PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN TAHUN 2015 BAGIAN RISET, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN JL. KI AGENG SELO NO. 15 PATI E-mail: lppmakbidbup@gmail.com Panduan Paten & HaKI_Akbid BUP_2015 i
A. Pendahuluan PANDUAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HaKI) DAN PATEN TAHUN 2015 HaKI merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Istilah HaKI merupakan terjemahan dari Intellectual Property Right (IPR), sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 7 Tahun 1994 tentang pengesahan WTO (Agreement Establishing The World Trade Organization). Pengertian Intellectual Property Right sendiri adalah pemahaman mengenai hak atas kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia, yang mempunyai hubungan dengan hak seseorang secara pribadi yaitu hak asasi manusia (human right). Istilah HaKI sebelumnya bernama Hak Milik Intelektual yang selama ini digunakan. Menurut Bambang Kesowo, istilah Hak Milik Intelektual belum menggambarkan unsur-unsur pokok yang membentuk pengertian Intellectual Property Right, yaitu hak kekayaan dari kemampuan Intelektual. Istilah Hak Milik Intelektual (HMI) masih banyak digunakan karena dianggap logis untuk memilih langkah yang konsisten dalam kerangka berpikir yuridis normatif. Istilah HMI ini bersumber pada konsepsi Hak Milik Kebendaan yang tercantum pada KUH Perdata Pasal 499, 501, 502, 503, 504. Sudah menjadi kewajiban bahwa setiap perguruan tinggi harus melaksanakan tri dharma perguruan tinggi; meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Masing-masing dharma tersebut diharapkan memberikan hasil/luaran bagi kemanfaatan masyarakat luas, penelitian salah satunya. Dengan penelitian, invensi/inovasi akan dikembangkan untuk memperoleh manfaat secara maksimal. Akbid Bakti Utama Pati sebagai institusi perguruan tinggi yang mempunyai tenaga pendidik, kependidikan dan mahasiswa merasa berkewajiban mengemban misi untuk mencari, menemukan, mempertahankan, dan menjunjung tinggi kebenaran. Hal ini berkaitan dengan karya ilmiah yang ditemukan oleh individu, kelompok maupun institusi. Guna memenuhi misi tersebut, mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang berkarya di bidang akademik memiliki otonomi keilmuan dan kebebasan akademik. Panduan Paten & HaKI_Akbid BUP_2015 1
Karya sivitas akademika dan tenaga kependidikan dapat diajukan untuk mendapat paten maupun HaKI sehingga hanya penemu yang bersangkutan yang memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan. Untuk memberikan kejelasan dalam pengajuan paten dan HaKI tersebut,, perlu ditetapkan panduan pengajuan paten dan HaKI bagi dosen/mahasiswa//tenaga kependidikan di Akbid Bakti Utama Pati. B. Dasar Hukum 1. Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta 2. Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten 3. Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merk C. Ketentuan Umum Dalam panduan ini yang dimaksud dengan: 1. Hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 butir 1 UU no. 19 tahun 2002). 2. Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi ijin untuk iti dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 2). 3. Pencipta/Inventor adalah seorang atau beberapa orang secara bersamasama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi 4. Paten merupakan hak khusus yang diberikan negara kepada penemu atas hasil penemuannya di bidang teknologi, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya tersebut atau memberikan pesetujuannya kepada orang lain untuk melaksanakannya. 5. HaKI merupakan: a. HaKI kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (UU & wewenang menurut hukum). b. Kekayaan hal-hal yang bersifat ciri yang menjadi milik orang. Panduan Paten & HaKI_Akbid BUP_2015 2
c. Kekayaan intelektual kekayaan yang timbul dari kemampuan intelektual manusia (karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra) dihasilkan atas kemampuan intelektual pemikiran, daya cipta dan rasa yang memerlukan curahan tenaga, waktu dan biaya untuk memperoleh produk baru dengan landasan kegiatan penelitian atau yang sejenis D. Dasar HaKI Berbagai karya intelektual memiliki dasar-dasar tersendiri. Berikut ini merupakan dasar dari HAKI Karya Intelektual: 1. Hasil suatu pemikiran dan kecerdasan manusia, yang dapat berbentuk penemuan, desain, seni, karya tulis atau penerapan praktis suatu ide. 2. Dapat mengandung nilai ekonomis, dan oleh karena itu dianggap suatu aset komersial. E. Tujuan Penerapan HaKI Setiap hak yang digolongkan ke dalam HAKI harus mendapat kekuatan hukum atas karya atau ciptannya. Untuk itu diperlukan tujuan penerapan HAKI. Berikut ini merupakan tujuan penerapan HAKI: 1. Antisipasi kemungkinan melanggar HAKI milik pihak lain 2. Meningkatkan daya kompetisi dan pangsa pasar dalam komersialisasi kekayaan intelektual 3. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia. F. Bentuk (Karya) Kekayaan Intelektual dan Paten Terdapat berbagai macam bentuk karya intelektual yang dapat digolongkan ke dalam bentuk HaKI. Berikut ini merupakan bentuk (karya) kekayaan intelektual: 1. Penemuan 2. Desain Produk 3. Literatur, Seni, Pengetahuan, Software 4. Nama dan Merek Usaha 5. Know-How & Informasi Rahasia 6. Desain Tata Letak IC 7. Varietas Baru Tanaman Ciptaan yang dapat dilindungi oleh UU Hak Cipta, diantaranya sebagai berikut: Panduan Paten & HaKI_Akbid BUP_2015 3
1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain. 2. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang diwujudkan dengan cara diucapkan. 3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan. 4. Karya Seni, yaitu: a. Seni rupa dengan segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi, seni pahat,seni patung, kolase dan seni terapan, seni batik, fotografi. b. Ciptaan lagu atau musik dengan atau tanpa teks. c. Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, pantomim, sinematografi. d. Arsitektur, Peta. e. Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, database dan karya lain dari hasil pengalihwujudan. G. Pengajuan Paten dan HaKI 1. Inventor melengkapi persyaratan administrasi, dokumen, dan sebagainya sesuai ketentuan perundangan. 2. Produk yang akan dipatenkan atau HaKI diajukan oleh institusi melalui Bagian RPMP, bukan oleh inventor sendiri. 3. Segala pembiayaan ditanggung oleh pihak akademik. 4. Inventor berhak melakukan verifikasi pengajuan paten/haki bila diperlukan. 5. Paten menjadi hak milik institusi kecuali ada kesepakatan lain yang disetujui. H. Reward bagi Inventor yang Mendapatkan Paten/HaKI Institusi senantiasa mendorong sivitas akademik dan tenaga kependidikan untuk menghasilkan karya ilmiah yang dapat diajukan paten/haki. Jika itu terealisasi maka institusi akan memberikan reward kepada inventor berupa uang tunai senilai Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per produk. I. Penutup Demikian panduan paten dan HaKI di Akbid Bakti Utama Pati sebagai panduan setiap sivitas dan tenaga kependidikan dalam berlomba-lomba menghasilkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Panduan Paten & HaKI_Akbid BUP_2015 4