BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tabungan wadiah, tabungan mudharabah, deposito mudharabah dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sembako. Adapun pertanyaan yang termuat dalam kuesioner terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Financing (NPF) dapat dilihat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA 10 BANK UMUM TERBESAR DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB 1V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. hasil pengolahan tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata rasio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

LAMPIRAN. Jumlah Tabungan, Deposito, dan Kredit Tahun (dalam Rp 000)

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek penelitian Bagian ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta dilakukan pengujian hipotesis dan pembahasan. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Convenience Sampling yaitu prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti. Data-data pendukung yang digunakan dalam perhitungan variabel penelitian diperoleh dari laporan keuangan bulanan PT. Bank Syariah Mandiri bulan Januari 2010 sampai dengan Oktober 2012. Data yang diambil dari laporan keuangan meliputi Dana Pihak Ketiga (DPK), Margin Keuntungan dan Pembiayaan murabahah. B. Analisis data Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Margin Keuntungan sebagai variabel independen terhadap pembiayaan murabahah sebagai variabel dependen. Data yang diperoleh dari dokumentasi selanjutnya dianalisis secara deskriptif dan analisis regresi. Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran secara jelas dari masing-masing variabel yang diteliti. 80

81 C. Interpretasi hasil 1. Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana ini merupakan simpanan suka rela atau tabungan dari para anggota/nasabah BSM. Jumlah dan sumber dana ini sangat luas dan tidak terbatas. Dilihat dari cara pengembaliannya sumber dana ini dapat dibagi menjadi dua, yakni simpanan lancar (Tabungan), dan Simpanan tidak Lancar (deposito). Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang berasal dari masyarakat yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan wadiah, tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Dana pihak ketiga yang dimiliki akan disalurkan ke berbagai jenis pembiayaan. Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. ( ) = Total dana pihak ketiga Total asset Contoh perhitungan Dana Pihak Ketiga PT. Bank Syariah Mandiri bulan Januari 2010. ( ) = 15.047.044.529.872,70 17.157.080.872 = 877,02

82 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Simpanan (DPK) PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2010-2012 Bulan Simpanan (DPK) 2010 2011 2012 Januari 877.02 867,97 892,21 Februari 873,28 871,44 872,60 Maret 862,01 852,86 838,30 April 862,89 875,73 896,47 Mei - 870,52 861,71 Juni 850,66 833,90 838,64 Juli 882,46 870,44 868,13 Agustus 853,92 865,35 882,39 September 853,65 869,84 842,85 Oktober 862,31 873,18 879,31 November 870,83 865,96 - Desember 833,14 832,77 - Sumber: data diolah 2014 Pada tabel 4.1. dapat diketahui bahwa PT. Bank Syariah Mandiri selama bulan Januari 2010 - Oktober 2012 jumlah simpanan (DPK) tertinggi pada bulan April 2012 sebesar 896,47. Pada tabel 4.1. dapat diketahui bahwa selama bulan Januari 2010 Oktober 2012 jumlah simpanan (DPK) terendah pada bulan Desember 2011 sebesar 832,77.

83 Rata-rata tingkat simpanan (DPK) pada PT. Bank Syariah Mandiri selama bulan Januari 2010 - Oktober 2012 adalah 863,78. 2. Margin Keuntungan Margin keuntungan, merupakan keuntungan yang diperoleh dari hasil alokasi pembiayaan dalam bentuk jual beli murabahah dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli, dalam hal ini bank sebagai penjual sedangkan nasabah sebagai pembeli. Margin keuntungan dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa bank dapat memperoleh keuntungan yang sebanding dengan keuntungan bank-bank berbasis bunga yang menjadi saingan bank-bank Islam. Dengan kata lain margin keuntungan merupakan pendapatan utama dari pembiayaan murabahah. = Pend. jual beli murabahah Total pend. operasi utama Contoh perhitungan Margin Keuntungan PT. Bank Syariah Mandiri bulan Januari 2010. = 73.633.306 135.885.739.984,02 = 5,42 Perputaran margin keuntungan bulan Januari 2010 sebanyak 5,42 kali, artinya setiap Rp 1,- margin dapat menghasilkan Rp 5,42 pendapatan/keuntungan.

84 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Margin Keuntungan PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2010-2012 Bulan Margin Keuntungan 2010 2011 2012 Januari 5,42 5,40 5,99 Februari 5,43 5,49 6,14 Maret 5,78 5,61 6,96 April 5,02 5,65 6,03 Mei - 5,67 6,78 Juni 5,43 5,61 6,78 Juli 5,35 5,88 6,85 Agustus 5,14 5,79 6,87 September 5,47 5,82 6,99 Oktober 5,24 5,90 6,89 November 5,29 5,88 - Desember 5,89 7,99 - Sumber: data diolah 2014 Pada tabel 4.2. dapat diketahui bahwa PT. Bank Syariah Mandiri selama bulan Januari 2010 - Oktober 2012 jumlah margin keuntungan tertinggi pada bulan Desember 2011 sebesar 7,99. Pada tabel 4.2. dapat diketahui bahwa selama bulan Januari 2010 Oktober 2012 jumlah margin keuntungan terendah pada bulan April 2010 sebesar 5,02. Rata-

85 rata tingkat margin keuntungan pada PT. Bank Syariah Mandiri selama bulan Januari 2010 - Oktober 2012 adalah 5,95. 3. Pembiayaan Murabahah Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Pembiayaan murabahah (dari kata ribhu = keuntungan). Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Barang diserahkan segera dan pembayaran dilakukan secara tangguh. Adapun penetapan harga jual barang secara murabahah harus dikemas dalam produk yang memberikan keuntungan secara adil antara pihak bank syariah dengan nasabah peminjam murabahah. Al-murabahah memberi banyak manfaat kepada bank syariah. Salah satunya adalah adanya keuntungan yang muncul dari selisih harga beli dari penjual dengan harga jual kepada nasabah. Selain itu, sistem al-murabahah juga sangat sederhana. Hal tersebut memudahkan penanganan administrasinya di bank syariah. Murabahah, sebagaimana digunakan dalam perbankan Islam, ditentukan terutama berdasarkan dua unsur: harga membeli dan biaya yang terkait, dan kesepakatan berdasarkan mark-up (keuntungan).

86 Tabel 4.3 Hasil Pembiayaan Murabahah PT. Bank Syariah Mandiri Tahun 2010-2012 Bulan Pembiayaan murabahah 2010 2011 2012 Januari 6.744.873.850.010,66 7.578.645.737.555,71 11.733.089.947.441,00 Februari 6.521.408.622.301,60 7.880.067.668.019,86 12.094.315.099.492,90 Maret 6.466.359.519.849,78 8.125.360.698.995,76 12.474.463.890.118,70 April 6.502.687.373.810,67 8.440.420.907.083,79 12.987.754.540.912,80 Mei - 8.782.916.327.677,77 13.626.850.378.358,00 Juni 6.629.089.944.558,19 8.966.646.706.660,33 14.344.030.994.778,20 Juli 6.840.687.315.941,02 9.408.228.475.654,54 14.898.518.280.835,30 Agustus 7.009.052.172.734,34 10.042.840.468.188,30 15.459.143.859.129,40 September 7.024.486.435.050,01 10.438.181.966.836,90 16.001.698.609.661,80 Oktober 7.098.824.912.686,20 10.709.935.719.444,50 16.349.708.660.733,60 November 7.160.661.955.775,83 10.902.141.920.060,00 - Desember 7.346.936.564.871,58 11.255.800.904.052,00 - Sumber: data diolah 2014 Pada tabel 4.3. dapat diketahui bahwa PT. Bank Syariah Mandiri selama bulan Januari 2010 - Oktober 2012 pembiayaan murabahah tertinggi pada bulan Oktober 2012 sebesar 16.349.708.660.733,60. Pada tabel 4.3. dapat diketahui bahwa selama bulan Januari 2010 Oktober 2012 pembiayaan murabahah terendah pada bulan Maret 2010 sebesar 6.466.359.519.849,78.

87 D. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi ganda. Untuk memenuhi prasyarat sebagai hasil regresi yang baik maka terlebih dahulu akan dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi klasik. Dalam uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji heteroskesdastisitas, uji multikolinieritas dan uji autokorelasi. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika dilihat dari tampilan grafik histogram seperti pada gambar 4.1 sebagai berikut. Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

88 Dilihat dari tampilan grafik histogram tersebut bahwa kurva membentuk lonceng maka dapat dikatakan model berdistribusi normal. Uji kenormalan data dengan hanya melihat grafik dapat menyesatkan kalau tidak melihat secara seksama. Oleh sebab itu, ada baiknya dilakukan kembali uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan. Untuk memastikan apakah residual terdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Hasil uji statistik Kolmogorov- Smirnov (K-S) dapat dilihat seperti pada tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 33 Normal Parameters a,b Mean,0000000 Std. Deviation,14195817 Most Extreme Differences Absolute,128 Positive,107 Negative -,128 Kolmogorov-Smirnov Z,736 Asymp. Sig. (2-tailed),650 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0,736 dengan signifikansi sebesar 0,650 jauh diatas 0,05 sehingga nilai residual terdistribusi secara normal atau

89 memenuhi asumsi klasik normalitas residual. Hal ini sesuai dengan analisis grafik diatas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi kesamaan atau ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis diagram scatterplot dan uji glejser seperti pada gambar berikut. a. Analisis diagram Scatterplot Gambar 4.2 Diagram Scatterplot Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

90 Dari diagram scatterplot terlihat pada saat dilakukan pengujian terhadap persamaan regresi ditemukan bahwa titik-titik menyempit dan dibawah angka nol pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa model terjadi heteroskedastisitas. Setelah dilakukan pengobatan dengan cara mentransformasi data dalam bentuk logaritma natural (Ln), hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut: Gambar 4.3 Diagram Scatterplot Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Berdasarkan gambar 4.3 bahwa setelah dilakukan pengobatan dari diagram scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa model tidak terjadi heteroskedastisitas.

91 b. Uji Glejser Jika hasil signifikansi uji Glejser lebih besar dari 0,05 maka model regresi homoskedastisitas, sebaliknya jika signifikansi uji Glejser dibawah atau sama dengan 0,05 maka model regresi mengalami heteroskedastisitas. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Berikut merupakan hasil uji Glejser dalam penelitian ini. Tabel 4.5 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 10,094 5,890 1,714,097 1 Ln_dpk -1,528,861 -,304-1,776,086 Ln_margin,191,150,219 1,279,211 a. Dependent Variable: Abs_RES2 Hasil tampilan output SPSS menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut Residual. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.

92 3. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Hasil analisis uji multikolinieritas dapat dilihat pada nilai Tolerance atau Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka menunjukkan adanya multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Ln_dpk,938 1,066 Ln_margin,938 1,066 a. Dependent Variable: Ln_pmbiayaan Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Terlihat untuk kedua variabel bebas / independen, nilai VIF < 10 atau tidak ada satu pun variabel bebas/independen yang memiliki VIF > 10. Selain itu nilai Tolerance untuk kedua variabel bebas/independen juga semuanya > 0,10. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas/independen dalam model regresi ini.

93 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi: Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No desicion dl < d < du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 du < d < 4 dl Tidak ada autokorelasi, (+) atau (-) Tidak ditolak du < d < 4 du berikut. Hasil uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,886 a,784,770,14661 1,745 a. Predictors: (Constant), Ln_margin, Ln_dpk b. Dependent Variable: Ln_pmbiayaan Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

94 Dengan nilai n=33 dan k=2, maka nilai dl = 1,321 dan nilai du = 1,577. Hasil uji Autokorelasi menunjukkan nilai Durbin- Watson (DW) = 1,745 berada diantara nilai du = 1,577 dan nilai (4 du) = 2,423 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak ada autokorelasi positif atau negatif. E. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) dan Margin Keuntungan (X 2 ), terhadap Pembiayaan Murabahah (Y) pada PT. Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan program IBM SPSS 21 diperoleh hasil tabel 4.8 sebagai berikut. Tabel 4.8 Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. (Constant),018 9,573,002,999 1 Ln_dpk 4,431 1,399,277 3,169,004 Ln_margin 2,535,243,913 10,431,000 a. Dependent Variable: Ln_pmbiayaan Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

95 Berdasarkan hasil perhitungan dengan program IBM SPSS 21 diketahui bahwa persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : LnPembiayaan = 0,018 + 4,431 LnDPK + 2,535 LnMARGIN Dari persamaan regresi linier berganda tersebut dapat diinterpretasikan apabila simpanan (DPK), Margin Keuntungan sama dengan nol, maka Pembiayaan murabahah tahun 2010 2012 pada PT Bank Syariah Mandiri akan naik sebesar Rp 0,018. Besarnya koefisien dari masing-masing variabel independen dapat dijelaskan bahwa: a. Dana pihak ketiga (DPK) mempunyai koefisien sebesar 4,431, berarti apabila Margin keuntungan konstan, maka setiap 1x kenaikan (DPK) akan meningkatkan Pembiayaan sebesar 4,431. b. Margin Keuntungan mempunyai koefisien sebesar 2,535, berarti apabila (DPK) konstan, maka setiap 1x kenaikan Margin keuntungan akan meningkatkan Pembiayaan sebesar 2,535. F. Uji t (Uji Parsial) Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial dari Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) dan Margin Keuntungan (X 2 ), terhadap Pembiayaan murabahah (Y) pada PT. Bank Syariah Mandiri. Dengan program IBM SPSS 21 maka hasil perhitungan uji statistik t diperoleh hasil pada tabel 4.9 sebagai berikut.

96 Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant),018 9,573,002,999 1 Ln_dpk 4,431 1,399,277 3,169,004 Ln_margin 2,535,243,913 10,431,000 a. Dependent Variable: Ln_pmbiayaan Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Dari hasil output pada tabel 4.9 dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Nilai t hitung simpanan (DPK) (X 1 ) sebesar 3,169, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004, karena tingkat signifikansi 0,004 < α = 0,05, maka Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) berpengaruh terhadap Pembiayaan murabahah (Y) pada PT. Bank Syariah Mandiri. 2. Nilai t hitung Margin Keuntungan (X 2 ) sebesar 10,431, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,000 < α = 0,05, maka Margin Keuntungan (X 2 ) berpengaruh terhadap Pembiayaan murabahah (Y) pada PT. Bank Syariah Mandiri. G. Uji F (Uji Hipotesis Koefisien Regresi Secara Menyeluruh) Mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan dari Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) dan Margin Keuntungan (X 2 ), terhadap Pembiayaan murabahah (Y) pada PT. Bank Syariah

97 Mandiri. Dengan program IBM SPSS 21 maka hasil perhitungan uji statistik F diperoleh hasil pada tabel 4.10 sebagai berikut. Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 2,346 2 1,173 54,578,000 b 1 Residual,645 30,021 Total 2,991 32 a. Dependent Variable: Ln_pmbiayaan b. Predictors: (Constant), Ln_margin, Ln_dpk Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Dari hasil output pada tabel 4.10 bahwa nilai F hitung sebesar 54,578 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,000 < α = 0,05, maka ada pengaruh secara simultan dari Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) dan Margin Keuntungan (X 2 ), terhadap Pembiayaan murabahah (Y) pada PT. Bank Syariah Mandiri dan Ho ditolak. H. Koefisien Determinasi Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang hampir mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Artinya berapa persen variabel Pembiayaan murabahah (Y) dapat dijelaskan oleh

98 variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) dan Margin Keuntungan (X 2 ). Tabel 4.11 Adjusted R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,886 a,784,770,14661 a. Predictors: (Constant), Ln_margin, Ln_dpk Sumber: Hasil Olahan Data SPSS Berdasarkan tabel 4.11 bahwa nilai adjusted koefisien determinasi (R²) sebesar 0,770 atau 77%. Hal ini mengandung arti bahwa sekitar 77% Pembiayaan murabahah (Y) dapat dijelaskan oleh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) (X 1 ) dan Margin Keuntungan (X 2 ). Sedangkan sisanya sebesar 23% dapat dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. I. Pembahasan Hasil uji signifikan parameter individual (Uji t), pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen serta uji hipotesis koefisien regresi secara menyeluruh (Uji F) dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Pengaruh simpanan (DPK) terhadap Pembiayaan murabahah Terima Ho, jika signifikansi > α = 0,05 : Tidak ada pengaruh secara parsial antara Simpanan (DPK) terhadap Pembiayaan.

99 Terima Ha, jika signifikansi < α = 0,05 : Ada pengaruh secara parsial antara simpanan (DPK) terhadap Pembiayaan. Nilai t hitung Simpanan (DPK) (X 1 ) sebesar 3,169, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004, karena tingkat signifikansi 0,004 < α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel simpanan (DPK) secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Signifikansinya hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pembiayaan murabahah yang diperoleh PT. Bank Syariah Mandiri dipengaruhi oleh variabel simpanan (DPK). Salah satu sumber dana yang bisa digunakan untuk pembiayaan adalah simpanan, sehingga semakin meningkat sumber dana yang ada maka Bank akan dapat menyalurkan pembiayaan semakin meningkat pula. Pembiayaan merupakan salah satu aktiva produktif yang merupakan lawan dari pada dana pihak ketiga (DPK). Karenanya permintaan dan penawaran terhadap pembiayaan juga haruslah mempertimbangkan faktor likuiditas dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) karena dengan semakin meningkatnya dana pihak ketiga yang dikumpulkan maka kemungkinan semakin meningkat pula pembiayaan atau penyaluran dana yang akan diberikan Bank kepada masyarakat.

100 Hasil Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Luluk Chorida (2010), dan Siswati (2009) yang menyatakan bahwa simpanan (DPK) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran dana (pembiayaan). 2. Pengaruh Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan murabahah Terima Ho, jika signifikansi > α = 0,05 : Tidak ada pengaruh secara parsial antara Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan. Terima Ha, jika signifikansi < α = 0,05 : Ada pengaruh secara parsial antara Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan. Nilai t hitung Margin keuntungan (X 1 ) sebesar 10,431, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,000 < α = 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel margin keuntungan secara parsial berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah. Signifikansinya hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pembiayaan murabahah yang diperoleh PT. Bank Syariah Mandiri dipengaruhi oleh variabel margin keuntungan. Margin keuntungan merupakan pendapatan utama dari pembiayaan murabahah. Bank dapat mempertinggi pembiayaan murabahah bulan sekarang dengan melihat berapa jumlah margin keuntungan bulan sebelumnya. Apabila bulan sebelumnya bank bisa memperoleh margin keuntungan yang

101 tinggi maka bank akan semakin mempertinggi jumlah pembiayaan murabahah pada bulan sekarang. Sehingga margin keuntungan mempunyai pengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah. Semakin tinggi margin keuntungan yang diperoleh suatu bank maka semakin banyak kemampuan bank untuk menyalurkan pembiayaan. Hasil Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Khodijah Hadiyyatul Maula (2008) yang menyatakan bahwa margin keuntungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan murabahah. 3. Pengaruh simpanan (DPK) dan Margin Keuntungan terhadap Pembiayaan murabahah Terima Ho, jika signifikansi > α = 0,05 : Tidak ada pengaruh secara simultan antara simpanan (DPK) dan margin keuntungan terhadap Pembiayaan murabahah. Terima Ha, jika signifikansi < α = 0,05 : Ada pengaruh secara simultan antara simpanan (DPK) dan margin keuntungan terhadap Pembiayaan murabahah. Berdasarkan hasil uji signifikansi simultan (Uji F) bahwa nilai F hitung sebesar 54,578 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, karena tingkat signifikansi 0,000 < α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen simpanan (DPK) (X 1 )

102 dan margin keuntungan (X 2 ) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pembiayaan murabahah. Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh adjusted R square sebesar 0,770 yang berarti bahwa kontribusi dana pihak ketiga (DPK) dan margin keuntungan secara simultan berpengaruh terhadap Pembiayaan sebesar 77%. Hasil Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lidya Cecilia (2013) yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) dan margin keuntungan secara simultan mempunyai pengaruh dalam pembiayaan murabahah.