BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah. sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. di hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi perubahan itu bermanfaat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu wadah yang sangat penting agar warga negara Indonesia dapat

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, SARANA PRASARANA, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkualitas dapat diwujudkan melalui tingkat satuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ai Mintarsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Undang-Undang No 32 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang ikut menentukan kemajuan suatu negara. Pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya. Pepatah mengatakan: tuntutlah. bersaing dengan orang lain bahkan dengan negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Absen Guru Tahun Diklat /2013. Presentasi Kehadiran (%) 2010/ / /2013 Keterangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Nur Elia Lailasari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tantangan yang dihadapi lembaga-lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu faktor yang berperan penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lidia Susantii, 2015 Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE

2016 PENGARUH KEPEMIMPINAN AUTENTIK KEPALA SEKOLAH D AN IKLIM KERJA TERHAD AP PROD UKTIVITAS SEKOLAH D I SMP KOTA MATARAM NTB

bidang akan tergantung pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. menyeluruh. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan mengemban misi yang besar dan mulia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN. serta peradaban bangsa yang bermatabat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendongkrak kekuatan internal organisasi untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. baik. Oleh sebab itulah perkembangan teknologi ini harus diimbangi dengan. adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. (SISDIKNAS), UU RI No.20 Tahun 2003 beserta penjelasannya,(bandung: Nuansa Aulia, 2008), h.114

BAB I PENDAHULUAN. (Anonim, 2010 : 4). Namun, pendidikan bukanlah suatu upaya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menghadapi tantangan era globalisasi. diantaranya melalui pendidikan.pengertian pendidikan telah dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dasar manusia. Pendidikan pada masa kini merupakan hal pokok yang wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2005 tentang guru dan dosen serta UU RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya mutu lulusan dapat dilihat dari rendahnya daya saing sumber

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha secara sadar yang sengaja dirancang untuk

mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara utuh.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adi Setiawan Nurpratama, 2014

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi peranan sumber daya manusia adalah sebagai sumber penentu atau merupakan faktor dominan dalam pembangunan suatu bangsa. Sumber daya manusia yang berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi diyakini akan dapat menghadapi dan mengadaptasikan dirinya dengan berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi disetiap bidang kehidupan. Menghadapi permasalahan dan tantangan yang ada saat ini maka bangsa Indonesia memerlukan strategi perencanaan pengembangan sumber daya manusia melalui suatu sistem pendidikan yang melibatkan berbagai pihak secara aktif. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai permasalahan hanya dapat dipecahkan kecuali dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain manfaat bagi kehidupan manusia di satu sisi perubahan tersebut juga telah membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar mampu berperan dalam persaingan global, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut. 1

2 Hakikat pendidikan adalah proses pembangunan peradaban bangsa, oleh karenanya pendidikan harus mengacu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, dan pembaruan, sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara dinamis dan professional. Pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) No. 2 tahun 1989, adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Disempurnakan lagi oleh Undang-Undang No 20 pasal 1 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) yang menyatakan bahwa pendidikan adalah: Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Berdasarkan definisi pendidikan diatas secara jelas menyatakan bahwa dalam mencapai tujuannya bidang pendidikan harus memiliki sarana dan prasarana yang mampu menjawab kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara impilisit pula terkandung makna bahwa dalam prosesnya pendidikan memerlukan berbagai komponen penting untuk mencapai tujuannya, seperti fasilitas belajar, dana, kurikulum, guru, metode, dan kepala sekolah. Keseluruhan komponen tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan melengkapi. Sekolah adalah salah satu organisasi formal yang tumbuh dan berkembang ditengah-tengah masyarakat, guna menjalankan program pendidikan 2

3 bagi anak dengan tujuan dan aturan yang jelas untuk membina anak yang berkualitas sebagaimana diharapkan oleh masyarakat. Di dalam organisasi terjadi interaksi antar individu dengan pola komunikasi tertentu untuk bekerja sama menjalankan kegiatan guna mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi, sekolah memiliki unsur atau komponen yang berfungsi dan saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Komponen-komponen tersebut terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru-guru, karyawan, supervisor dan siswa. Ada pula unsur sarana dan prasarana, termasuk fasilitas dan finansial sekolah, disamping komponen kurikulum pendidikan sebagai pedoman bagi proses pengajaran dan pembelajaran. Rendahnya kompetensi guru menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya efektivitas pelaksanaan program pendidikan.selain itu ada faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program pendidikan, antara lain tersedianya peralatan yang cukup, adanya informasi yang baik, terjadinya komunikasi yang baik, kepemimpinan/manajemen, penghasilan yang mencukupi, pekerjaan yang menantang untuk berkembang, serta adanya rasa aman dan tenang (kepuasan) dalam bekerja. Gibsons, 1986 (Moedjiarto, 2002: 17) menyatakan: Prestasi sekolah akan terangkat dengan menerapkan faktor-faktor keefektifan sekolah yang dianggap penting, yaitu dedikasi guru yang tinggi, manajemen kepala sekolah yang kuat, harapan-harapan bagi siswa dan guru, pemantauan yang kontinyu terhadap kemajuan siswa, iklim belajar yang positif, kesempatan yang cukup untuk belajar, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah. Kepala sekolah adalah orang yang bertanggung jawab atas proses belajar mengajar di sekolah secara keseluruhan, sedangkan guru adalah pengelola 3

4 pembelajaran yang langsung berinteraksi dengan anak didik. Maka kepala sekolah dan guru diharapkan adalah tenaga-tenaga yang profesional yang benar-benar menguasai bidang tugasnya. Namun dari pendapat para ahli menunjukkan bahwa kepala sekolah dan guru masih banyak kelemahan dalam melaksanakan tugasnya, para ahlipun menemukan permasalahan-permasalahan pada aspek kepemimpinan/manajemen dan efektivitas pelaksanaan pembelajaran. Hal ini perlu dikaji dan diteliti agar mendapatkan akar permasalahannya, untuk dicarikan antisipasi demi peningkatan mutu pendidikan. Dari beberapa uraian diatas, dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas tentang pengaruh manajemen pembiayaan dan kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat. Ketiga variabel pilihan strategis di atas diambil berkenaan masih adanya kecenderungan dilapangan bahwa produktivitas sekolah pada sekolah menengah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat masih rendah seiring dengan belum maksimalnya manajemen pembiayaan dan kinerja kepala sekolahnya. Hal ini sesuai dengan fakta yang ada dilapangan diantaranya: hasil Ujian Nasional (UN) tahun 2011-2012 yang lalu di Aceh Barat masih sangat rendah di bandingkan dengan Aceh lainnya yang ada di Propinsi Nanggro Aceh Darussalam, pendidikan belum sepenuhnya memberikan pencerahan pada masyarakat melalui nilai manfaat dari pendidikan itu sendiri. Kenyataan ini dibuktikan dengan rendahnya kualitas lulusan. 4

5 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Pada dasarnya tujuan akhir dari administrasi pendidikan adalah tercapainya produktivitas lembaga pendidikan yang tinggi. Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peranan manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa menyelesaikan masalah masalah belajar dan perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala sekolah memimpin guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang di hadapi. Produktifitas sekolah akan terangkat dengan menerapkan keefektifan sekolah yang dianggap penting, yaitu dedikasi guru yang tinggi, manajemen kepala sekolah yang kuat, harapan-harapan bagi siswa dan guru, pemantauan yang kontinyu terhadap kemajuan siswa, iklim belajar yang positif, kesempatan yang cukup untuk belajar, pelibatan orang tua dan masyarakat dalam program sekolah. Terkait dengan masalah diatas, seharusnya ada penerapan pengelolaan sekolah secara terpadu, terutama yang ada pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas sekolah, seperti: 1. Pemberian motivasi kepada guru guru untuk melaksanakan program kegiatan belajar mengajar sesuai yang diharapkan. 2. Membangun rasa percaya diri guru guru agar mempertinggi semangat kerja untuk berbuat maksimal. 5

6 3. Menciptakan suasana yang kondusif, dan iklim kerja yang mendukung terciptanya suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar 2. Rumusan masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran manajemen pembiayaan sekolah (X.1) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 2. Bagaimana gambaran kinerja kepala Sekolah (X.2) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat? 3. Bagaimana gambaran produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat? 4. Seberapa besar pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat? 5. Seberapa besar pengaruh kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat? 6. Seberapa besar pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) dan kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat? 6

7 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui deskriptif mengenai manajemen pembiayaan sekolah (X.1) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 2. Untuk mengetahui deskriptif mengenai kinerja kepala Sekolah (X.2) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 3. Untuk mengetahui deskriptif mengenai produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 4. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 5. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. 6. Untuk menganalisa sejauh mana pengaruh manajemen pembiayaan sekolah (X.1) dan kinerja kepala sekolah (X.2) terhadap produktivitas sekolah (Y) di sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat. D. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2005:157), dengan metode ini peneliti 7

8 memungkinkan melakukan analisis hubungan antar variabel serta menguji hipotesis. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur, mendeskripsikan, menganalisis variabel, menganalisis hipotesis, serta membuat penapsiran dari pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman atau karakteristik dari suatu fenomena, (Creswell, 1994:177). Untuk mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni; analisis deskripsi dan analisis korelasi.makna atau kesimpulan yang dihasilkan, selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan positif. E. Manfaat Penelitian Pembahasan tentang manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah di sekolah menengah merupakan suatu hal yang menarik dan sangat perlu untuk dipelajari dan diketahui kemudian dicari solusinya. Satu hal yang menarik, pembahasan hal tersebut diatas adalah masih pada batas untuk dipelajari dan diketahui. Namun ada keyakinan bahwa satu waktu permasalahan tersebut akan menemukan jalan keluarnya dengan berbagai bantuan dari pihak pemerintah, masyarakat, orang tua murid, dan pihak-pihak lainnya. 8

9 Secara teoritis penelitian ini diharapkan mampu mengungkapkan tentang manajemen pembiayaan sekolah, kinerja kepala sekolah,dan produktivitas sekolah dalam pelaksanaan program pendidikan pada sekolah menengah di lingkungan dinas pendidikan Kabupaten Aceh Barat serta hubungan antara ketiga variabel tersebut. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk memperkaya dan melengkapi bahan bacaan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan yang sampai saat ini masih jauh dari harapan berbagai pihak. Dan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan pertimbangan para pembuat kebijakan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan dibuat dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. F. Struktur Organisasi Tesis Penelitian ini, disusun struktur penyajian tesis dengan sistematika, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan tentang garis-garis besar keseluruhan permasalahan yang terdiri dari beberapa sub bab, antara lain : latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN 9

10 HIPOTESIS Bab ini dikemukakan teori-teori dan konsep-konsep yang digunakan untuk pembahasan masalah yang dikaji. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik, tujuan serta hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan diterangkan secara rinci mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembngan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan dibahas mengenai pengolahan data atau analisis data, untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, pembahasan dan analisa temuan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini, menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. 10