BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di SD yang terjadi adalah siswa susah dalam melakukan abstraksi terhadap

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembukaan UUD 1945 menyatakan dengan tegas bahwa mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan Indonesia saat ini belum optimal karena banyak faktor

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komponen yang berperan dalam upaya peningkatan kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sukma Putri Cahyawening, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Brunner Dalam Romzah (2006:6) menekankan bahwa setiap individu pada waktu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan. sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi

2014 IMPLEMENTASI MEDIA PERANGKAT LUNAK PATH PLANNING TOOL

BAB I PENDAHULUAN. masa depan, yaitu: (1) learning to know (belajar untuk mengetahui), (2) learning

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PADA STANDAR KOMPETENSI MERAWAT BATERAI

BAB I PENDAHULUAN. dan keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk. meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan, mengembangkan kemampuan profesional dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan masyarakat dan cenderung pada pendidikan afektif. Sedangkan

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACROMEDIA FLASH) DENGAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP GAYA

BAB I PENDAHULUAN. antara lain guru, siswa, kurikulum, teknik pengajaran, dan materi bahan ajar.

dari proses maupun hasil pendidikan (Trianto, 2010:7-8).

BAB I PENDAHULUAN. sudah dapat kita rasakan. Menurut pandangan ini, bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa sehingga pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai yang dibutuhkan oleh siswa dalam menempuh kehidupan (Sani, RA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Penggunaan Media Kartu (Flash Card) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Mutasi bagi Peserta Didik Kelas XII

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu pengembangan yang harus dibangun adalah pendidikan,

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

I. PENDAHULUAN. secara visualisasi. Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK. Pada kenyataannya dunia pendidikan di Indonesia masih belum

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

A 4 1 3,7 4 B ,3 48 C ,5 10 D E ,5 0 Jumlah Rata-rata 2,30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan pesat dalam peradaban

I. PENDAHULUAN. sekolah seharusnya tidak melalui pemberian informasi pengetahuan. melainkan melalui proses pemahaman tentang bagaimana pengetahuan itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya dunia pendidikan adalah cermin dari maju mundurnya suatu

I. PENDAHULUAN. duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi. Pada pusat bahasa departemen pendidikan nasional bahwa: pendidikan

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi kelangsungan

Denny Farisman Subagyo

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang tidak lepas dari pengembangan rangkaian-rangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Japar Umar, 2014

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat suatu perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengembangkan dirinya. Oleh karena itu belajar sebagai suatu kebutuhan yang telah dikenal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. kegiatan fisik maupun mental yang mengandung kecakapan hidup hasil interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu wadah yang berperan sebagai penyampaian ilmu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya berlangsung dalam bentuk belajar mengajar yang melibatkan dua pihak yaitu guru dan siswa dengan tujuan yang sama dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti, berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik, yang dalam hal ini menjadi tanggung jawab guru sebagai pendidik. Guru memiliki berbagai peran dan fungsi dalam proses pembelajaran. Guru sebagai fasilitator memberikan kemudahan kepada siswa dalam menanamkan konsep yang menjadi tuntutan kurikulum. Sebagai dinamisator guru perlu menciptakan situasi dan kondisi hidup dan tidak monoton supaya semangat belajar siswa dapat meningkat. Sebagai mediator guru perlu bertindak sebagai media terhadap siswa, untuk mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Sebagai evaluator, guru perlu menilai kemajuan siswa supaya mereka dapat melakukan perbaikan perbaikan supaya hasil belajarnya dapat meningkat. Sebagai instuktur, guru perlu memberikan perintah yang baik dan tepat dalam bentuk tugas tugas kepada siswa supaya mereka lebih aktif belajar. Sebagai manajer, guru perlu memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi sehingga nampak berwibawa di mata siswa (Sudijono, 2008: 34). Guru sebagai seorang pendidik dan sebagai orang yang memberi ilmu pengetahuan kepada anak didik harus betul-betul memahami kebijakan-kebijakan pendidikan. Namun, perlu dipahami bahwa guru memang bukanlah satu-satunya sumber belajar, walaupun tugas, peranan, dan fungsinya dalam proses belajar

2 mengajar sangat penting. Prestasi yang dicapai anak didik tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan guru terhadap materi pelajaran yang akan diajarkan, tetapi yang juga ikut menentukan adalah media pembelajaran yang digunakan. Keadaan kelas X Teknik Mesin di SMKN 2 Bandung pada proses belajar mengajar mata pelajaran DKKTM, pada standar kompetensi memahami komponen mesin dengan kompetensi dasar memahami komponen sambungan dan memahami komponen roda gigi, yang umumnya selalu belajar dengan model pembelajaran langsung. Khususnya metode ceramah dan penggunaan media pembelajaran gambar 2 dimensi, menunjukkan bahwa siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran dan menimbulkan kejenuhan mental siswa. Ketika belajar di dalam kelas, siswa mengetahui apa yang dijelaskan oleh guru namun apabila keluar dari proses belajar mengajar, kurang sekali pengetahuan dan konsep belajar yang diberikan oleh guru yang membekas di benak mereka. Di samping hal tersebut, gangguan dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung sangatlah besar, misalnya perhatian siswa yang rendah karena dalam proses belajar-mengajar siswa terkadang mengantuk, siswa kurang bersemangat menerima materi dari penjelasan guru selain itu disebabkan karena tidak adanya media pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih tertarik di dalam memperhatikan penjelasan guru. Hal-hal tersebut di ataslah yang menyebabkan bila diberikan tes hasil belajar oleh guru, hasil belajar siswa rendah. Dari tes yang dilakukan pada semester I tahun ajaran 2010/2011 pada kelas X TP 3, sebanyak

3 63.33% atau 19 orang siswa dari 30 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan belajar di atas nilai standar 70, sisanya di bawah nilai ketuntasan belajar 11 orang. Oleh karena itu harus diberikan solusi terhadap masalah-masalah di atas. Kompetensi dasar memahami komponen sambungan dan memahami komponen roda gigi memerlukan media yang lebih mendukung karena materi seperti roda gigi, pengelasan, sambungan keling dan baut adalah suatu proses tahapan suatu kejadian sistematis dalam tiap waktu perubahan. Salah satu solusi pemecahannya adalah dengan penggunaan media dalam pembelajaran. Media animasi dan gambar memiliki keunggulan dan kekuranganya masingmasing. Kelebihan media pembelajaran gambar adalah sifatnya konkret, lebih realistis dibandingkan dengan media verbal, dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya. Sedangkan kekurangan media gambar adalah gambar atau foto hanya menekankan persepsi indra mata dan ukuranya sangat terbatas untuk kelompok besar (Cecep Kustandi, 2011: 45). Sedangkan media pembelajaran animasi menurut Dina Utami (8 : 2010), animasi menjadi pilihan untuk menujang proses belajar yang menyenangkan dan menarik bagi siswa dan juga memperkuat motivasi, dan juga untuk menanamkan pemahaman pada siswa tentang materi yang diajarkan. Animasi yang pada dasarnya adalah rangkaian gambar yang membentuk gerakan memiliki keunggulan dibanding media lain seperti gambar statis atau teks. Animasi dapat menarik perhatian siswa dan memperkuat motivasi, biasanya berupa tulisan atau gambar yang bergerak-gerak, animasi yang lucu, aneh yang sekiranya akan menarik perhatian siswa. Keunggulan animasi dalam hal ini gambar yang bergerak adalah kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian secara sistematis dalam tiap waktu perubahan.(dina Utami, 2010: 3).

4 Hal ini sangat membantu dalam menjelaskan prosedur dan urutan kejadian. Animasi gambar dibuat dengan bantuan program macromedia flash, tetapi dalam penelitian ini penulis mengambilnya dari internet. Sedangkan animasi yang berupa kata atau tulisan yang bergerak dapat dibuat dengan bantuan microsoft power point. Media ini dapat meningkatkan semangat dan perhatian siswa untuk belajar, sehingga gangguan dalam kelas dapat diminimalisir, demikian juga bagi siswa yang mengantuk, akan membuat mereka tergerak untuk memperhatikan pelajaran. Serta penggunaan animasi ini dapat menanamkan konsep dan pemaknaan yang sama dalam otak siswa dibandingkan dengan media lain seperti gambar, perpaduan gambar, gerak dan suara pada media animasi dapat membantu guru dalam menjelaskan materi yang disampaikan sehingga diharapkan siswa tidak terjadi miskonsepsi. Untuk itulah penelitian ini diadakan, yaitu mengetahui seberapa besar perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan media pembelajaran animasi dan kelas yang menggunakan media pembelajaran gambar 2 dimensi pada mata pelajaran DKKTM di SMK Negeri 2 Bandung dengan judul : Studi Komparasi Penggunaan Media Pembelajaran Animasi Dengan Gambar Dalam Proses Belajar Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

5 1. Proses pembelajaran untuk mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin masih berpusat pada guru (teacher centered). 2. Penggunaan media pembelajaran animasi masih jarang digunakan dalam mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin. 3. Peserta didik kurang diberikan penguatan konsep dalam menguasai dasardasar komponen mesin, sehingga dalam pelaksanaannya beberapa peserta didik kurang memahami konsep yang seharusnya dipahami peserta didik. 4. Hasil belajar siswa yang kurang baik dalam mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin. C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya ruang lingkup dari masalah diatas, maka perlu pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Media yang digunakan disini hanya media pembelajaran animasi dan media pembelajaran gambar. 2. Kompetensi dasar dalam mata pelajaran DKKTM yang dilakukan pada penelitian yaitu : Memahami Komponen Sambungan dan Memahami Komponen Roda Gigi 3. Hasil belajar, dilihat dari hasil belajar ranah kognitif yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran pada kompetensi dasar memahami komponen sambungan dan kompetensi dasar memahami komponen roda gigi.

6 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah di atas, penulis merumuskan permasalahanya sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran animasi dengan media pembelajaran gambar pada mata pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin standar kompetensi Memahami Komponen Mesin dengan kompetensi dasar Memahami Komponen Sambungan dan Memahami Komponen Roda Gigi E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memperoleh gambaran nyata mengenai hasil belajar peserta didik pada kelas yang menggunakan media pembelajaran animasi dan media pembelajaran gambar pada kompetensi dasar Memahami Komponen Sambungan. 2. Untuk memperoleh gambaran nyata mengenai hasil belajar peserta didik pada kelas yang menggunakan media pembelajaran animasi dan media pembelajaran gambar pada kompetensi dasar Memahami Komponen Roda Gigi. 3. Untuk memperoleh gambaran nyata mengenai perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik pada kompetensi dasar Memahami Komponen Sambungan dan Komponen Roda Gigi melalui penggunaan media pembelajaran animasi dan media pembelajaran gambar.

7 F. Manfaat Penelitian Mengacu pada tujuan diatas maka kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa, membantu dan mempermudah proses pembelajaran mengenai materi pembelajaran DKKTM. 2. Bagi guru, sebagai acuan oleh para instruktur/guru dalam memilih media yang tepat untuk mengajarkan materi pembelajaran DKKTM. 3. Bagi pihak sekolah, sebagai masukan dan menangulangi masalah hasil belajar yang terjadi pada siswa kelas X bidang keahlian Teknik Mesin. G. Definisi Istilah Judul Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam mamahami permasalahan pada penelitian ini, maka perlu adanya penjelasan mengenai istilah dan variabel penelitian, yaitu : 1. Studi adalah kajian, tela ah, penelitian, penyelidikan ilmiah (KBBI, 2002 : 860). Komparasi berarti berkenaan atau berdasarkan perbandingan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 453). Jadi, studi komparasi adalah studi yang bertujuan membandingkan dua fenomena atau lebih (Suharsimi Arikunto, 2006: 267). Atau dengan kata lain studi komparasi adalah penelitian yang bertujuan untuk membandingkan sesuatu.

8 2. Media adalah seperangkat alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Cecep Kustandi, 2011: 7). Media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari bahasa latin yang berarti antara. Istilah media dapat kita artikan sebagai segala sesuatu yang menjadi perantara atau penyampai informasi dari pengirim pesan kepada penerima pesan. 3. Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang dituangkan oleh pengajar atau fasilitator atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi, baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual. 4. Animasi adalah suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang di tampilkan (Dina Utami, 2010: 2). 5. Gambar adalah pesan yang disampaikan dan dituangkan ke dalam simbolsimbol komunikasi visual (Cecep Kustandi, 2011: 45) 6. Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (Sardiman A.M, 2008: 20). 7. Mengajar adalah sama halnya dengan belajar, mengajar pun pada dasarnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur, mengkoordinasi lingkungan yang berada di sekitar anak didik, sehingga dapat mendorong

9 anak didik untuk belajar. Pada tahap berikutnya mengajar adalah proses memberikan bimbingan/bantuan pada anak didik dalam belajar. (Sardiman A.M, 2008: 47). Pada hakikatnya proses mengajar adalah proses membimbing siswa untuk melakukan proses belajar. Kesimpulannya, mengajar adalah memberikan suatu proses kepada pembelajar untuk belajar dengan pengkondisian tertentu. 8. Setelah mengetahui pengertian belajar dan mengajar diatas, barulah dapat ditarik kesimpulan bahwa proses belajar mengajar (PBM) merupakan dua proses yang tidak dapat dipisahkan. Inti dari pada proses pendidikan secara formal adalah mengajar. Sedangkan proses pengajaran adalah siswa belajar. Proses belajar mengajar pada intinya tertumpu pada bagaimana guru memberi kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan (Sardiman A.M, 2008: 52). 9. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 200). Hasil belajar siswa dapat di ukur dengan instrument tes atau alat evaluasi belajar siswa, yang umum digunakan di sekolah.

10 H. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 2 Kota Bandung, yang beralamat di Jl. Ciliwung No. 4 Telp./Fax (022) 4231857,7234285 Bandung 40112. NSS: 32.1.02.60.07.006. NPSN: 20219146. I. Sistematika Penulisan Gambar 1.1 Plang SMK Negeri 2 Kota Bandung Jl. Ciliwung No.4 Bandung Sistematika dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar penulisannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai. Sistematika penulisan pada penelitian terbagi kedalam lima bab yaitu: 1. Bab I Pendahuluan. Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah dalam judul dan sistematika penulisan.

11 2. Pada Bab II Tinjauan Pustaka. Pada bab ini akan membahas mengenai teori tinjauan mengenai media pembelajaran, proses belajar mengajar, tinjauan mengenai hasil belajar, tinjauan umum mata pelajaran dasar kompetensi kejuruan teknik mesin, anggapan dasar dan hipotesis 3. Bab III Metodologi Penelitian. Pada bab ini berisi mengenai metode dan desain penelitian, variabel penelitian, paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini mengemukakan hasil penelitian, pendeskripsian data, pengujian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.. 5. BAB V Kesimpulan Dan Saran. Pada bab ini berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan.