LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

PERBAIKAN SUBGRADE TANAH TANON DENGAN FLY ASH DAN KAPUR UNTUK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN. Tugas Akhir

TINJAUAN KUAT DUKUNG, POTENSI KEMBANG SUSUT, DAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN. Abstraksi

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

Pengaruh Penambahan Abu Ampas Tebu dan Semen Terhadap Karakteristik Tanah Lempung Ekspansif Di Bojonegoro

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Disusun Oleh : Bill Clinton Andhika Suryasin Auditya

STABILISASI KAPUR TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERILAKU TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN TANAH GADONG DAN KAPUR (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

Tugas Akhir Pengaruh Penambahan Portland Cement Pada Tanah Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

TINJAUAN KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR DAN FLY ASH. Tugas Akhir

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

TUGAS AKHIR. Diajukan Oleh : KEKEN PRAMISTA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

PERBAIKAN SUBGRADE DENGAN SERBUK BATA MERAH DAN KAPUR (STUDI KASUS TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

BAB III METODOLOGI. terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

PERBAIKAN SIFAT MEKANIK LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN TETES TEBU DAN KAPUR

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT PLASTIK TERHADAP NILAI DAYA DUKUNG TANAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

PEMANFAATAN LIMBAH PUPUK KIMIA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN METODE KIMIAWI MENGGUNAKAN GARAM DAPUR (NaCl) (Studi Kasus Tanah Lempung Desa Majenang, Sukodono, Sragen)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

TUGAS AKHIR PENGUJIAN CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN PORTLAND TIPE I DAN ABU VULKANIK

TUGAS AKHIR STABILISASI TANAH ORGANIK DENGAN PENAMBAHAN FLY ASH (STUDI KASUS : JALAN STADION, KOTA KENDAL)

TUGAS AKHIR STABILISASI TANAH DENGAN SEMEN PADA LOKASI BERAU - KALIMANTAN TIMUR ( PADA RENTANG PROSENTASE 3% - 11%)

PEMANFAATAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN. Tugas Akhir

PEMANFAATAN MILL SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG DESA NAMBUHAN, PURWODADI, GROBOGAN

KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG BAYAT KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

distabihsasi dan pengujian sifat mekanis contoh tanah yang telah distabilisasi dengan

PEMANFAATAN LIMBAH PUPUK KIMIA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

TUGAS AKHIR PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN STABILISASI KAPUR BERDASARKAN NILAI INDEKS PROPERTIS STUDI KASUS PEKERJAAN REKLAMASI PELABUHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

PEMANFAATAN LIMBAH BETON GUNA MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG

BAB III METODOLOGI. konsultasi kepada dosen pembimbing merupakan rangkaian awal dalam pekerjaan

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI KUAT DUKUNG TANAH DI BAYAT KLATEN

BAB V RESUME HASIL PENELITIAN

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

KORELASI ANTARA HASIL UJI KOMPAKSI MODIFIED PROCTOR TERHADAP NILAI UJI PADA ALAT DYNAMIC CONE PENETROMETER

PENGARUH PEMAKAIAN SEMEN DAN SERBUK BATA MERAH UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN

2 Sifat Fisis dan Kuat Geser Tanah Lempung yang Distabilisasi Dengan Kapur dan Abu Ampas Tebu

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM

PEMANFAATAN LIMBAH BETON GUNA MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : GIOVANNI RAMADHANY GINTING

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

NlLAI KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS (Studi Kasus Tanah Lempung, Desa Troketon, Pedan, Klaten)

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN STABILISASI TANAH DASAR SECARA KIMIA DAN MEKANIS ( STUDI KASUS TANAH DASAR UNTUK KECAMATAN KENJERAN SURABAYA )

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

EFEKTIFITAS GIPSUM SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI PENURUNAN KONSOLIDASI SUBGRADE JALAN SUKODONO SRAGEN

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

PENGARUH TANAH GADONG TERHADAP NILAI KONSOLIDASI DAN KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG TANON YANG DI STABILISASI DENGAN SEMEN

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

TUGAS AKHIR PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU CANGKANG SAWIT

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU CANGKANG SAWIT DAN KAPUR PADA INFRASTRUKTUR JALAN

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO YANG DISTABILISASI DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) PUBLIKASI ILMIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Yanuar Eko Widagdo, Yulvi Zaika, Eko Andi Suryo ABSTRAK Kata-kata kunci: Pendahuluan

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

Transkripsi:

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR oleh : Yenny Nurcahasanah, ST., MT. Agus Susanto, ST., MT. Dibiayai Oleh : Direktorat Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VI Semarang Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Dosen Muda dan Kajian Wanita Nomor : 019/006.2/PP/KT/2009, Tertanggal 16 Maret 2009 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA OKTOBER 2009

NIP. 131683025 RINGKASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNGDENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN (Senja Rum Harnaeni, 2007, 40 halaman). Perkerasan jalan diletakkan di atas tanah dasar sehingga mutu dan daya tahan konstruksi perkerasan tidak lepas dari sifat tanah dasar. Beberapa konstruksi jalan raya di Indonesia dibangun di atas tanah lempung ekspansif. Kuat dukung tanah lempung ekspansif sangat dipengaruhi kadar air, dalam keadaan kering mempunyai kuat dukung tinggi dan dalam keadaan jenuh akan mempunyai kuat dukung yang rendah. Konstruksi jalan yang dibangun di atas tanah lempung ekspansif sering mengalami kerusakan, misalnya : jalan akan retak, bergelombang atau terjadi penurunan badan jalan sehingga jalan akan mengalami kerusakan sebelum mencapai umur rencana. Untuk mengatasi kondisi lempung ekspansif yang kuat dukungnya sangat dipengaruhi kadar air dilakukan perbaikan dengan cara stabilisasi, salah satunya adalah dengan penambahan kapur untuk meningkatkan kinerja tekniknya. Nilai CBR (California Bearing Ratio) merupakan parameter kuat dukung tanah dasar (subgrade) pada perencanaan lapis perkerasan lentur (flexible pavement). Bila tanah dasar memiliki nilai CBR yang tinggi akan mengurangi ketebalan lapis perkerasan yang berada di atas tanah dasar (subgrade), begitu pula sebaliknya. Pada pekerjaan stabilisasi lempung-kapur, waktu antara pencampuran dan pemadatan adalah 24 jam (Ingles dan Metcalf, 1972), hal ini disebabkan proses sementasi yang terjadi antara kapur dan air perlu waktu yang cukup lama. Pada pekerjaan stabilisasi lempung-kapur di lapangan terkadang terjadi penundaan pekerjaan yang mengakibatkan waktu antara pencampuran dan pemadatan lebih dari 24 jam. Sebaliknya untuk mengejar target pelaksanaan pekerjaan supaya proyek cepat selesai juga memungkinkan waktu antara pencampuran dan pemadatan tanah lempung-kapur dilakukan sebelum 24 jam. Hasil yang dicapai pada waktu antara pencampuran dan pemadatan yang kurang dari 24 jam atau melebihi 24 jam akan kurang optimal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas penambahan semen terhadap nilai CBR (California Bearing Ratio) tanah lempung yang distabilisasi dengan kapur untuk subgrade jalan raya jika waktu antara pencampuran dan pemadatan dilakukan sebelum 24 jam, sehingga diharapkan diperoleh hasil yang setara dengan nilai CBR pada waktu antara pencampuran dan pemadatan selama 24 jam. Metode yang digunakan adalah mencampur tanah asli dari Tanon, Sragen dan kapur dengan persentase penambahan 0%, 5%, 8% dan 12% terhadap berat kering tanah. Untuk mengetahui perubahan sifat fisis dan mekanis tanah stabilisasi lempung - kapur dilakukan uji gradasi, uji gravitasi khusus, uji batas-batas konsistensi, uji pemadatan dan uji CBR laboratorium. Uji sifat fisis dan mekanis juga dilakukan pada penambahan kapur + semen 2% dan 4%. Uji CBR laboratorium ditinjau terhadap perawatan 3 hari dengan variasi waktu pemeraman 24 jam dan sebelum 24 jam (yaitu 2 jam), untuk uji CBR laboratorium juga ditinjau terhadap perendaman 4 hari. iii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut USCS tanah termasuk CH, yaitu lempung anorganik dengan plastisitas tinggi sedangkan menurut AASHTO tanah termasuk kelompok A-7-6. Penambahan kapur dengan masa perawatan 3 hari dapat memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah, antara lain : menurunkan indeks plastisitas tanah, meningkatkan nilai CBR dan menurunkan nilai swelling. Perbaikan sifat fisis dan mekanis tanah semakin meningkat dengan penambahan kapur + semen. Nilai CBR tanah lempung kapur pada waktu pemeraman kurang dari 24 jam (yaitu 2 jam) cenderung lebih kecil dibandingkan Nilai CBR tanah lempung kapur pada waktu pemeraman 24 jam. Sementara itu nilai CBR tanah lempung kapur dengan penambahan semen pada waktu pemeraman kurang dari 24 jam (yaitu 2 jam) cenderung lebih besar dibandingkan nilai CBR tanah lempung kapur pada waktu pemeraman kurang dari 24 jam (yaitu 2 jam) tanpa penambahan kapur, sehingga penambahan semen sangat efektif pada Stabilisasi Tanah Lempung Kapur apabila pada pekerjaan pemadatan Stabilisasi Tanah Lempung - Kapur di lapangan diinginkan terjadi percepatan pemadatan di lapangan guna mengejar target pelaksanaan pekerjaan. iv

KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dengan judul Efektifitas Semen pada Stabilisasi Lempung dengan Kapur akibat Percepatan Waktu Antara Pencampuran dan Pemadatan. Dengan selesainya Laporan penelitian ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Direktur Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Dirjen DIKTI, Depdiknas dan seluruh staf sebagai penyandang dana sehingga penelitian ini dapat terlaksana. 2. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Mhuhammadiyah Surakarta beserta seluruh staf yang telah memberikan bantuan dan dorongan sampai terselesaikannya Laporan Penelitia ini. 3. Bapak Ir. H. Sri Widodo, MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. 4. Ibu Nurul Hidayati, ST, MT selaku Kepala Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMS beserta seluruh stafnya. 5. Teman sejawat yang telah memberikan bantuan, semangat serta saran sehingga Laporan Penelitian ini dapat tersusun. 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan serta dukungan moril maupun materiil yang tak ternilai. Dengan berbagai keterbatasan penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga Laporan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca dalam bidang Teknik Sipil. Surakarta, 28 September 2007 Peneliti v

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......i HALAMAN PENGESAHAN... ii RINGKASAN... iii KATA PENGANTAR....v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL....vi ii DAFTAR GAMBAR....ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Batasan Masalah.. 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanah Lempung... 6 B. Kapur... 3 C. Semen... 4 D. Stabilisasi Tanah... 4 E. Klasifikasi Tanah... 5 F. Batas-batas Atterberg... 9 G. Pemadatan... 9 H. California Bearing Ratio... 10 I. Stabilisasi Tanah dengan Kapur... 12 J. Pengembangan (swelling)... 14 BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Penelitian... 16 B. Manfaat Penelitian... 16 BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan... 17 B. Alat... 17

C. Tahapan Penelitian... 17 vi BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 22 B. Pembahasan... 25 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 39 B. Saran... 40 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

vii DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 2.1 Klasifikasi tanah menurut sistem USCS... 7 Tabel 2.2 Klasifikasi tanah menurut sistem AASHTO... 8 Tabel 5.1 Hasil uji Komposisi kimia tanah, kapur, semen dan campuran... 22 Tabel 5.2 Hasil uji gravitasi khusus kapur dan semen... 22 Tabel 5.3 Hasil uji sifat fisis dan mekanis tanah.... 23 Tabel 5.4 Nilai gravitasi khusus (Gs) campuran tanah... 23 Tabel 5.5 Gradasi butiran tanah... 24 Tabel 5.6 Nilai batas-batas konsistensi... 24 Tabel 5.7 Hasil uji pemadatan... 24 Tabel 5.8 Nilai CBR dengan waktu pemeraman 2 jam... 25 Tabel 5.9 Nilai CBR dengan waktu pemeraman 24 jam... 25

viii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 2.1 Batas-batas Atterberg....9 Gambar 2.2 Kurva hubungan kadar air dan berat volume kering maksimum... 10 Gambar 2.3 Pengaruh penambahan air pada tanah berbutir halus... 14 Gambar 4.1 Bagan alir penelitian... 21 Gambar 5.1 Hubungan kadar kapur dengan nilai gravitasi khusus... 27 Gambar 5.2 Hubungan kadar kapur dengan fraksi < 0,075 mm... 28 Gambar 5.3 Hubungan kadar kapur dengan nilai batas cair... 29 Gambar 5.4 Hubungan kadar kapur dengan nilai batas plastis... 29 Gambar 5.5 Hubungan kadar kapur dengan nilai batas susut... 30 Gambar 5.6 Hubungan kadar kapur dengan nilai indeks plastisitas... 31 Gambar 5.7 Hubungan kadar kapur dengan nilai berat volume kering maksimum (MDD)... 32 Gambar 5.8 Hubungan kadar kapur dengan nilai kadar air optimum (OMC)... 32 Gambar 5.9 Hubungan kadar kapur dengan nilai CBR... 34

Gambar 5.10 Hubungan kadar kapur dengan nilai swelling... 35 Gambar 5.11 Hubungan kadar kapur dengan nilai CBR tanpa rendaman pada waktu pemeraman 2 jam dan 24 jam... 36 Gambar 5.12 Hubungan kadar kapur dengan nilai CBR rendaman pada waktu pemeraman 2 jam dan 24 jam... 36 Gambar 5.13 Hubungan kadar kapur dengan nilai CBR tanpa rendaman pada waktu pemeraman 2 jam dengan penambahan semen... 37 Gambar 5.14 Hubungan kadar kapur dengan nilai CBR rendaman pada waktu pemeraman 2 jam dengan penambahan semen... 38 ix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Hasil Uji Kimia Tanah, kapur, semen dan campuran Hasil Uji Gravitasi Khusus Kapur dan semen Hasil Uji Kadar Air Tanah Lempung Hasil Uji Gravitasi Khusus Campuran Tanah Hasil Uji Analisis Ukuran Butiran Campuran Tanah Hasil Uji Batas-batas Konsistensi Campuran Tanah Hasil Uji Pemadatan Campuran Tanah Hasil Uji CBR Campuran Tanah dengan pemeraman 24 jam Hasil Uji CBR Campuran Tanah dengan pemeraman 2 jam Foto Dokumentasi Pengujian

x DAFTAR NOTASI CBR GI Gs LL PL PI SL S W w W s w opt w γ s γ w γ d γ b = California Bearing Ratio = Group index (Indeks kelompok) = Specific Gravity (Gravitasi khusus) = Liquid limit (batas cair) = Plastic limit (batas plastis) = Plasticity index (Indeks plastisitas) = Shrinkage limit (batas susut) = Potensi pengembangan = Berat air = Berat butiran tanah = Kadar air optimum = Kadar air = Berat volume butiran padat = Berat volume air = Berat volume kering = Berat volume tanah

xi LAMPIRAN 10 Foto Dokumentasi Pengujian

. (a) Gambar 1. (a) Pencampuran tanah dengan kapur. (b) Pemeraman campuran selama 24 jam dan 2 jam. (b)

(a) Gambar 2. (b) (a) Pemadatan campuran tanah dengan kapur. (b) Perawatan benda uji selama 3 hari. Gambar 3. Perendaman benda uji selama 4 hari..

Gambar 4. Uji CBR