BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembelajaran yang sifatnya aktif, inovatif dan kreatif. Sehingga proses

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi siswa dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar

PENGARUH PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA DENGAN TINGKAT MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS X SMA BATIK 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rosita, 2013

a. Kedua lembaga sama-sama menanamkan nilai-nilai keagamaan dengan b. Kedua lembaga mementingkan suksesnya pembelajaran dengan bukti

Staf Pengajar pada Jurusan Pendidikan Sejarah, FIS, UNY.

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DAN TEORI BANDURA. A. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Kontekstual (CTL)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat di era

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dana yang cukup besar. Hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mengatasi berbagai problema kehidupan yang dihadapinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah, dalam kaitannya dengan pendidikan sebaiknya dijadikan tempat

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM KELAS AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Kemampuan Menulis. menghasilkan sebuah tulisan. memberdayakan pengetahuan dan perasaan.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya masing-masing. Pendidikan di Indonesia di mulai dari pendidikan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS PORTOFOLIO SKRIPSI

BAB 1I KAJIAN PUSTAKA Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. saing yang tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.

yang diperoleh sebaik mungkin. Seiring dengan kemajuan zaman, proses belajar mengajar masih kurang efektif karena belum terdapat kerjasama yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang orang yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, selain sebagai pengembang

SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Efektivitas pembelajaran di sekolah merupakan indikator penting yang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. didik usia enam sampai dengan dua belas tahun, dididik untuk menjadi. selanjutnya ke jenjang yang lebih tinggi. (UUSPN, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN. ini mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf optimal.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan. tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia untuk menghadapinya. mengembangkan potensi peserta didik. Namun yang terjadi saat ini, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan dipandang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil, bertanggung

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Masalah ini sudah lama dicoba di atasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING BERBASIS PORTOFOLIO DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

Drs. H. MAHDUM MA, M.Pd. Dosen Bahasa Inggris FKIP UNRI Hp , Fax: (0761)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Jurusan Pendidikan Biologi. Disusun Oleh : YULI WIDY ASTUTI A

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan motivasi manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Terhadap Hasil Belajar. Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi telah menjadikan penguasaan bahasa. asing (khususnya bahasa Inggris) sebagai syarat utama untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

penemuan (discovery atau invention). 3. Lima tipe inovasi; produk, proses, pemasaran, organisasi, dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan dapat dikatakan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. rendah, gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kumpulan elemen atau komponen yang saling terkait

PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah. menjadi kader-kader pembangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sedang menghadapi persaingan dunia global, dalam bidang ekonomi, politik, sosial maupun pendidikan, apalagi dengan dimulainya AFTA (Asean Free Trade Are) dan AFLA (Asean Free Labour Area) ini mengharuskan tenaga kerja Indonesia mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Untuk itu maka di butuhkan tenaga kerja yang handal dan berkualitas. Ini hanya dapat dimungkinkan jika sumber daya manusia (SDM) Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan dapat memiliki daya saing dalam tingkat pendidikan. Keberhasilan pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh banyak aspek, salah satunya adalah sarana dan prasarana yang memadai, disamping loyalitas dan dedikasi para pengajar terhadap pendidikan itu sendiri. Para pendidik (guru maupun dosen) merupakan orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan. Mereka dituntut untuk secara totalitas memberikan kemampuan profesionalnya terhadap dunia pendidikan, sehingga tercapai hasil yang baik dan berkualitas. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka memperbaiki kualitas guru,dosendengan taraf hasil yang baik, pemerintah berusaha untuk memperbaiki kualitas mereka melalui kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi guru dan dosen sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Mengapa hal ini di lakukan? Karena kinerja guru,dosen yang rendah, akan berdampak kepada produktivitas kerja guru dan dosen yang tidak maksimal. Dalam sebuah situs diinternet tertulis, fakta yang terjadi akhit-akhir ini ada banyak keluhan siswa tentang pendidikan, salah satu diantaranya, murid beranggapan pendidikan saat ini kurang memberikan kebebasan berfikir, banyak hafalan, mata pelajaran banyak mengejar kurikulum, mengajarkan pengetahuan bukan keterampilan, dan banyak mengajarkan logika tampa melibatkan emosi (Kihariyadi dalam Ridho,2005) Timbulnya berbagai masalah yang menyangkut kinerja guru dan dosen kepuasan dalam bekerja berkaitan erat dengan lingkungan kerja dan situasi.

2 Sehingga peran kepala sekolah dan rektor sebagai penanggung jawab keberhasilan dalam satu sistem pendidikann dilingkungan sekolah maupun universitas, dalam proses kegiatan belajar mengajar, harus bisa memberi kan solusi tepat untuk mengatasi segala problema yang berkaitan dengan kinerja guru maupun dosen. Salah satu cara untuk mereview sejauh mana guru dan dosen bisa mengaplikasikan ilmunya kepada murid dan mahasiswanya adalah melalui kegiatan supervisi yang meliputi: Perencanaan, Pengorganisasian, dan Penggerakan. Beberapa publikasi menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang terjadi pada mahasiswa memerlukan rangsangan atau stimulis dari pendidik agar meningkatkan motivasi mahasiswa sehingga hasil pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Publikasi yang ditulis oleh nurhafni menyatakan pemahaman siswa terhadap pembelajaran kimia. Keberhasilan dapat dilihat dari hasil pemahaman mahasiswa terhadap pelajaran kimia. Keberhasilan dapat dilihat dari hasil belajar yang baik serta pemahaman materi kimia, sebaliknya, kegagalan tercermin dari hasil belajar yang kurang baik serta pemahaman materi kimia yang utuh (Nurhafni, 2011) Penyajian materi kimia yang kurang menarik dan membosankan, akhirnya terkesan angker, sulit dan menakutkan bagi siswa sehingga tertarik lagi mempelajarinya, Sakhashiri (dalam Situmorang, 2001:20). Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara siswa dengan guru. Dalam komunikasi tersebut pendidik menyampaikan pengetahuannnya dan pengalamannya kepada siswa agar pengetahuan tersebut dan dapat dimiliki oleh siswa. Sudirman (2003:1) mengemukakan bahwa proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampain pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Proses pembelajaran yang dilaksanakan hendaknya memperhatikan kemampuan otak dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi. Dengan kata lain jika individu menemukan metode atau model belajar yang sesuai dengan karakteristik cara belajar mereka maka akan cepat menjadi pintar sehingga kursus-kursus ataupun les privat secara intensif tidak diperlukan

3 (Prayudi, 2007). Ditinjau dari sudut pandang teknologi pendidikan/pembelajaran dengan mengacau pada kerangka teori pembelajaran, masalah rendahnya kualitas pembelajaran dapat disebabkan adanya masalah yang bersumber dari kondisi pembelajaran meliputi karakteristik siswa dan karakteristik materi/konsep kimia dan masalah yang bersumber dari metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik ( Yusufhadi, 2004) Media pembelajaran yang akan disampaikan dengan menggunakan media tertentu menggunakan model-model untuk mendapatkan evaluasi hasil pembelajaran dan terbentuk suatu karakter pada mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah kimia terapan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media pada mahasiswa peternakan sehingga dosen hanya menggunakan beberapa media dan tidak didapatkan dalam menggunakan model sebagai media dalam proses pembelajaran pada mahasiswa peternakan terhadap mata kuliah kimia terapan. Hasil belajar memiliki hubungan dengan kwalitas pembelajaran dan karakteristik pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran dan Model belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah kimia terapan untuk mahasiswa prodi peternakan 2012/2013 UNIMUS. Sudah banyak sekali instansi pendidikan yang menggunakan konsep pembelajaran ini sebagai alternatif pilihan media pengajaran yang efektif, karena banyak sekali kemudahan yang ditawarkan didalamnya, misalnya saja menghemat waktu proses belajar mengajar, mengurangi biaya perjalanan, menjangkau wilayah geografis yang lebih luas, melatih pendidik untuk lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan sehingga pendidik tidak harus bergantung pada pengajar. Konsep ini lebih menekankan pada kesadaran dan motivasi pendidik untuk mendapat ilmu pengetahuan. Tetepi yang menjadi kendala besar dalam penerapan media disini adalah faktor pembiayaan. Dana yang dibutuhkan relatif besar karena berbagai model yang dibutuhkan cenderung terlupakan. Rata rata universitas di negara kita memang sudah memiliki dosen dosen yang kompeten dalam mengajar tetapi

4 hanya sebagian kecil yang menggunakan model pembelajaran dan media yang tepat yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Dengan beberapa alasan diatas dipandang perlu untuk melakukan suatu penelitian tentang penerapan Model pembelajaran dengan menggunakan media dalam pembelajaran pada mata kuliah kimia terapan sehubungan dengan dibutuhkan kemampuan untuk meningkatkan hasil belajar dan karakter mahasiswa dalam proses belajar mengajar yangkurang optimal atau belum berjalan sepenuhnya maka dibutuhkan penelitian. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kimia Terapan Berbasis Pendidikan Karakter Terhadap peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas, diidentifikasikan beberapa masalah sebagi berikut: 1. Dapat dilihat Rendahnya Perolehan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kimia terapan dengan model pembelajaran konvensional tanpa mengajarkan dengan mengunakan Model maka Model pembelajaran apa yang mampu untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kimia terapan di prodi peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh? 2. Dalam pelaksanaannya, Mahasiswa sering kali hanya aktif mendengarkan, mencatat hal-hal yang penting dari penjelasan yang diberikan dari dosen tidak terlihat dari mahasiswa karakter yang komunikatif dan kerjakeras bagi mahasiwa yang slalu aktif dalam proses pembelajaran yang harus dimiliki seluruh mahasiwa, maka Model apa yang mampu untuk meningkatkan hasil belajar dan menghasilkan karakter mahasiswa pada prodi peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh? 3. Dalam Ranah kognitif apa yang terkembang dari model pembelajaran tersebut pada mata kuliah kimia terapan prodi peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim?

5 4. Model pembelajaran manakah yang lebih meningkat hasil belajarnya adakah pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar kimia terapan pada mahasiswa prodi peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen Aceh? 1.3 Pembatasan Masalah Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penelitian membatasi permasalah dalam penelitian ini terkait dengan keterbatasan kemampuan peneliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilakukan pada mahasiswa prodipeternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim semestr 1 ajaran 2012/2013? 2. Karakter yang diamati adalah komunikatif dan kerjakeras 3. Hasil belajar yang diteliti adalah ranah kognitif sesuai taksonomo bloom C1, C2, C3. 4. Materi mata kuliah terapan yang diteliti untuk diajarkan adalah hormon yang pada silabusnya 3 (tiga) pertemuan. 5. Media yang dipakai adalah mutlimedia 6. Strategi yang digunakan adalah Pembelajarn Model PBI, Model CTL,Model Kooperatif Jigsaw. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan yang Signifikan antara mahasiswa yang yang diajarkan dengan model Pembelajarn PBI, CTL, serta Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI dan CTL dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa?

6 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa? 4. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn CTL dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa? 5. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI, CTL dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan terhadap sikap Komunikatif Mahasiswa? 6. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI, CTL dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan terhadap sikap Kerjakeras Mahasiswa? 7. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif pembelajaran PBI dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan? 8. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif pembelajaran CTL dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan? 9. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif pembelajaran Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan? 10. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter kerja keras

7 pembelajaran PBI dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan? 11. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter Kerja keras pembelajaran CTL dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan? 12. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara karakter kerja keras pembelajaran Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan? 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh meningkatkan hasil belajar kimia menggunakan media dan menggunakan model pada hasil belajar dan karakter mahasiswa pada mata kuliah kimia terapanpada mahasiswa prodi peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim. 1. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang Signifikan antara mahasiswa yang yang diajarkan dengan model Pembelajarn PBI, CTL, serta Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa. 2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI dan CTL dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa.

8 4. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar mahasiswa antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn CTL dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan dapat meningkatkan terhadap Hasil belajar Mahasiswa. 5. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI, CTL dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan terhadap sikap Komunikatif Mahasiswa. 6. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang diajarkan dengan Model Pembelajarn PBI, CTL dan Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan terhadap sikap Kerjakeras Mahasiswa? 7. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif mahasiswa dengan Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model pembelajaran PBI dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan. 8. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif mahasiswa dengan Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CTL dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan. 9. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara karakter komunikatif mahasiswa dengan Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan. 10. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara karakter kerja keras mahasiswa dengan Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model pembelajaran PBI dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan.

9 11. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara karakter Kerja keras mahasiswa dengan Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model pembelajaran CTL dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan. 12. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara karakter kerja keras mahasiswa dengan Hasil belajar mahasiswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Cooperative Jigsaw dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran kimia terapan pada prodi peternakan. 1.6 Manfaat Penelitian Informasi yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada: 1. Bagi mahasiswa pembelajaran menggunakan mutlimedia dengan menggunakan model pembelajaran lebih meningkatkan hasil belajar dan kemampuan mahasiswa untuk lebih dapat memahami materi kuliah kimia terapan. 2. Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas mengenai multimedia pembelajaran terutama media pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran. 3. Bagi dosen, hasil penelitian ini diharapkan dosen dapat lebih memperhatikan pemilihan media pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa, memberikan konstribusi dalam usaha meningkatkan pengajaran yang baik, serta berusaha menciptakan suasana yang nyaman dalam proses kegiatan pembelajaran 4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya yang ingin meneliti kesiapan dosen dalam mengajar. 5. Menambah informasi ilmiah bagia semua pihak yang terkait dalam bidang pendidikan dalam rangka menumbuh kembangkan budaya ilmiah.

10 1.7 Definisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami suatu variabel yang ada dalam penelitian ini, maka perlu diberi defenisi operasional untuk mengklasifikasikan hal tersebut.adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara spesifik. 2. Media pembelajaran adalah suatu alat, metode dan teknik yang digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan pesan kepada mahasiswa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar. 3. Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. 4. Bahan ajar adalahatau learning material, merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam proses pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam penyajiannya berupa deskripsi yakni berisi tentang fakta-fakta dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai dan sikap, serta seperangkat tindakan/keterampilan motorik. Dengan demikian, bahan pembelajaran pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

11 5. Model pembelajaran PBI (Problem-based instruction) adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan mahasiswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. 6. Model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) adalah siswa akan belajar dengan baik jika apa yang dipelajari terkait dengan apa yang telah diketahui dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi disekelilingnya. 7. Model pembelajaran Kooperatif adalah merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. 8. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.berikut ini ulasan singkat tentang perbedaan istilah tersebut.