BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia antara 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan dengan keadaan fisik dan kejiwaannya. Selain perempuan mengalami stress fisik dapat juga mengalami stress psikologi yang mempengaruhi keadaan emosi dalam menghadapi hal normal sebagaimana yang dijalani oleh semua perempuan (Baziad, 2003). Berat-ringannya perempuan dalam menghadapi menopause dipengaruhi oleh kedewasaan berpikir, faktor sosial ekonomi, budaya, wawasan mengenai menopause dan kematangan mental. Bila seorang perempuan tidak siap mental menghadapi periode klimakterik atau fase menjelang menopause dan lingkungan psikososial tidak memberikan dukungan positif akan berakibat tidak baik (Irawati, 2004). Akibatnya perempuan itu akan menjadi kurang percaya diri, merasa tidak diperhatikan, tidak dihargai, merasa stress, dan khawatir berkepanjangan tentang perubahan fisiknya. Para perempuan usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi (Kasdu, 2002). Jika kondisi ini tidak bisa diatasi akan berkembang menjadi stress yang berdampak buruk pada kehidupan sosial perempuan yang akan merangsang otak sehingga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan akhirnya berakibat buruk pada kesehatan tubuh (Kasdu, 2002). Perilaku perempuan premenopause dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Diantaranya yaitu pendidikan, sosial ekonomi, dan pekerjaan. Perempuan yang banyak mengalami kekhawatiran berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi dan perekonomian menengah ke atas. Sindrom menopause dialami oleh banyak perempuan hampir di seluruh dunia, sekitar 1
2 70-80% perempuan Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia (Proverawati, 2010). Perempuan yang bekerja pun umumnya lebih siap menghadapi masa premenopause daripada yang tidak bekerja. Mungkin hal ini disebabkan mereka yang bekerja terbiasa menghadapi stress. Dengan demikian masa premenopause bagi mereka sama saja menghadapi stress yang memang sering mereka atasi dalam masalah-masalah pekerjaan. Hasil survey menunjukkan bahwa perempuan premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah mengendalikan emosi. Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan depresi (Rostiana, 2009). Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yaitu mengenai Perbedaan Keluhan Sindroma Premenopause pada Ibu-Ibu dengan Tingkat Ekonomi Menengah ke Atas dan Menengah ke Bawah di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta Tahun 2005 yang di teliti oleh Melissa Kumala Dewi diperoleh hasil bahwa ibu-ibu dengan status ekonomi menengah ke atas yang merasakan keluhan sindroma premenopause sebanyak 28 orang (93,33%) dan yang tidak merasakan sebanyak 2 orang (6,66%), sedangkan pada ibu-ibu dengan status ekonomi menengah ke bawah yang merasakan keluhan sindromapremenopause sebanyak 23 orang (76,66%) dan yang tidak merasakan sebanyak 7 orang (23,33%). Dari rincian tersebut didapatkan bahwa dengan analisis statistik uji chi kuadrat pada masing-masing keluhan sindroma premenopause yang dirasakan oleh perempuan premenopause memperoleh hasil p value <0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang bermakna dari keluhankeluhan sindroma premenopause yang dirasakan oleh ibu-ibu dengan status ekonomi menengah ke atas dan menengah ke bawah. Keluhan-keluhan sindroma premenopause tersebut lebih banyak dirasakan oleh ibu-ibu dengan status ekonomi menengah ke bawah.
3 Studi pendahuluan yang dilakukan di Dukuh Putat Gede Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal yang didasarkan pada hasil wawancara dengan 15 ibu dengan rentang usia antara 45-51 tahun didapatkan bahwa 8 ibu merasakan gejala-gejala yang dirasakan di tahun-tahun terakhir ini. Gejalagejala tersebut adalah rasa panas pada tubuh, menstruasi yang tidak teratur, sering berkeringat dan beberapa gejala lain. Ibu-ibu ini meyadari bahwa dirinya sudah mendekati dengan masa menopause, namun demikian datangnya menopause dianggap sebagai hal yang wajar sehingga mereka tidak merasa risau dan dianggap tidak perlu melakukan persiapan-persiapan dalam menghadapi hal tersebut. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai Karakteristik dan Sosial Ekonomi Ibu Premenopause dengan Kesiapan Menghadapi Masa Menopause tetapi dengan latar yang berbeda yaitu di Dukuh Putat Kulon, Desa Putat Gede, Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, rumusan masalah yang diperoleh yaitu sebagai berikut: "Adakah Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dan Pengetahuan lbu dengan Kesiapan Menghadapi Masa Menopause di Dukuh Putat Kulon, Desa Putat Gede, Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Tahun 2011. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Menganalisis hubungan antara karakteristik sosial ekonomi dan pengetahuan ibu dengan kesiapan menghadapi masa menopause di Dukuh Putat Kulon, Desa Putat Gede, Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal Tahun 2011. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan karakteristik (pendidikan, umur, pekerjaan) responden
4 b. Mendeskripsikan tingkat sosial ekonomi perempuan premenopause c. Mendeskripsikan tingkat pengetahuan perempuan premenopause tentang menopause. d. Mendeskripsikan kesiapan perempuan premenopause dalam menghadapi menopause. e. Menganalisis hubungan antara pendidikan dengan kesiapan dalam f. Menganalisis hubungan antara umur dengan kesiapan dalam g. Menganalisis hubungan antara pekerjaan dengan kesiapan dalam h. Menganalisis hubungan antara sosial ekonomi dengan kesiapan dalam i. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan perempuan premenopause tentang menopause dengan kesiapan dalam menghadapi masa menopause D. Manfaat Penelitian 1. Ilmu pengetahuan Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam lingkungan kesehatan perempuan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan perempuan, khususnya masalah yang dihadapi perempuan menopause. 2. Masyarakat Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa dalam menghadapi menopause para perempuan banyak mengalami perubahan, sehingga perempuan lebih siap menghadapi menopause. 3. Praktek keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan materi penyuluhan maupun pembinaan tentang ibu premenopause, menopause dan pasca menopause.
5 4. Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kepustakaan, serta mengembangkan hasil penelitian sebelumnya. E. Bidang Ilmu Lingkup penelitian ini adalah bidang ilmu keperawatan dan kesehatan khususnya di bidang keperawatan maternitas dengan penekanan pada Karakteristik dan Sosial Ekonomi lbu dengan Kesiapan Menghadapi Masa Menopause.