Bab 3 Metodologi Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 Metode Perancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. umum SETWAN DPRD Kota Sukabumi yaitu badan pemerintahan yang terdiri

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

Gambar 4.1 Flowchart

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM. terdiri dari analisis perangkat lunak dan analisis perangkat keras serta analisis user

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Bab 3 Metode Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

ABSTRAK. Kata kunci : voucher elektronik SMS (Short Message Service)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dihadapi. Dan agar mempermudah dalam pembuatan perancangan sistem yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

3. BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Universitas Padjadjaran yang beralamat di Jl. Ir H. Djuanda No 4 Bandung.

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM`

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada semester Genap Tahun Pelajaran

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan dari suatu sistem informasi. Hasil akhir dari analisis sistem

. BAB III PERANCANGAN SISTEM


BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 5 IMPLEMENTASI. 5.1 Jadwal Implementasi Sistem. Untuk membantu pengguna dalam pemakaian basis data diberikan panduan


BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Software Requirements Specification

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... RINGKASAN... KATA PENGANTAR...

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi Jasa pengiriman CV.DDE meliputi tahap implementasi, uji

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

3.2 Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode SDLC Waterfall menurut Roger S. Pressman. Dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sehingga menghasilkan aplikasi. Pada tahap implementasi ini dibagi dua sub yaitu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS DAN PROSES BISNIS YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM. Kebutuhan input pada sistem ini berupa nilai-nilai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI MEDICAL RECORD KLINIK 24 JAM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. jauh tentang objek yang akan diteliti. Dengan demikian, akan diperoleh


BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi aplikasi adalah tahap penerapan hasil analisis dan

Transkripsi:

Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki beberapa tahapan yang perlu diperhatikan, tahapan tersebut yang pertama adalah listen to customer, build/revice mock-up. dan test drive customer mockup (Romeo, 2009). Metode prototype secara umum dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Metode Prototype (Soumerville, 2002) Metode prototype sangat memperhatikan kebutuhan dari klien yaitu pihak perusahaan, dimana kebutuhan ini didasarkan pada kondisi nyata maupun permintaan klien. Sehingga ini dari penggunaan metode ini adalah interaksi yang berkesinambungan

antara pengembang dan klien sampai dengan terpenuhinya permintaan klien dan tercapainnya tujuan sesuai dengan kebutuhan dari klien tersebut. Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam menggunakan metode penyelesain dalam bentuk prototype adalah mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal interaksi. Beberapa tahapan dalam penyelesaian masalah dengan metode ini adalah : A. Pengumpulan bahan Pihak klien dan pengembang bertemu untuk mengidentifikasikan format bentuk perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan serta gambaran-gambaran umum sistem yang dibutuhkan. B. Membangun prototype Membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian yang menanggapi kebutuhan pelanggan, misal membuat input dan format output yang diharapkan. C. Evaluasi Prototype Klien melakukan evaluasi terhadap prototype yang sudah dibentuk apakah sudah dapat memenuhi keinginan klien, apabila belum maka prorotype akan diulang dari awal, apabila sudah cukup memenuhi maka tahap selanjutnya akan dilakukan dengan tetap menyesuaikan kebutuhan klien.

D. Pengkodean Sistem Apabila prototype sudah disepakati maka prototype akan diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai, disinilah implementasi dan pengembangan sistem dalam bentuk nyata dilakukan. E. Pengujian sistem Apabila sistem sudah dibentuk menjadi suatu perangkat lunak, maka pada tahap selanjutnya adalah menguji sistem tersebut. Tahap ini sering disebut dengan istilah testing, sehingga kesalahan-kesalahan kerja pada sistem dapat dihindari. F. Evaluasi sistem Pada tahap ini klien akan mengevaluasi kerja sistem yang sudah jadi, apakah sesuai dengan yang diharapakan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun ulang ataupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem. G. Penggunaan sistem Apabila perangkat lunak yang dibangun telah lulus uji dan tidak ada kesalahan kerja pada sistem, maka dapat dikatakan bahwa sistem dapat bekerja dengan benar dan dapat digunakan oleh klien dalam membantu aktivitasnya. 3.2 Analisa Kebutuhan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisa kebutuhan yang dapat dijadikan sebagai gambaran sistem secara utuh sebelum sistem dibangun menjadi sebuah aplikasi. 3.2.1 Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan (Field Research) yaitu penelitian secara langsung pada PT. Freeman Carbon Indonesia, Bandar Lampung dan melakukan pengamatan terhadap objek yang diteliti berhubungan dengan sistem informasi penggajian. Teknik untuk mendapatkan informasi tersebut seperti : 1. Metode Survei Merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan. Dengan metode ini maka akan didapat data subjek yang menyatakan sikap, opini, pengalaman atau karakteristik subjek penelitian secara individual atau secara kelompok. 2. Metode Observasi Teknik pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung pada objek penelitian tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. 3. Metode Wawancara Teknik wawancara dilakukan jika memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden. Teknik wawancara

dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui tatap muka atau melalui telepon. 3.2.2 Penelitian Pustaka (Library Research) Penelitian Pustaka (Library Research) merupakan penelitian dengan mempelajari dan memahami buku-buku pustaka, catatan-catatan kuliah dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, untuk memperoleh bahanbahan yang akan dijadikan landasan pemikiran teoritis dalam melihat dan membahas kenyataan yang ditemui dalam penelitian lapangan. Proses yang terjadi adalah melakukan survei atau kunjungan langsung ke PT. Freeman Carbon Indonesia, Bandar Lampung guna memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membangun sebuah sistem informasi penggajian pada PT. Freeman Carbon Indonesia, Bandar Lampung. Proses ini dilakukan sekitar satu minggu kegiatan ini berlangsung dengan mendatangi langsung perusahaan dan melakukan wawancara singkat secara lisan dengan kepala divisi utama, manejer serta beberapa staf yang dianggap mempunyai peranan penting dalam perusahaan agar mendapatkan informasi seputar kebutuhan perusahaan dan seperti apa sistem yang nantinya akan dibangun sesuai kebutuhan perusahaan. 3.2.3 Analisa Kebutuhan Secara Fungsional

1. User dapat melakukan proses penggajian dalam waktu yang singkat 2. User dapat melihat laporan gaji seluruh karyawan 3.2.4 Analisa Kebutuhan Secara Non Fungsional Perangkat keras yang digunakan dalam pembangunan sistem penggajian memiliki spesifikasi : 1. Processor Intel Core 2 Duo 2.13GHz 2. RAM 1Gb Perangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan sistem penggajian : 1. SQL Server 2008 untuk pembuatan database. 2. Visual Studio 2010 untuk penulisan kode program. 3. Rational Rose 2003 digunakan dalam pembuatan UML. 3.3 Prototype Pertama Pada prototype tahap pertama ini akan dibagi berdasarkan pihak-pihak yang terlibat didalam sistem yang dirancang biasa disebut dengan aktor. Analisa ini akan memuat segala informasi aktor serta apa saja yang dapat dilakukan oleh aktor tersebut. Analisa akan dijelaskan sebagai berikut : A. Admin Admin dapat melakukan fungsi fungsi sebagai berikut : 1. Dapat melakukan input data karyawan. 2. Dapat melakukan input data golongan. 3. Dapat melakukan input data jabatan.

4. Dapat melakukan input daftar absen karyawan. 5. Dapat melakukan input daftar lembur karyawan. 6. Dapat melihat dan mengetahui laporan data karyawan. 7. Dapat melihat dan mengetahui laporan absen karyawan. 8. Dapat melihat dan mengetahui laporan lembur karyawan. 9. Dapat melihat dan mengetahui laporan gaji seluruh karyawan. 10. Dapat melihat slip gaji karyawan. 3.3.1 Input sistem a. Data karyawan Nik, nama karyawan, tempat tanggal lahir, telepon, alamat, kode golongan, kode jabatan, tanggal masuk, jenis kelamin, agama, status, jumlah anak, pendidikan. b. Data golongan Kode golongan, nama golongan, tunjangan kesehatan, uang makan, uang trasportasi, uang lembur per jam. c. Data jabatan Kode jabatan, nama jabatan, gaji pokok. d. Daftar absen Tanggal absen, nik, nama, nama golongan, nama jabatan, jenis. e. Daftar lembur

Tanggal lembur, nik, nama, nama golongan, nama jabatan, jam masuk, jam keluar keterangan. 3.3.2 Perancangan Sistem Prototype Pertama Dalam tahap ini sistem akan digambarkan melalui use case diagram yang mampu mempresentasikan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya kedalam bentuk diagram, sehingga mudah untuk mendefinisikan sistem baik secara utuh maupun perbagian. Use case diagram bersifat statis, diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas), yang sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. (Nugroho, 2005) Dengan menggunakan hasil analisis tahap pertama, didapatkan informasi mengenai aktor dan fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh aktor. Hasil tersebut akan dipresentasikan dalam sebuah use case diagram. Use case diagram prototype pertama dapat dilihat pada Gambar 3.2. Data Data karyawan Data golongan User Login Menu Utama Daftar Data jabatan Laporan Data absen Exit Data Lembur Gambar 3.2 Use case diagram prototype pertama

Setelah merancang dan membangun sistem prototype pertama, kunjungan ke perusahaan kembali dilakukan dengan membawa hasil dari apa yang sudah dibangun untuk melakukan customer test. Pada saat proses penjelasan sistem yang telah dirancang dan dibangun terdapat beberapa masalah yaitu ada beberapa tambahan yang harus dimasukan kedalam sistem, klien meminta menambahkan satu aktor dan meminta supaya sistem dapat melakukan validasi terhadap dua aktor serta memberikan perbedaan hak akses pada dua aktor tersebut pada saat menggunakan aplikasi dan menambahkan fitur ganti password. 3.4 Prototype Kedua Proses prototype kembali dilakukan dengan membangun kembali sistem sesuai dengan apa yang ditambahkan dan diinginkan pihak perusahaan, yaitu penambahan aktor kasir yang mana setiap aktor mempunyai hak akses yang berbeda pada sistem yang akan dibangun serta penambahan fitur ganti password pada sistem. Analisa akan dijelaskan sebagai berikut : 3.4.1 Input sistem A. Admin Admin dapat melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Dapat melakukan input data karyawan. 2. Dapat melakukan input data golongan. 3. Dapat melakukan input data jabatan. 4. Dapat melihat dan mengetahui laporan data karyawan.

5. Dapat melihat dan mengetahui laporan absen karyawan. 6. Dapat melihat dan mengetahui laporan lembur karyawan. 7. Dapat melihat dan mengetahui laporan gaji karyawan. 8. Dapat melihat slip gaji karyawan. 9. Dapat merubah password. B. Kasir Kasir dapat melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Dapat melakukan input daftar absen karyawan. 2. Dapat melakukan input daftar lembur karyawan. 3. Dapat melihat dan mengetahui laporan data karyawan 4. Dapat melihat dan mengetahui laporan absen karyawan. 5. Dapat melihat dan mengetahui laporan lembur karyawan. 6. Dapat melihat dan mengetahui laporan gaji karyawan. 7. Dapat melihat slip gaji. 8. Dapat merubah password. 3.4.2 Perancangan Sistem Prototype Kedua Dengan menggunakan hasil dari prototype tahap pertama, didapatkan informasi mengenai penambahn aktor pada sistem dan penambahan menu baru serta fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh aktor. Hasil tersebut akan dipresentasikan dalam

sebuah use case diagram. Use case diagram prototype kedua dapat dilihat pada Gambar 3.3. Absen Kasir Daftar Lembur Laporan Login Menu Utama Bantuan Exit Admin Data Golongan Karyawan Jabatan Gambar 3.3 Use case diagram prototype kedua Setelah merancang dan membangun sistem prototype kedua, kunjungan ke perusahaan kembali dilakukan dengan membawa hasil dari apa yang sudah dibangun untuk melakukan customer test. Dan proses itupun berlangsung dengan baik dan akhirnya apa yang sudah dibangun pada tahap kedua ini menghasilkan sesuatu yang diharapkan dan bermanfaat bagi perusahaan.

3.5 Perancangan Sistem 3.5.1 Unified Modeling Language (UML) Desain dalam sistem informasi penggajian ini dilakukan memakai sebuah bahasa pemodelan sistem, yaitu UML (unified modeling language). UML (unified modeling language) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan gambar, dapat digunakan untuk melakukan visualisasi, spesifikasi, dan pendokumentasian dari sebuah sistem yang bersifat object oriented. Pemakaian UML dalam merancang sebuah sistem dilakukan dengan pembuatan berbagai diagram yang menggambarkan proses operasi dan entitas aplikasi yang saling terkait. Diagram tersebut antara lain use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan class diagram (Dharwiyanti, 2003). 3.5.2 Use Case Diagram Use case diagram memberi visualisasi apa yang terjadi dalam sistem secara fungsionalitas, visualisasi antara aktor dengan sistem. Dalam use case diagram diperlihatkan secara khusus apa saja yang dikerjakan oleh sistem, bukan bagaimana kerja sistem. (Dharwiyanti, 2003) Di dalam use case diagram, terdapat dua aktor yaitu admin dan kasir. Admin dapat memilih empat pilihan yang terdapat pada menu, empat pilihan di dalam menu yang ditampilkan, yaitu data, laporan, bantuan dan exit.

Kasir dapat memilih empat pilihan yang terdapat pada menu. Empat pilihan di dalam menu yang ditampilkan, yaitu daftar, laporan, bantuan dan exit. Use case diagram sistem informasi penggajian keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.4. Absen Daftar Lembur Kasir Laporan Admin Bantuan Exit Golongan Data Karyawan Jabatan Gambar 3.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Penggajian 3.5.3 Activity Diagram Activity diagram merupakan suatu bentuk flow diagram yang memodelkan alur kerja sebuah proses sistem informasi dan sebuah urutan aktifitas sebuah proses. Diagram ini sangat mirip dengan sebuah flowchart karena kita dapat memodelkan sebuah alur kerja dari sebuah aktifitas lainnya atau dari suatu aktifitas kedalam keadaan sesaat. Activity diagram akan lebih bermanfaat

apabila terlebih dahulu kita modelkan sebuah proses untuk membantu kita memahami proses secara keseluruhan. Activity diagram juga sangat berguna ketika kita ingin menggambarkan perilaku paralel atau menjelaskan bagaimana perilaku dalam berbagai use case berinteraksi. (Ismi, 2005) - Activity Diagram Mengolah Data Proses mengolah data yang dilakukan oleh aktor admin terdiri dari tiga bagian yaitu add, edit dan delete. Seorang admin akan mengubah data yang diperlukan untuk menjaga konsistensi sistem. Sehingga ketika ada perubahan terhadap data yang disimpan maka tabel yang bersangkutan dapat langsung diubah untuk menyesuaikan dengan keadaan aslinya. Activity diagram mengolah data dapat dilihat pada Gambar 3.5. Admin Sistem Database Login Memilih Manage Data Manage Data Golongan/Jabatan/Karyawan Add Delete Edit Simpan Hasil Perubahan Data Simpan Data Menampilkan Pesan Error Tidak Sukses? Data Berhasil disimpan Ya Gambar 3.5 Activity Diagram Mengolah Data

- Activity Diagram Daftar Absen dan Daftar Lembur Proses daftar absen dan daftar lembur yang dilakukan oleh aktor kasir terdiri dari tiga bagian yaitu, add, edit dan delete. Seorang kasir dapat melakukan perubahan data sesuai keperluan. Activity diagram daftar absen dan daftar lembur dapat dilihat pada Gambar 3.6. Kasir Sistem Database Login Memlih Input Input Daftar Absensi / Daftar Lembur Add Delete Edit Simpan Hasil Perubahan Data Simpan Data Menampilkan Pesan Error Tidak Sukses? Data Berhasil disimpan Ya Gambar 3.6 Activity Diagram Daftar Absen dan Daftar Lembur - Activity Diagram Laporan Pada bagian ini yang dapat dilakukan oleh aktor admin maupun kasir adalah melihat laporan absen, laporan lembur, laporan karyawan, laporan penggajian, dan slip gaji. Seorang admin dan kasir dapat mencetak setiap laporan yang ada sesuai keperluan. Activity diagram laporan dapat dilihat pada Gambar 3.7.

Admin : Kasir Sistem Database Login Memilih Laporan Laporan Absensi/lembur/karyawan/pengajian/Slip Gaji Menampilkan Laporan Cetak Laporan Mengambil Laporan Ya Tidak Cetak Gambar 3.7 Activity Diagram Laporan 3.5.4 Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antara objek didalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, tampilan dan sebagainya) berupa pesan atau message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario yang dilakukan sebagai tanggapan dari sebuah kejadian, dengan menghasilkan output tertentu. Diagram menunjukkan apa yang terjadi dalam aktifitas sistem tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan hasil proses yang ditimbulkan seperti apa. (Ismi, 2005). - Sequence Diagram Mengolah Data Pada sequence diagram mengolah data, admin yang telah masuk kedalam sistem dapat menambah, menghapus, mengubah

data golongan, jabatan dan karyawan. Setelah admin mengelolah data maka data tersebut akan disimpan kedalam database. Sequence diagram mengolah data dapat dilihat pada Gambar 3.8. Admin (Pimpinan) Form Karyawan/Golongan/Jabatan Class Database 1. Memasukan Karyawan/Golongan/Jabatan 2. Nama Karyawan/Golongan/Jabatan 3. Cek Validasi 4. Data Karyawan/Golongan/Jabatan 5. Data Karyawan/Golongan/JabatanSukses 6. Gagal 7. Laporan Data Kayawan/Golongan/Jabatan Gambar 3.8 Sequence Diagram Mengolah Data - Sequance Diagram Daftar Absen dan Daftar Lembur Pada sequence diagram daftar absen dan daftar lembur, kasir yang telah masuk kedalam sistem dapat menambah, menghapus, mengubah data absen karyawan dan lembur karyawan sesuai kebutuhan. Setelah kasir mengelolah data maka data tersebut akan disimpan kedalam database. Sequence

diagram daftar absen dan daftar lembur dapat dilihat pada Gambar 3.9. Kasir Form Absen Class Absen Database Absen 1. Memasukan nama karyawan 2. Nama Karyawan 3. Cek Validasi 4. Data absen 5. Absen Sukses 6. Absen Gagal 7. Laporan Data Absen Gambar 3.9 Sequence Diagram Daftar Absen dan Daftar Lembur - Sequance Diagram Laporan Pada sequence diagram laporan, kasir maupun admin yang sudah masuk kedalam sistem dapat melihat semua laporan yang ada berdasarkan pilihan yang disediakan, setelah memilih laporan sistem akan mengambil laporan dari database dan menampilkannya, disini kasir ataupun admin dapat mencetak semua laporan yang ada. Sequence diagram laporan dapat dilihat pada Gambar 3.10.

Sistem Kasir : Admin Database 1: Login (username dan password) 2: Validasi username dan password 3: Return login 4: Memilih laporan (absen,lembur,karyawan,penggajian,slipgaji) 5: Mengambil Laporan berdasarkan input 7: Menampilkan laporan 6: Return laporan 8: Cetak laporan Gambar 3.10 Sequence Diagram Laporan 3.5.5 Class Diagram Class diagram digunakan untuk melakukan visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak digunakan. Class diagram juga dapat memperlihatkan hubungan antar class dan penjelasan detail tiap-tiap class di dalam model desain (logical view) dari suatu sistem. Selama proses desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua class yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Class diagram yang terdapat pada sistem ini ditunjukan oleh Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Class Diagram Sistem

3.6 Perancangan Antarmuka Sistem Dalam perancangan antarmuka sistem informasi penggajian menggunakan beberapa interaksi tampilan yang bertujuan untuk mempermudah interaksi antara user dengan sistem. Perancangan antarmuka sistem informasi penggajian terdiri atas: - Rancangan Antarmuka Data Karyawan Rancangan antarmuka data karyawan digunakan untuk memasukan data karyawan yang berkerja pada perusahaan yang berisikan nik, nama, tempat tanggal lahir, nomor telepon, alamat, kode golongan, nama jabatan, tanggal masuk, jenis kelamin, agama, status, jumlah anak, pendidikan. Rancangan antarmuka data karyawan ini memiliki empat tombol add, edit, delete dan exit. Rancangan antaramuka karyawan dapat dilihat pada Gambar 3.12. FORM KARYAWAN NIK Nama TTL No.Telp Alamat Tanggal Masuk Jenis Kelamin Agama Status Jumlah Anak Kode Golongan Pendidikan Kode Jabatan Tambah Hapus Ganti Keluar Gambar 3.12 Rancangan Antarmuka Data Karyawan

- Rancangan Antarmuka Data Golongan Rancangan antarmuka data golongan digunakan untuk memasukan data golongan pada perusahaan. Rancangan antaramuka data golongan dapat dilihat pada Gambar 3.13. Gambar 3.13 Rancangan Antarmuka Data Golongan - Rancangan Antarmuka Data Jabatan Rancangan antarmuka data jabatan digunakan untuk memasukan data jabatan pada perusahaan. Rancangan antaramuka data jabatan dapat dilihat pada Gambar 3.14. Gambar 3.14 Rancangan Antarmuka Data Jabatan

- Perancangan Form Daftar Absen Rancangan antarmuka daftar absen digunakan untuk memasukan data data absen dari setiap karyawan yang datang bekerja pada perusahaan. Rancangan antaramuka daftar absen dapat dilihat pada pada Gambar 3.15. DAFTAR ABSEN Tanggal Absen NIK Nama Nama Golongan Nama Jabatan Jenis Tambah Hapus Ganti Keluar Gambar 3.15 Rancangan Antarmuka Daftar Absen - Rancangan Daftar Lembur Rancangan antarmuka daftar lembur digunakan untuk memasukan data data lembur dari setiap karyawan yang melakukan kerja lembur pada perusahaan. Rancangan antaramuka daftar lembur dapat dilihat pada Gambar 3.16. DAFTAR LEMBUR Tanggal Lembur NIK Nama Nama Golongan Nama Jabatan Jam Masuk Jam Keluar Keterangan Tambah Hapus Ganti Keluar Gambar 3.16 Rancangan Antarmuka Daftar Lembur

3.7 Penggunaan Multi Tier Pada Aplikasi 3.7.1 Tier 1 (user interface) Suatu aplikasi basis data yang lengkap dan baik tidak mungkin dikembangkan tanpa antarmuka pengguna (user interface) yang baik. Untuk menggembangkan aplikasi basis data tidak hanya membutuhkan fungsionalitas yang baik tetapi juga menginginkan antar muka pengguna yang ramah (user friendly) untuk melakukan segala sesuatu yang bermanfaat bagi mereka yanpa harus terlalu bersusah payah mempelajari pemanfaatannya (Nugroho, 2010). Pada form utama terdapat beberapa menu utama diantaranya memiliki sub menu. Seperti pada menu data memiliki sub menu data karyawan, data golongan, data jabatan. Pada menu daftar memiliki sub menu daftar absen dan daftar lembur, sedangkan pada menu laporan memiliki sub menu laporan data karyawan, laporan absen, laporan lembur, laporan gaji karyawan dan menu exit digunakan untuk mengakhiri aplikasi. Tampilan form utama dapat dilihat pada Gambar 3.17. Menu Utama Data Daftar Laporan Bantuan Exit Gambar 3.17 Form Utama

3.7.2 Tier 2 (bussiness service) Untuk komponen middle-tier pada aplikasi ini menggunakan tiga namespace untuk mengambil data pada sql server yaitu, System.Data, System.Data.Sql, dan System.Data.SqlClient. Deployment Diagram memperlihatakan pemetaan software kepada hardware. Setiap model hanya memiliki satu deployment diagram. Deployment diagram menggambarkan arsitektur fisik dari perangkat keras dan perangkat lunak sistem, menunjukkan hubungan komputer dengan perangkat (nodes) satu sama lain dan jenis hubungannya. Di dalam nodes, executeable component dan object yang dialokasikan untuk memperlihatkan unit perangkat lunak yang dieksekusi oleh node tertentu dan ketergantungan komponen. Tampilan Deyployment dapat dilihat pada Gambar 3.18 Client Tier Dekstop Tier Dekstop Tier User Interface Layer Vb.Net Application Tier Business Logic Layer Data Access Layer Database Tier SQL Server Gambar 3.18 Deployment Diagram

3.7.3 Tier 3 (database server) Sistem ini menggunakan lima tabel yaitu tabel karyawan, golongan, jabatan, absen, dan lembur yang akan berhubungan dengan form-form yang telah dirancang. Relasi antar tabel dalam sistem informasi penggajian dapat dilihat pada Gambar 3.18. Gambar 3.19 Diagram Antar Tabel