BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah hewan pengangkut parasit yang didalam tubuh vektor itu parasit tidak tumbuh dan berkembang.vektor mekanis tidak esensial bagi siklus hidup parasit tetapi sangat penting bagi penyebaran penyakit karena dalam tubuh vektor mekanis biasanya parasit telah mencapai stadium infektif dan parasit tidak tinggal lama. Daya tahan tubuh parasit di dalam tubuh vektor mekanis terbatas karena itu jelas bahwa vektor mekanis berfungsi sebagai pemindah. Vektor biologis adalah hewan yang mengangkut patogen dan dalam tubuh vektor parasit tumbuh dan berkembang. Dengan kata lain vektor biologis berperan sebagai tuan rumah. Dalam penyebaran parasit oleh vektor biologis, arthropoda sebagai inang sangat diperlukan dalam siklus hidup parasit. Vektor primer adalah penanggung jawab utama atau sebagai penyebab utama terjadinya penularan, baik pada orang maupun hewan yang secara klinis terbukti sakit. Sedang vektor sekunder adalah vektor yang secara normal dianggap tidak penting sebagai penyebaran penularan. Tetapi dalam keadaan wabah, karena situasinya yang menyebabkan lebih dekatnya hubungan vektor sekunder dengan inang, maka vektor sekunder dianggap sebagai vektor penting. (Mukayat D. Brotowidjoyo, 1987) B. Nyamuk sebagai vektor penyakit 4
Nyamuk merupakan vektor mekanik atau vektor siklik dari penyakit manusia yang disebebkan oleh bakteri, cacing, protozoa dan virus. Nyamuk biasanya menggigit pada pagi, siang, sore dan malam hari.(harold W. Brown, 1979) Nyamuk adalah lalat kecil halus yang langsing dan mempunyai reptasi buruk. Dalam golongan nyamuk penghisap darah dari famili Culicidae termasuk vektor-vektor penting penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, protozoa dan cacing. Nyamuk sebagai vektor penyakit filaria adalah dari famili Culicidae yang dibagi dalam 3 subfamili dan hanya dua diantaranya yang menjadi vektor filaria yaitu Anophelini (genus Anopheles), Culicini (genus Culex, Aedes dan Mansonia).(Harold W. Brown, 1979) Kepala Culicini betina Kepala Culicini jantan Klasifikasi Gambar 1. Perbedaan kepala nyamuk Anophelini dan Culicini 1. Anophelini ( genus Anopheles )
Stadium telur Anophelini yang diletakkan satu per satu diatas permukaan air berbentuk seperti perahu yang bagian bawahnya konveks dan bagian atasnya konkaf serta mempunyai sepasang pelampung yang terletak di tengah lateral. Stadium larva Anophelini di tempat perindukan tampak mengapung sejajar dengan permukaan air, mempunyai bagian-bagian badan yang bentuknya khas yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen,tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdormen dan bulu plasma pada bagian lateral abdormen. Stadium pupa mempunyai tabung pernafasan ( respiratory trumpet ) yang bentuknya lebar dan pendek di gunakan untuk pengambilan oksigen dari udara. Stadium dewasa pulpus nyamuk jantan dan betina mempunyai panjang hampir sama dengan panjang probosisnya.pada nyamuk jantan ujung palpusnya membesar.sayap bagian pinggir ditumbuhi sisik-sisik sayap yang berkelompok membentuk gambaran hitam dan putih.(gandahusada, Illahude, Wita Pribadi, 1998). Nyamuk Anophelini mengalami metamorfosis sempurna. Telur yang diletakkan nyamuk betina menetas menjadi larva yang kemudian melakukan pengelupasan kulit sebanyak 4 kali, lalu tumbuh menjadi pupa dan akhirnya menjadi nyamuk dewasa jantan dan betina. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur sampai dewasa bervariasi antara 2 sampai 5 minggu, tergantung spesiesnya. ( Gandahusada, Illahude, Wita Pribadi, 1998) 2. Culicini 2. a. Aedes sp
Stadium telur Aedes mempunyai bentuk lonjong, kedua ujung sedikit lancip dan dinding menggambarkan anyaman kain kasa, terletak satu per satu. Stadium larva Aedes mempunyai bentuk siphon yang hanya memiliki satu kelompok rambut dan pectin yang tumbuh tidak sempurna.stadium pupa Aedes mempunyai corong pernafasan yang panjang dan langsing. Accesoir hair terletak di dalam sirip dan tidak didapati mulut karena pupa tidak makan. Stadium dewasa Aedes jantan palpusnya lebih panjang dari probosisnya, sedang Aedes betina palpusnya lebih pendek dari probosisnya. Ujung abdomen Aedes lancip. Pada sayap terdapat bercak-bercak putih hitam. (Gandahusada, Illahude, Wita Pribadi, 1998) Telur Aedes dalam keadaan kering dapat tahan sampai 6 bulan. Semua tempat penyimpanan air bersih yang tenang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk ini. Misalnya gentong air minum, kaleng kosong berisi air hujan, bak mandi dan juga lipatanlipatan dan lekukan daun yang berisi air hujan. (Soedarto, 1992) Telur menetas menjadi larva dalam 2 sampai 3 hari. Posisi larva hampir tegak lurus dengan permukaan air.dalm waktu 4 sampai 9 hari larva berubah menjadi pupa. Pupa akan berkembang menjadi nyamuk dewasa. 2. b. Culex sp Stadium telur Culex berbentuk menyerupai peluru melekat satu sama lain.pada stadium larva Culex mempunyai lebih dari satu kelompok rambut. Larva
bergantung membentuk sudut dan mempunyai pelana tertutup.stadium pupa Culex tidak jauh berbeda dengan Aedes yaitu mempunyai tabung pernafasan yang sempit dan panjang untuk mengambil oksigen. Abdomen terdiri dari 10 segmen yang panjang dan Accesoir hair terletak di dalam sirip. Stadium dewasa Culex betina mempunyai palpus yang lebih pendek dari probosisnya dan Culex jantan palpusnya melebihi probosisnya. Sayap terdapat bercak hitam putih dan tubuh tanpa bintik. Seperti halnya Anophelini, Culex mengalami metamorfosis sempurna.tetapi waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur sampai dewasa lebih pendek antara 1 sampai 2 minggu.tempat perindukan Culex adalah di air comberan di dekat rumah, sawah, daerah pantai dan rawa-rawa berair payau. 2. c. Mansonia sp Stadium telur Mansonia diletakkan saling berlekatan membentuk rakit dengan bentuk telur lancip seperti duri. Biasanya telur Mansonia diletakkan di balik permukaan tumbuhan air. Pada stadium larva Mansonia mempunyai siphon berujung lancip dan berpigmen gelap. Stadium pupa Mansonia mempunyai corong pernafasan seperti duri dan bentuk segmen 10 juga seperti duri. Pada stadium dewasa Mansonia betina palpusnya lebih pendek dari proboscis, sedang Mansonia jantan palpusnya lebih panjang dari proboscis.
Sisik sayapnya lebar dan asimetri. Ujung abdomen tumpul dan terpancung. ( Gandahusada, Illahude, Wita Pribadi,1998 ) Mansonia juga mengalami metamorfosis sempurna seperti halnya nyamuknyamuk anophelini, Aedes dan Culex. Telur diletakkan di balik permukaan daun tumbuhan air, telur akan menetas setelah 2 sampai 4 hari menjadi larva yang selalu hidup di dalam air. Untuk menjadi pupa Mansonia memerlukan waktu kira-kira 3 minggu. Dan untuk tumbuh dewasa diperlukan waktu 1 sampai 3 hari.setelah menjadi nyamuk dewasa, nyamuk betina kemudian menghisap darah yang diperlukan untuk pembentukan telur. Aktivitas nyamuk Anophelini sangat dipengaruhi oleh kelembaban udara dan suhu. Umumnya nyamuk ini aktif menghisasp darah pada malam hari. Jarak terbangnya biasanya 0,5-3 km, dapat dipengaruhi transportasi dan kencangnya angin. Berbeda dengan nyamuk Anophelini, nyamuk Culicini ada yang mempunyai kebiasaan menghisap darah pada malam hari saja ( Culex ), ada yang menghisap darah pada siang dan malam hari ( Mansonia ) dan ada juga yang menghisap darah hanya siang hari ( Aedes ). Jarak terbang Culicini biasanya pendek. (Gandahusada, Illahude, Wita Pribadi, 1998) Ketika menggigit, alat penusuk masuk di bawah kulit hingga sumber darah dapat disadap, pada waktu ini makanan dapat diambil dari pembuluh darah atau dari darah di luar pembuluh.air liur yang dimasukkan berulang dapat mengandung bahan yang merangsang dilatasi kapiler atau memperlambat pembekuan. Beberapa gigitan nyamuk hanya menyebabkan iritasi sedikit aja dan yang lain menyebabkan iritasi yang jelas. Gigitan biasa diikuti dengan eritem, pembengkakan dan rasa gatal. Reaksi alergi segera
disebabkan karena kerentanan terhadap antigen multiple dari air liur dan reaksi lambat disebabkan oleh toksin yang bekerja lambat. (Harold W. Brown, 1979 )