I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Produktif atau Kejuruan terdiri atas beberapa mata pelajaran yang bertujuan. kemampuan menyesuaikan diri dalam bidang keahliannya.

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pengenalan tentang teknologi komputer dan aplikasinya sebaiknya dimulai

I. PENDAHULUAN. Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak awal Millenium ketiga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. sama halnya dengan peningkatan sumber daya manusia. Menurut Piaget dalam Sagala (2006), pendidikan sebagai penghubung dua

BAB I PENDAHULUAN. serta menghindari terjadinya verbalisme yang terus-menerus. Penyampaian materi

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap jenjang pendidikan, Bahasa Indonesia juga sebagai mata

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) telah membawa. perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Pekerjaan yang dikerjakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier, menjadi tenaga kerja di

I. PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan. pemahaman, skill, dan berkarakter. Kurikulum ini bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan

I. PENDAHULUAN. alam, meliputi segala akibat dan dampak terhadap kehidupan. Ilmu tersebut selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tugas-tugas di dalam kelas saja, melainkan proses terjadinya interaksi antara guru,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilakukan melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang bertanggungjawab untuk menciptakan sumberdaya manusia yang

LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem pendidikan nasional mempunyai tuntutan yang mendasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang membosankan dan bahkan ada yang sampai membenci. Hal ini,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan belajar siswa ditentukan oleh banyak faktor pendukung, di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan dasar memegang peran penting dalam usaha meningkatkan

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan desain untuk tujuan. untuk digunakan menjadi alat penyampaian pesan-pesan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian dan

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan IPS merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Sejalan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

I. PENDAHULUAN. keadaan tertentu kesuatu keadaan yang lebih baik. Pendidikan sebagai pranata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang semakin maju ini. Pendidikan dalam. perkembangannya memperhatikan aspek afektif, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. dan persaingan kualitas dalam dunia pendidikan. Salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

I. PENDAHULUAN. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan pendekatan kontekstual,

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SIMULATOR REM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM REM

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena pendidikan merupakan gerbang menuju wawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen utama dalam kesuksesan pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikanadalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang terintegrasi dengan pembangunan. peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional sedang mengalami perubahan yang cukup mendasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi modern sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Teknologi komputer dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran kepada siswa. Selain itu komputer juga dapat digunakan sebagai media yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri dalam memahami suatu konsep. Hal ini sangat memungkinkan karena komputer mempunyai kemampuan mengkombinasikan teks, suara, warna, gambar, gerak, dan video serta memuat suatu kepintaran yang sanggup menyajikan proses interaktif. Matematika adalah mata pelajaran sains yang penting sehingga dibelajarkan kepada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Ciri khas dari pelajaran matematika adalah penggabungan antara sains dan logika. Oleh karena itu pembelajaran matematika hendaknya mengedepankan pada logika yang berbasis pada fenomena nyata. Hingga saat ini sebagian besar siswa masih memiliki pandangan yang sama bahwa pelajaran matematika pelajaran sulit, bahkan cenderung menjemukan.

2 Lahirnya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional didasari bahwa Sistem Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan pendidikan, meningkatkan kualitas serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai tuntutan perubahan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mencapai tujuan ini guru-guru mata pelajaran matematika harus menyiapkan pembelajaran yang baik, sehingga proses pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Salah satu hal yang harus dilakukan untuk mendukung keberhasilan pembelajaran tersebut perlu adanya pengembangan multimedia yang dapat digunakan demi kelancaran pembelajaran. Pengembangan multimedia diperlukan untuk membantu siswa secara mandiri mengingat terbatasnya waktu pembelajaran dan meningkatkan motivasi belajar, sehingga diharapkan dengan motivasi belajar yang tinggi akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pelaksanaan pembelajaran yang efektif harus dilakukan dengan berbagai cara dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran. Guru diharapkan dapat menyajikan sebuah media yang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sehingga mampu merangsang dan menumbuhkan minat siswa dalam belajar. Dengan demikian akan tumbuh interaksi antara media pembelajaran dan siswa dalam belajar. Adanya interaksi positif antara media pembelajaran dan siswa pada akhirnya akan mampu mempercepat proses pemahaman siswa terhadap isi pembelajaran yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Persepsi siswa tersebut ternyata berdampak pada prestasi belajar. Jika kita bandingkan dengan mata pelajaran lain, maka hampir dapat dipastikan prestasi

3 belajar matematika siswa lebih rendah dibandingkan dengan prestasi belajar pelajaran lainnya. Sebenarnya banyak faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, salah satu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru. Realitas saat ini belum semua guru menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran secara umum masih konvensional, dimana keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar sangat minim dan dominasi guru pada kegiatan belajar sangat tinggi. Pada berbagai kajian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang belajar menggunakan metode konvensional lebih rendah dibandingkan dengan berbagai metode pembelajaran non konvensional, lebih khusus yang berbasis pembelajaran interaktif. Kelemahan utama model pembelajaran konvensional adalah ada kecenderungan siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini berdampak rendahnya minat, motivasi belajar siswa. Hal ini disebabkan penyampaian materi lebih didominasi oleh penyampaian verbal guru. Kondisi ini menyebabkan siswa cenderung bosan dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan. Kondisi tersebut di atas adalah realitas yang terjadi di dunia pendidikan di daerah saat ini. Hasil survey awal untuk melihat prestasi belajar matematika siswa di Kabupaten Lampung Barat diperoleh bahwa rata-rata prestasi belajar matematika siswa masih rendah. Hal ini didasarkan pada pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran matematika yaitu 75 yaitu baru mencapai 36%. Secara rinci KKM pada masing-masing kompetensi dasar disajikan pada tabel 1.1

4 Tabel 1.1 Pencapaian KKM Berdasarkan Kompetensi Dasar No Kompetensi Dasar (KD) Pencapaian KKM 1 3.12 Mendeskripsikan dan menggunakan berbagai 70% ukuran pemusatan, letak dan penyebaran data sesuai dengan karakteristik datamelalui aturan dan rumus serta menafsirkandan mengomunikasikannya. 2 3.20 Mendeskripsikan berbagai penyajian data dalam bentuk tabel atau diagram/plot yang sesuai untuk mengomunikasikan informasi dari suatu kumpulan data melalui analisisperbandingan berbagai variasi penyajian data. 45% 3 3.21 Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau 36% diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan. 4 4.17Menyajikan data nyata dalam bentuk tabel atau 60% diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan. Rata-rata 58% Dari tabel diatas KD. 3.21 Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan masih banyak soal yang belum terjawab oleh siswa. Hasil wawancara dengan siswa karena selama ini guru hanya menjelaskan materi Statistika sesuai dengan yang ada di dalam buku saja tanpa adanya bantuan media apapun, sehingga dalam menjawab soal-soal yang berupa gambar/grafik siswa sulit untuk menjawabnya. Pada aspek pembelajaran, hasil wawancara dengan siswa diperoleh gambaran bahwa secara umum kesulitan memahami pelajaran matematika karena penjelasan yang diberikan oleh guru sangat sulit digambarkan secara nyata. Sedangkan dari hasil wawancara dengan sebagian guru matematika yang ada di SMK kabupaten Lampung Barat adalah karena selama ini guru tidak menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien contohnya media pembelajaran yang

5 berbasis komputer. Hal ini disebabkan karena salah satu penyebabnya adalah masih kurangnya keterampilan para guru untuk membuat media pembelajaran yang berbasis komputer karena sebagian dari mereka masih gaptek dalam hal penguasaan TIK. Dan soal-soal yang masih banyak belum terjawab oleh siswa selama ini adalah soal-soal yang berupa penerapan konsep statistik dalam pemecahan masalah atau soal-soal pada KD. 3.21 Mendeskripsikan data dalam bentuk tabel atau diagram/plot tertentu yang sesuai dengan informasi yang ingin dikomunikasikan. Penggunaan media dalam pembelajaran Matematika sudah seharusnya menggunakan media yang menarik bagi siswa. Namun kenyataaanya belum semua guru mampu menerapkannya. Hasil pengamatan terhadap 4 sekolah SMK Negeri di Lampung Barat menunjukkan dari 12 orang guru matematika, hanyak 6 orang yang secara aktif menggunakan media komputer dalam kegiatan pembelajaran. Namun itupun tidak menggunakan media komputer interaktif. Secara umum mereka hanya menggunakan program Microsoft Power Point. Untuk itu, perlu adanya penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Seiring dengan perkembangan teknologi, sebenarnya banyak alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Kondisi ini tentu harus disikapi secara profesional oleh guru. Guru perlu membuat terobosan-terobosan agar pembelajaran Matematika menjadi lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Perubahan pembelajaran matematika dari verbalitas menjadi visualisasi harus dilaksanakan agar proses pembelajaran

6 lebih menarik. Visualiasai ini sangat penting, karena sejalan dengan pendapat Piaget dalam Erwati, (2013: 34) bahwa dalam pembelajaran khususnya pada tahap perkembangan kognitif mewajibkan guru agar pembelajaran diisi dengan kegiatan interaksi inderawi antara siswa dengan benda-benda dan fenomema konkrit yang ada di lingkungan serta dimaksudkan untuk menumbuh-kembangkan kemampuan berpikir, antara lain kemampuan berpikir konservasi. Table 1.2 Pembelajaran siswa kelas XI Akuntansi dalam menggunakan mediainteraktif secara mandiri tahun 2012-2013 Tahun 2012 Tahun 2013 Nilai Banyak Banyak Persentase (%) siswa siswa Persentase (%) 75 85 65,40 95 67,85 75 45 34,60 45 32,15 Jumlah 130 100 140 100 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam penggunaan pembelajaran media interaktif masih tergolong sangat rendah, hal ini bisa dilihat dari nilai ujian semester yang diperoleh siswa mulai dari tahun 2012 sampai dengan 2013 belum ada peningkatan yang berarti. Banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar yang dialami siswa diantara nya adalah faktor yang muncul pada diri siswa itu sendiri baik itu motivasi belajar yang rendah, minimnya frekuensi belajar, tingkat kedisiplinan siswa dalam mengatur jam belajar dan masih kurangnya produk-produk berupa CD pembelajaran untuk membantu siswa dalam belajar secara mandiri. Selain itu efektifitas belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang muncul pada guru antara lain kurang tepatnya strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru dalam memotivasi siswa belajar, kurangnya peran guru dalam memfasilitasi proses belajar, kurangnya kreaktifitas guru dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna, kurangnya dorongan

7 interaksi, serta kurangnya pemanfaatan media-media yang dapat memperjelas dan mempermudah penyampaian pesan dalam pembelajaran yang dapat meningkatkan gairah belajar siswa untuk menguasai materi belajar yang utuh. Mengacu pada uraian tersebut di atas, didapat temuan bahwa sebagian guru mata pelajaran matematika di SMK Lampung Barat masih belum baik dalam menyajikan strategi dan metode yang tepat dalam pembelajaran, belum mampu memberikan perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar, memberikan respon terhadap pertanyaan siswa, menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan perhatian serta aktifitas siswa dalam pembelajaran khususnya dalam bertanya, serta berbagai hal termasuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru masih cenderung kurang baik. Strategi dan metode yang kurang tepat inilah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan aktifitas dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika cenderung rendah. Peningkatan aktifitas dan motivasi belajar siswa di atas, harus dilakukan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif dapat terlaksana apabila kegiatan pembelajaran tidak selalu berpusat pada guru ( teacher center) namun akan lebih baik jika kegiatan belajar lebih berpusat pada siswa (student center) dan peran guru hanya sebagai fasilitator dalam kegiatan tersebut. Pengembangan multimedia berbasis komputer merupakan bagian dari alat bantu proses belajar yang dapat memberikan beberapa keuntungan, oleh karena itu pengembangan multimedia berbasis komputer memungkinkan siswa untuk meningkatkan aktifitas serta motivasi dalam prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya karena penggunaan multimedia pembelajaran memberikan keleluasaan terhadap siswa untuk

menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. 8 Pembelajaran berbasis multimedia di SMK Lampung Barat belum banyak dilakukan termasuk SMKN 1 Liwa terutama mata pelajaran matematika, hal ini disebabkan karena produk software yang layak dipakai belum didesain untuk dimanfaatkan dalam pengembangan media pembelajaran. Untuk mengatasi ini perlu adanya pengembangan multimedia yang dikembangkan dalam bentuk CD interaktif sehingga dapat membantu dan mempermudah proses pembelajaran. Multimedia yang digunakan dalam CD interaktif ini adalag audio, visual, image, teks, grafik, animasi, suara, dengan pembelajaran bantuan komputer. Dengan rancangan pembelajaran komputer yang bersifat interaktif akan mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas maka telah dikembangkan software multimedia pembelajaran interaktif mata pelajaran matematika yang layak untuk digunakan di SMK Lampung Barat sebagai salah satu solusi dalam mengatasi permasalahan tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang ada, masalah yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1) Kurangnya pemahaman siswa terhadap substansi pembelajaran matematika khususnya materi statistika 2) Prestasi belajar siswa kelas XI mata pelajaran matematika masih rendah.

9 3) Belum ada media yang dapat digunakan untuk mengulang materi dengan metode belajar mandiri karena terbatasnya alokasi waktu untuk pembelajaran matematika 4) Guru-guru mata pelajaran matematika belum ada yang memanfaatkan media secara tepat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar 5) Belum ada alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran matematika yang memenuhi kriteria efektivitas, efisiensi dan daya tarik. 6) Minimnya pemanfaatan software unutk mempelajari materi statistika berbasis multimedia. 7) Perlunya pengembangan multimedia interaktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika materi statistika. 1.3 Pembatasan masalah Banyak aspek yang dapat dikaji pada pada penerapan media pembelajaran statistika, namun pada penelitian ini dibatasi pada proses pengembangan media pembelajaran materi statistika yang efektif, efisien dan menarik. 1.4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana pemanfaatan bahan ajar yang digunakan saat ini terhadap produk yang dikembangkan?

10 2) Bagaimana merancang bahan ajar multimedia interaktif untuk mata pelajaran matematika? 3) Bagaimana efektivitas bahan ajar multimedia interaktif pada pembelajaran mata pelajaran matematika? 4) Bagaimana efisiensi bahan ajar multimedia interaktif pada pembelajaran mata pelajaran matematika? 5) Bagaimana daya tarik bahan ajar multimedia interaktif pada pembelajaran mata pelajaran matematika? 1.5 Tujuan penelitian: Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan multimedia ini adalah sebagai berikut : 1) Mendiskripsikan pemanfaatan bahan ajar yang digunakan saat ini dalam proses pembelajaran mata pelajaran matematika. 2) Menghasilkan produk multimedia interaktif untuk pembelajaran mata pelajaran matematika siswa kelas XI Jurusan Akuntansi. 3) Menganalisis efektivitas produk multimedia interaktif untuk pembelajaran mata pelajaran matematika siswa kelas XI Jurusan Akuntansi. 4) Menganalisis efisiensi produk multimedia interaktif untuk pembelajaran mata pelajaran matematika siswa kelas XI Jurusan Akuntansi. 5) Menganalisis daya tarik produk multimedia interaktif untuk pembelajaran mata pelajaran matematika siswa kelas XI Jurusan Akuntansi

11 1.6 Kegunaan Penelitian 1.6.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan dapat digunakan untuk sumbangan pemikiran berupa konsep, teori, prinsip dan prosedur Teknologi Pendidikan khususnya kawasan desain dan pengembangan media pembelajaran, pemanfaatan teknologi komputer dan evaluasi produk. 1.6.2 Kegunaan Praktis Kegunaan praktis penelitian ini adalah : a. Bagi guru, hasil penelitian ini memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dalam penyampaian materi pelajaran dengan menggunakan media interaktif, serta memberikan motivasi dalam mengembangkan kreatifitas untuk menyusun dan merancang media pembelajaran, khususnya menggunakan teknologi komputer. b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat menemukan potensi, kemampuan, dan pemahaman siswa pada penguasaan materi pembelajaran dalam mendukung proses pembelajaran. Kemudian dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dan mengatasi kesulitan belajar siswa khususnya materi Materi statistika. c. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam pengambilan kebijakan pelaksanaan pembelajaran menggunakan media komputer dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. d. Bagi peneliti, dapat meningkat kemampuan mengembangkan pembelajaran berbasis komputer.

12 1.7 Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah bahan ajar multi media interaktif materi statistika siswa kelas XI Akuntansi SMK di Lampung Barat, yang didalam nya terdiri dari 1) Judul; 2) Petunjuk Penggunaan; 3) Kompetensi keahlian; 4) Materi; 5) Evaluasi. Pembelajaran Standar Kompetensi Statistika merupakan materi kelas XI dan multimedia interaktif dijadikan sebagai suplemen bagi siswa disamping pembelajaran bersama di kelas. Produk ini dapat digunakan offline baik secara personal maupun klasikal. Spesifikasi minimum komputer yang dibutuhkan dalam menjalankan bahan ajar multimedia interaktif ini adalah 1) Windows XP/ME/Win 7/Win 8; 2) Prosesor pentium IV dan diatasnya; 3) 128 MB RAM; dan 4) 2GB free HDD. 1.8 Batasan Istilah Perlu adanya penjelasan terhadap beberapa istilah yang terdapat pada judul sebagai berikut: 1.8.1 Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik, yang berkaitan dengan cara yang sistematis dalam mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, melaksanakan analisis pembelajaran, mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik siswa, mengembangkan tes acuan patokan, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan bahan ajar, merancang dan melaksanakan soal-soal latihan, dan melakukan revisi pembelajaran.

13 1.8.2 Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran ( teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 1.8.3 Bahan ajar Multimedia interaktif merupakan salah satu jenis bahan ajar yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.