BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

Perbuatan yang Dilarang dan Ketentuan Pidana UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

Ancaman UU ITE terhadap Pengguna Media Sosial

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, & Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

BAB V. Penutup. yang terdiri dari gambar/foto, audio, dan video. 1. Kajian Propaganda dalam Teks

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK [LN 2008/58, TLN 4843]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa politik selalu menarik perhatian media massa sebagai bahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Etika Jurnalistik dan UU Pers

Media dan Revolusi Mental. Nezar Patria Anggota Dewan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau pemberian contoh yang

Kode Etik Jurnalistik

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 ini. Politik selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas bagi

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. menerapkan konsep, strategi dan teknik-teknik public relations salah satunya

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

tulisan, gambaran atau benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan muatan yang melanggar kesusilaan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

No. Aturan Bunyi Pasal Catatan 1. Pasal 156 KUHPidana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pewarta. Dalam melakukan kerjanya, wartawan berhadapan dengan massa,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

-3- MEMUTUSKAN: Pasal I

SINERGI KAWAL INFORMASI UNTUK MENANGKAL BERITA HOAX

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu polis berarti negara atau kota dan teta berarti urusan.

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terus meng-update diri dengan informasi-informasi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembicaraan mengenai kemacetan sudah ada sejak lama. Bagi masyarakat

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin, kebijakan dan kemana arah masa depan bangsa. Kita ketahui

Balikpapan, 19 Agustus

KODE ETIK JURNALISTIK

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

MAKALAH UU ITE DI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

Berdasarkan keterangan saya sebagai saksi ahli di bidang Hukum Telematika dalam sidang Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Maret 2009, perihal Pengujian

Penerapan Pancasila dalam Dunia Maya

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

FKUB, Pilkada Dan Pengelolaan Isu SARA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat langsung tersampaikan kepada khalayak dalam waktu singkat.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

Analisis Isi Media Judul: MIP No.160 Jelang Rekapitulasi Akhir Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 22/07/2014

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden. Kalau Gak Disokong Pengembang

BAB 1. Pendahuluan. Media massa adalah sebuah media yang sangat penting pada jaman ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mendekati pemilihan Gubernur DKI Jakarta dalam PILKADA (Pemilihan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Setelah Pesta Usai. Kubu Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono lebih memilih menyerahkan masalah DPT ini pada KPU untuk diambil langkah penyelesaiannya.

Jokowi, Antara Hantu Komunisme dan Vonis Si 'Nemo' Ahok

Analisis Isi Media Judul: MIP No 203 Paket Kebijakan Ekonomi Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 11/09/2015

POLICY BRIEF ANALISIS DAN EVALUASI HUKUM DALAM RANGKA PARTISIPASI PUBLIK DALAM PROSES PENGAMBILAN KEBIJAKAN PUBLIK

BAB Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. efektifnya orang-orang bekerja sama dan mengkoordinasikan usaha-usaha mereka

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I KETENTUAN UMUM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan) merupakan isu publik yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar politisi dan tokoh agama umumnya terjadi saat pesta demokrasi dilaksanakan di negara multikultur dan multireligi ini. Informasi yang bersifat provokatif dan menjurus ke arah fitnah ini sangat merusak citra sosok pemimpin. Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah salah satu sosok yang kerap menghadapi serangan berupa isu SARA. Sejak dirinya mencalonkan diri bersama Joko Widodo sebagai calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu, isu itu menjadi sangat akrab dengan pribadi beretnis Tionghoa ini. Informasi bersifat tendensius ini utamanya bersinggungan dengan perbedaan agama dan etnis yang dimiliki Ahok. Dua tahun berlalu, Ahok pun masih menjadi pribadi yang kerap diserang dengan menggunakan isu bermuatan sentimen SARA. Hal ini tercermin khususnya selama September dan Oktober 2014 terkait konteks pemilihan presiden RI. Pada 2014 ini, pasangan Ahok yakni Joko Widodo maju sebagai calon Presiden RI periode 2014-2019. Berdasarkan UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, jika kepala daerah terpilih pada jabatan lainnya, posisi tersebut secara otomatis akan digantikan oleh wakilnya. Dan sejak Komisi Pemilihan 1

Umum (KPU) secara resmi mengumumkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang Pilpres 2014 pada 22 Juli 2014 lalu, posisi gubernur DKI Jakarta yang sebelumnya diemban oleh Jokowi secara otomatis juga akan digantikan oleh wakilnya, Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok. Terkait fakta tersebut, banyak oknum, baik politisi, agamawan, maupun ormas-ormas yang mengatasnamakan Islam melancarkan protes mengenai kenaikan Ahok menjadi gubernur tersebut. Mereka lagi-lagi memperdebatkan persoalan agama dan etnis Ahok. Ormas tersebut yakni Front Pembela Islam (FPI). FPI melalui situs resminya bahkan mengajak seluruh umat Islam Jakarta, habib, kiai, ormas Islam, ormas Betawi, pondok pesantren, majelis ta lim, mahasiswa, dan tokoh masyarakat lainnya untuk mengikuti demo menolak Ahok ke Gedung DPRD dan Balai Kota Jakarta pada Rabu, 24 September 2014. Peristiwa penolakan terhadap Ahok itu pun ramai dipublikasikan di berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun daring. Khususnya pada September dan Oktober 2014, nama Ahok tidak pernah absen dari pemberitaan media, termasuk media berita daring yang secara gamblang menyatakan diri berideologi Islam. Dilansir dari artikel Inilah 10 Media Islam Terbesar di Awal 2014 pada situs Bersama Dakwah, ada sekitar 70 situs media Islam di Indonesia pada 2013. Sepuluh media Islam terbesar berbahasa Indonesia per 1 Januari 2014 menurut artikel tersebut yakni Dakwatuna, Arrahmah, Islam Pos, VOA-Islam, Era Muslim, Bersama Dakwah, Fimadani, Hidayatullah, Islam Media, dan Akhwat Muslimah. 2

Di antara 10 situs-situs berita Islam tersebut, VOA-Islam merupakan salah satu media berita Islam yang berpengaruh. Penulis sebelumnya telah melakukan pra observasi melalui situs Alexa guna mencari tahu peringkat media tersebut dilihat dari skala global. Pada 1 September 2014, VOA-Islam berada pada peringkat ke-9.604. Sebulan kemudian, VOA-Islam turun peringkat menjadi urutan ke-12.427. Meski situs VOA-Islam mengalami penurunan peringkat secara drastis, peringkat situs itu tetap merupakan yang tertinggi dari 10 situs media Islam terbesar (menurut Bersama Dakwah) lainnya per 1 Oktober 2014. Gambar 1.1 Perbandingan peringkat dari 10 media Islam per 1 September 2014 Sumber: Alexa Gambar 1.2 Perbandingan peringkat dari 10 media Islam per 1 Oktober 2014 Sumber: Alexa 3

Terkait penolakan terhadap Ahok, VOA-Islam secara umum memberitakan mengenai alasan FPI menolak Ahok, kebijakan Ahok terkait kurban, dan pilihan Ahok untuk keluar dari Gerindra. VOA-Islam sempat mempublikasikan sebuah artikel berjudul Hashim: Ahok Alias Zhong Wan Xie itu Suka Bohongi Rakyat pada 18 September 2014. Dalam artikel tersebut, VOA-Islam menyatakan bahwa Zhong Wan Xie alias Basuki Tjahaya Purnama yang dikenal antek asing dan Wagub DKI Jakarta ini ternyata biasa membohongi rakyat. Pada artikel tersebut, VOA-Islam juga mencantumkan sebuah foto yang memperlihatkan Ahok sedang duduk di pinggir jalan sambil memegang alat pel dan sebuah ember. Pada artikel lainnya Betawi Kian Tersingkir Digerus Proyek Konglomerat Hitam yang dipublikasikan 16 September 2014, Jokowi dan Ahok dianggap sebagai dua tokoh yang berperan sebagai pembuka jalan bagi bisnis konglomerat Cina kian subur di DKI Jakarta. Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2008 pasal 27 ayat 3 dan dan pasal 28 ayat 2 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), setiap orang dilarang untuk dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik, serta menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan. Jika melanggar, orang tersebut dapat diancam pasal 45 ayat 1 dan 2. Sejalan dengan aturan tersebut, Pedoman 4

Pemberitaan Media Siber Nomor 3 C secara khusus mengatur mengenai isi buatan pengguna pada situs berita. Kode Etik Jurnalistik kembali memperjelas mengenai pentingnya keobjektifan seorang wartawan. Kode Etik Jurnalistik pasal 3 menegaskan bahwa wartawan Indonesia harus membuat pemberitaan yang berimbang tanpa mencampurkan fakta dan opini. Sedangkan pasal 8 menyatakan, wartawan Indonesia tidak menulis/menyiarkan berita yang berorientasi pada diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa. Selanjutnya, mutu sebuah karya jurnalistik juga bergantung pada mutu sumber, baik orang maupun informasi dari dokumen, buku, dan referensi lain, yang digunakan oleh wartawan. Sumber anonim dalam suatu pemberitaan jurnalistik adalah hal yang sah untuk melindungi keamanan dari narasumber. Namun, sumber anonim atau sumber buta tidak bisa digunakan sembarangan. Menurut Ishwara (2011:103), sumber juga bisa membahayakan atau menimbulkan kerugian bagi wartawan atau media, terutama sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Ishwara (2011:104) kemudian menjelaskan bahwa sangat penting bersikap skeptis dalam menghadapi sumber anonim karena adanya kemungkinan media dimanfaatkan sumber rahasia itu atau justru oleh wartawan sendiri yang membuat cerita dengan menyebut tulisannya sebagai sumber yang dirahasiakan; hilangnya kredibilitas jika pembaca tidak diberi tahu sumber informasi penting itu; sulit melakukan pembelaan dalam tuntutan hukum jika 5

hakim menolak pembuktian akurasi berita yang didasarkan atas pernyataan sumber anonim. Aturan-aturan ini jelas menunjukkan bahwa keobjektifan sangatlah penting dan melanggar prinsip tersebut sangatlah serius. Objektivitas seorang wartawan dapat terlihat dari pemberitaan yang bersifat faktual dan keberimbangan informasi yang dimuatnya. Jika wartawan dan redaksi bisa bersikap objektif, maka media tersebut akan memiliki kredibilitas. Berangkat dari pengamatan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti tingkat objektivitas media berita daring yang berideologi Islam, khususnya VOA-Islam, saat melaporkan peristiwa penolakan terhadap Ahok. VOA-Islam dianggap dapat mewakili hasil penelitian yang penulis lakukan. Peneliti akan mendalami khususnya aspek kefaktualan dan ketidakberpihakan (impartialitas). 1.2 Perumusan Masalah Mengamati fenomena yang muncul dalam pemberitaan protes penolakan terhadap Ahok ini, peneliti merumuskan masalah itu ke dalam satu pertanyaan, yakni seberapa besar tingkat objektivitas media berita daring berideologi Islam yakni VOA-Islam? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar tingkat objektivitas situs berita berideologi Islam, yakni VOA-Islam dalam memberitakan peristiwa protes penolakan terhadap Ahok. 6

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Dari segi akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah jumlah penelitian komunikasi terkait objektivitas media berita daring berideologi Islam. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan referensi untuk penelitian bertema sejenis berikutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis Dari sisi praktis, penelitian ini diharapkan berguna bagi para praktisi media, khususnnya yang bergelut di media berita daring. Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi praktisi media online berideologi Islam, khususnya VOA-Islam, agar dapat lebih dalam menerapkan prinsip objektivitas dalam pemberitaannya. 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini akan dibatasi dengan kriteria sebagai berikut. 1. Penelitian hanya akan dilakukan pada artikel yang terdapat pada media berita VOA-Islam selama periode September dan Oktober 2014. 2. Penelitian hanya akan dibatasi pada berita-berita yang berkaitan dengan Ahok. Berita-berita yang tidak berkaitan dengan Ahok dianggap tidak relevan untuk diteliti. Berita yang digunakan peneliti terbatas pada berita nasional dan metropolitan. Opini dan tajuk rencana tidak termasuk dalam unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini. 7