KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302MPP/Kep/10/2001 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TENTANG PENDAFTARAN

MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 591/MPP/Kep/10/1999

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 73/MPP/Kep/3/2000 TENTANG KETENTUAN KEGIATAN USAHA PENJUALAN BERJENJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 301/MPP/Kep/10/2001 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 04 TAHUN 2004 T E N T A N G SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 408/MPP/Kep/10/1997 TANGGAL : 31 Oktober 1997

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 16/M-DAG/PER/3/2006 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TANGGAL : 4 SEPTEMBER 2007 DAFTAR LAMPIRAN

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN ( SIUP ) WALIKOTA DENPASAR,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 36/M-DAG/PER/9/2007 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 61/MPP/Kep/2/2004 TENTANG PERDAGANGAN GULA ANTAR PULAU

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 406 /KMK.06/2004 TENTANG USAHA JASA PENILAI BERBENTUK PERSEROAN TERBATAS

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA PENDAFTARAN USAHA WARALABA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA T E N T A N G KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG

: PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PENJUALAN LANGSUNG.

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1175/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG IZIN PRODUKSI KOSMETIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Kosmetika. Izin Produksi.

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG


PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 350/MPP/Kep/12/2001 TENTANG PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 550/MPP/Kep/10/1999 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IJIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 40/MPP/Kep/1/2003 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

Walikota Cilegon KEPUTUSAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) WALIKOTA CILEGON,

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 37 TAHUN 2012 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

M E M U T U S K A N : : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

Persetujuan : Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal Nomor : dan PTSP Kota Denpasar Tanggal : di- DENPASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IZIN PERDAGANGAN DI KABUPATEN BANTUL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1191/MENKES/SK/IX/2002

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) 1.1 Peraturan Perundang Undangan Tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 1 TAHUN

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.214, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen. Pengangkatan.

2016, No dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan (Lembaran Ne

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 45/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-36/PM/1996 TENTANG PENDAFTARAN BANK UMUM SEBAGAI WALI AMANAT KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

2016, No Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lembran Negara Republik Indonesia Tahun 20

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Angka Pengenal Importir.

SURAT PERMINTAAN IJIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKHOHOL (SP SIUP-MB) DIISI DENGAN HURUF CETAK Nomor:.Tanggal:. 2. Memperluas Perusahaan dimaksud.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2015 tentang Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lemb

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP) DALAM WILAYAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.13, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. IZIN USAHA. Industri. Ketentuan. Pencabutan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 03 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI DI KABUPATEN BARITO UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

4. Tim terpadu adalah tim yang membantu gubernur dalam proses pelaksanaan lisensi. 5. Unsur perguruan tinggi adalah pusat studi lingkungan hidup dan/a

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN USAHA PERDAGANGAN DAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI : 61/MPP/Kep/2/2004 T ANGGAL :17 Februari 2004 DAFTAR LAMPIRAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA. Nomor : 28 A Tahun 2005 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PERGUDANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-26/PM/1996 TENTANG PERIZINAN PENASIHAT INVESTASI KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN (SIUP)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTA KUPANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Surat Izin Usaha Perdagangan. Perubahan.

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 18/Permentan/OT.140/4/2009 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PEMBERIAN IZIN USAHA OBAT HEWAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 12 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA DI BIDANG PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG IZIN KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH DATAR,

BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik I

DAFTAR LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR

5. Formulir Model MG-4 (2) : Penyampaian Tanda Pendaftaran Petunjuk Penggunaan (Manual) Dan Kartu Jaminan/Garansi Dalam Bahasa Indonesia

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia KEPUTUSAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

Transkripsi:

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 302MPP/Kep/10/2001 TENTANG PENDAFTARAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 2 dan Pasal 10 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat perlu ditetapkan ketentuan lebih lanjut mengenai Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat; b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 3. Undang-undang Nomor. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2001 tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4127 ); 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 177 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Departemen sebagaimana beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 2001; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 86/MPP/KEP/3/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian dan Perdagangan. M E M U T U S K A N : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TENTANG PENDAFTARAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut LPKSM adalah Lembaga Non Pemerintah yang terdaftar dan diakui oleh Pemerintah yang mempunyai kegiatan menangani perlindungan konsumen. 2. Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen yang selanjutnya dalam Keputusan ini disebut TDLPK adalah Tanda Daftar yang diberikan oleh Pemerintah kepada LPKSM yang memenuhi persyaratan untuk bergerak di bidang penyelenggaraan perlindungan konsumen. 3. Cabang LPKSM adalah LPKSM yang merupakan unit atau bagian dari LPKSM induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari induknya. 4. Perwakilan LPKSM adalah LPKSM yang bertindak mewakili Kantor Pusat LPKSM untuk melakukan suatu kegiatan dan atau pengurusannya ditentukan sesuai wewenang yang diberikan. 5. Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang perdagangan; 6. Kepala Dinas adalah Kepala unit kerja yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang perdagangan pada daerah Kabupaten atau daerah Kota. BAB II TANDA DAFTAR LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN ( TDLPK ) Pasal 2 (1) Pemerintah mengakui setiap LPKSM yang memenuhi syarat untuk bergerak di bidang perlindungan konsumen sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar pendiriannya. (2) Pengakuan LPKSM sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui pendaftaran dan penerbitan TDLPK. Pasal 3 (1) Kewenangan penerbitan TDLPK berada pada Menteri. (2) Menteri melimpahkan kewenangan penerbitan TDLPK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada Bupati atau Walikota. 2

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 (3) Bupati atau Walikota dapat melimpahkan kembali kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) kepada Kepala Dinas. Pasal 4 (1) TDLPK diterbitkan berdasarkan tempat kedudukan atau domisili LPKSM. (2) TDLPK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia. Pasal 5 Kantor cabang atau kantor perwakilan LPKSM dalam menjalankan kegiatan penyelenggaraan perlindungan konsumen dapat mempergunakan TDLPK Kantor Pusat dan dibebaskan dari pendaftaran untuk memperoleh TDLPK. BAB III TATA CARA PENDAFTARAN Pasal 6 (1) Permohonan untuk memperoleh TDLPK diajukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat kepada Bupati atau Walikota melalui Kepala Dinas setempat, dengan mengisi Formulir Surat Permohonan (SP-TDLPK) Model A sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Keputusan ini. (2) Apabila kewenangan pemberian TDLPK dilimpahkan kepada Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), maka permohonan diajukan langsung kepada Kepala Dinas setempat dengan mengisi Formulir Surat Permohonan (SP-TDLPK) Model A, sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I Keputusan ini. (3) Permohonan TDLPK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditanda tangani oleh pimpinan Lembaga Swadaya Masyarakat atau penanggung jawab atau kuasanya. Pasal 7 (1) Permohonan TDLPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilampiri dokumen-dokumen sebagai berikut : a. Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat yang berstatus Badan Hukum atau Yayasan : 1. Copy Akta Notaris Pendirian Badan Hukum atau Yayasan yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau Instansi yang berwenang ; 2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pimpinan/penanggung jawab Lembaga Swadaya Masyarakat yang masih berlaku; dan 3. Copy Surat keterangan tempat kedudukan/domisili Lembaga Swadaya Masyarakat dari Lurah/Kepala Desa setempat. b. Lembaga Swadaya Masyarakat yang tidak berstatus Badan Hukum maupun Yayasan : 3

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 1. Copy Akta Notaris pendirian Lembaga Swadaya Masyarakat atau Akta Notaris yang telah mendapat pengesahan dari Instansi yang berwenang; 2. Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) pimpinan/penanggung jawab Lembaga Swadaya Masyarakat yang masih berlaku; dan 3. Copy Surat Keterangan tempat kedudukan/domisili Lembaga Swadaya Masyarakat dari Lurah/Kepala Desa setempat. (2) Dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disertai dengan daftar lengkap susunan anggota, pengurus dan susunan organisasi. (3) Apabila pengesahan Badan Hukum atau Yayasan atau yang tidak berstatus Badan Hukum maupun Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum diperoleh, maka pemohon TDLPK cukup melampirkan copy akta pendirian Lembaga Swadaya Masyarakat dan copy surat permohonan pengesahan atau bukti setor Biaya Administrasi Pembayaran proses pengesahan sebagai kelengkapan persyaratan. (4) Apabila pengesahan Badan Hukum atau Yayasan atau yang tidak berstatus Badan Hukum maupun Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) telah diterbitkan, maka pemohon TDLPK wajib menyampaikan copy Surat Keputusan pengesahan kepada Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang bersangkutan paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal diterbitkannya pengesahan. (5) Apabila permohonan pengesahan Badan Hukum atau Yayasan atau yang tidak berstatus Badan Hukum maupun Yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditolak maka penerbitan TDLPK ditunda sampai adanya pengesahan. (6) Copy Dokumen sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) perlu ditunjukkan aslinya guna keabsahan dokumen yang bersangkutan. BAB IV PENERBITAN TDLPK Pasal 8 (1) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya SP -TDLPK Model A sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan Pasal 7 secara lengkap dan benar, Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang bersangkutan wajib menerbitkan TDLPK dengan menggunakan Formulir TDLPK Model B sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II Keputusan ini. (2) Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) TDLPK tidak/belum diterbitkan maka LPKSM yang bersangkutan dianggap telah terdaftar. (3) Apabila pengisian TDLPK dan kelengkapannya belum lengkap dan benar maka Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang bersangkutan selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima ) hari kerja terhitung sejak diterimanya SP-TDLPK Model A, wajib memberitahukan secara tertulis kepada pemohon yang bersangkutan disertai alasan-alasannya. (4) Pemohon wajib melakukan perbaikan dan atau melengkapi persyaratan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya Surat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3). 4

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 (5) Apabila setelah jangka waktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) pemohon yang bersangkutan tidak dapat memenuhi persyaratan secara lengkap dan benar, maka Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas menolak Permohonan TDLPK. (6) Pemohon yang ditolak Permohonan TDLPKnya dapat mengajukan kembali permohonannya dengan memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam Pasal 6 dan Pasal 7 Keputusan ini. BAB V PEMBUKAAN KANTOR CABANG ATAU KANTOR PERWAKILAN LPKSM Pasal 9 (1) LPKSM yang membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, wajib melapor secara tertulis kepada Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas di tempat kedudukan kantor cabang atau kantor perwakilan LPKSM tanpa wajib mengisi formulir Surat Permohonan (SP-TDLPK) Model A. (2) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilampiri dokumen sebagai berikut : a. copy TDLPK Kantor Pusat yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang menerbitkan TDLPK; b. copy KTP penanggung jawab kantor cabang atau kantor perwakilan LPKSM di tempat; c. struktur organisasi, susunan pengurus dan anggota kantor cabang atau kantor perwakilan. (3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas di tempat kedudukan kantor cabang atau kantor perwakilan mencatat pembukaan kantor cabang atau kantor perwakilan dengan membubuhkan tanda tangan, cap stempel pada copy TDLPK Pusat sebagai bukti bahwa TDLPK berlaku bagi kantor cabang atau kantor perwakilan. BAB VI PERUBAHAN DATA TDLPK Pasal 10 (1) Setiap perubahan data TDLPK yang menyangkut nama, alamat dan status hukum LPKSM wajib dilaporkan kepada Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang berwenang menerbitkan TDLPK untuk mengganti TDLPK dengan mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 7 Keputusan ini. (2) Perubahan data TDLPK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan menerbitkan TDLPK baru dan TDLPK lama dinyatakan tidak berlaku lagi. 5

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 (3) Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang bersangkutan selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan perubahan data sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib mengeluarkan TDLPK dengan menggunakan Formulir TDLPK Model B. (4) Perubahan pengurus, struktur organisasi, kegiatan dan perubahan lainnya cukup dilaporkan secara tertulis tanpa harus mengubah atau mengganti TDLPK. Pasal 11 (1) Apabila TDLPK yang telah diperoleh LPKSM hilang atau rusak tidak terbaca, LPKSM yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan penggantian TDLPK secara tertulis kepada Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang berwenang mengeluarkan TDLPK untuk memperoleh penggantian TDLPK baru. (2) Permohonan penggantian TDLPK yang hilang atau rusak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan dengan mengisi Formulir Surat Permohonan (SP-TDLPK) Model A sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan ini dengan : a. melampirkan Surat Keterangan Hilang dari Kepolisian setempat bagi TDLPK yang hilang; atau b. melampirkan TDLPK asli yang rusak atau tidak terbaca. (3) Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja terhitung sejak diterimanya Surat Permohonan penggantian TDLPK sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang bersangkutan wajib mengeluarkan TDLPK Pengganti dengan menggunakan Formulir TDLPK Model B dengan dibubuhi kata Duplikat atau Pengganti. (4) Dengan diterbitkan TDLPK pengganti/duplikat, maka TDLPK lama yang hilang atau rusak dinyatakan tidak berlaku lagi. (5) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) TDLPK tidak atau belum diterbitkan, maka LPKSM yang bersangkutan dianggap telah memiliki TDLPK pengganti/duplikat. BAB VII PELAPORAN Pasal 12 (1) LPKSM yang telah memperoleh TDLPK wajib menyampaikan laporan kegiatan kepada Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang berwenang menerbitkan TDLPK setiap sekali setahun terhitung mulai tanggal penerbitan TDLPK dengan menggunakan Formulir Laporan (LP -TDLPK) Model C sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan ini, dengan tembusan kepada Gubernur cq Kepala Dinas propinsi yang ruang lingkup tugasnya meliputi bidang perdagangan. (2) Apabila diperlukan Menteri sewaktu-waktu dapat meminta laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) kepada Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas atau langsung kepada LPKSM yang bersangkutan. Pasal 13 6

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas menyampaikan laporan tentang rekapitulasi kegiatan LPKSM di wilayah kerjanya kepada Gubernur dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri c.q. Direktur Perlindungan Konsumen. BAB VIII S AN K S I Pasal 14 (1) LPKSM diberi peringatan tertulis apabila : a. tidak memberikan laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Pasal 11 ayat (1) atau Pasal 12 ayat (1) selama 2 (dua) tahun berturut-turut; b. melakukan kegiatan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi administratif oleh ketentuan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Perlindungan Konsumen. (2) Kantor Cabang atau Kantor Perwakilan LPKSM diberi peringatan tertulis apabila : a. tidak memberikan laporan tertulis sebagaimana dimaksud Pasal 9 ayat (1) ; b. melakukan kegiatan pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi administratif oleh ketentuan Perundang-undangan yang berkaitan dengan Perlindungan Konsumen. (3) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) diberikan sebanyakbanyaknya 3 (tiga) kali berturut-turut dalam tenggang waktu 1 (satu) bulan untuk setiap peringatan oleh Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang menerbitkan TDLPK dengan menggunakan Formulir Peringatan (P -TDLPK) Model D sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Keputusan ini. Pasal 15 (1) TDLPK dibekukan apabila LPKSM yang bersangkutan: a. tidak mengindahkan peringatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) Keputusan ini; atau b. sedang terlibat pemeriksaan perkara pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan perlindungan konsumen dalam proses pengadilan. (2) Selama TDLPK dibekukan, keikutsertaan LPKSM dalam keanggotaan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) ataupun Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dibekukan. (3) Pembekuan TDLPK sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a berlaku selama 6 (enam) bulan terhitung sejak dikeluarkan penetapan pembekuan, sedangkan pembekuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b berlaku sejak proses perkara dimulai sampai dengan adanya keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. (4) Pembekuan TDLPK dilakukan oleh Bupati atau Walikota atau Kepala Dinas yang berwenang menerbitkan TDLPK dengan menggunakan Formulir Pembekuan (PB -TDLPK) Model E sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Keputusan ini. 7

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 (5) TDLPK yang telah dibekukan dapat diberlakukan kembali dengan surat pencabutan pembekuan, apabila LPKSM yang bersangkutan telah mengindahkan peringatan dengan melakukan perbaikan atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan dalam keputusan ini atau dinyatakan tidak bersalah atas ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pasal 16 (1) TDLPK dibatalkan apabila LPKSM yang bersangkutan : a. tidak lagi menjalankan kegiatan perlindungan konsumen; atau b. tidak melakukan perbaikan setelah melampaui batas waktu pembekuan, dan telah ada Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3) Keputusan ini; c. TDLPK diperoleh berdasarkan keterangan atau data yang tidak benar atau palsu. (2) Pembatalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dilakukan tanpa melalui proses peringatan maupun pembekuan. (3) Kewenangan pembatalan TDLPK dilakukan oleh pejabat yang menerbitkan TDLPK dengan menggunakan Formulir Pembatalan (PBT - TDLPK) Model F sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Keputusan ini. Pasal 17 (1) Terhadap pembatalan TDLPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3), kecuali disebabkan oleh alasan adanya keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf b, LPKSM dapat mengajukan permohonan keberatan pada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak dikeluarkan pembatalan TDLPK. (2) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat menerima atau menolak permohonan keberatan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya permohonan keberatan. Pasal 18 (1) Apabila permohonan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) diterima, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pejabat yang berwenang menerbitkan TDLPK bahwa keberatan LPKSM yang bersangkutan dapat diterima disertai dengan alasan-alasan. (2) Apabila permohonan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Keputusan ini ditolak, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri mengeluarkan surat pemberitahuan kepada pejabat yang berwenang menerbitkan TDLPK bahwa keberatan LPKSM tidak dapat diterima dan pembatalan berlaku definitif. BAB XI KETENTUAN PENUTUP 8

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 302/MPP/Kep/10/2001 Pasal 19 Apabila pejabat yang berwenang menerbitkan TDLPK berhalangan selama 5 (lima) hari kerja berturutturut atau lebih, pejabat yang bersangkutan wajib menunjuk seorang pejabat setingkat lebih rendah yang ruang lingkup tugasnya meliputi bidang Perlindungan Konsumen, yang bertindak untuk dan atas nama pejabat yang berwenang menerbitkan TDLPK. Pasal 20 Hal-hal teknis yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Pasal 21 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Keputusan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di J a k a r t a Pada tanggal 24 Oktober 2001 MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN ttd RINI M.S. SOEWANDI 9

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENDAFTARAN LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN SWADAYA MASYARAKAT NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Lampiran I : Formulir Model A, Surat Permohonan Tanda Daftar Perlindungan Konsumen ( SP-TDLPK ) Lampiran II : Formulir Model B, Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( TDLPK ) Lampiran III : Formulir Model C, Laporan Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( LP-TDLPK ) Lampiran IV : Formulir Model D, Peringatan Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( P-TDLPK ) Lampiran V : Formulir Model E, Pembekuan Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( PBK-TDLPK ) Lampiran VI : Formulir Model F, Pembatalan Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( PBT-TDLPK ) MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN ttd RINI M.S. SOEWANDI

Diisi oleh pemohon Dengan huruf cetak LAMPIRAN I : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Formulir SP-TDLPK Model : A Nomor : Kepada Yth Tanggal : *) Bupati/Walikota/Ka. Dinas Kabupaten/Kota. di. I. Maksud permohonan izin *) 1. Mendirikan LPKSM 2. Perubahan Data LPKSM 3. Penggantian TDLPK II. Identitas Pemohon 1. Nama lengkap : 2. Tempat dan tanggal lahir : 3. Alamat rumah/tempat tinggal : (lampirkan fotocopy KTP) 4. Nomor Telepon/Fax.email : 5. Suami/istri *) a. Nama : b. Kewarganegaraan : 1

*) Coret yang tidak perlu III. Identitas Kuasa (Lampirkan Surat Kuasa) 1. Nama lengkap : 2. Tempat dan tanggal lahir : 3. Alamat rumah/tempat tinggal : (lampirkan fotocopy KTP) 4. Nomor Telepon/Fax/Email : 5. Suami/istri *) a. Nama : b. Kewarganegaraan : IV. Identitas LPKSM 1. Nama LPKSM : 2. Bentuk LPKSM ( Badan Hukum, Yayasan atau lainnya *) : 3. Status (Pusat, Cabang/Perwakilan*): 4. Alamat LPKSM : Jalan / Lorong dan Nomor : Kel. /Desa, RT dan RW/RK : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Propinsi : 5. Nomor Telepon/Fax/Email : 6. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP): (bila ada ) 7. Nomor Surat Keterangan Domisili : 2

*) Coret yang tidak perlu V. Identitas Pimpinan/Penanggung jawab LPKSM 1. Nama lengkap : 2. Tempat dan Tanggal lahir : 3. Alamat rumah/tempat tinggal : (lampirkan foto copy KTP) 4. Nomor Telepon/Fax,email : 5. Suami/Isteri *) a. Nama : b. Kewarganegaraan : VI. Legalitas LPKSM 1. Nama Notaris : 2. Nomor/Tgl Akte Notaris (lampirkan salinan Akte Notaris) : 3. Nomor/Tanggal Pengesahan Akte Notaris Pendirian LPKSM dari instansi yang berwenang : VII. Kegiatan LPKSM 1. U m u m 2. K h u s u s **) Bidang Kesehatan Bidang Asuransi Bidang Perbankan Bidang Makanan dan Minuman Bidang Kelistrikan Lain-lain ( sebutkan) : 3

*) Coret yang tidak perlu **) Beri tanda silang. Demikian formulir permohonan ini telah diisi / dibuat dengan sebenarnya dan apabila dikemudian hari ternyata keterangan-keterangan tersebut tidak benar, maka kami bersedia dicabut TDLPKnya dan atau dituntut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pimpinan/Penanggung Jawab /Kuasa Materai Rp.6.000,-.. 4

LAMPIRAN II : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Formulir TDLPK Model : B *) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA/ DINAS TANDA DAFTAR LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN (TDLPK) NOMOR : 1. Nama LPKSM : 2. S t a t u s ( Badan Hukum/ : Yayasan/Lembaga lainnya*) 3. Alamat Kantor LPKSM : No. Telp./Fax/Email :... 4. Nama Pimpinan /Penanggungjawab LPKSM : 5. Alamat Pimpinan/ : Penanggung jawab LPKSM No. Telp./Fax/Email : 6. Nomor Pokok wajib Pajak ( NPWP) bila ada : 7. Jenis kegiatan : 1. Umum 2. Khusus Bidang.. *) Coret yang tidak perlu 1

8. TDLPK ini diterbitkan dengan ketentuan : Pertama : Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen (TDLPK) ini berlaku sebagai pengakuan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen untuk melakukan kegiatan dibidang penyelenggaraan Perlindungan Konsumen diseluruh Wilayah Republik Indonesia selama Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat masih menjalankan kegiatannya dan tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku. Kedua : Pimpinan/Penanggung jawab LPKSM wajib menyampaikan laporan kegiatannya setiap sekali setahun terhitung mulai tanggal diterbitkannya TDLPK. Ketiga : TDLPK Tidak berlaku untuk kegiatan diluar ketentuan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Dikeluarkan di :. Pada tanggal :. Bupati/Walikota/Ka.Dinas *).. Tembusan : (NIP... ) 1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan c.q Dirjen Perdagangan Dalam Negeri; 2. Gubernur u.p Ka.Dinas Propinsi; 3. Direktur Perlindungan Konsumen Depperindag; *) Coret yang tidak perlu 2

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Diisi oleh LPKSM Formulir LP-TDLPK Model : C Nomor : Lampiran : Perihal : Laporan Kegiatan Kepada Yth. LPKSM Bupati/Walikota/ Kepala Dinas *)......... Kabupaten/Kota.. Di -.. 1. Nama LPKSM :.. 2. Nomor dan tanggal TDLPK :.. 3. Bidang Kegiatan :.. 4. Kegiatan yang telah dilakukan dan program yang akan datang... (dapat menggunakan lembaran terpisah ). 5. Permasalahan yg dihadapi :. Demikian laporan ini kami buat dengan sebenarnya, dan apabila ternyata tidak benar maka kami bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. Yayasan/Lembaga Pimpinan /Penanggung Jawab *) ( ) Tembusan : 1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan c.q Dirjen Perdagangan Dalam Negeri 2. Gubernur c.q.ka.dinas Propinsi *) Coret yang tidak perlu 1

3. Direktur Perlindungan Konsumen Depperindag 4. Pertinggal. *) Coret yang tidak perlu 2

LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Diisi oleh Pejabat Ybs. Formulir P-TDLPK Model : D *) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA/ DINAS. Nomor :... Lampiran : Perihal : Peringatan ke. Kepada Yth. Tentang Pelaksanaan Kegiatan LPKSM..... di. Sesuai dengan Tanda Daftar Lembaga Perlindungan Konsumen ( TDLPK ) Nomor.tanggal. Atas nama. yang bergerak dalam bidang.. yang berkedudukan di, setelah diadakan penelitian, ternyata Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat Saudara : 1. Tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan sebagaimana dimaksud pasal. Keputusan Menperindag Nomor.. 2. Melanggar peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen. *) Coret yang tidak perlu 1

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami minta agar Saudara dalam waktu 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya surat ini sudah memenuhi ketentuan yang berlaku dan melaporkannya secara tertulis kepada kami. Sekian, untuk menjadi perhatian Saudara. Bupati/Walikota/Ka.Dinas *) ( ) NIP Tembusan : 1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan c.q Dirjen Perdagangan Dalam Negeri 2. Gubernur c.q Ka. Dinas Propinsi 3. Direktur Perlindungan Konsumen 4. Pertinggal. *) Coret yang tidak perlu 2

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Formulir PBK-TDLPK Model : E Diisi Oleh Pejabat Ybs. KEPUTUSAN *) BUPATI/WALIKOTA/KEPALA DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA NOMOR : TENTANG PEMBEKUAN TANDA DAFTAR LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN ( TDLPK ) *) BUPATI/WALIKOTA/KEPALA DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA Menimbang : bahwa berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Perlindungan Konsumen sebagaimana tercantum dalam TDLPK Nomor. Tanggal. atas nama..yang bergerak dibidang yang berkedudukan di ternyata telah melangar ketentuan yang berlaku; yaitu.. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ( LN. RI Tahun 1999 No.42, TLN No. 3821 ); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( LN. RI Tahun 1999 No.60, TLN No.3848 ) ; *) Coret yang tidak perlu 1

3. Peraturan Pemerintah No 57 Tahun 2001 Tentang Badan Perlindungan Konsumen Nasional ( LN. RI Tahun 2001 Nomor 102, TLN No 4125 ); 4. Peraturan Pemerintah No 58 Tahun 2001 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Perlindungan Konsumen ( LN. RI Tahun 2001 Nomor 103, TLN No 4126 ); 5. Peraturan Pemerintah No 59 Tahun 2001 Tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat ( LN.RI Tahun 2001 Nomor 104, TLN No 4127 ) 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 90 Tahun 2001 tentang Pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen pada Pemerintah kota Medan, Kota Palembang, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Yogyakarta, Kota Malang, Kota Surabaya dan Kota Makassar; 7. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 136 Tahun 1999 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata kerja Departemen; 8. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 86/MPP//Kep/3/2001 tanggal 12 Maret Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Dan tata Kerja Departemen Perindustrian Dan Perdagangan; 9. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor../MPP/Kep/../. Tentang pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat. Memperhatikan : 1. Surat. Nomor. Tanggal.Perihal Peringatan ke 3 (tiga) tentang Pelaksanaan kegiatan LPKSM. 2. M E MU T U S K A N *) Coret yang tidak perlu 2

Menetapkan : P E R T A M A : Membekukan TDLPK Nomor. Tanggal. atas nama. Yang bergerak dalam bidang yang berlokasi di K E D U A : Dengan dibekukannya TDLPK sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, maka keikutsertaan LPKSM yang bersangkutan dalam keanggotaan BPKN atau BPSK dibekukan. K E T I G A : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pada tanggal Bupati/Walikota/ Kepala Dinas *) Tembusan: 1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan c.q Dirjen Perdagangan Dalam Negeri; 2. Gubernur u.p.ka.dinas Propinsi; 3. Direktur Perlindungan Konsumen Depperindag; 4. Pertinggal. ( ) NIP. *) Coret yang tidak perlu 3

LAMPIRAN VI : KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR : 302/MPP/Kep/10/2001 TANGGAL : 24 Oktober 2001 Diisi Oleh Pejabat Ybs Formulir PBT-TDLPK Model : F *) PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN / KOTA DINAS :. KEPUTUSAN *) BUPATI/WALIKOTA/KEPALA DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA NOMOR : TENTANG PEMBATALAN TANDA DAFTAR LEMBAGA PERLINDUNGAN KONSUMEN ( TDLPK ) *) BUPATI/WALIKOTA/KEPALA DINAS DAERAH KABUPATEN/KOTA Menimbang : bahwa berdasarkan penelitian terhadap pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan Perlindungan Konsumen sebagaimana tercantum dalam TDLPK Nomor. Tanggal. atas nama..yang bergerak dalam bidang yang berlokasi di ternyata telah melanggar ketentuan yang berlaku, yaitu. sehingga TDLPK yang bersangkutan perlu dibatalkan. Mengingat : 1. Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ( LN. RI Tahun 1999 No.42, TLN No.3821 ); 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ( LN. RI Tahun 1999 No.60, TLN No.3848 ) ; *) Coret yang tidak perlu 1

3. Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2001 Tentang Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat ( LN.RI Tahun 2001 No 104, TLN Nomor 4127 ); 4. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No..Tahun. tentang Tata Cara Pendaftaran Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat. Memperhatikan : 1. Keputusan Bupati/Walikota/Ka.Dinas Kabupaten/Kota Nomor tentang Pembekuan TDLPK. 2. M E MU T U S K A N Menetapkan : P E R T A M A : Membatalkan TDLPK Nomor... Tanggal atas nama. Yang bergerak dalam bidang. yang berlokasi di... K E D U A : Dengan dibatalkannya TDLPK sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, maka keikutsertaan LPKSM yang bersangkutan dalam keanggotaan BPKN atau BPSK diberhentikan. K E T I G A : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Tembusan : 1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan c.q. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri; 2. Gubernur Up. Ka. Dinas Propinsi; 3. Direktur Perlindungan Konsumen Depperindag; 4. Pertinggal. Bupati/Walikota/ Kepala Dinas *) ( ) NIP. *) Coret yang tidak perlu 2