BABII TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian-penelitian mengenai variasi kombinasi mutu beton dengan sifatsifat

dokumen-dokumen yang mirip
BABI PENDAHULUAN. Perkembangan dunia rancang bangun gedung telah banyak dirasakan. pesat. khususnya di kota-kota besar dan kota lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di zaman sekarang, perkembangan ilmu dan teknologi pada setiap bidang

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. membutuhkan suatu perkuatan karena kolom menahan balok yang memikul

TUGAS AKHIR RC Denny Ervianto

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa hal yang menyebabkan banyaknya bangunan tinggi diberbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT UJI TEKAN

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton merupakan material bangunan yang paling umum digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG KANTOR KALIMANTAN SAWIT KUSUMA

Denah Rencana Pembalokan Lantai 2 dan Peletakan Kolom

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan secara terus-menerus

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENILAIAN KELAYAKAN FISIK BANGUNAN PASAR DI PASAR GIANYAR KABUPATEN GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena

PENGELOLAAN LIMBAH KONSTRUKSI PEKERJAAN BETON PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dua dari banyak faktor yang dapat memancing orang dari luar daerah untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. beton yang demikian memerlukan perkuatan. FRP (Fiber Reinforced Polymer). FRP adalah jenis material yang ringan,

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara vertikal yaitu Pembangunan gedung bertingkat. bangunan gedung yang tepat sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Oleh sebab itu propinsi-propinsi yang berkembang dan padat

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

STRUKTUR BETON BERTULANG II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR PENUNJANG MEDIS RSUD BOJONEGORO DENGAN SISTEM FLAT-SLAB

BAB I. penting. efek yang. tekan beton. lebih besar. Diilustrasikan I-1.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu material utama yang banyak digunakan untuk

PERHITUNGAN STRUKTUR HOTEL ROYAL TAPAZ PONTIANAK (STRUKTUR BETON BERTULANG 12 LANTAI) TERHADAP GEMPA. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

RUMAH SEDERHANA DENGAN SISTEM STRUKTUR BETON BERTULANG BAMBU PETUNG NUSA PENIDA

T I N J A U A N P U S T A K A

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB I PENDAHULUAN. struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban vertikal yang didukung

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelat yang berdefleksi secara dominan dalam satu arah disebut pelat satu-arah.

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beton bertulang dituntut tidak hanya mampu memikul gaya tekan dan tarik saja, namun

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

BAB 1 PENDAHULUAN. penggunaan bahan konstruksi dan sistem strukturnya. Pada perencanaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendekatan. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kekangan yang diberikan sengkang

Kata kunci: Balok, bentang panjang, beton bertulang, baja berlubang, komposit, kombinasi, alternatif, efektif

BABI PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dan pembaruan Bangsa Indonesia yang sedang

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

BAB 1 PENDAHULUAN. struktur agar dapat mendesain suatu struktur gedung yang baik. Pemahaman akan

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

Latar Belakang : Banyak bencana alam yang terjadi,menyebabkan banyak rumah penduduk rusak

BAB III METODOLOGI Tinjauan Umum

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

SMART SOLUTIONS FOR MULTISTOREY BUILDINGS OLEH : IR. H. SULISTYANA, MT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, lebih tahan korosi dan lebih murah. karena gaya inersia yang terjadi menjadi lebih kecil.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

! BAB TNJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian mengenai variasi kombinasi mutu beton dengan sifatsifat gempa telah banyak dilakukan dan memberikan referensi yang sangat bemilai dalam perencanaan suatu rancangan kontruksi bangunan bertingkat banyak. Khususnya di ndonesia bangunan tahan gempa dengan penggunaan mutu beton yang optimal terhadap harga struktur masih jarang dilakukan sehingga peru adanya suatu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh dari kombinasi mutu beton tersebut. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tinjauan pustaka sebagai berikut: 1. Rony Ardiasyah (2005) : "Pengaruh Pemakaian Mutu Beton dan Baja Bangunan Gedung Ruko Di Kota Pekanbaru" a. Pennasalahan Lonjakan harga baja akhir-akhir ini membawa pengaruh terhadap pembangunan sektor konstruksi, seperti yang diuraikan oleh Menteri Pennukinan dan Prasarana Wilayah (Menkimpraswil) Soenarno bahwa kenaikan bahan baku baja sampai dengan 80 % di dalam negeri akan mempengaruhi sektor konstruksi tennasuk perumahan (Riau Pos 1 April 6

_---1 : "..:...~ 7 ----------------!~ 2(04). Harga material beton cor di kota Pekanbaru relatif murah bila dibandingkan dengan harga tulangan baja yang sangat mahal sebagai unsur! biaya total beton bertulang. Dengan adanya lonjakan harga tulangan baja akhir-akhir ini, upaya meningkatkan efisiensi pemakaian tulangan baja pada berbagai tipe bangunan maka perlu dilakukan salah satu upaya yaitu dengan meningkatkan perencanaan mutu beton dan baja. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk suatu studi tentang pengaruh mutu beton dan baja terhadap efisiensi biaya komponen struktur bangunan ruko di kota Pekanbaru. b. Pemecahan pennasalahan 1. Komponen yang diteliti meliputi kolom, balok lantai (floor beam), dan pelat 1antai (slab) dari tipe struktur bangunan ruko yang umum dengan jumlah cukup besar atau ruko standar (tiga kavling, berlantai tiga) di kota Pekanbaru. 2. Mutu beton yang digunakan K-175, K-225, K-250, K-300, K-350 dan K-400. 3. Mutu tulangan baja U-24, U-32 dan U-39. 4. Tulangan geser dan dimensi komponen struktur dihitung berdasarkan data ruko existing. 5. Kebutuhan bekisting diambil sarna yakni sebesar 10m 2 untuk kebutuhan 1 m 3 beton bertulang pada kolom, balok dan pelat. -------------

8 c. HasH penelitian 1. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tekan akibat peningkatan mutu beton lebih besar dibandingkan komponen unsur tarik. Efisiensi biaya maksimum seoosar 42,80 % pada komponen struktur unsur tekan di dapat pada mutu beton tinggi dengan mutu baja U-24 dan mutu OOton K-375. 2. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tekan beton bertulang maksimum akibat peningkatan setiap 1 MPa mutu OOton adalah 2,2 %. ~. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tarik akibat peningkat.an mutu baja, lebih besar dibandingkan komponen struktur unsur tekan. Efisiensi biaya maksimum sebesar 39,24 % pada komponen struktur unsur tarik didapat pada mutu baja yang tinggi dengan U-39 dan pada semua mutu beton. 4. Pengarnh lonjakan harga baja sangat mempengaruhi penambahan efisiensi biaya tetapi hampir tidak mempengaruhi nominal biaya komponen stru1ctur. Lonjakan harga baja sampai 100 % hanya tejadi efisiensi biaya komponen struktur beton bertulang sebesar 2,6 %. 2. Mochamad Rizqon Kurniawan dan Sri Purwantono (2003) :"Perilaku Beton Box Dengan Variasi Mutu Beton" a. Permasalahan Beban terpusat adalah salah satu beban yang mempengaruhi perhaku dan kekuatan Struktur beton box dan diperlukan mutu beton yang baik

, 9, sehingga menghasilkan kekuatan struktur beton box yang optimal. Mutu ~ beton tersebut juga dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beton sehingga direncanakan komposisi bahan-bahan yang proporsional. b. Pemecahan permasalahan 1. Melakukan pengujian dengan menggunakan mutu bahanfe = 20 MPa, fe = 25 MPa,fe = 30 MPa, dan pengujian tanpa tulangan dengan mutu betonfe = 25 MPa. 2. Disain call1puran menggunakan metode AC. 3. Nilai slump yang direncanakan adalah 5 sid 7,5. 4. Agregat teroosar yang digunakan adalah 20 rom. 5. Digunakan tulangan polos D = 6 m.m. denganj;. = 240 MPa. 6. Melakukan pengujian pendahuluan kuat desak beton silinder setelah berumur 28 hari dan pengujian tarik baja. c. Hac;;i1 penelitian semakin OOsar. Dari hasil pengujian dapat diketahui beban rata-rata yang dapat di tahan olek OOton fe = 20 MPa seoosar 19 len, fe = 25 MPa sebesar 24,5 kn,fe = 30 MPa mampu menahan beban sebesar 28 len. 3. Baharudin (1998) :"Pengaruh Kuat Tekan Beton Dan Luas Tulangan Baja Terhadap Momen Ultimit Balok Beton Bertulang, Suatu Tinjauan Ekonomis"

10 -------a-.----;p~e-rm-a-s-al;-ah-;-an----------------------------------1~ ========~K::;;e;;;m~am;;:;;;;p;;;u;;an;;=::;s;truktur;;;:rl;:;;:;:::ib;e;;to;n;:::t;b;er;:;t:;:;ulhan;;:;g;:::rld;e;;:g;;ar~l=+b;;;e;};b;;ar;;:l::;te;;r;:;t;t:l;;:;:;tU;:::::;;;;;lak~i:t;::::::=====~F perencana harus menentukan kuat tekan beton dan luas tulangan baja dengan kuat tarik tertentu sedemikian hingga kombinasi dari dua bahan ini diharapkan mampu untuk memikul beban yang ada. b. Pemecahan permasalahan Dengan mengadakan pengujian secara eksperimental di laboratorium, dengan membuat benda uji sebanyak 6 buah balok beton bertulang dengan dimensi lebar, tinggi dan panjang berturut-turut 100 mm, 140 mm dan 1500 mm dengan 3 variasi rasio tulangan dan 2 variasi kuat tekan beton. Hasil eksperimen berupa besar beban yang dapat di pikul oleh masingmasing balok yang dapat menunjukkan kapasitas momen ultimit yang kemudian diperbandingkan dan menganalisa biaya yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas momen ultimit balok, baik dengan cara peningkatan kuat tekan beton maupun penambahan luas baja tarik. c. Hasil Denelitian 1. Persentase peningkatan biaya untuk menambah kuat tekan beton lebih kecil dibandingkan persentase peningkatan biaya untuk menambah luas tulangan baja. 2. Untuk mendapatkan kapasitas momen yang sarna lebih murah dilakukan dengan meningkatkan kuat tekan beton dibandingkan menambah luas tulangan baja dengan kuat tarik tertentu. i

11 3. Dari penelilian ini disimpulkan bahwa meningkatkan kuat tekan beton ~ masih lebih ekonomis dibandingkan dengan menambah luas tulangan baja. Hal-hal atau batasan-batasan masalah yang digunakan pada penelitian di atas antara lain : 1. Pada penelitian Rony Ardiasyah (2005) : a. Dalam penelitian ini dimensi tulangan geser dan dimensi komponen struktur OOrdasarkan data ruko existing sehingga tidak diketahui apakah sudah memenuhi syarat pel'hitwlgan bangulan tahan gempa. b. Perhitungan struktur hanya sebatas 3 lantai (Ruko). 2. Pada penelitian Mochamad Rizqon Kurniawan dan Sri Purwantono (2003) : a. Penelitian ini hanya sebatas meneliti perilaku OOton box. b. Hanya menggunakan tulangan polos (D = 6 mm, h = 240) yang pada dasarnya tulangan ini kurang berpengaruh pada bangunan tingkat banyak., c. Penelitian ini hanya sebatas penelitian uji coba dilaboratoriwn. a. Penelitian ini hanya menggunakan satujenis variasi dimensi balok. b. Dalam satu dimensi balok peneliti menggunakan variasi luas tulangan untuk mendapatkan harga yang lebih ekonomis. Dari beberapa batasan masalah yang digunakan pada penelitian di atas ada beberapa variabel yang dapat dikembangkan oleh peneliti.

J :-; _ 12 2.2 Ken.lian Penelilian ~ Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, penelitian yang menyangkut efek kombinasi mutu beton if'c) dan pengaruh sistem struktur (orientasi balok anak.) terhadap harga struktur bangunan gedung oortingkat banyak OOlum pemah dilakukan, oleh karena itu peru dilakukannya penelitian ini dengan kombinasi mutu OOton 22,5 MPa, 25 MPa, 30 MPa, 35 MPa dan 40 MPa Penelitian ini memperbaiki, melengkapi, menyempurnakan penelitian sebelumnya maka keaslian penelitian ini dapat di jaga