HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

JURNAL. Oleh MASRIZAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 003 PULAU PADANG KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMPN 1 LOGAS TANAH DARAT KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT JURNAL. Oleh IRAWADI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

JURNAL. Oleh ONY MARSAH

THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SMP NEGERI 2 KUBU JURNAL. Oleh SUPIAN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

PENGARUH LATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP HASIL LARI SPRINT 50 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

HUBUNGAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS V SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA JURNAL. Oleh ERMIATI

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah atletik. Menurut Yoyo Bahagia (2000:7) Atletik merupakan cabang

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan lompat jauh gaya jongkok

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. olahraga tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan prestasi tertinggi hanya

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING DALAM PERMAIAN SEPAKBOLA PADA TIM SMAN 3 SINGINGI HILIR KAB. KUANTAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

KONTRIBUSI KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA PADA SEPAKBOLA DI SMAN 1 KECAMATAN INUMAN JURNAL. Oleh SUPRIADI

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJR PENDIDIKAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN 008 TERATAK AIR HITAM KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN KEMAMPUAN SERVICE BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI MINI PADA SISWA PUTRA KELAS V SDN 015 KECAMATAN SENTAJO RAYA

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

PENGARUH DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI, KECEPATAN REAKSI DAN MOTIVASI TERHADAP KECEPATAN LARI JARAK PENDEK 100 METER PADA ATLET PPL PPROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik jasmani maupun rohani dan merupakan dasar pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

I. PENDAHULUAN. Sejak jaman olimpiade kuno sampai dengan olimpiade modern, tujuan pelompat jauh dalam

KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN II MOJOROTO SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 100 METER DENGAN HASIL LOMPATAN PADA LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA SMP NEGERI 16 KOTA BEKASI

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 50 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA SMP PGRI PEKANBARU 2012/2013

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN. melakukan olahraga pada pagi maupun sore hari, serta banyaknya club

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

MARPION SAPUTRA NIM

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

PENGARUH METODE LATIHAN SIRKUIT, METODE KONVENSIONAL DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL Oleh DISLAGANA FARCE 1405166605 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU 2016

1 40 YARD DASH RESULTS CORELATION WITH LONG JUMP ABILITY ON CLAS VIII STUDENTS OF SMPN 2 SENTAJO RAYA DISTRICT Dislagana Farce 1, Drs. Saripin., M.Kes AIFO 2, Kristi Agust., S.Pd, M.Pd 3 dislagana@gmail.com 1, ipin53@yahoo.com 2, kristi.agust@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT, The problem in this research is the result of the long jump which is owned by the students of class VIII SMPN 2 Sentajo Raya district. This problem is suspected because of the 40 yard dash speed of the students. The purpose of this study was to prove whether there is a corelation 40 yard dash results with the long jump ability on class VIII students of SMPN 2 Sentajo Raya district. The method used is the correlation method-method used to determine the degree of correlation between the different variables. The population in this study were students of class VIII SMPN 2 Sentajo Raya district, which amounted to 18 people. The sample selection using total sampling technique thus the sample in this study were students of class VIII SMPN 2 Sentajo Raya district namely 18 people. Analysis of data using correlation and regression analysis. Before testing the hypothesis to test hypotheses and analysis requirements for linearity test regression line by F test using a significance level of 5%. Obtained Fcount = 0.83> F table = 4:41, and the regression equation is Y = 16.75 + 0.83x. Furthermore, to test the truth of the correlation between variables X and Y then tested the significance of using the formula t test of significance. The calculation of the results t = 2.79, while table = 1,746. Thus the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) that "the presence of a significant correlation between 40 yard dash results and Long Jump Ability on class VIII students of SMPN 2 Sentajo Raya district" is received, the value of r count of 0572. Keywords : 40 Yard Dash, Long Jump

2 HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA Dislagana Farce 1, Drs. Saripin., M.Kes AIFO 2, Kristi Agust., S.Pd, M.Pd 3 dislagana@gmail.com 1, ipin53@yahoo.com 2, kristi.agust@yahoo.com 3 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK, Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil lompat jauh yag dimiliki oleh siswa kelas VIII SMPN 2 Kecamatan Sentajo Raya. Permasalahan ini diduga karena faktor kecepatan lari 40 yard yang dimiliki siswa. Tujuan penelitian ini adalah utntuk membuktikkan apakah terdapat hubungan hasil lari 40 yard dengan kemampuan lompat jauh siswa kelas VIII SMPN 2 Kecamatan Sentajo Raya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional yaitu suatu metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Kecamatan Sentajo Raya, yang berjumlah 18 orang. Pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling dengan demikian sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Kecamatan Sentajo Raya yaitu 18 orang. Analisis data menggunakan analisis korelasi dan regresi. Sebelum uji hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis hipotesis dan untuk uji linearitas garis regresi dengan uji F dengan menggunakan taraf signifikan 5%. Didapat F hitung =0.83 > F tabel = 4.41, dan persamaan regresinya adalah Y=16.75 + 0.83X. Selanjutnya untuk menguji keberartian korelasi antara variabel X dan variabel Y maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan rumus signifikansi uji t. Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2.79, sedangkan t tabel = 1.746. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu terdapatnya hubungan yang signifikan antara Hasil Lari 60 Meter dengan Kemampuan Lompat Jauh Siswa Kelas VIII SMPN 2 Kecamatan Sentajo Raya diterima, dengan nilai r hitung sebesar 0.572. Kata kunci: Lari 40 Yard, Lompat Jauh

3 PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui atletik merupakan suatu cabang olahraga tertua dan juga dianggap sebagai induk dari semua cabang olahraga. Atletik sejak jaman dulu secara tidak sadar telah dilakukan orang seperti berjalan, berlari, melompat, menombak saat berburu dalam kehidupan sehari-hari. Atletik di Indonesia dikenal melalui penjajah Belanda. Pada saat itu yang mendapat kesempatan untuk melakukan latihan hanya terbatas pada golongan dan tempat-tempat tertentu saja. Menurut Tamsir Riyadi, nomor-nomor yang ada dalam atletik meliputi jalan dan lari, lompat, lempar. Untuk nomor lompat itu sendiri terdiri dari lompat tinggi, lompat galah, lompat jangkit dan lompat jauh. Sejak diadakan Olimpiade kuno tahun 776 SM. Atletik sudah diperlombakan termasuk lompat jauh. Sejak itu atletik selalu menjadi cabang utama yang diperlombakan dalam setiap penyelenggaraan pesta olahraga dunia yaitu Olimpiade (modern) sampai dengan saat ini. Seiring dengan perkembangan jaman yang didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang kedokteran, memberikan pengaruh terhadap perkembangan prestasi dibidang atletik dan khususnya. Lompat jauh memgalami perkembangan dan kemajuan yang pesat. Hal ini terbukti dengan adanya pemecahan-pemecahan rekor, baik untuk tingkat Nasional, Asean maupun dunia. Pada kejuaraan Asia tahun 1995, baru ada putra Indonesia yang mampu melompat sejauh 7,86 m, yaitu atas nama Agus Reza Irawan. Dengan begitu, di kawasan Asia Tenggara dan Asia kita masih tertinggal, apalagi dibandingkan dengan rekor dunia. Untuk meningkatkan prestasi dibidang atletik, Indonesia melakukan pembinaan secara intensif yang terbukti dengan adanya Pelatnas untuk jangka panjang. Hal ini didukung pula dengan sering diadakannya perlombaan atletik di tingkat daerah maupun tingkat nasional, yang dimaksudkan untuk lebih merangsang atlet-atlet Indonesia berprestasi lebih baik. Selain dari usaha-usaha tersebut, tentunya masih banyak lagi usaha-usaha yang harus ditempuh untuk mencapai suatu prestasi maksimal, yaitu dengan terus ditingkatkan pembibitan dan pembinaan yang lebih baik dan berkesinambungan, serta penelitian ilmiah. Karena dengan penelitian ilmiah faktor-faktor yang dapat mendukung terhadap pencapaian prestasi dapat dianalisa secara seksama sehingga mampu memberikan andil dalam penyusunan program. Unsur-unsur yang dapat menentukan jauhnya lompatan yaitu kecepatan lari, kekuatan dan kecepatan pada saat take off (memidahkan kecepatan horizontal ke gerakan bersudut) serta tenaga lompat. Menurut U. Jonath, E. Haag dan Krampel bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lompat jauh adalah: 1.) Keterbiasaan, 2.) Bakat, 3.) Kondisi tubuh seperti tenaga loncat, perasaan irama, daya reaksi, kemudahan gerak dan kecekatan, 4.) Penguasaan tehnik, antara lain awalan atau ancang-ancang, tumpuan, tolakan, melayang saat di udara, pendaratan. Faktor lainnya yang merupakan faktor yang penting dalam rangka meningkatkan keterampilan dalam suatu cabang olahraga adalah : 1). Kelincahan

4 (Agility) kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu; 2).Kelentukan (Fleksibility) yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas; 3). Daya ledak otot (Eksplosive Power) yaitu kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya; dan 4). Koordinasi (Coordination) yaitu kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam gerakan tunggal secara efektif Sajoto (1995: 9) Pendapat-pendapat para ahli tersebut tidak harus kita terima begitu saja, namun perlu kita adakan pengajian lebih lanjut untuk benar-benar mengetahui secara pasti sumbangan dari unsur-unsur yang telah dikemukakan tadi. Sehingga dengan begitu akan membantu kita/pelatih dalam penyusunan program latihan dan pembinaan serta pemilihan bibit-bibit atlet. Berdasarkan pengamatan pada siswa SMPN 2 Sentajo Raya pada olahraga lompat jauh masih belum seluruh siswa mencapai target, dan juga pada saat ikut serta dalam pertandingan antar sekolah di kabupaten. Selain terlihat siswa masih belum dapat menghasilkan lompatan yang baik. Rendahnya lompat jauh siswa ini dikarenakan juga kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti materi pelajaran lompat jauh, meskipun ada sebagian siswa yang berhasil menguasai teknik lompat jauh dan menghasilkan lompatan yang cukup memuaskan. Adapun kondisi fisik yang mempengaruhi lompat jauh adalah Kelincahan (Agility) yaitu kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu; 2).Kelentukan (Fleksibility) yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas; 3). Daya ledak otot (Eksplosive Power) yaitu kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya; dan 4). Koordinasi (Coordination) yaitu kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-macam gerakan yang berbeda kedalam gerakan tunggal secara efektif Sajoto (1995: 9) selanjutnya factor sarana dan prasrana yang kurang juga menjadi permasalahan yang penting. Dari hasil pengamatan peneliti menduga adanya hubungan yang cukup signifikan antara kecepatan berlari dengan kemampuan lompat jauh. Dalam hal ini penulis juga menduga bahwa seorang sprinter yang baik juga adalah seorang pelompat jauh yang baik juga. Karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul Hubungan Hasil Lari 40 yard dengan Kemampuan Lompat Jauh Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sentajo Raya. Pada olahraga Atletik terdapat beberapa jenis perlombaan lari, yaitu lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah, dan lari jarak jauh atau maraton. lari cepat dilakukan dengan mengikuti lintasan dengan jarak lintasan 100 m, 200 m, dan 400 m. Lari cepat (sprint) membutuhkan kecepatan pelari. Biasanaya perlombaan lari cepat menempuh jarak pendek. Lari cepat biasanya menggunakan teknik start jongkok. Seorang pelari cepat biasanya disebut dengan sprinter

5 Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa lari cepat (sprint) merupakan salah satu nomor lari pada olahraga Atletik. Lari cepat dilakukan dengan menggandalkan kecepatan yang tinggi mulai dari selepas start, dalam lintasan, dan finish. Pada lari jarak pendek dimulai dengan start jongkok. Dan dari jaraknya, lari cepat menempuh jarak yang pendek yaitu 100, 200, dan 400 m. Sehubungan dengan penelitian ini, maka lari cepat untuk kelas VIII SMPN 2 Sentajo Raya adalah berjarak 40 yard. Kecepatan dalam melakukan suatu gerak ditentukan oleh berbagai faktor. Sifat motoris yang mempengaruhi kecepatan terdiri atas: (1) tenaga otot, (2) Koordinasi, (3) viskositas otot, (4) panjang tungkai, (5) kecepatan reaksi, (6) kecepatan kontraksi, (7) ciri antropometris, dan (8) stamina an aerob umum (Jonath, Haag dan Krampel, 1987). Lompat jauh gaya jongkok merupakan olahraga yang sering di perlombakan dalam ajang olimpiade Nasional maupun Internasional. Dalam pertandingannya yang diselenggarakan di tiap tahunnya memberikan efek positif pada masyarakat luas tentang gambaran aktifitas manusia yang menyehatkan. Menurut A. Widya ( 2004 : 65) yang menyatakan bahwa lompat jauh adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik yang lain yang lebih jauh atau lebih tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. Lompat jauh adalah salah satu dari nomor pada cabang olahraga atletik diawali dengan lari awalan dan diakhiri dengan, lompatan pada balok tumpuan yang bertujuan untuk menghasilkan lompatan sejauh mungkin. Menurut Kosasih Engkos (1993) Tujuan lompat jauh gaya jongkok adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Maka untuk dapat mencapai jarak lompatan itu dengan jauh, terlebih dahulu si pelompat harus sudah memahami unsur-unsur pokok pada lompat dan unsur-unsur berikut : 1) Awalan Untuk mendapatkan kecepatan pada waktu akan me1ompat. awalan harus dilakukan dengan secepat-cepatnya serta jangan merubah langkah pada saat akan melompat. Jarak awalan biasanya 30 meter atau 50 meter. 2) Tolakan Menolak sekuat-kuatnya pada papan tolakan dengan kaki yang terkuat ke atas (tinggi dan ke depan). 3) Sikap Badan di Udara Badan harus diusahakan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang. 4) Sikap Mendarat Pelompat harus mengusahakan jatuh atau mendarat dengan sebaikbaiknya. Jangan sampai badan atau tangan kebelakang, karena dapat merugikan.

6 Menurut Gery A. Carr (2003:135) gaya-gaya dalam lompat jauh merupakan pola gerakan yang digunakan oleh siswa saat melayang di udara. Masing-masing teknik digunakan untuk menindak balas rotasi ke depan yang tidak diinginkan pada saat bertolak (take off). Teknik-teknik tersebut membutuhkan lari awalan (run-up) yang kencang, posisi tubuh yang sama pada saat takeoff dan gerakan yang sama pada saat mendarat di pasir. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian korelasional. Korelasional adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variable yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variable-variable ini.( Arikunto, 2006:273). Penelitian ini bertempat di SMPN 2 Sentajo Raya. Waktu penelitian dilakukankan pada bulan Februari-Mei 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMPN 2 Sentajo Raya. Berdasarkan data dilapangan jumlah siswa yang terdapat di Siswa Kelas VIII SMPN 2 Sentajo Raya adalah 40 orang, dengan demikian jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 orang yang terdiri dari 18 ssiwa putra dan 22 siswa putri. Dalam penelitian ini agar homogennya data penelitian maka sampel yang diambil khusus Siswa putra Kelas VIII SMPN 2 Sentajo Raya dengan jumlah 18 orang. Data dalam penelitian ini diperoleh dari pengukuran lari 40 yard dan lompat jauh gaya jongkok. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Hasil Lari 40 Yard (Variabel X) Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya Pengukuran dilakukan untuk mengetahui hasil lari 40 Yard Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya. Dari tabel 4 dapat dijelaskan bahwa nilai hasil lari 40 Yard pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya adalah 68.21 dan hasil lari 40 Yard terendah adalah 33.15. Mean (rata-rata) hasil lari 40 Yard adalah 50. Median (nilai tengah) pada tabel tersebut 50.29 dengan modus (nilai yang sering muncul) 51.79. Standar Deviasinya (SD) adalah 10 (Penghitungan terlampir). Lebih jelas tentang tes hasil lari 40 Yard dapat dilihat pada tabel berikut :

7 Tabel 1. Distribusi frekuensi data hasil lari 40 Yard pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya Sumber : Data Olahan Penelitian 2016 Data yang tertuang pada tabel 1 tersebut juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram berikut : 20 Gambar 1. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Data hasil lari 40 Yard pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya 2. Kemampuan Lompat Jauh Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya Lebih jelas tentang kemampuan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya Dari tabel 5 di atas dapat dijelaskan bahwa nilai tertinggi adalah 82.43, nilai terendah 31.43, mean (rata-rata) = 58.3, median (nilai tengah) = 53.93, modus (nilai yang sering muncul) = tidak ada, standar deviasi (SD) = 14.5 (Penghitungan terlampir).dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Data kemampuan lompat jauh Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya

8 Data yang tertuang pada tabel 2 tersebut juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram berikut: Gambar 2. Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Data kemampuan lompat jauh Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya B. Pernyataan Analisis Dalam penelitian uji kenormalan data merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji data yang diperoleh dari hasil penelitian terdistribusi normal atau tidak. Apabila berditribusi normal, maka untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat digunakan statistik parametrik (dalam hal ini adalah analisis regresi). Berkaitan dengan pengujian kenormalan data ini digunakan uji Liliefors, apabila diperoleh probabilitas lebih besar dari taraf kesalahan yang digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas data diketahui bahwa data kecepatan lari 40 Yard = Lo Max 0,089 dan data kemampuan lompat jauh = Lo Max 0,152 dengan L tabel untuk keduanya adalah = 0,200. Berdasarkan hal tersebut maka diketahui bahwa Lo max < L tabel dengan demikian maka dapat dikatakan data berdistribusi normal. C. Uji Hipotesis Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa besar nilai korelasi antara hasil lari 40 Yard dengan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya adalah 0,630. Setelah angka korelasi didapat, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis apakah terdapat kontribusi hasil lari 40 Yard dengan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya dimana didapati r hitung =0.572. Pada taraf signifikan 5% didapati r tabel = 0.468. dengan demikian r hitung > r tabel atau 0.572> 0.468. Hal ini menunjukan adanya korelasi antara variabel X dan variabel Y atau ada kontribusi yang signifikan antara hasil lari 40 Yard dengan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya.

9 Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2.79 sedangkan t tabel dengan dk=n-2=18-2=16 pada tingkat kepercayaan 95% adalah 1.746. Kriteria pengujian diterima Ho jika t hitung lebih kecil dari t tabel (t hitung > t tabel). Dengan demikian t hitung lebih besar dari t tabel, dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu Terdapatnya hubungan yang berarti antara hasil lari 40 Yard dengan kemampuan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya diterima (Penghitungan terlampir). D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapat tingkat korelasi (r hitung) sebesar 0,572 dan termasuk kategori cukup. Oleh sebab itu maka hipotesis Ho yaitu tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara Hubungan Hasil Lari 40 Yard dengan Kemampuan Lompat Jauh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya ditolak. Sementara hipotesis Ha yaitu terdapatnya Hubungan Hasil Lari 40 Yard dengan Kemampuan Lompat Jauh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya diterima. Oleh sebab itu dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil lari 40 Yard dengan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Yang menjadi variabel X adalah hasil lari 40 Yard dan yang menjadi variabel Y adalah kemampuan lompat jauh. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi Y atas X adalah y = 16.75+0.83 persamaan tersebut memberi arti bahwa kenaikan variabel X diikuti pula oleh variabel Y sebesar 16.75. Dengan kata lain X memiliki hubungan yang berarti dengan Y. Untuk uji linearitas regresi dengan analisis varians diperoleh nilai F hitung sebesar 0.83. Pada tabel distribusi F ternyata F (5%) (1,18) = 4.41, atau 7.78 > 4.41. Hal ini berarti F hitung > F tabel, artinya Ho ditolak berarti hipotesis model regresi linear diterima Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perlu mendapat perhatian antara lain: kemampuan lompat jauh yang 1. Latihan teknik yaitu menekankan pada kesempurnaan teknik dasar secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan kebiasaan motorik, sehingga dapat menguasai kecepatan langkah, kelincahan, dan menguasai semua lapangan serta dapat merubah gerakan yang banyak memerlukan tenaga dan sukar dilakukan sehingga menjadi gerakan yang otomatis. 2. Latihan stamina guna menghasilkan energi dan gerakan yang baik pada saat melakukan lompatan dalam olahraga lompat jauh. 3. Latihan mental yang lebih menjurus ke arah pembentukan semangat, serta kemampuan menghadapi frustasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan hasil lari 40 Yard dengan kemampuan lompat jauh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya. Hal ini ditunjukkan dari hasil diuji keberartiannya menggunakan uji t diperoleh t hitung yang lebih besar dari nilai probabilitas α = 0.05, atau dengan t tabel yang berarti signifikan.

10 Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa hasil lari 40 Yard mempengaruhi kemampuan lompat jauh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya. Semakin baik hubungan hasil lari 40 Yard seseorang, maka kemampuan lompat jauh semakin baik pula hasil lompatan yang dihasilkan. Lari 40 Yard merupakan salah satu cabang atletik yang merupakan faktor penting yang mempengaruhi gerak pada saat berlari pada olahraga lompat jauh. Dalam hal ini faktor kecepatan yang mempengaruhi seberapa jauh hasil lompatan pada olahraga lompat jauh. Dapat disimpulkan semakin baik hasil kecepatan lari 40 Yard seseorang maka akan semakin jauh lompatan yang diraihnya atau semakin baik juga hasil lompat jauh seseorang.. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan seluruh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara hasil lari 40 Yard terhadap kemampuan lompat jauh, didapat r = 0,572 termasuk kategori cukup. Uji signifikansi dengan menggunakan rumus Signifikansi Uji t. Dari hasil perhitungan diketahui t hitung = 2,79, sedangkan t tabel = 1,746. Jadi t hitung = 2,79> t table = 1,746, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut: Terdapat hubungan yang signifikan antara hasil lari 40 Yard dengan kemampuan lompat jauh pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sentajo Raya. Rekomendasi Saran-saran yang dapat penulis berikan adalah : Kepada siswa, agar lebih dapat melatih olahraga lompat jauh secara terprogram dengan pembinaan dengan pengawasan yang lebih baik. Kepada pelatih atau guru olahraga, terus mengajarakan teknik-teknik olahraga kepada pemain agar kemampuan pemain dalam olahraga dapat meningkat. Kepada pelatih atau guru olahraga dan pihak terkait agar lebih melengkapi sarana dan prasarana olahraga lompat jauh agar proses dalam latihan didapatkan hasil yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA A. Widya Djumadir Mochamad (2004), Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta, RajaGrasindo Persada. Gery A. Carr. 2003. Atletik Untuk Sekolah. Jakarta Raja Grafindo Persada. Kosasih, Engkos. 1993. Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta: Akapres. Sajoto.1995. Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize