MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 180/PMK.05/2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
2016, No Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; c. bahwa sehubungan dengan implementasi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.05/2015 tent

14 Tahun 2015 sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 146 /PMK.05/2015 TENT ANG

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN IMBAL JASA PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

2017, No efisien, perlu diatur ketentuan mengenai pedoman pengunaan Sistem Informasi Kredit Program dengan mendasarkan pada ketentuan sebagaiman

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENT ANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALIN AN

2016, No dan Menengah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 219/PMK.05/2009 TENTANG

2017, No Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pa

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLJK INDONESIA SALINAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2016, No Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan anggaran Bagian Anggaran Bendahara

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK!NDONESIA SALIN AN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 210/PMK.02/2009 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 /PMK.08/2016

- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Pelayanan Umum. Angkutan Laut. Penumpang. Ekonomi. Pertanggung Jawaban. Pencabutan.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 171/PMK.05/2009 TENTANG SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 186/PMK.OS/2017

KREDIT USAHA PEMBIBITAN SAPI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bida

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG

2017, No dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penyediaan Air Minum. Prosedur.

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 134/PMK.010/2017 TENTANG PAJAK PENGHASILAN DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS PENGHASILAN DARI

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanju

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INQONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87/PMK.02/2017

2016, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undan

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2018, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Penjualan Surat Utang Negara Ritel di Pasar Perdana Domestik; Mengingat : Undang-Undang Nomor 24 Ta

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA S..A...LINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 136/PMK.05/2006 TENTANG

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja Pegawai pada Kementerian Negara/Lembaga; Menging

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.24/Menhut-II/2013 TENTANG

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 t

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, telah tersedia pagu anggaran untuk subsidi Pajak Penghasilan ditanggung o

2017, No (fee) kepada penjual minyak dan/atau gas bumi bagian negara yang dibebankan pada bagian negara dari penerimaan hasil penjualan minyak

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2016, No Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2016 tentang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERIKEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.02/2017 TENTANG

1 of 5 18/12/ :41

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tan

1 of 6 18/12/ :13

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentan

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

MENTERIKEUANGAN REPUBL!K INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER!KEUANGAN REPUBLIK!NDONES!A SALIN AN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 127/PMK.07/2006 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 177/PMK.02/2014 TENTANG

2016, No Negara/Pemerintah Daerah beserta perubahannya sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dalam perkembangannya perlu dilakukan penyesuaian d

PERATURAN MENTERI KEUANGAN 157/PMK.02/2010 TENT ANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 49/PMK.02/2008 TENTANG

1 of 6 18/12/ :12

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); MEMUTUSKAN: Menetap

2017, No Melaksanakan Pelunasan dengan Cara Pembayaran; c. bahwa untuk lebih memberikan kepastian hukum, meningkatkan pelayanan di bidang cukai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

2017, No Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5900); 2. tentang Rekening Panas Bumi (Berita Negara Republik Indonesia

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indon

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 22 /PMK05/2010 TENT ANG PERUBAHAN KEDUA AT AS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK05/2008 TENTANG FASILITAS PENJAMINAN KREDIT USAHA RAKYAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 of 8 18/12/ :05

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165/PMK.02/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Tata Cara. Sistem Informasi. Treasury National Pooling.

2017, No Transfer ke Daerah dan Dana Desa, persetujuan atas pembagian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk provinsi/kabupaten/kota yang d

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

Transkripsi:

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa sesuai dengan Pasal 8 Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana telah diu bah dengan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, ketentuan mengenai imbal jasa penjaminan, subsidi bunga dan fasilitas lainnya untuk pelaksanaan kebijakan pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan; b. bahwa untuk melaksanakan Pasal 8 Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, telah ditetapkan

- 2 - Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 /PMK. 05/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga untuk Kredit U saha Rakyat; c. bahwa dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, terdapat perluasan cakupan penyalur dan skema penyaluran kredit usaha rakyat melalui skema syariah dengan pemberian fasilitas subsidi marjin; d. bahwa untuk mengakomodir perluasan cakupan penyalur dan skema penyaluran kredit usaha rakyat sebagaimana dimaksud dalam huruf c, perlu dilakukan pengaturan kembali terhadap tata cara pelaksanaan subsidi bunga untuk kredit usaha rakyat yang sebelumnya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 /PMK. 05/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi BungajSubsidi Marjin untuk Kredit Usaha Rakyat; Mengingat 1. 2. Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 ten tang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian NegarajLembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 517 8);

- 3-3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423); MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Kredit Usaha Rakyat yang selanjutnya disingkat KUR adalah kredit/ pembiayaan modal kerja dan/ a tau investasi kepada debitur usaha yang produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup. 2. Subsidi Bunga adalah bagian bunga yang menjadi beban Pemerintah sebesar selisih antara tingkat bunga yang diterima oleh penyalur KUR dengan tingkat bunga yang dibebankan kepada penerima KUR. 3. Subsidi Marjin adalah bagian marjin yang menjadi beban Pemerintah sebesar selisih antara marjin yang diterima oleh penyalur KUR dengan marjin yang dibebankan kepada penerima KUR dalam skema pembiayaan syariah. 4. Menteri Keuangan yang selanjutnya disebut Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang keuangan negara. 5. Kementerian/Lembaga yang selanjutnya disingkat K/L adalah kementerian negara/lembaga pemerintah non kementerian negarajlembaga negara.

- 4-6. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada K/L yang bersangkutan. 7. Kuasa Pengguna Anggaran Subsidi Kredit Usaha Rakyat yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab. dari PA untuk menggunakan anggaran untuk pembayaran subsidi atas KUR. 8. Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang selanjutnya disebut Komite Kebijakan adalah komite yang dibentuk oleh Presiden dengan Keputusan Presiden yang diberi kewenangan dalam memberikan arahan terhadap kebijakan program KUR. 9. Penerima KUR adalah pihak yang memenuhi kriteria untuk mener1ma KUR sesua1 dengan Pedoman Pelaksanaan KUR. 10. Penyalur KUR adalah lembaga yang memenuhi ' persyaratan untuk menyalurkan KUR sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan KUR. 11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. 12. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi BUN. 13. Baki De bet adalah s1sa pokok pinj am an/ sis a pokok pembiayaan yang wajib dibayar kembali oleh Penerima KUR kepada Penyalur KUR. 14. Sistem Informasi Kredit Program yang selanjutnya disingkat SIKP adalah sistem informasi elektronik yang digunakan untuk menatausahakan dan menyediakan informasi penyaluran kredit program.

- 5 - BAB II TUJUAN Pasal 2 Peraturan Menteri ini bertujuan untuk memberikan pedoman atas pelaksanaan pemberian Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin untuk mendukung pelaksanaan program KUR. BAB III KPA DAN PENGALOKASIAN DANA Pasal 3 (1) Menteri selaku PA atas anggaran belanja subsidi menetapkan pejabat pada K/L yang membidangi pemberian subsidi atas KUR sebagai KPA. (2) Dalam menetapkan KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri dapat mempertimbangkan masukan dari Komite Kebijakan. (3) Penetapan KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai tata car a pelaksanaan APBN. Pasal 4 (1) KPA menerbitkan keputusan untuk menetapkan: a. pejabat yang diberi kewenangan untuk mengambil keputusan dan/ a tau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara; dan b. pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan pengujlan atas permintaan pembayaran dan penerbitan perintah pembayaran. (2) Salinan surat keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara mitra kerja selaku Kuasa BUN.

- 6- Pasal 5 (1) Dana Subsidi Bunga/Subsidi Marjin dialokasikan dalam APBN. (2) Setiap awal tahun anggaran, KPA menyusun indikasi kebutuhan dana Subsidi BungajSubsidi Marjin tahun anggaran berikutnya berdasarkan peraturan perundangundangan mengenai tata cara perencanaan, penelaahan, dan penetapan alokasi Bagian Anggaran BUN. (3) Indikasi kebutuhan dana Subsidi Bunga/Subsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (2), disusun dengan mempertimbangkan: a. perkiraan Baki Debet KUR pada tahun anggaran berikutnya; b. plafon penyaluran tahunan KUR yang ditetapkan oleh Komite Kebijakan untuk masing- masing Penyalur KUR; c. perkiraan tunggakan Subsidi Bung a/ Subsidi Marjin pada periode tahun- tahun sebelumnya; dan/ atau d. data/ dokumen pendukung lain yang dibutuhkan. (4) KPA menyampaikan indikasi kebutuhan dana Subsidi Bunga/Subsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan yang menjalankan fungsi PA atas anggaran belanja subsidi. BAB IV TATA CARA PELAKSANAAN SUBSID BUNGA/SUBSIDI MARJIN Pasal 6 ( 1) Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin diberikan melalui skema kerja sama antara KPA dengan Penyalur KUR yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama. (2) Perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat:

- 7- a. identitas para pihak; b. hak dan kewajiban para pihak; dan c. sanksi atas pelanggaran hak dan kewajiban para pihak. Pasal 7 ( 1) Subsidi Bunga/ Subidi Marjin diberikan terhadap KUR yang penyalurannya sesuai dengan plafon penyaluran tahunan untuk masing- masing Penyalur KUR. (2) Dalam hal penyaluran KUR melebihi plafon penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap kelebihan penyaluran tersebut tidak diberikan Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin, kecuali ditentukan lain oleh Komite Kebijakan. Pasal 8 (1) Besaran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin ditetapkan dengan l{eputusan Menteri. (2) Untuk penetapan besaran Subsidi BungajSubsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Menteri mempertim bangkan: a. kebijakan yang ditetapkan oleh Komite Kebijakan; b. kemampuan pemerintah menyediakan alokasi belanja subsidi; dan/ a tau c. data dan informasi pendukung lainnya. (3) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat: a. besaran Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin per jenis KUR sesua1 dengan peraturan perundang- undangan mengenai pedoman pelaksanaan KUR; b. mulai berlakunya besaran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin; dan/ a tau

- 8- c. batas akhir berlakunya be saran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin pada Keputusan Menteri sebelumnya. Pasal9 (1) Formula Subsidi Bunga/Subsidi Marjin dihitung sebagai berikut: Besaran Subsidi x Baki Debet x hari bunga/hari marjin 36 0 (2) Hari bunga atau hari marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jumlah hari dalam satu periode penagihan Subsidi Bunga/Subsidi Marjin dimana Baki Debet KUR tidak berubah. (3) Penghitungan Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin dilakukan sesuai dengan contoh tercantum dalam Lampiran huruf A yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 10 ( 1) Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin diberikan kepada Penerima KUR untuk mendukung pelaksanaan program KUR. (2) Subsidi Bunga/Subsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayarkan oleh KPA mewakili Pemerintah kepada Penyalur KUR. (3) Untuk memperoleh pembayaran Subsidi BungajSubsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Penyalur KUR mengajukan tagihan pembayaran kepada KPA. (4) Pengajuan tagihan pembayaran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. diajukan paling lam bat tanggal 10 setiap bulan a tau hari kerja berikutnya dalam hal tanggal 10 jatuh pada hari libur atas Baki Debet KUR per akhir bulan sebelumnya; dan b. disertai dokumen pendukung yang terdiri atas:

- 9-1. surat permohonan pembayaran Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin sesua1 dengan contoh tercantum dalam Lampiran huruf B yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; 2. r1nc1an tagihan Subsidi BungajSubsidi Marjin sesua1 dengan contoh tercantum dalam Lampiran huruf C yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; 3. kuitansi atau bukti penerimaan pembayaran yang telah ditandatangani Direksi Penyalur KUR; dan 4. arsip data komputer tagihan yang diunggah ke dalam SIKP. (5) Kebenaran data dalam dokumen pendukung tagihan pembayaran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, merupakan tanggung jawab Penyalur KUR. Pasal 11 (1) KPA melakukan pengujian terhadap dokumen tagihan Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin yang diajukan oleh Penyalur KUR. (2) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) meliputi: a. kelengkapan dokumen tagihan; dan b. kebenaran penghitungan tagihan. (3) Dalam melakukan pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPA dapat menggunakan SIKP. (4) Dalam hal terdapat ketidaklengkapan dokumen tagihan dan/ atau kesalahan penghitungan tagihan dalam pengujlan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), KPA menunda pembayaran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin sampai Penyalur KUR melengkapi dokumen tagihan dan/ atau memperbaiki kesalahan penghitungan tagihan.

- 10 - (5) Hasil pengujlan terhadap dokumen tagihan digunakan sebagai dasar pembayaran Subsidi BungajSubsidi Marjin. Pasal 12 ( 1) KPA menetapkan Stan dar Prosedur Operasi atas pengujian dan pembayaran tagihan Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin. (2) Standar Prosedur Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), ditetapkan dengan mengacu pada peraturan perundang- undangan mengenai pedoman pelaksanaan KUR dan tata cara pencairan APBN atas beban bagian anggaran BUN pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. (3) Dalam penyusunan Standar Prosedur Operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KPA meminta pendapat Aparat Pengawas Intern Pemerintah. Pasal 13 Tata cara penca1ran dana untuk pelaksanaan Subsidi BungajSubsidi Marjin mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara penca1ran APBN atas beban bagian anggaran BUN pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. BAB V AKUNTANSI DAN PELAPORAN Pasal 14 KPA menyelenggarakan akuntansi dan pelaporan sesua1 dengan Peraturan Menteri Keuangan mengena1 sistem akuntansi dan pelaporan keuangan belanja subsidi.

- 11 - BAB VI PENGAWASAN Pasal 15 Pengawasan atas ketepatan pembayaran Subsidi Bunga/Subsidi Marjin dilaksanakan dengan mengacu pada peraturan perundang- undangan mengenai pedoman pelaksanaan KUR. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Untuk KUR yang akad kreditnya ditandatangani sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, besaran Subsidi Bunga yang dibayarkan tetap sebesar: a. kredit mikro 7 /o (tujuh persen) per tahun; b. kredit ritel 3 /o (tiga persen) per tahun; dan c. kredit tenaga kerja Indonesia 12 /o (dua belas persen) per tahun, sampai dengan berakhirnya masa pemberian Subsidi Bunga KUR sesuai dengan akad kredit antara Penyalur KUR dengan Penerima KUR. (2) Pelaksanaan imbal jasa penjaminan atas KUR yang telah disalurkan sampai dengan 31 Desember 20 14, tetap mengacu pada Perjanjian Kerjasama Penjaminan antara KPA dengan Perusahaan Penjamin sampa1 dengan berakhirnya masa penjaminan KUR berdasarkan Perjanjian Kerjasama Penjaminan dimaksud. (3) Perjanjian Kerjasama antara KPA dan Penyalur KUR yang telah ditandatangani sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, harus dilakukan penyesuaian berdasarkan Peraturan Menteri ini.

- 12 - BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal17 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 20 /PMK.OS /2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Subsidi Bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal18 Peraturan Menteri 1n1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 13 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerin tahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 November 2017 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 27 November 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. W:DODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 17 05 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum -...J.b. YUWONO _f- 21997 031001

- 14 - LAMPI RAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180 /PMK. 05/2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI BUNGA/ SUBSIDI MARJIN UNTUK KREDIT USAHA RAKYAT A. CONTOH PENGHITUNGAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN Formula Penghitungan Subsidi Bunga/Subsidi Marjin KUR: = % Subsidi X Baki Debet KUR X hari bunga/hari marjin 360 Ket: % Subsidi: besaran subsidi bunga/subsidi marjin (persen). Hari bunga/hari marjin merupakan jumlah hari dalam satu periode penagihan Subsidi Bunga/Subsidi Marjin dimana Baki Debet KUR tidak berubah. Contoh penghitungan: Skema Subsidi Bunga : KUR Mikro : 9,5 /o p. a. Periode Tagihan: 1 Maret 2017 s.d. 31 Maret 2017 J enis Transaksi Tanggal Tanggal Akhir Transaksi Periode Tagihan Penyaluran 05 Mar 2017 31 Mar 2017 Kredit Nilai Hari Bunga/ Su bsidi Bung a/ Baki Debet Plafon Transaksi Hari Marjin Su bsidi Marjin 25.000.000 25.000.000 25.000.000 27 =9 25o/o X 25.000.000 X 27 360 =178.125 r

- 15- Periode Tagihan: 1 April 2017 s.d. 30 April 2017. Tanggal Tanggal Akhir Nilai Hari Bungaj Su bsidi Bunga/ J enis Transaksi Plafon Baki Debet Transaksi Periode Tagihan Transaksi Hari Marjin Su bsidi Mcpjin Cicilan Kredit 06 Apr 2017 30 Apr 2017 25.000.000 1.000.000 24.000.000 5 = 925o/o X 25.000.000 X 5 360 = 32.986. 25 = 925 /o X 24.000.000 X 25 360 = 158.333 (hasil penghitungan dibulatkan rupiah terdekat) t

- 16 - B. CONTOH SURAT PERMOHONAN PEMBAYARAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN KREDIT USAHA RAKYAT Kop Surat Penyalur KUR Nomor...(tempat)...,...(tanggal:.... Lamp iran Hal 1 ( satu) berkas Permohonan Pembayaran Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin Kredit U saha Rakyat Kepada Yth...... ( diisi jabatan Kuasa Pengguna Anggaran)........ ( diisi temp at kedudukan Kuasa Pengguna Anggaran)... Sehubungan dengan pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) o el:... (diisi nama Penyalur KUR)..., dengan ini kami mengajukar: tagihan Subsidi Bunga/ Subsidi Marjin KUR sebagai berikut: Periode ( diisi periode tagihan KUR) Sebesar ( diisi nominal jumlah tagihan dalam ang ka dar_ dalam hurujj Pencairan atas tagihan tersebut mohon untuk ditransfer ke rekening kami di Nama Pemilik Rekening NPWP Bank Nomor Rekening ( diisi rekening Penyalur KUR) (diisi Nomor Pokok Wajib Pajak Penyalur KUR) (diisi nama bank tempat rekening Penyalur KUR) ( diisi nomor rekening Penyalur KUR) Kebenaran data pendukung yang terlampir dalam surat ini merupakan tanggcng jawab kami sepenuhnya. Demikian kami sampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.... (diisi nama Penyalur KUR)... Direksi, (diisi nama Direksi Penyalur KUR)

- 17 - C. CONTOH RINCIAN TAGIHAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN RINCIAN TAGIHAN SUBSIDI BUNGA/SUBSIDI MARJIN KREDIT USAHA RAKYAT (NAMA PENYALUR) Periode Tagihan : J anuari 2017 Jenis KUR :... (diisi jenis KUR sesuai pedoman pelaksanaan 1\JR, contoh: KUR Mikro, KUR Penempatan TKI dll.) I Kode No Sektor 1 01 2 04 3 07 dst Nilai Subsidi U raian Sektor (Rp) Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 200.000 Industri Pengolahan 500.000 Perdagangan Besar dan Eceran 300.000 J umlah Tagihan 1.000.000 (diisi nama penyalur KUR) Direksi (diisi na1na direksi penyalur KUR) <eterangan : Kode dan uraian sektor mengacu pada referensi yang terdapat dalam 5/KP. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Salinan sesuai dengan aslinya Kepal Umum YUWONO / eh- 21997 03 100 1