BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

dokumen-dokumen yang mirip
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

SENI TRADISI UJUNGAN PADA MASYARAKAT DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA

BENTUK, MAKNA, DAN FUNGSI PERTUNJUKAN KUDA LUMPING TURONGGO TRI BUDOYO DI DESA KALIGONO KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI)

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

Kajian Folklor Tradisi Larungan di Desa Pagubugan Kulon Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

Kajian Folklor dalam Tradisi Guyang Jaran di Desa Karangrejo Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

ANALISIS BENTUK DAN NILAI PERTUNJUKAN JARAN KEPANG TURANGGA SATRIA BUDAYA DI DESA SOMONGARI KECAMATAN KALIGESING KABUPATEN PURWOREJO

PERSEPSI MASYARAKAT DAN PERKEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL JARAN KEPANG MUDO LANGEN BUDOYO DI DESA KEDUNG PUCANG KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

Oleh: Ratna Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

Pelestarian Kesenian Kuda Lumping oleh Paguyuban Sumber Sari di Desa Pandansari Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen

ANALISIS BENTUK DAN NILAI KESENIAN NDOLALAK PUTRI DWI LESTARI DESA PLIPIR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

Pelestarian Bentuk dan Makna Kesenian Kuda Lumping Turonggo Mudo Desa Prigelan Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo

Kajian Folklor dalam Upacara Nyadran di Pesarean Simbah Lowo Ijo di Desa Semagung Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari orang Jawa. Keyakinan adanya tuhan, dewa-dewa, utusan, malaikat, setan,

Tradisi Pindah Rumah di Desa Sucen Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo (Kajian Folklor)

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. 1 Dalam kaitannya

Pola Perilaku Kesurupan Endhang Mayit dalam Kesenian Kuda Kepang Turangga Mudha di Desa Banioro Kecamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen

BAB IV RESEPSI MASYARAKAT DESA ASEMDOYONG TERHADAP TRADISI BARITAN. Secara definitif resepsi sastra berasal dari kata recipere (Latin), reception

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk menunjukkan tingkat peradaban masyarakat itu sendiri. Semakin maju dan

Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Bubak Kawah di Desa Kabekelan Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ageng Sine Yogi, 2014

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RASULAN (Studi Kasus di Dukuh Ngadipiro Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian

Oleh : Siti Masriyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

ANALISIS NILAI-NILAI DALAM TRADISI BARITAN SEBAGAI PERINGATAN MALAM SATU SYURO DI DESA WATES KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. tradisi di dalam masyarakat. Sebuah siklus kehidupan yang tidak akan pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari beragamnya kebudayaan yang ada di Indonesia. Menurut ilmu. antropologi, (dalam Koentjaraningrat, 2000: 180) kebudayaan adalah

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pola Perilaku Spiritual dalam Kelompok Kebatinan Santri Garing di Desa Kajoran Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala masalah kehidupan tidak dapat dipisah-pisah untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Persepsi Masyarakat terhadap Kirab Budaya dalam Nawu Sendhang Seliran di Mataram Islam Sayangan Jagalan Banguntapan Bantul

LAKU NENEPI DI MAKAM PANEMBAHAN SENOPATI KOTAGEDE

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. diwariskan secara turun temurun di kalangan masyarakat pendukungnya secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Seni Dzikir Saman Di Desa Ciandur Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Banten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nuarisa Agossa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hal yang tercakup seperti adat serta upacara tradisional. Negara Indonesia

BAB IV ANALISIS HASIL PELAKSANAAN TRADISI NGAPATI DI DESA SUROBAYAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

MAKNA SIMBOL DALAM UPACARA SEDEKAH LAUT DI DESA TASIK AGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG TAHUN 2011

JURNAL SKRIPSI. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang dimiliki oleh setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. yang pada umumnya mempunyai nilai budaya yang tersendiri. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebudayaan merupakan corak kehidupan di dalam masyarakat yang

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 POLA PEWARISAN NILAI DAN NORMA MASYARAKAT KAMPUNG KUTA DALAM MEMPERTAHANKAN TRADISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

BAB I PENDAHULUAN. Kampung Naga merupakan salah satu perkampungan masyarakat yang. kampung adat yang secara khusus menjadi tempat tinggal masyarakat

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL UPACARA ADAT DISTRIKAN DANAU RANU GRATI DESA RANUKLINDUNGAN KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB II KAJIAN TEORI. Kebudayaan berasal dari kata sansekerta budhayah, yaitu bentuk jamak

BAB I PENDAHULUAN. akan memunculkan sebuah budaya dan musik baru. Walaupun biasanya terkadang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB V PENUTUP. untuk mendeskripsikan setting, asal-usul, prosesi, sesaji, makna simbolik, serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelilitian

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan yang biasanya dilakukan setiap tanggal 6 April (Hari Nelayan)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Angklung Buncis merupakan kesenian turun temurun yang

Dosen Pembimbing : Muhammad Akram SIP., MPS

Transkripsi:

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN Oleh : Ade Reza Palevi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa aderezahidayat@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap: (1) Bentuk tradisi Guyuban di Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, (2) Nilai pendidikan tradisi Guyuban bagi kehidupan masyarakat Desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, (3) Fungsi folklor tradisi Guyuban di desa Pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode pustaka, observasi, dan wawancara mendalam dengan narasumber yang aktif melaksanakan upacara tradisi Guyuban. Hasil analisi meliputi bentuk tradisi Guyuban di Desa Pasir, ubarampe dan sesaji tradisi Guyuban bunga setaman antara lain mawar, melati, kanthil, kenanga, dan alin-lain. Bunga setaman dimasukan kedalam tempat yang terbuat dari daun pisang yang disebut takir. Bunga memiliki aroma harum, yakni keharuman diri manusia. Artinya manusia harus menjaga keharuman namanya agar tidak tercemar hal-hal yang negatif, nasi tumpeng melambangkan semangat bersatunya antara penguasa dengan rakyatnya. Tukon pasar ini merupakan simbol agar manusia selalu tercukupi kebutuhannya dan diharapkan agar bisa berhasil. Tempat pelaksanaan tradisi Guyuban berada di Desa pasir. Waktu pelaksanaan tradisi Guyuban Jumat Manis, nilai pendidikan tradisi Guyuban bagi kehidupan masyarakat Desa Pasir meliputi Nilai pendidikan religius mendekatkan diri kepada Tuhan, nilai pendidikan moral memupuk rasa kebersamaan, nilai pendidikan sosial nilai pendidikan budaya yaitu pentingnya menjaga tradisi yang ada. Fungsi folklore upacara tradisi Guyuban di Desa pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, fungsi ritual, fungsi sosial, fungsi pelestarian tradisi, fungsi hiburan. Kata Kunci: Tradisi guyuban. Nilai-Nilai Pendidikan Orang Jawa merupakan kelompok yang kuat memegang tradisi. Masyarakat Jawa bukanlah merupakan sekumpulan manusia yang menghubungkan individu satu dengan individu lainnya di dalam masyarakat. Masyarakat merupakan suatu kesatuan yang lekat terikat satu sama lain oleh norma-norma hidup karena tradisi maupun religi. Tradisi adalah bentuk keanekaragaman budaya dan warisan turun-temurun dari leluhur yang masih memegang peranan penting di dalam kehidupan masyarakat. Upacara tradisi merupakan kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh warga masyarakat yang mendukungnya untuk mendapatkan keselamatan. Tradisi guyuban dilakukan karena warga Desa Pasir beranggapan bahwa tradisi ini adalah kebiasaan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya secara tutun-temurun. Kebiasaan yang diwariskan mencakup berbagai nilai budaya yang Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 35

meliputi adat-istiadat, sistem kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem kepercayaan, dan sebagainya. Nilai-nilai budaya yang menjadi pedoman tingkah laku bagi masyarakat adalah warisan yang telah mengalami proses pengetahuan dari satu generasi ke generasi lain. Proses inilah yang menyebabkan nilai-nilai budaya tertentu menjadi tradisi yang biasanya terus dipertahankan oleh sekelompok individu dalam masyarakat. Kebudayaan merupakan ukuran dalam hidup dan tingkah laku manusia. Kebudayaan mencakup hal-hal terkait tanggapan manusia terhadap lingkungannya (Herustatoto, 2008: 11). Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia seiring dengan pendapat tersebut Bakker berpendapat bahwa, kebudayaan adalah penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani (Bakker, 2005: 22) jadi kebudayaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia yang berkaitan dengan penciptaan dan pengolahan nilai-nilai insane tentang tatanan hidup manusia. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan kajian folklor. Metode kualitatif yang digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai tradisi dan bentuk upacara guyuban. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk lisan maupun tulisan, dokumentasi berupa foto dan video rekaman pelaksanaan tradisi guyuban. Seluruh data kemudian dianalisis secara induktif hingga menghasilkan data yang deskriptif. Metode kualitatif yang digunakan bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai tradisi dan bentuk upacara guyuban. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata dalam bentuk lisan maupun tulisan, dokumentasi berupa foto dan video rekaman pelaksanaan tradisi guyuban. Seluruh data kemudian dianalisis secara induktif hingga menghasilkan data yang deskriptif. Tradisi guyuban merupakan warisan turun-temurun dari zaman dahulu dan masih tetap bertahan hingga sekarang. Masyarakat Desa Pasir sudah menjalankan tradisi tersebut turun-temurun sejak tahun 1921 yang dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali pada hari jumat manis pada mangsa rendheng setelah panen. Tradisi guyuban adalah tradisi pergi ke laut yang dilaksanakan satu tahun sekali yang dimulai pada hari jumat manis pada mangsa rendheng setelah panen. Hal tersebut menjadi kebiasaan masyarakat hingga sekarang. Jika seseorang mempunyai keinginan atau ingin kehidupannya lebih makmur lagi maka mereka akan mengadakan Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 36

persembahan sesaji masyarakat menyebutnya larung sesajen, sebagai ucapan terima kasih karena permintaannya telah terkabul. Berdasarkan hasil penelitian menerangkan bahwa tradisi guyuban di desa pasir, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen dibagi dalam tiga tahap yaitu pra pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan. 1. Pra pelaksanaan tradisi guyuban meliputi acara lek-lekan dan pemotongan kerbau dan iring-iring dhadhung yang dilakukan oleh warga masyarakat desa Pasir. 2. Pelaksanaan tradisi guyuban dibagi menjadi tiga tahapan yaitu membaca doa yang dilakukan oleh juru kunci desa, kemudian pembakaran kemenyan yang diiringi manrtra-mantra permintaan doa meminta keselamatan yang dilakukan oleh juru kunci, membuang sesaji ke Laut pasir sebagai symbol rasa syukur masyarakat atas rizki yang didapat dari hasil panen dan hasil laut yang melimpah. 3. Pasca pelaksanaan tradisi guyuban diisi dengan acara kenduri yaitu acara makan bersama di balai desa. Dilanjutkan dengan pertunjukan kesenian tayub sebagai acara hiburan sebagai acara penutup serangkaian tradisi guyuban yang dilakukan di Desa Pasir. Nilai pendidikan merupakan batasan segala sesuatu yang mendidik ke arah kedewasaan, bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh dari proses pendidikan. Tradisi guyuban mencerminkan asumsi apa yang baik dan apa yang buruk sehingga nilai-nilai tersebut dapat digunakan sebagai pengendali sosial. Sebagai media sosial tradisi guyuban dapat dipakai sebagai sarana pengutaraan pikiran warga masyarakat yang menjadi hajat hidup orang banayak Dalam penelitian ini dapat diambil nilai-nilai pendidikan meliputi nilai pendidikan religius, yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan doa bersama saat pelaksanaan ritual tradisi guyuban dan acara kenduri di balai desa. Nilai pendidikan moral merupakan sikap, perilaku, dan tindakan individu yang mengacu pada kemampuan seseorang membedakan baik dan buruk dalam hubungannya antar sesame individu dalam masyarakat. Nilai pendidikan sosial dalam tradisi guyuban yaitu mampu mempersatukan masyarakat dalam kegiatan tersebut sehingga tradisi tersebut dapat terlaksana dengan baik. Nilai pendidikan budaya mengajarkan masyarakat agar mempertahankan dan melestarikan tradisi yang sudah ada turun-temurun dari jaman dahulu hingga sekarang. Fungsi folklor tradisi guyuban meliputi Fungsi ritual dalam upacara ini adalah warga masyarakat Desa Pasir dapat mengekspresikan harapan-harapan mereka. Fungsi sosial Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 37

tradisi guyuban menjadi alat perekat kerukunan antar warga masyarakat Desa Pasir. Fungsi pelestarian tradisi guyuban yaitu bagaimana masyarakat menjaga budaya lokal yang harus dijaga dan tetap dilestarikan. Fungsi hiburan dalam tradisi guyuban ini yaitu tradisi tersebut menyuguhkan kesenian yang menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Desa Pasir. Serangkaian ritual tradisi guyuban yang dimulai pada hari jumat manis akan ditutup dengan pertunjukan tari tayub. tari tersebut adalah hiburan yang wajib ada sebagai rangkaian acara ritual yang tidak dapat diganti. Tari tayub dahulu pernah diganti dengan pertunjukan wayang kulit, akhirnya panen menjadi sedikit dan banyak diantara masyarakat yang gagal panen. Tradisi guyuban di Desa Pasir merupakan sebuah tradisi yang dilakukan di Laut Pasir yang berada di wilayah Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen. Di Desa pasir inilah tradisi tersebut berada dan dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakatnya. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah prosesi upacara tradisi guyuban meliputi pra upacara,pelaksanaan tradisi guyuban: membaca doa, membakar kemenyan, dan pelarungan sesaji. Aneka macam sesaji yang dilarung kelaut, pasca pelaksanaan tradisi guyuban, tayuban dalam tradisi guyuban juga menjadi alat perekat dan kerukunan antar warga masyarakat Desa Pasir, dimana warga masyarakat ikut ambil bagian dalam pertunjukan tayub tersebut. Acara tayuban tersebut diawali oleh kepala desa yang kemudian di ikuti oleh para perangkat desa, setelah itu baru warga masyarakat yang ingin mengikuti boleh bergabung. Isi tradisi tersebut yaitu berupa pemotongan kerbau dan diadakan selamatan dib alai desa, para pesertanya membawa tenong yang didalamnya terdiri dari berbagai macam makanan. Isinya antara lain jajan pasar, buah-buahan, nasi, lauk dan sayur. Nilai pendidikan upacara tradisi guyuban secara umum adalah sebagai sarana pemersatu bagi masyarakat dimana dengan diadakannya tradisi guyuban warga masyarakat akan menjadi lebih rukun karena kebersamaan, mengajarkan masyarakat nilai agama untuk selalu bersyukur dan memanjatkan doa atas apa yang diperoleh, memupuk tali silaturami anatar warga agar selalu terjaga kerukunannya dan juga mengajarkan kita untuk mampu melestarikan budaya yang kita miliki agar kita bisa mewariskannya ke generasi berikutnya. Fungsi folklor tradisi guyuban bagi masyarakat Desa pasir secara umum adalah tradisi guyuban menjadi alat perekat dan kerukunan antar warga masyarakat dimana Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 38

warga masyarakat ikut ambil bagian dalam tradisi tersebut. Fungsi folklor tradisi guyuban meliputi fungsi ritual dimana warga masyarakat Desa Pasir dapat mengekspresikan harapan-harapan mereka. Fungsi sosial dimana tradisi tersebut menjadi alat perekat bagi warga masyarakat Desa Pasir. Fungsi pelestarian tradisi dimana tradisi guyuban merupakan budaya lokal yang harus dijaga dan tetap dilestarikan dan juga fungsi hiburan dimana didalamnya terdapat tarian tradisional yang disebut tayuban. Saran untuk tradisi guyuban tersebut adalah untuk menjaga kelestarian suatu budaya, hendaknya sebuah tradisi harus dilestarikan dan jangan sampai dihilangkan agar berkembang dan dapat menjadi warisan budaya bangsa yang patut dibanggakan. Penelitian ini semoga bias menjadi berguna bagi para peneliti lain sebagai acuan dan referensi untuk mengadakan penelitian dan pengkajian yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Herusutoto, Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta: Ombak. SJ, Bakker. 2005. Filsafat Sebuah Kebudayaan Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Kanisus. Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 39