedudukan Bayang-Bayang Matahari Awal Waktu Salat

MENGENAL SISTEM WAKTU UNTUK KEPENTINGAN IBADAH

Unifikasi Kalender Islam di Indonesia Susiknan Azhari

BAHAN AJAR ILMU FALAK I. Dosen Pengampu : H. ACHMAD MULYADI, M.Ag. ajar Ilmu Falak 11

BAB III METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT ISTIWAAINI DAN THEODOLITE. 5 Agustus 1954 di sebuah desa kecil bernama Bajangan, kecamatan

STUDI ANALISIS PEMIKIRAN AL-RAMLI TENTANG KETETAPAN SYAHADAH DALAM RUKYATUL HILAL DALAM KITAB NIHAYAH AL-MUHTAJ ILA SYARAH AL-MINHAJ SKRIPSI

PERHITUNGAN AWAL WAKTU SHALAT DATA EPHEMERIS HISAB RUKYAT Sriyatin Shadiq Al Falaky

BAB III HISAB AWAL BULAN KAMARIAH K. DAENUZI ZUHDI DALAM KITAB AL-ANWAR LI AMAL AL-IJTIMA WA AL-IRTIFA WA AL-KHUSUF WA AL-KUSUF

BAB III METODE HISAB AWAL BULAN KAMARIAH DALAM KITAB METHODA AL-QOTRU KARYA QOTRUN NADA

BAB III METODE HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB ILMU FALAK METHODA AL-QOTRU. Pengarang kitab Ilmu Falak Methoda Al-Qotru ini memliliki nama lengkap

APLIKASI SEGITIGA BOLA DALAM RUMUS-RUMUS HISAB RUKYAT

BAB IV ANALISIS METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT SLAMET HAMBALI. A. Analisis Konsep Pemikiran Slamet Hambali tentang Metode

A. Analisis Fungsi dan Kedudukan Deklinasi Bulan dan Lintang Tempat dalam menghitung Ketinggian Hilal menurut Kitab Sullam an-nayyirain

METODE PENENTUAN LIMA WAKTU SALAT DI PONDOK PESANTREN AL-BAYYINAH SIDAYU GRESIK JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan ibadah lain. Ketika mengerjakan salat, maka umat Islam

BAB IV ANALISIS ASTRONOMI HISAB AWAL WAKTU SALAT DALAM KITAB SYAWĀRIQ AL-ANWĀR

ALMANAK KALENDER TAHUN 2017 LEMBAGA FALAKIYAH PWNU JAWA TIMUR

DAFTAR PUSTAKA. Al-Fairuzabadi, al-qamus al-muhit, Beirut: Mu'assasad ar-risalah, t.t.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai a little mosque on the tundra oleh media Kanada, menjadi

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BUKIT WONOCOLO BOJONEGORO SEBAGAI TEMPAT RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH

: Jarak titik pusat benda langit, sampai dengan Equator langit, di ukur sepanjang lingkaran waktu, dinamakan Deklinasi. Jika benda langit itu

MATERI DAN PENDEKATAN KAJIAN FIKIH HISAB RUKYAT DI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM. Marwadi

BAB III METODE PENGUKURAN ARAH KIBLAT SLAMET HAMBALI. A. Sejarah Intelektual Slamet Hambali

BAB III SISTEM HISAB ALMANAK NAUTIKA DAN ASTRONOMICAL ALGORITHMS JEAN MEEUS. Astronomical Algortihms karya Jean Meeus. Pembahasan lebih memfokuskan

Hisab Awal Bulan Syawwal 1434 H

Transkripsi:

BAB III BIOGRAFI AHMAD GHOZALI DAN KITAB IRSYÂD AL-MURÎD A. Biografi Ahmad Ghozali Nama lengkap pengarang kitab Irsyâd al-murîd, adalah Ahmad Ghozali bin Muhammad bin Fathullah bin Sa'idah al-samfani al-maduri yang selanjutnya penulis sebut Ahmad Ghozali, dia dilahirkan pada tanggal 7 Januari 1962 M di sebuah kampung bernama Lanbulan desa Baturasang Kec. Tambelangan Kab. Sampang, Jawa Timur.1 Ahmad Ghozali merupakan salah satu putra dari pasangan Muhammad Fathullah dan Zainab Khoiruddin. Ayahnya, Syaikhina allamah Syaikh Muhammad Fathulah adalah Muassis (perintis pertama) berdirinya Pondok Pesantren al-mubarok Lanbulan. Sedangkan silsilahnya seperti yang telah diuraikan oleh Ahmad Ghozali dalam kitabnya Tuhfat al-rawy2 dengan silsilah sebagai berikut: 1 Hasil wawancara dengan Ahmad Ghozali penulis kitab Irsyâd al-murîd melalui e-mail, alamat emailnya lafalalmubarok@gmail.com pada tanggal 4 Mei 2013. Lihat juga Kitri Sulastri, Studi Analisis Hisab Awal Bulan Kamariah dalam Kitab Irsyâd al-murîd, Semarang: IAIN Walisongo, 2010, hlm. 44. 2 Hasil wawancara dengan Ahmad Ghozali penulis kitab Irsyâd al-murîd melalui e-mail, alamat emailnya lafalalmubarok@gmail.com pada tanggal 4 Mei 2013. Lihat juga Purqon Nur Ramdhan, Studi Analisis Metode Hisab Arah Kiblat KH. Ahmad Ghozali dalam Kitab Irsyâd almurîd, Semarang: IAIN Walisongo, 2012, hlm. 50. 50

51 Pondok Pesantren Al-Mubarok Lanbulan yang terletak di daerah Pulau Garam desa Baturasang, Sampang, Madura perbatasan Bangkalan dan Sampang, Lanbulan diambil dari kata bulan nisbat dari mimpi Muhammad Fathullah yang bermimpi di Desa Baturasang Tambelangan ada Bulan jatuh bersinar di sekitar desa tersebut setelah dihampiri maka di sana (tempat jatuhnya Bulan) ada guru dia dan berkata : "Dirikanlah

52 pesantren di sini dan berilah nama Lanbulan. Dengan hati tulus dan penuh takdim, maka didirikanlah Pondok Pesantren Lanbulan" 3. Ahmad Ghozali mempunyai istri bernama Asma binti Abdul Karim pada tahun 1990 M. Dia dikaruniai sembilan orang anak (5 putra dan 4 putri), diantaranya Nurul Bashiroh, Afiyah, Aly, Yahya, Salman, Muhammad, Kholil, A'isyah, dan Sofiyah. 4 Sejak kecil Ahmad Ghozali dididik oleh orangtuanya dengan ilmu agama, sehingga dia memiliki minat yang tinggi dalam memperdalam ilmu agama, juga selalu tekun belajar. Walaupun dia pernah mengenyam pendidikan formal hingga kelas 3 SD, tapi dia tetap melanjutkan pendidikan agamanya di Pondok Pesantren al-mubarok Lanbulan yang diasuh oleh ayahnya sendiri. Dia menjadi santri yang taat dan patuh, dia berguru kepada Muhammad Fathullah, selaku pengasuh Pondok Pesantren al-mubarok yang juga merupakan ayahanda dari Ahmad Ghazali. Dia juga pernah berguru kepada kedua kakaknya, Kurdi Muhammad (alm) dan Barizi Muhammad. 5 Tidak mudah menjadi orang alim, sukses, dan terkenal. Semuanya membutuhkan kegigihan, semangat yang tinggi dan ketekunan dalam belajar, itulah yang dilakukan oleh Ahmad Ghozali dalam menuntut ilmu. Pada tahun 1977 Ahmad Ghozali berguru kepada Maimun Zubair Sarang, Rembang selama bulan Ramadhan, hal tersebut dilakukan setiap tahun selama 3 tahun berturut-turut sampai tahun 1980. Selain itu, dia juga 3 4 5 Ibid. Kitri Sulastri, loc. cit. Ibid.

53 menyempatkan diri untuk berguru kepada Hasan Iraqi (alm) di Kota Sampang setiap Hari Selasa dan Sabtu, pada tahun 1981 M. 6 Pada waktu pengembaraannya menuntut ilmu, setelah mengenyam pendidikan di pondoknya sendiri, dia melanjutkan pendidikannya ke Makkah al-mukarromah kurang lebih selama 15 tahun tepatnya di Pondok Pesantren al-shulatiyah. Di sana dia belajar pada para ulama yang otoritas keilmuannya tidak diragukan lagi seperti Syaikh Isma'il Ustman Zain al- Yamany Al-Makky 7, Syaikh Abdullah al-lahjy, Syaikh Yasin bin Isa al- Fadany dan ulama-ulama lainnya. Ahmad Ghozali belajar ilmu falak kepada para guru besar, seperti Syekh Mukhtaruddin al-flimbani (alm) di Mekkah, Nasir Syuja'i (alm) di Prajjen Sampang, Kamil Hayyan (alm), Hasan Basri Sa'id (alm), kemudian pada Zubair Bungah Gresik 8. Dia menjadi Pengasuh Pondok Pesantren al-mubarok Lanbulan. Sedangkan dalam organisasi beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Syuriyah NU di Kab. Sampang, Ketua Syuriyah NU di Kec. Tambelangan. Penasehat LFNU Jatim, Anggota BHR Jatim 9. 6 Ibid. 7 Syekh Ismail al-yamani, termasuk salah satu ulama yang Alim sekaligus Allamah pada zamannya. Kemasyhuran dan kebesaran beliau di mata para ulama begitu tinggi dan terkenal sampai ke Mesir, Yaman, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia, sehingga tak ayal lagi kalau banyak santri dan murid beliau menjadi ulama besar, sebagai penerus perjuangannya yang tidak lain hanya untuk Izzil Islam wal muslimin. Salah satu muridnya yaitu Syekh Ahmad Ghozali, Syekh Ahmad Kurdi dan Syekh Ahmad Barizi dari Sampang. diakses dari http://khoirunnada.blogspot.com/2011/01/biografi-syekh-ismail-utsman-zein-al.html, pada hari Selasa tanggal 18 September 2012 pukul 4.52 WIB. 8 Purqon Nur Ramdhan, loc.cit. 9 Ibid

54 Begitu banyak pengalaman Ahmad Ghozai dalam hal menimba ilmu, terutama ilmu falak, sehingga dia berusaha agar ilmunya bermanfaat bagi umat Islam dengan memberikan sumbangan dengan produktif mengajar dan mengarang karya tulis berupa kitab-kitab. Namun kebanyakan dari kitabnya (khususnya kitab falak) hanya dicetak untuk kalangan sendiri, yaitu untuk materi pembelajaran di Pondok Pesantren al- Mubarok Lanbulan, Baturasang, Sampang, Madura. B. Kitab Irsyâd al-murîd Kitab Irsyâd al-murîd mulai dipublikasikan pada Pelatihan Aplikasi Hisab Falak yang diadakan oleh Forum Lajnah Falakiyah dan UIN Malang. Secara global dapat diterangkan bahwa kitab Irsyâd al- Murîd yang tebalnya 238 halaman ini terdiri atas dua bagian, yaitu bagian utama dan bagian lampiran. Kitab Irsyâd al-murîd disusun sebagai penyempurnaan dari kitabkitab Ahmad Ghozali sebelumnya, karena buku (kitab) hisabnya yang terdahulu ternyata pada kenyataanya kurang presisi. Kitab-kitab tersebut masih menggunakan sistem hisab hakiki takribi dan hakiki tahkiki, seperti kitab Taqyidat al-jaliyah, Faidl al-karim, Bughyat al-rafiq, Anfa' al- Wasilah, Tsamarat al-fikar 10. Kitab Irsyâd al-murîd terdiri dari 5 bab, bab pertama membahas kiblat, bab kedua membahas salat, sedangkan bab ketiga membahas penaggalan, bab keempat membahas tentang Hilal dan bab kelima 10 Kitri Sulastri, Loc. Cit, hal. 47.

55 membahas gerhana Bulan dan Matahari. Dengan sistematika sebagai berikut: Pengantar Pendahuluan Bagian Pertama : Kiblat 1. Hukum mempelajari dalil-dalil tentang kiblat 2. Hukum menghadap kiblat 3. Hukum diperbolehkan tidak menghadap kiblat 4. Arah kiblat 5. Jam rashdul kiblat Bagian kedua : Waktu Salat 1. Waktu Zuhur 2. Waktu Asar 3. Waktu Maghrib 4. Waktu Isya 5. Waktu Subuh 6. Waktu Imsak 7. Waktu Terbit 8. Perhitungan waktu-waktu salat Bagian ketiga: Penanggalan 1) Pendahuluan 2) Penanggalan Masehi 3) Penanggalan Hijriyah

56 4) Bulan-bulan penanggalan Hijriyah 5) Hari dan pasaran 6) Tahwil penanggalan Hijriyah-Masehi secara Urfi 7) Tahwil penanggalan Masehi-Hijriyah secara Urfi Bagian keempat : Pembahasan tentang Hilal 1) Hukum melihat hilal (Rukyah al-hilal) 2) Rukyah al-hilal yang diterima (al-mu'tabarah) 3) Hilal tidak terlihat namun hisab menetapkan awal bulan berdasarkan rukyah 4) Ikhbar dalam rukyah al-hilal 5) Memberikan ikhbar rukyah al-hilal 6) Penolakan kesaksian rukyah al-hilal 7) Hisab Hakiki dan hisab Isthilahi 8) Kewajiban syariat untuk memberi penetapan hukum terhadap rukyah al-hilal 9) Batasan Imkan al-rukyah 10) Tahun-tahun dimana Rasulullah Saw berpuasa 11) Tabel-tabel data observasi wujud al-hilal 12) Langkah-langkah dalam perhitungan ijtima' 13) Langkah-langkah perhitungan hilal 14) Perhitungan terbenam Bulan dan Matahari secara tahkiki Bagian kelima: Gerhana Bulan dan Matahari 1) Kata Khusuf dan Kusuf dari ayat al-quran

57 2) Hukum mempelajari gerhana Bulan dan Matahari 3) Hal-hal yang disunahkan ketika terjadi gerhana 4) Salat khusufaini 5) Gerhana Bulan dan Matahari pada masa Rasulullah Saw 6) Perhitungan gerhana Bulan dan Matahari Rumus yang digunakan kitab Irsyâd al-murîd sudah sangat modern. Hal tersebut memang wajar karena diantara rujukan kitab Irsyâd al-murîd adalah Astronomical Formula For Calculator, Astronomical Algorithms, Astronomi With Personal Computer dan lain-lain yang diramu dengan sedemikian rupa oleh Ahmad Ghozali sehingga menjadi rumus yang mudah digunakan oleh para pengguna kitab Irsyâd al-murîd. 11 C. Karya-karya Ahmad Ghozali Kitab-kitab lain karya Ahmad Ghozali antara lain 12 ; Azhar al- Bustan (Fiqh), al-nujum al-nayyirah (Hadis), Dlaw'u al-badr (Jawaban Masalah Fiqh), al-zahrat al-wardiyah (Fara'id), Bughyat al-wildan (Tajwid), al- Qawl al-mukhtashor (Mustolah Hadis), Tuhfat al-rawy (Tarajim), Tuhfat al-arib (Tarajim), al-taqyidat al-jaliyah (Falak), Faidl al-karîm (Falak), Bughyat al-rafîq (Falak), Anfa' al-washilah (Falak), Tsamarat al-fikar (Falak), Irsyâd al-murîd (Falak), al-futuhat al- 11 Salah satu rumus yang diramu oleh Kyai Ghozali adalah rumus untuk mencari gerak matahari yang terdapat dalam buku Astronomical Algorithms. Berikut ini rumusnya M = 357.52910 + 35999.05030 x T maka dalam kitab al-irsyaad al-muriid menjadi m = Frac ((357.52910 + 35999.05030 x T) / 360) x 360. Jean Meeus, Astronomical Algorithms, (Virginia: Willman Bell, Inc, 1991), hlm. 151. 12 Ibid.

58 Rabbaniyyah (Mada'ih Nabawiyah), al- Fawakih al-syahiyyah (Khutbah Minbariyah), Bughyat al-ahbab (Fî al-awrad Wa al-ahzab), Majma' al- Fadla'il (Fî Ad'iyyah Wan Nawafil), Irsyâd al-ibad (Fî al-awrad) dan masih banyak lagi yang belum dicetak. 13 Beberapa kitab tersebut memiliki konsen pembahasan yang berbeda serta menggunakan metode hisab yang berbeda pula, seperti kitab Tsamarat al-fikar. Kitab tersebut membahas tentang waktu salat, hilal, dan gerhana dengan metode hisab hakiki tahkiki. D. Ketentuan untuk Hisab Awal Waktu Salat dalam Kitab Irsyâd al- Murîd Sebelum mengetahui langkah-langkah hisab awal waktu salat dalam kitab ini, ada beberapa hal yang harus diketahui yaitu: Pertama, mengenai kedudukan Matahari pada awal waktu-waktu salat. Awal waktu Zuhur adalah ketika zawal al-syams, artinya ketika Matahari telah melewati kulminasi atau istiwa, sedangkan istiwa sendiri berarti ketika Matahari tepat diatas sehingga apabila didirikan sebuah tongkat, tongkat tersebut tidak akan memiliki bayangan, dapat dirumuskan bahwa awal waktu Zuhur dapat diketahui dengan adanya sedikit bayangan tongkat yang didirikan, namun adakalanya ketika istiwa tongkat yang didirikan tersebut memiliki bayangan kearah utara atau selatan, ini 13 Ibid.

59 dikarenakan tidak selamanya Matahari tepat diatas, tergantung deklinasi Matahari. 14 Adanya perbedaan awal waktu Zuhur diatas, maka berpengaruh pula dengan awal waktu Asar, karena akhir waktu Zuhur itu kadang ketika bayangan tongkat sama dengan panjang tongkat, dan kadang berakhir ketika panjang bayangan sama dengan panjang tongkat ditambah bayangan saat kulminasi maka itulah awal waktu salat Asar. Untuk kedudukan Matahari atau tinggi Matahari pada saat terbenam dan terbit, Ahmad Ghozali dalam kitab ini memperhitungkan beberapa koreksi yaitu, refraksi, semi diameter, dip dan horizontal parallax. Untuk kedudukan Matahari pada saat Maghrib, ulama berbeda pendapat yang mengatakan h o Isya berkisar 15 o -18 o, sedangkan Ahmad Ghozali dalam metode hisab awal waktu salat Isya menggunakan h o -18 o. 15 Kedudukan Matahari pada waktu Subuh Ahmad Ghozali menggunakan ketinggian -20 o, serta 4.5 o untuk ketinggian Matahari pada waktu Duha. 16 Kedua, data lintang dan bujur suatu tempat serta selisih waktu suatu tempat dengan GMT (Greenwich Mean Time) dapat dilihat pada tabel dalam kitab Irsyâd al-murîd halaman 209-231. Misal akan menghitung awal waktu salat kota Semarang, maka lihat tabel pada 1997, hlm. 34. 15 Ibid. 16 Ibid. 14 Ahmad Ghazali Muhamad Fathullah, Irsyâd al-murîd., Jember: Yayasan al-nuriyyah,

60 halaman 226 kolom nomor 535, lintang sebesar 7 o 00 bujur 110 o 24 dan TZ 7. Ketiga, data Matahari (deklinasi dan equation of time) dihitung sendiri, yang dalam kitab Irsyâd al-murîd proses menghitung data Matahari dapat dilihat pada halaman 125-133. Misal pada tanggal 17 September 2012 pada pukul 12 setelah dihitung diketahui deklinasinya sebesar 2 o 06 13 dan equation of timenya sebesar 0 o 5 36. 17 Keempat, Ahmad Ghozali membagi waktu salat menjadi tiga yaitu, WIS (waktu istiwa), LMT (Local Mean Time) dan WIB (Waktu Indonesia bagian Barat). WIS adalah waktu yang didasarkan paada peredaran Matahari sebenarnya, yaitu Matahari berkulminasi pada pukul 12.00. LMT adalah waktu yang seolahsatu hari 24 jam, sehingga LMT dirumuskan: 12- perata waktu atau equation of time. WIB adalah waktu pertengahan yang didasarkan pada garis bujur tertentu, dalam contoh kitab ini bujur timur, WIB dirumuskan: WIS - equation of time + (BD x - BT x ). 18 Terakhir, Ahmad Ghozali menggunakan 2 atau 3 untuk waktu ihtiyath, yaitu untuk kehati-hatian. 19 17 data tersebut diperoleh dengan perhitungan, lihat lampiran I 18 Ahmad Ghozali, loc.cit, hlm. 49. 19 Ibid, hlm. 57.