BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN DAN WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSET

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keberhasilan perusahaan dapat diukur berdasarkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa angka-angka dari transaksi yang terjadi selama satu periode. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di antara berbagai macam sektor perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, bidang keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalosasi saat ini pasar modal memiliki peran besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku, yang memiliki harapan akan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih menjadikan perusahaan berusaha akan tetap eksis dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya yang mengambil topik mengenai Pengaruh Rasio Keuangan. Terhadap Perubahan Laba Perusahaan antara lain penelitian.

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem keuangan di negara-negara Asia mengalami perubahan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat dan tajam. Sektor food and beverages

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian terdahulu yang mrendukung penelitian ini : 1. Danny Oktanto dan Muhammad Nuryatno (2014)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

: AYU ASTREA NINGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. saran yang sesuai dengan penelitian analisis data yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal. Mulai dari pengusaha, pegawai, buruh,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola manajemen perusahaannya dengan profesional dan mengantisipasi perubahan tatanan dunia yang mengarah pada globalisasi dunia. Seiring dengan waktu, semakin banyak muncul pesaing baru baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri menuntut pihak perusahaan untuk meningkatkan kuantitas produk yang berkualitas agar dapat bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mampu bersaing perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai tujuannya. Setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan, salah satunya yakni untuk mendapatkan laba yang maksimal atas usaha yang dijalankannya. Pihak manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang tepat dan akurat agar setiap fungsi dalam perusahaan berperan aktif dalam menjalankan tugasnya agar tujuan tersebut dapat tercapai. Selain itu perlu adanya pengawasan dan pengendalian atas kegiatan usaha tersebut agar dapat dipantau bila terjadi tindak kecurangan. Hal ini sangat penting untuk mengukur kinerja perusahan secara wajar. Menilai kinerja dalam suatu perusahaan dapat dilakukan dengan membuat suatu catatan atau pembukuan terhadap semua kegiatan usaha. Sehingga, melalui pembukuan tersebut pihak manajemen perusahaan dapat mengetahui pencapaian atas usaha yang dikelolanya. Laporan keuangan merupakan sebuah laporan atau pembukuan yang menggambarkan keadaan dan posisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya dalam periode tertentu. Laporan keuangan perusahaan harus dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga laporan tersebut mudah dibaca, dipahami, dan dimengerti oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan baik pihak intern maupun extern. Laporan keuangan juga dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan dan hal-hal yang penting untuk perkembangan usaha di masa yang akan datang. Salah satu parameter kinerja tersebut adalah laba. 1

2 Laba perusahaan penting bagi perusahaan agar kegiatan operasionalnya dapat berjalan lancar dan mampu menghadapi persaingan perekonomian yang semakin ketat. Investor atau pemegang saham juga menginginkan perusahaan dapat memperoleh laba yang mengalami kenaikan setiap periodenya. Namun kenyataannya, laba yang dihasilkan perusahaan tidak dapat dipastikan setiap tahunnya. Inilah yang sering disebut dengan pertumbuhan laba. Terjadinya kenaikan atau penurunan laba di pengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu analisis yang dilakukan terhadap pertumbuhan laba tersebut. Pertumbuhan laba perusahaan akan menunjukkan kinerja perusahaan dalam suatu periode dan juga sebagai panduan bagi perusahaan untuk meningkat keuntungan di masa yang akan datang. Kinerja perusahaan tersebut tersaji dalam laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen perusahaan. Namun, meskipun telah diterbitkan laporan keuangan dalam suatu periode tertentu pihak perusahaaan terkadang tidak mengetahui keadaan perusahaan saat itu. Artinya, pihak manajemen tidak mengetahui bahwa perusahaan yang mereka kelola dalam kondisi baik atau kurang baik. Perusahaan yang baik dapat dilihat dari kemampuannya dalam memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan yang akan dibayar, dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan stabil dan mampu bertahan dalam segala kondisi perusahaan. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan dalam laporan keuangan yang telah diterbitkan adalah analisis laporan keuangan. Rasio keuangan merupakan salah satu jenis analisis laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan laba perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain. Adapun bentuk-bentuk rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya rasio likuiditas, rasio leverage, dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban perusahaan yang segera jatuh tempo. Rasio leverage/solvabilitas merupakan rasio yang dapat digunkan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya dengan aktiva yang dimiliki perusahaan. Sedangkan, rasio aktivitas merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya.

3 Dalam penelitian ini rasio likuiditas diwakili oleh Current Ratio (CR), rasio ini menunjukkan tingkat keamanan suatu perusahaan. Alasan pemilihan variabel ini dalam penelitian yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek yang akan segera jatuh tempo. Jika current ratio rendah berarti perusahaan mengalami kekurangan modal untuk membayar utang-utangnya yang segera jatuh tempo. Namun, jika current ratio tinggi belum tentu kondisi perusahaan dalam keadaan baik. Hal ini dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Pengaruh current ratio dengan pertumbuhan laba menunjukkan bahwa semakin tinggi current ratio maka laba yang dihasilkan perusahaan akan semakin rendah. Hal ini disebabkan karena tingginya current ratio dapat menggambarkan adanya kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dalam perusahaan dibandingkan dengan yang dibutuhkan sekarang (Munawir, 2010). Rasio Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), rasio ini mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang jangka panjang. Alasan pemilihan variabel ini dalam penelitian yaitu untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang dimiliki perusahaan dan mengetahui pengaruh kenaikan utang tersebut terhadap pertumbuhan laba. Pengaruh long term debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba adalah semakin besar hutang yang dimiliki maka laba yang dihasilkan perusahaan akan semakin rendah karena semakin besar hutang tersebut akan menambah beban bunga yang harus dibayar namun di sisi lain, semakin besar pula dana kreditor yang digunakan untuk menghasilkan laba. Rasio aktivitas dalam penelitian ini diwakili oleh Total Assets Turn Over (TATO), rasio ini mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya. Perputaran total aset (TATO) merupakan rasio yang menggambarkan volume penjualan dengan total aset. Alasan pemilihan variabel ini dalam penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola aset yang ada dalam menghasilkan penjualan yang dapat menambah laba perusahaan. Semakin besar perputaran total aset akan semakin baik bagi perusahaan karena dapat menghasilkan penjualan yang lebih besar. Pengaruh

4 perputaran total aset terhadap pertumbuhan laba menunjukkan semakin besar perputaran total aset maka semakin besar laba perusahaan yang diperoleh. Perusahaan industri sektor pertanian menarik sebagai objek penelitian karena sektor ini mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional. Namun, beberapa waktu terakhir sektor pertanian terutama perkebunan mengalami kesulitan dalam hal laba perusahaan yang mengalami naik turun. Seperti yang terjadi pada PT London Sumatra Indonesia Tbk menorehkan laba bersih di tahun 2013 sebesar Rp 769,5 miliar, anjlok 31,1% dari Rp 1,12 triliun pada tahun 2012. Perusahaan itu juga membukukan penjualan bersih sebesar Rp4,13 triliun pada tahun 2013 atau turun 1,8% dibandingkan tahun tahun 2012 senilai Rp4,21 triliun. Demikian juga yang dialami oleh PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), mencatat laba bersih perusahaan pada 2013 mengalami penurunan Rp 490 miliar atau 18,7% dari tahun sebelumnya. Pada 2013, laba AALI tercatat sebesar Rp1,93 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 2,45 triliun. Berbeda lagi dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang merupakan bank swasta nasional bergerak dalam sektor keuangan mencatatkan laba bersih mencapai Rp 14,3 triliun pada tahun 2013. Pencapaian itu tumbuh 21,6% jika dibandingkan periode 2012 sebesar Rp 11,7 triliun (www.duniaindustri.com). Pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba sangat berguna dalam menilai kinerja keuangan perusahaan untuk masa yang akan datang. Penulis tertarik melakukan penelitian pada sektor pertanian karena sektor pertanian merupakan salah satu perusahaan yang cukup membantu dalam perekonomian di Indonesia namun pertumbuhan laba perusahaan cukup rendah dan nyatanya import hasil pertanian sangat tinggi setiap tahunnya. Oleh sebab itu, penulis mencoba untuk melakukan penelitian terhadap laporan keuangan perusahaan sektor pertanian. Penelitian yang dilakukan oleh Windi Hartini (2012) yang menggunakan sampel perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa rasio lancar berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh Esa Rosahayu (2014) yang menggunakan sampel perusahaan kosmetik di Bursa Efek Indonesia menyatakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

5 Penelitian yang dilakukan oleh Oktapiana Narpatilova (2013) yang menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyatakan bahwa rasio hutang berpengaruh terhadap pertumbuhan laba sedangkan menurut Shanty Warthy (2012) yang menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menyatakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Epri Ayu Hapsari (2007) yang menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta menyatakan bahwa perputaran total aset pengaruh terhadap pertumbuhan laba sedangkan, Victorson Taruh (2011) yang menggunakan sampel perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia menyatakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Hasil penelitian yang tidak konsisten dari penelitian-penelitian sebelumnya maka penelitian ini perlu dilakukan untuk menelaah kembali pengaruh current ratio, long term debt to equity ratio, dan total aset turn over terhadap pertumbuhan laba apabila dilakukan pada sektor pertanian. Penelitian ini diharapkan agar dapat mengetahui pengaruh beberapa rasio keuangan untuk mengukur pertumbuhan laba di masa yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas dan hasil penelitian sebelumnya serta teori-teori yang mendasar maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Aktivitas Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Industri Sektor Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah Current Ratio (CR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), dan Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh secara simultan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan industri sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Current Ratio (CR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), dan Total Assets Turn Over (TATO) berpengaruh secara parsial terhadap

6 pertumbuhan laba pada perusahaan industri sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Ruang Lingkup Pemasalah Agar penelitian ini lebih terarah serta tidak menyimpang dari permasalahan yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya, yaitu perusahaan industri sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010, 2011, 2012, dan tidak memiliki laba negatif selama periode tersebut dengan menggunakan variabel independen (X), yaitu Current Ratio (CR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), dan Total Assets Turn Over (TATO) dan variabel dependen (Y) yaitu pertumbuhan laba. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), dan Total Assets Turn Over (TATO) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan industri sektor pertanian secara simultan. 2. Mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), dan Total Assets Turn Over (TATO) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan industri sektor pertanian secara parsial. 1.4.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mengetahui besarnya pengaruh Current Ratio (CR), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), dan Total Assets Turn Over (TATO) terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan industri sektor pertanian. 2. Sebagai pertimbangan bagi pengusaha agar lebih memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memproleh laba yang merupakan salah satu sumber pendanaan.

7 3. Sebagai bahan referensi dalam membuat penelitian-penelitian di masa yang akan datang. 1.5 Sistematika Penulisan Sistem penulisan ini bertujuan untuk memberikan garis besar mengenai isi laporan akhir secara ringkas dan jelas, sehingga terdapat gambaran hubungan antara masing-masing bab; yang masing-masing bab terdiri dari beberapa sub-sub bab yang terdiri dari sistematika sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Pada bab ini, penulis mengemukakan tentang apa yang melatar belakangi penulis dalam memilih judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang terkait dan melandasi penelitian ini. Teori ini meliputi karakteristik laba, analisis pertumbuhan laba, rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur pertumbuhan laba dan pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. BAB III Metodologi Penelitan Pada bab ini penulis akan menggambarkan identifikasi variabel dan defenisi operasional variabel, jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, model dan teknik analisis serta hipotesis dalam penelitian. BAB IV Hasil Penelitan Dan Pembahasan Pada bab ini penulis akan menjelaskan analisis data berdasarkan data sekunder yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Selain itu juga akan dijelaskan hasil pengujian dan pembahasan hipotesis penelitian ini dengan menggunakan regresi linier berganda dengan program SPSS

8 versi 20. BAB V Simpulan Dan Saran Bab ini adalah bab terakhir dimana penulis memberikan kesimpulan dari isi pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang diharapkan akan bermanfaat dalam pemecahan masalah dan penelitian yang akan datang.