Pancasila Ditinjau dari Al-Qur an Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah filsafat manusia Oleh : Arif Faradita Rahman NIM 1511414150 JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar belakang Secara umum ideologi (dalam bahasa arab Al-Mabda ) adalah dasar pemkiran seseorang atau suatu kelompok yang dijadikan panutan untuk melangkah atau pandangan hidup. Masing-masing manusia/kelompok tentunya memiliki ideologi atau pandangan hidup yang berbeda-beda. Negara kita Indonesia memiliki ideologi sendiri yaitu pancasila untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Hal tersebut sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 yang berbunyi : Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Setiap keputusan pasti ada yang pro dan ada kontra. Akhir-akhir ini di Indonesia banyak terjadi upaya-upaya yang dilakukan terhadap keberadaan Pancasila. Kelompok yang pro terhadap pancasila berupaya keras untuk mempertahankan agar Pancasila tetap menjadi pondasi NKRI, dan kelompok lainnya rutin selalu mengobarkan semangat tentang konsep negara Islam (dan al-qur an) sebagai pilar negara Indonesia. Makalah ini mencoba untuk memaparkan tentang nilai-nilai Pancasila ditinjau dari Al Qur an secara singkat. I.2 Rumusan masalah 1. Apa saja nilai-nilai dan makna yang terkandung dalam setiap sila Pancasila? 2. Bagaimana pandangan Al-Qur an terhadap setiap sila Pancasila? 2
BAB II PEMBAHASAN II.1 Nilai-Nilai dan Makna yang Terkandung dalam Setiap Sila Pancasila Diterimanya Pancasila sebagai ideologi membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijadkan sebagai landasan pengaturan serta penyelenggaraan negara. 1. Sila Pertama Sila pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Nilai dari sila pertama ini memiliki arti keyakinan dan pengakuan yang diekspresikan dalam bentuk perbuatan terhadap Zat yang maha Tunggal tiada duanya. Ekspresi dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa menuntut manusia Indonesia berpandangan hidup taat dan taklim kepada Tuhan. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk agama sesuai dengan keyakinannya, tak ada paksaan, dan antar penganut agama yang berbeda harus saling hormat menghormati dan bekerjasma. Ini juga sejalan dengan pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang bunyinya : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamaya masingmasing dan beibadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. 2. Sila Kedua Sila kedua berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bermakna kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nila moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan mutlak hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia harus diakui dan diperlakukan dengan adil atas hak dan kewajiban asasinya. Jika ada manusia yang berperilaku semena-mena terhadap manusia lain berarti perilaku manusia tersebut tidak sesuai dengan nilai sila kedua ini. 3. Sila Ketiga Sila ketiga Persatuan Indonesia mengandung arti usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina Nasionalisme dalam negara. Indonesia kaya akan perbedaan, baik dari bahasa, kebudayaan, adat-istiadat, agama, maupun suku. Walaupun banyak perbedaan itu harusnya bukan menjadikan 3
kita warga Indonesia untuk berselisih sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika 4. Sila Keempat Sila keempat mengandung makna : suatu pemerintahan rakyat dengan cara melalui badan-badan tertentu yang dalam menetapkan sesuatu ditempuh dengan cara musyawarah mufakat. Kerakyatan, berasal dari kata rakyat, berarti sekelompok manusia yang berdiam dalam satu wilayah terentu. Kerakyatan berarti bahwa kekuasaan tertingi berada ditanan rakyat, disebut juga kedaulatan rakyat (rakyat yang berdaulat dan berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah). Hikmat kebijaksanaan, berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan perstuan, kesatuan bangsa, kepentingan rakyat yang dilaksanakan secara sadar, jujur, dan bertanggung jawab. Permusyawaratan, artinya suatu tata cara yang khas sebgai kepribadian Indonesia untuk merumuskan sesuatuhal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan yang berdasarkan kemuakatan. Perwakilan, artinya suatu system dalam arti tata cara untuk mengusaakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupn bernegara, antara lain dilakukan melalui perwakilan. Rakyat dalam NKRI menjalankan keputusannya dengan jalan musyawarah yang dipimpin oleh pikiran yang sehat dan penuh tangung jawab dari pemimpin yang proesional, baik kepada Tuhan yang Maha Esa, maupun kepada rakat yang diwakilinya. Nilai filosofis yang terkandung di dalam pancasila adalah bahwa hakikat Negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk sosial. Hakikat rakyat adalah merupakan sekelompok manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang bersatu, yang bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam suatu wilayah negara. Rakyat adalah merupakan subjek pendukung pokok negara. Negara adalah dari oleh dan untuk rakyat, oleh karena itu rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara. Oleh karena itu didalam pancasila terkandung nilai-nilai kerakyatan, antara lain: 4
Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat, Pemimpin kerakyatan adalah hikmat kebijaksnaan yang dilandasi akal sehat, Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewjiban yang sama, Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat, Nilai kerakyatan ini diliputi dan dijiwai sila ketuhanan, kemanusiaan, dan persatuan, serta meliputi dan menjiwai sila keadilan. 5. Sila Kelima Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat dalam segenap bidang kehidupan, baik material maupun spiritual. Seluruh rakyat Indonesia, artinya setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia baik yang tingal di Indonesia ataupun dinegara lain. Jadi setiap warga Indonesia mendapat perlakuan yang adil dan seimbang dalam bidang hukum, politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan negara dan nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Maka konsekuensinya adalah nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam hidup adalah : Keadilan distribusif, yaitu suatu hubungan keadilan antara Negara terhadap warganya Keadilan legal, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap negara, dan dalam hal ini pihak wargalah yang wajib memnuhi keadilan dalam menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam Negara Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga yang satu dengan yang lainnya secara timbal balik. 5
II.2 Pandangan Al-Qur an terhadap setiap sila Pancasila Nilai-nilai Pancasila juga terkandung dalam Al-Qur an. Dibuktikan dengan adanya ayat-ayat dalam Al-Qur an yang maknanya sama dengan sila-sila pancasila. 1. Sila Pertama Ada beberapa ayat dala Al-Qur an yang maknaya sama dengan Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Pada sila pertama ini mengandung ajaran ketauhidan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana tercermin dalam surat Al-Baqarah ayat 163 : 163. dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Juga dalam surat Al Ankabut ayat 46 : 46. dan janganlah kamu berdebat denganahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka[1154], dan Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-nya berserah diri" [1154] Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim Ialah: orang-orang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang paling 6
baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan permusuhan. Juga ada dalam surat Ali- Imron ayat 4-5 4. sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan[182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai Balasan (siksa). 5. Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit. [182] Al Furqaan ialah kitab yang membedakan antara yang benar dan yang salah. 2. Sila Kedua Pada sila kedua ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan serta untuk selalu bersikap adil dan manusia yang beradab. Dalam alqur an hal ini di singgung pada surat al maa idah ayat 8. Disini dijelaksan bahwa islam juga selalu mengajarkan kepada umatnya untuk selalu bersikap adil dalam segala hal, baik pada diri sendiri maupun keapda orang lain dan alam. 8. Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong 7
kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan 3. Sila Ketiga Pada pancasila sila ke tiga ini memberikan dasar untuk Negara indonesia Indonesia agar bersatu menjadi satu peratuan. Di dalam islam pun juga telah di jelaskan pula bahwa umat islam sudah seharusnya untuk selalu bersatu dan menjaga persatuan serta kesatuan. Penjelasan ini disebutkan dala surat Ali Imran ayat 103 : 103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. 4. Sila Keempat Pada sila ke empat ini selaras dengan apa yang digariskan dalam al-qur an dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Islam selalu mengajarkan untuk selalu bersikap bijaksana dalam mengatasi segala permasalahan kehidupan. Hal ini diterangkan dalam al qur an surat Shaad ayat 20 : 8
20. dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah[1301]dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. [1301] Yang dimaksud Hikmah di sini ialah kenabian, kesempurnaan ilmu dan ketelitian amal perbuatan. Selain itu di dalam islam juga selalu mengajarkan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan demokratis.. hal ini d jelaskan dalam surat ali imran ayat 159: 159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-nya. [246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya. 5. Sila Kelima Pada sila yang ke lima ini menggambarkan untuk bahwa masyarakat Indonesia harus berlaku yang adil, makmur, aman dan damai. Keadan masyarakat seperti ini sudah dianjurkan dalam al-qur an surat An Nahl ayat 90: 9
90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Pancasila sebagai ideologi membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus dijadkan sebagai landasan pengaturan serta penyelenggaraan negara. Setiap sila dalam pancasila memiliki nilai sendiri-sendiri. Nilai-nilai tersebut ternyata juga terdapat dalam ayat-ayat dalam kitab suci Al-Qur an. Sila pertama pancasila mengandung nilai Ketuhanan. Dalam Al-Qur an terkandung dalam banyak ayat ayat, diantaranya QS Al Baqoroh:163, QS Al Ankabut: 46, QS Al Imron:4-5. Sila kedua mengandung nilai kemanusiaan. Ayat Al Qur an yang memiliki nilai kemanusiaan juga adalah diantaranya QS Al Maidah:8. Sila ketiga mengandung nilai persatuan. Nilai persatuan ercermin juga dalam QS Al Imron:103. Sila keempat mengandung nila permusyawaratn dan perwakilan. Nilai ini juga ada dalam Al Qur an yaitu QS Al shad: 20, QS Al Imron: 159. Sila kelima mengandung nilai keadilan. Dalam Al Qur an ada dalam QS An Nahl : 90 yang memuat nilai keadilan. Dari keterangan diatas dikatakan bahwa nilai nilai pancasila juga terdapat dalam Al Qur an. Artinya nilai-nilai pancasila tersebut sejalan atau sepaham dengan Al Qur an. Oleh karena itu kita sebagai umat muslim pada khususnya tidak usah ngotot untuk mengganti ideology kita pancasila dengan ideologi islam karena sesungguhnya nilai-nilai pancasila itu sama dengan islam terbukti dengan adanya ayat ayat Al Qur an yang menjelaskan tentang kelima nilai-nilai pancasila tersebut. 10
DAFTAR PUSTAKA Mbem, lucky.2012.pancasla DALAM AL QUR AN. http://luckymbem.blogspot.com/2012/04/pancasila-dalam-al-quran.htm10 september 2014 (07:45) Mushaf Al Qur an Terjemah. Kementrian Agama RI, Bandung: Insan Kamil,1987 Rizal, Hasan Saiful.2010.Pancasila dalam Prespektif Islam. http://hasanrizal.wordpress.com/2010/02/10/pancasila-dalam-perspektifislam/ Soegito.A.T,dkk.2013.Pendidikan PANCASILA.Semarang: Universitas Negeri Semarang 11