KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANIKA TANAH SIFAT INDEKS PROPERTIS TANAH MODUL 2. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT. a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus.

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

UJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D

BAB II HUBUNGAN FASE TANAH, BATAS ATTERBERG, DAN KLASIFIKASI TANAH

BATAS SUSUT. Kadar air, w= 100% 89.63

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

LAPORAN UJI TANAH BATAS-BATAS ATTERBERG

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

LAMPIRAN A PENGUJIAN SIFAT GEOTENIK TANAH UJI BERAT JENIS TANAH

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

PENENTUAN KOEFISIEN PERMEABILITAS TANAH TAK JENUH AIR SECARA TIDAK LANGSUNG MENGGUNAKAN SOIL-WATER CHARACTERISTIC CURVE

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

LAMPIRAN A PENGUJIAN PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

STUDI PERKIRAAN KOMPOSISI TANAH DARI HASIL UJI TINGGI JATUH KERUCUT (FALL CONE TEST)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined. Error! Bookmark not defined.

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

Oleh: Dewinta Maharani P. ( ) Agusti Nilasari ( ) Bebby Idhiani Nikita ( )

L 01 UJI KLASIFIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA SAMPEL TANAH TERHADAP NILAI ATTERBERG LIMIT

BAGIAN 3-2 KLASIFIKASI TANAH

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

BAB 4. HASIL DAN ANALISIS PENYELIDIKAN TANAH

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : GIOVANNI RAMADHANY GINTING

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KAPASITAS TARIK MODEL PONDASI TIANG BAJA UJUNG TERTUTUP PADA TANAH KOHESIF

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI LABORATORIUM DALAM MENENTUKAN BATAS PLASTIS DENGAN METODE FALL CONE PADA TANAH BUTIR HALUS DI WILAYAH BANDUNG UTARA

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

Himpunan mineral, bahan organik, dan endapan-endapan yg relatif lepas (loose) yg terletak di atas batuan dasar (bedrock) Proses pelapukan batuan atau

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

BAB III METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR STABILISASI TANAH DENGAN SEMEN PADA LOKASI BERAU - KALIMANTAN TIMUR ( PADA RENTANG PROSENTASE 3% - 11%)

2.2 Stabilisasi Menggunakan Bentonit Stabilisasi Menggunakan Kapur Padam 9

TUGAS AKHIR PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN STABILISASI KAPUR BERDASARKAN NILAI INDEKS PROPERTIS STUDI KASUS PEKERJAAN REKLAMASI PELABUHAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

PERBAIKAN SIFAT MEKANIK LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN TETES TEBU DAN KAPUR

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS

PENGARUH PROSES PENGERINGAN TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LANAU TAK JENUH. Farllan Lasimpala NRP :

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

Pada percobaan ini alat-alat yang digunakan adalah

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN SIFAT FISIS, PENURUNAN KONSOLIDASI DAN TEKANAN PENGEMBANGAN TANAH KUNING MIRI SRAGEN SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

KLASIFIKASI TANAH SI-2222 MEKANIKA TANAH I

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

C I N I A. Karakteristik Fisik Dan Mekanik Tanah Residual Balikpapan Utara Akibat Pengaruh Variasi Kadar Air

TUGAS AKHIR PENGUJIAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU VULKANIK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

matematis. Jika diamati contoh tanah yang berbentuk kubus dengan dimensi-

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

BAB III METODOLOGI. terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

UJI KONSOLIDASI CONSTANT RATE OF STRAIN DENGAN BACK PRESSURE PADA TANAH LEMPUNG DI DAERAH BATUNUNGGAL (BANDUNG SELATAN)

Transkripsi:

KOMPOSISI TANAH 2 MEKANIKA TANAH I UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI NORMA PUSPITA, ST. MT. Komposisi Tanah Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara 1

Komposisi Tanah Sehingga Volume Total Contoh Tanah V = V s + V v = V s + V w + V a Vs Vv Vw Va = Volume butiran padat (solid) = Volume pori (void) = Volume air (water) di dalam pori = Volume udara (air) di dalam pori Sedangkan Berat total contoh tanah adalah: W = W s + W w Ws Ww = Berat butiran padat = Berat air Komposisi Tanah Hubungan Volume yang sering dipakai dalam Mekanika Tanah yaitu Kadar air (w %), angka pori (e), porositas (n) dan derajat kejenuhan (Sr) Kadar Air (w) adalah perbandingan massa air terhadap massa butiran padat ω = M w 100 % M s Angka pori (e) adalah perbandingan Volume pori dan volume butiran padat e = V v V s Porositas (n) adalah perbandingan Volume pori terhadap Volume total contoh tanah n = V v V Derajat Kejenuhan (Sr) adalah perbandingan volume air dan volume pori Sr = V w V v Nilai derajat kejenuhan berkisar antara 0 1 (atau 100%), nilai 1 untuk tanah jenuh sempurna 2

Komposisi Tanah Volume spesifik (v) adalah volume total tanah yang mengandung satuan volume butiran padat v = 1 + e Kandungan udara (A) adalah perbandingan volume udara dan volume total tanah A = V a V Kerapatan butiran / bulk density (ρ) adalah perbandingan Massa total dan Volume total contoh tanah ρ = M V Berat isi tanah (γ) adalah perbandingan antara berat total dan volume toral contoh tanah γ = W V = Mg V g = gravitasi 9.8 m/s 2 Hubungan Antar Fase e = n 1 n n = e 1 + e M s G s = V s ρ w ρ w = 1000 kg/m 3 Sr = ω G s e ρ = G s(1 + ω) ρ 1 + e w G s ρ d = 1 + e ρ w γ w = 9. 8 kn/m 3 γ sat = G s + e 1 + e γ w n ω = (1 n)g s Sr = 1 ; e = ω G s ρ sat = G s + e 1 + e ρ w γ = G s(1 + ω) γ 1 + e w γ = G s 1 1 + e γ w γ d = G s γ w (1 n) γ = G s γ w (1 n)(1 + ω) A = e ω G s 1 + e A = n ( 1 Sr) γ = G s + Sr e 1 + e γ w γ = γ sat γ w D r = e maks e e maks e min 3

Contoh Soal Pada kondisi aslinya, sebuah contoh tanah mempunyai massa 2290 gr dan volume 1,15 x10-3 m 3. Setelah dikeringkan dalam oven, massanya menjadi 2035 gr. Gs = 2,68. Tentukan kerapatan butiran, berat isi, kadar air, angka pori, porositas, derajat kejenuhan, dan kandungan udara. Konsistensi Tanah Pada awal tahun 1900, seorang ilmuwan dari Swedia bernama Atterberg mengembangkan suatu metode untuk menjelaskan sifat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air yang bervariasi. Apabila kadar airnya sangat tinggi, campuran tanah dan air akan menjadi sangat lembek seperti cairan. Oleh karena itu, atas dasar air yang dikandung tanah, tanah dapat dipisahkan ke dalam empat keadaan dasar, yaitu : padat, semi padat, plastis, dan cair Transisi dari keadaan padat ke keadaan semi-padat didefinisikan sebagai batas susut (shrinkage limit). Sedangkan transisi dari keadaan semi-padat ke keadaan plastis terjadi dinamakan batas plastis (plastic limit), dan dari keadaan plastis ke keadaan cair dinamakan batas cair (liquid limit). Batas batas ini dikenal juga sebagai batas-batas Atterberg (Atterberg limits). 4

Batas Cair (Liquid Limit) Untuk menentukan Batas Cair (LL) dilakukan dengan menggunakan alat yang terdiri dari mangkok kuningan yang bertumpu pada dasar karet yang keras, yang dapat diangkat dan dijatuhkan dengan menggunakan pengungkit yang diputar. Cara melakukan pengujian, pasta tanah diletakkan di dalam mangkok kuningan, kemudian tanah digores ditengahnya dengan menggunakan alat standar. Dengan menjalankan alat pemutar, mangkok kuningan dinaikturunkan dari ketinggian (10 mm) sampai goresan tanah menutup kembali. Jumlah putaran sampai saat goresan tanah menutup dicatat sebagai jumlah pukulan (N) untuk kadar air yang terdapat pada sampel tanah. Pengujian ini ulang kembali paling sedikit 4x dengan kadar air yang berbeda, untuk mendapatkan jumlah pukulan (N) setiap kali pengujian antar 15 sampai 35 pukulan. 5

Batas Plastis (Plastic Limit) Batas Plastis (PL) didefinisikan sebagai kadar air, dimana apabila tanah digulung sampai dengan diameter ⅛ inch (3,2 mm) menjadi retak-retak. Batas Plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan suatu tanah. Cara pengujiannya sangat sederhana, yaitu dengan cara menggulung massa tanah berukuran elipsoida dengan telapak tangan diatas kaca datar. Indeks Plastisitas [Plasticity Index (PI)] adalah perbedaan antara batas cair (LL) dan batas batas palstis (PL) suatu tanah. PI = LL PL Pemeriksaan Batas Cair No Cawan 1 2 3 4 Berat Tanah + Cawan (gr) Berat Tanah Kering + Cawan (gr) Berat Cawan (gr) Berat Tanah Kering (gr) Berat Air (gr) Kadar Air (%) Kadar Air Rata - Rata (%) Jumlah Pukulan Pemeriksaan Batas Plastis No Cawan 1 2 Berat Tanah + Cawan (gr) Berat Tanah Kering + Cawan (gr) Berat Cawan (gr) Berat Tanah Kering (gr) Berat Air (gr) Kadar Air (%) Kadar Air Rata - Rata (%) 6

Indeks Plastisitas (PI) Batas Cair (LL) merupakan kadar air % pada jumlah pukula N = 25 Batas Plastis (PL) merupakan kadar air rata rata % pada pemeriksaan / uji batas plastis Indeks Plastisitas (PI) = Batas Cair (LL) Batas Plastis (PL) 7

Batas Susut (Shrinkage Limit) Batas Susut (SL) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut : w i m m m 2 SL = wi (%) - w (%) 1 2 100 % ( Vi V w m ) w 100 % dimana : w i = kadar air tanah mula-mula pada saat ditempatkan di dalam mangkok uji batas susut m 1 = massa tanah basah dalam mangkok pada saat permulaan pengujian (gram) m 2 = massa tanah kering (gram) w = perubahan kadar air tanah (yaitu antara kadar air mula-mula dan kadar air pada batas susut) V i = volume contoh tanah basah pada saat permulaan pengujian (cm 3 ) V f = volume tanah kering sesudah dikeringkan di dalam oven (cm 3 ) ρ w = kerapatan air (gr/cm 3 ) f 2 Grafik Plastisitas Garis empiris A memisahkan antara tanah lempung anorganik (inorganic clay) dari tanah lanau anorganik (inorganic silt). Tanah lempung anorganik terletak di atas garis A, dan lanau anorganik terletak di bawah garis A. Tanah lanau anorganik dengan kemampuan memampat sedang (di bawah garis A dengan LL berkisar antara 30 s/d 50). Tanah lempung organik (organic clay) berada di dalam daerah yang sama seperti tanah lanau anorganik dengan kemampuan memampat tinggi (di bawah garis A dengan LL > 50). Keterangan dalam bagan plastisitas merupakan dasar dalam pengelompokan tanah berbutir halus dengan sistem unified (USCS) 8

Aktivitas Hubungan antara PI dengan fraksi berukuran lempung untuk tiap-tiap tanah mempunyai garis yang berbeda-beda. Skempton mendefinisikan suatu besaran yang dinamakan Aktivitas (Activity) yang merupakan kemiringan dari garis yang menyatakan hubungan antara PI dan persen butiran yang lolos ayakan 2μ PI A (% berat fraksi berukuranlempung) Aktivitas digunakan sebagai indeks untuk mengidentifikasi kemampuan mengembang dari suatu tanah lempung. 9