Manajemen Investasi Modul ke: Deviden Perusahaan Kontroversi Devidend Dana yang bisa dibagikan sebagai devidend Stabilitas Devidend Pembayaran Devidend Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id
Deviden Perusahaan Dividen merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi
Kontroversi Deviden 1. Pendapat yang menginginkan deviden dibagikan sebesar-besarnya. 2. Pendapat yang mengatakan bahwa kebijakan deviden tidak relevan. 3. Pendapat yang mengatakan bahwa perusahaan seharusnya justru membagikan deviden sekecil mungkin.
Dana yang Digunakan untuk Devidend Pada prakteknya perusahaan cenderung memberikan dividen dengan jumlah yang relative stabil atau meningkat secara teratur. Asumsi yang mendasari adalah : Investor melihat kenaikkan dividen sebagai tanda yang baik bahwa perusahaan lebih memiliki prospek yang cerah. Hal ini membuat perusahaan lebih senang mengambil jalan sama yaitu tidak menurunkan dividen yang dibayar alias stabil.
Deviden Perusahaan Ada perusahaan yang menggunakan model residual dividend dimana dividen ditentukan dengan cara : Mempertimbangkan kesempat investasi perusahaan ; Mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk menentukan besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk investasi. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri tersebut semaksimal mungkin Membayar dividen hanya jika ada sisa laba.
Determinant Deviden Usulan tim manajemen Kondisi likuiditas perusahaan Peraturan hukum Pengembangan usaha Pembayaran kembali utang jangka panjang Perjanjian utang Pembatasn saham preferen Tersedianya kas Kebutuhan dana untuk investasi Fluktuasi laba
Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya. Pembagian Dividend dapat dibagi menjadi 4: Dividend tunai Dividend saham Dividend property Liquidating dividend
Menghitung Dividend dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut: Dimana: V D = Nilai dividend saham per saham P S = Harga wajar dividend (diputuskan dalam RUPS / harga penutupan sebelum RUPS) = Rasio dividend saham R D
Contoh: Bulan Juli 2008 PT TLKM membayar dividen saham kepada para pemegang saham dengan rasio 100:80 dan nilai nominalnya Rp10.000. Harga pasar satu saham adalah Rp11.000. Berapa Nilai dividen yang dibayarkan? Jawab: Diketahui P S = Rp11.000 R D = 100:80 Maka. 8.800 Setiap pemegang 1 lembar saham menerima proporsi saham baru yang setara dengan nilai Rp8.800
Dividend per Share (DPS) Dividen per lembar saham (DPS) adalah besarnya pembagian dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham setelah dibandingkan dengan ratarata tertimbang saham biasa yang beredar. Ukuran ini digunakan untuk menunjukkan besar dividen jika dikaitkan dengan saham
Contoh Dividend per Share (DPS) PT. Bunas Finance Indonesia Tbk (BFIN) memiliki total saham beredar 80.500.000 lembar. Tahun 2010 PT. BFNI membagi dividen sebesar Rp 10.000.000.000. Berapakah besar DPS PT. BFNI? Jawab: Diketahui Total Dividend = Rp10.000.000.000 Total Saham Beredar = 80.500.000 lembar Maka: 10.000.000.000 80.500.000 DPS = Rp124,22 per lembar saham
Soal Dividend per Share (DPS) Soal 1 Pada tahun 2013 PT. INDST membagikan dividend perusahaan sebesar Rp156.000.000.000. Pada tahun tersebut PT. INDST memiliki total saham beredar sebanyak 120.000.000 lembar. Berapakah besar DPS PT. INDST pada tahun tersebut? Soal 2 Pada tahun 2012 PT. XYZ memiliki DPS sebesar Rp250 per lembar saham dan pada tahun tersebut PT. XYZ memiliki total saham beredar sebanyak 150.000.000 lembar. Berapakah dividend yang dibagikan PT. XYZ pada tahun tersebut?
Dividend Yield (DY) Dividend yield atau imbal hasil dividen adalah rasio nilai dividen terhadap harga saham. Dengan asumsi tidak ada kenaikan harga saham, dividend yield mencerminkan tingkat keuntungan investasi di suatu saham. Dividend yield penting terutama bagi investor yang berorientasi pada penghasilan regular. Penghitungan dividend yield bisa dapat dinotasikan dengan rumus sebagai berikut:
Contoh Dividend Yield (DY) PT. Bunas Finance Indonesia Tbk (BFIN) tahun 2007 membayar dividen sebesar Rp1.100 per saham. Harga Saham BFIN pada penutupan tahun 2007 adalah Rp10.000 per saham. Berapakah besarnya Dividend Yield BFIN? Jawab: Diketahui Dividend per saham = Rp1.100 Harga saham BFIN = Rp10.000 per saham Maka 1.100 10.000 Dividend Yield = 0,11 Dengan kata lain, pemegang saham mendapatkan imbal hasil dari saham tersebut sebesar 11 persen.
Soal Dividend Yield (DY) Soal 1 PT. Bunas Finance Indonesia Tbk (BFIN) tahun 2010 membayar dividen sebesar Rp1.250 per saham. Harga Saham BFIN pada penutupan tahun 2010 adalah Rp9.500 per saham. Berapakah besarnya Dividend Yield BFIN? Soal 2 PT. Bunas Finance Indonesia Tbk (BFIN) tahun 2011 memiliki dividend yield sebesar 0,15 dan harga saham BFIN pada tahun 2011 adalah Rp10.500. Berapakah dividend per saham yang dibayarkan BFIN pada tahun 2011?
Dividend Payout Ration (DPR) Dividend Payout Ratio (DPR) adalah rasio antara dividen yang dibayarkan sebuah perusahaan (dalam satu tahun buku) dibagi dengan keuntungan bersih perusahaan (net income), pada tahun buku tersebut. Dengan kata lain DPR adalah perbandingan antara Dividend per Share (DPS) dengan Earning per Share (EPS) DPR DPS EPS Dimana Dan Earning per share di dapat dengan rumus:
Contoh Dividend Payout Ration (DPR) PT. Mulialand (MLND) pada tahun 2010 membayar dividen sebesar Rp10.512.000.000. Laba bersih yang diperoleh Rp 92.776.442.000. Sampai akhir tahun tersebut jumlah saham beredar 378 juta saham. Harga penutupan saham MLND Rp 1.450. Berapakah besarnya DPR? Jawab Diketahui: 10.512.000.000 378.000.000 40 92.776.442.000 378.000.000 245,44
Contoh Dividend Payout Ration (DPR) Maka: Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besaran dividend perusahaan yang dibagikan adalah 16,32 persen dari total keuntungan bersih perusahaan.
Pada kenyataannya, tidak semua perusahaan membagikan seluruh keuntungan perusahaan menjadi dividend untuk pemegang saham. Ada beberapa perusahaan yang menggunakan model residual dividend dimana dividen ditentukan dengan cara : 1. Mempertimbangkan kesempatan investasi perusahaan ; 2. Mempertimbangkan target struktur modal perusahaan untuk menentukan besarnya modal sendiri yang dibutuhkan untuk investasi. 3. Memanfaatkan laba ditahan untuk memenuhi kebutuhan akan modal sendiri tersebut semaksimal mungkin 4. Membayar dividen hanya jika ada sisa laba.
Soal PT. Mulialand (MLND) pada tahun 2012 memiliki laba bersih sebesar Rp100 miliar. Namun, MLND harus melakukan investasi baru dengan kebutuhan biaya Rp25 miliar, pembayaran utang Rp10 miliar, kewajiban penambahan modal Rp15 miliar, serta kewajiban penahanan laba sebesar 15% dari laba bersih. Hitung berapakah besarnya DPR MLND untuk tahun 2012?
Stock Split Stock split adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar saham yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah per lembar sahamnya secara proporsional. Misalkan sebuah perusahaan melakukan stock split 1:2 (1 split jadi 2 atau stock split dengan rasio 1 banding 2). Aksi stock split tersebut mengakibatkan: 1. Jumlah saham beredar meningkat 2 kali lipat 2. Harga saham (nilai nominal) menciut 2 kali 3. Total nilai saham (nilai nominal) adalah tetap
Stock Split Contoh Sebelum Stock Split Saham biasa ( nominal Rp5.000 ; 4.000.000 lembar ) Rp20.000.000.000 Capital surplus Rp 1.000.000.000 Laba yang ditahan Rp 7.000.000.000 Rp28.000.000.000 Setelah Stock Split dari satu menjadi dua Saham biasa ( nominal Rp2.500 ; 8.000.000 lembar ) Rp20.000.000.000 Capital surplus Rp 1.000.000.000 Laba yang ditahan Rp 7.000.000.000 Rp28.000.000.000
Repurchase of Stock Stock repurchase atau pembelian kembali saham perusahaan adalah suatu kegiatan di mana perusahaan melakukan pembelian kembali atas saham mereka yang telah beredar di pasar, yang telah dimiliki oleh para pemegang saham. Harga stock repurchase pada ekuilibrium dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: dimana: P* : harga stock repurchase equilibrium S : jumlah saham beredar sebelum stock repurchase Pc : harga saham saat ini sebelum stock repurchase N : jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali oleh perusahaan.
Repurchase of Stock Contoh penghitungan harga saham ketika Stock repurchase: PT. SPS memiliki laba bersih setelah pajak untuk tahun 2010 sebesar Rp100.000.000,00 dimana 50% dari jumlah ini akan didistribusikan kepada pemegang saham. Jumlah saham yang beredar adalah 25.000 lembar. PT.SPS dapat menggunakan dana tersebut untuk membeli kembali 5.000 lembar saham perusahaan. Diketahui harga saham saat ini adalah Rp20.000/lembar. Berapa harga stock repurchase equilibriumnya?
Repurchase of Stock Jawab: Diketahui: S : 25.000 lembar Pc : Rp20.000 / lembar N : 5.000 lembar Maka: 25.000 20.000 25.000 5.000 500.000.000 20.000 500.000.000 25.000 20.000 Jadi harga stock repurchase equilibriumnya adalah Rp25.000 per lembar saham
Terima Kasih Agus Herta Sumarto, S.P., M.Si.