II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis. Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB III LANDASAN TEORI. sistem, pengertian sistem informasi, sumber dari sistem informasi, dan metodemetode. lainnya yang dipakai dalam pembahasan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Informasi Geografis Pencarian Apotik terdekat di Kota Yogyakarta. Pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Metode Perancangan BAB Metode Perancangan Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hal proses pengolahan data, baik itu data siswa, guru, administrasi sekolah maupun data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

I. PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi, setelah selama 3 tahun memperoleh ilmu di Sekolah

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

[Type the document title]

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara

Bab 3. Metode Perancangan

Sistem Informasi Geografis Perumahan Di Kota Manado Berbasis Web

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Lusyani Sunarya S.Sn (2010:45) Company Profile. sebuah aset lembaga atau perusahaan yang biasa digunakan sebagai tanda

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS POTENSI SUMBER DAYA ALAM KELISTRIKAN DI SUMATERA SELATAN

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom, MM. 2003: 36). Sistem informasi Geografis Perangkat Lunak Hasil

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer dapat diartikan sebagai mesin yang melakukan tugas-tugas tertentu yang

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mencapai tujuan (McLeod, 2010). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET TOUR PADA PERANGKAT MOBILE (STUDI KASUS : ARUNA TRAVEL)

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FASILITAS UMUM BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI KOTA YOGYAKARTA)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. diperlukan dalam pembangunan website e-commerce Distro Baju MedanEtnic.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema yang mengandung arti kesatuan

BAB III LANDASAN TEORI. Landasan teori ini merupakan dasar tentang teori-teori dalam melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

LANDASAN TEORI. Dunia informasi di Indonesia sedang dan harus. berubah. Saat ini, dunia pemasaran tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti layanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Jogiyanto (2004:4), aplikasi merupakan program yang berisikan

BAB III LANDASAN TEORI. Sistem merupakan kumpulan dari sub-sub sistem, elemen-elemen,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB LOKASI BAHAN GALIAN KABUPATEN PONOROGO

1.2 TUJUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

1 BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pendekatan dalam mendefinisikan sistem yang pertama berdasarkan pada. berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. [JOG : 5].

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

SISTEM MONITORING PERALATAN BENGKEL MENGGUNAKAN METODE WATERFALL DENGAN MVC CODEIGNITER. Andriyani Siyoperman Gea ABSTRAK

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAERAH BANJIR DI DKI JAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ARC VIEW

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. capture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, kondisi bumi. Teknologi Georaphic Information System mengintegrasikan

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI E_LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP

APLIKASI PEMBUATAN DAFTAR KONTRAK SOFTWARE APLIKASI DI PT.TOTAL SOLUSI PRIMA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode dan Teori-Teori Sistem Informasi Geografis 2.1.1 Model Sekuensial Linear Pengembangan perangkat lunak mempunyai langkah-langkah yang terstruktur agar sistem yang dihasilkan sesuai dengan permintaan. Langkah-langkah tersebut dijelaskan pada suatu metode. Salah satu metode dalam pengembangan perangkat lunak adalah model sekuensial linear. Model ini pertama kali muncul pada tahun 1970 yang diperkenalkan oleh Winston W. Royce (Itb, 2008). Sekuensial linear merupakan metode yang sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun. Model sekuensial linear dibagi menjadi beberapa tahap dalam pengembangan perangkat lunak. Setiap tahap mendefinisikan suatu kegiatan yang harus dikerjakan dan merupakan bagian dari pengembangan sistem. Jika pengerjaan pada suatu tahap telah selesai, baru dapat melanjutkan ketahap berikutnya. Tahaptahap pada model sekuensial linear adalah sebagai berikut : 1. Analisis kebutuhan. Tahap ini mengumpulkan requirement apa saja yang dibutuhkan pada sistem.

7 2. Perancangan. Pada tahap ini dilakukan desain sistem yang akan dibuat sebelum proses coding. Desain sistem meliputi desain database serta interface yang nantinya akan menghasilkan sebuah arsitektur sistem keseluruhan. 3. Pengkodean. Tahap ini memberikan suatu coding terhadap desain agar dimengerti oleh komputer. Pengkodean tersebut menghasilkan desain yang dinamis sesuai degan kebutuhan. 4. Pengujian. Tahapan berikutnya dalam model sekuensial linear adalah tahap pengujian, dimana pada tahapan ini software yang telah dibuat diuji apakah telah sesuai dengan kebutuhan atau belum. Pengujian pada software ini menggunakan pengujian blackbox. 5. Implementasi dan pemeliharaan. Pada tahapan ini hal yang dilakukan adalah mencakup koreksi error yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu. Secara garis besar, tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 Gambar 2.1 Tahapan pada Model Sekuensial Linear

8 Pengembangan perangkat lunak menggunakan model sekuensial linear terdapat beberapa keuntungan dan kerugian, yaitu Keuntungan: 1. Proses menjadi teratur 2. Estimasi proses menjadi lebih baik 3. Jadwal menjadi lebih menentu. Kerugian: 1. Sifatnya kaku, sehingga susah melakukan perubahan ditengah proses 2. Membutuhkan daftar kebutuhan yang lengkap diawal, tapi jarang konsumen bisa memberikan kebutuhan secara lengkap diawal. 2.1.2 Sistem Sistem berarti satu kesatuan dari sejumlah komponen atau bagian yang mana masing-masing bagian menjalankan proses sesuai dengan peranannya dan saling berinteraksi satu sama lain serta secara bersama menjalankan suatu layanan atau tujuan tertentu (Zuhdi, 2009). Sistem mempunyai elemen-elemen yang saling berintegrasi sehingga apa yang menjadi tujuan sistem dapat tercapai dengan baik. 2.1.3 Informasi Informasi dapat mudah dimengerti bila data yang diperoleh dapat diolah dengan baik. Data merupakan bagian yang penting dalam penyajian informasi. Data merupakan suatu representasi dari dunia nyata. Dengan adanya data yang diperoleh dan kemudian diolah dengan benar, akan menghasilkan suatu informasi yang berguna bagi seseorang yang mendengar atau membacanya. Data adalah

9 fakta mentah (dapat berupa angka, huruf, karakter khusus) yang menyampaikan sedikit arti. Agar data-data terkumpul menjadi berarti dan memberi manfaat, maka data-data tersebut harus diproses lebih lanjut. Data juga dapat diartikan komponen yang dibutuhkan agar informasi dapat ditampilkan. Menurut Jogiyanto (Riyanto et al, 2009) agar data menjadi informasi yang berguna, perlu diolah melalui sebuah siklus. Siklus ini disebut siklus pengolahan data (data processing life cycle). Pengolahan data tersebut dapat dilihat pada gambar siklus pengolahan data (gambar 2.2). Langkah pertama pada siklus adalah memasukan data yang telah diperoleh untuk kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan. Hasil dari proses tersebut menghasilkan output berupa informasi yang sedang diperlukan. Data Diolah Informasi INPUT MODEL OUTPUT Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data Dari penjelasan diatas, informasi dapat diartikan suatu hasil data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suatu berita atau informasi yang dapat menambah pengetahuan orang lain sehingga memiliki arti. Informasi juga merupakan hasil dari pengolahan data kedalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu (Riyanto et al, 2009) :

10 1. Akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak ada bias atau menyesatkan 2. Tepat pada Waktunya Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Untuk menyebarkan informasi tersebut agar cepat didapat, maka diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimnya. 3. Relevan Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Hal ini disebabkan relevansi informasi untuk setiap orang dengan orang lainnya berbeda. 2.1.4 Geografi Geografi pertama kali diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke-1 yang memberi pengertian geografi berasal dari kata Geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi (Meurah, 2004). Geografi mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan, atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi. 2.1.5 Sistem Informasi Geografi Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu Geographic Information System atau disingkat GIS. Dalam wacana selanjutnya,

11 kata SIG merupakan pengganti dari kata sistem informasi geografi. Pengembangan SIG dapat diimplementasikan berbasis web ataupun berbasis desktop. Pengembangan SIG yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berbasis web. Sistem informasi geografi merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi (Charter, 2008). SIG menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasi yang ada pada peta tersebut (data atribut) yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisis, memperagakan dan menampilkan data spasial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan (Mufidah, 2006). Pengembangan SIG diperlukan 2 jenis data, yaitu data spasial (keruangan) dan data non-spasial (data atribut). SIG didesain dapat menampilkan informasi spasial (keruangan) dan informasi non-spasial (atribut). Data spasial merupakan informasi data dari peta, yang terdiri dari unsur titik, garis dan polygon. Data non-spasial (atribut) berisi data penjelas/informasi dari unsur spasial. Misalnya, garis mempunyai keterangan atribut seperti nama pada suatu jalan ataupun nama suatu sungai. SIG mempunyai komponen dalam pengembangannya. Komponen tersebut digambarkan pada gambar 2.2 (Mufidah, 2006).

12 Gambar 2.3 Komponen SIG Komponen diatas terdiri dari 3 komponen, yaitu sistem komputer, data geospasial dan pengguna. Pada komponen sistem komputer terdiri dari hardware dan software yang berguna dalam pemasukan, penyimpanan, pengolahan dan penganalisisan data. Data geospasial merupakan input data yang berupa data spasial dan atribut seperti peta, foto udara, citra satelit dan data statistik. Data statistik merupakan data atribut dimana data ini dapat digunakan untuk menjelaskan statistik suatu wilayah, misalnya satu titik pada peta mewakili 10 orang pengangguran yang ada ditempat tersebut. Sedangkan komponen pengguna merupakan pengakses sistem yang mencari informasi dari perangkat lunak SIG. Selain komponen, SIG juga memiliki komponen sistem (subsistem) pada SIG antara lain (Riyanto et al, 2009) : 1. Input : pemasukan data yang dilakukan kedalam sistem merupakan data spasial dan data atribut yang didapat dari berbagai sumber pengumpulan data.

13 2. Manipulasi : merupakan proses editing terhadap data yang telah masuk, hal ini dilakukan untuk menyesuaikan tipe dan jenis data agar sesuai dengan sistem yang akan dibuat. 3. Manajemen data : tahap ini meliputi seluruh aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data (menyimpan, mengorganisasi, mengelola dan menganalisa data) kedalam sistem penyimpanan permanen. 4. Query : suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna SIG. 5. Analisis : SIG mempunyai dua jenis fungsi analisis, yaitu fungsi analisis spasial dan analisis atribut. Fungsi analisis spasial adalah operasi yang dilakukan pada data spasial. Sedangkan fungsi analisis atribut adalah fungsi pengolahan data atribut, yaitu data yang tidak berhubungan dengan ruang. 6. Visualisasi (data output) : penyajian hasil berupa informasi baru atau dari database yang ada baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti dalam bentuk peta (atribut peta dan atribut data), tabel, grafik dan lain-lain. 2.2 Perangkat Lunak Pendukung 2.2.1 Arcview3.3 Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan SIG kini telah banyak beredar dimasyarakat. Buku tutorial yang menjelaskan bagaimana penggunaan dari suatu perangkat lunak SIG tersebut juga telah banyak beredar. Masingmasing perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelemahan dalam pengembangan SIG. Salah satu perangkat lunak tersebut adalah Arcview.

14 Arcview merupakan perangkat lunak (tool) desktop base yang sering digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Geografi (SIG) dan pemetaan. Arcview merupakan tool SIG yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute,Inc) yang mempunyai kemampuan dalam visualisasi, mengexplore, menjawab query (baik spasial maupun non-spasial) (Prahasta, 2009). Pengolahan data berupa data spasial dan non-spasial dapat menggunakan Arcview. Saat mengoperasikan Arcview, terdapat suatu unit organisasi tertinggi didalam Arcview, yaitu project. Pengolahan data yang dilakukan pada project disimpan dalam bentuk file berekstensi (.apr). Pada dasarnya, project tidak menyimpan data spasial yang sebenarnya (seperti: shape file) namun hanya menyimpan seluruh referensi lokasi dari data spasial tersebut. Aplikasi Arcview menggunakan konsep layer pada pengolahan data spasial. Setiap layer berisikan suatu shapefile. Shapefile merupakan file pada Arcview yang dapat membaca, menggunakan, dan mengolah data spasial (Prahasta, 2009). Pada gambar 2.4 merupakan konsep layer secara umum pada Arcview. Gambar 2.4 Konsep Layer

15 Shapefile mendukung representasi berupa titik (point), garis (line), maupun polygon (area). Titik ( ) menunjukkan lokasi suatu tempat, nama ibukota, statistik populasi (misal, 1 titik mewakili 10 orang) dan lain-lain. Garis menunjukkan jalan, rel, dan sungai yang ada pada peta. Sedangkan poligon menunjukkan area suatu wilayah, danau, kebun nasionl, area sawah dan lain-lain. Penggunaan titik (2.5(a)), garis (2.5(b)) dan poligon (2.5(c)) dapat dilihat pada gambar 2.5. (a) (b) (c) Gambar 2.5 Bentuk Data Spasial (a) Titik, (b) Garis dan (c) Poligon 2.2.2 AutoCAD AutoCAD merupakan program Computer Aided Design (CAD) produksi Autodesk, Inc yang paling populer digunakan. Autodesk, Inc yaitu perusahaan perangkat lunak Amerika yang khusus membuat program-program berbasis komputer grafis (Riyanto et al, 2009). Computer Aided Design (CAD) adalah alat bantu rancang menggunakan komputer dengan tujuan untuk menghasilkan output rancangan yang memiliki tingkat akurasi tinggi dan dirancang dalam waktu singkat. Selain dalam perancangan suatu bangunan, AutoCAD juga digunakan untuk penggambaran peta digital.

16 Program AutoCAD telah banyak digunakan baik mahasiswa, designer, drafter, bidang permesinan, arsitektur, maupun bidang teknik lainnya (Jhonsen, 2002). 2.2.3 PHP PHP (Hypertext PreProcessor) merupakan script yang membuat sebuah halaman web menjadi dinamis, yang berarti halaman web menjadi lebih interaktif dan halaman yang akan ditampilkan dibuat saat client melakukan request halaman tersebut. Script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut dijalankan (serverside), jadi semua informasi yang ingin ditampilkan di halaman web bisa dilihat dengan baik oleh semua jenis browser client (Mursetiono, 2003). PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf, seorang software engineer asal Greenland sekitar tahun 1995. Pada awalnya PHP digunakan Rasmus hanya sebagai pencatat jumlah pengunjung pada website pribadi beliau. Karena itu bahasa tersebut dinamakan Personal Home Page (PHP) Tools (Yuliono, 2009). Perbedaan utama antara script PHP dengan HTML adalah HTML murni sebuah dokumen teks, sedangkan script PHP di dalamnya terdapat program yang akan diproses oleh web server dan hasil pemrosesannya adalah sebuah dokumen teks (Mursetiono, 2003). Script PHP diawali dengan tanda < dan diakhiri dengan tanda > dalam penulisannya. Ada 3 cara penulisan script PHP, yaitu : 1. <? script php?>

17 2. <?php script php?> 3. <SCRIPT LANGUAGE= php > script php </SCRIPT> 2.2.4 Apache Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Nama Apache diambil dari kata "A Patchy Server", yang mempunyai arti server perbaikan yang penuh dengan tambalan (patch) (Mursetiono, 2009). Apache menjadi web server paling stabil dengan reputasinya. Walaupun bukan yang paling cepat ataupun yang paling mudah server Apache HTTP kelihatan tidak pernah crash (Yuliono, 2009). Platform yang didukung oleh Apache saat ini antara lain Linux, SunOS, UnixWare, FreeBSD, Solaris, AIX, OpenBSD, IRIX, SCO, NetBSD, HPUX, BSDI, Digital Unix (Mursetiono, 2003). 2.2.5 MySQL MySQL adalah sebuah sistem manajemen database open source yang popular dan gratis untuk platform unix yang diluncurkan pertama kali pada pertengahan 1996. Sistem manajemen database MySQL menggunakan kumpulan perintah sederhana

18 untuk memasukkan, memanggil, menghapus, dan memperbarui data sehingga kita dapat mengembangkan database yang kompleks (Mursetiono, 2003). Dalam pengoperasiannya, MySQL menggunakan bahasa SQL (Structure Query Language) untuk mengelola basis data (database). SQL adalah bahasa standar yang digunakan dalam database management system (DBMS) untuk berkomunikasi dengan basis data (Yung, 2003). Proses penyimpanan data dapat dengan mudah dilakukan dengan adanya MySQL. Selain itu, data yang tersimpan akan terkumpul/tertata dengan baik sehingga bila sedang memerlukan suatu data, data dengan mudah untuk ditemukan. 2.3 Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) merupakan salah satu komponen dalam serangkaian pembuatan perancangan sebuah sistem komputerisasi yang menggambarkan aliran data dari sumber pemberi data (input) ke penerima data (output) (Wahyudi, 2010). Penggambaran aliran data tersebut berfungsi agar seseorang yang membuat sistem dapat mengetahui kapan sebuah data harus disimpan, diproses, ataupun didistribusikan. Komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan DFD dapat menjelaskan suatu entitas pengguna sistem serta proses yang dilakukan dengan alur datanya dan data store yang digunakan untuk penyimpanan data yang masuk. Komponenkomponen DFD yang digunakan antara lain sebagai berikut:

19 Gambar 2.6 Komponen pada Data Flow Diagram (DFD) Komponen external entity adalah suatu entitas yang berada pada luar sistem namun berperan dalam pemberian atau penerimaan data dari sistem secara langsung. Proses merupakan tindak lanjut yang dilakukan sistem terhadap data yang masuk, sehingga pada proses berisi kata kerja. Komponen alur data menggambarkan data yang mengalir dari satu komponen ke komponen lainnya. Data yang dibawa oleh komponen alur data disebutkan dan diletakkan diatas lambang komponen alur data. Komponen data store menggambarkan suatu tempat penyimpanan data yang akan disimpan. Komponen alur data dengan anak panah menuju komponen data store kegiatannya adalah menulis atau merekam data ke database. Jika komponen alur data dengan anak panah menuju ke komponen proses, kegiatannya adalah membaca data yang ada pada data store (dalam database). 2.4 Use Case Diagram Use Case merupakan gambaran sebuah interaksi antara aktor dengan sistem dan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem (Narwastu dan E.Prasetyo, 2007). Dengan adanya use case, user/actor dapat melakukan apa saja terhadap

20 sistem dapat terlihat. Berikut gambaran dari komponen use case diagram pada gambar 2.7. aktor Communication Use Case Gambar 2.7 Komponen Use Case Diagram