(Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. akan terlihat dalam seluruh aspek tingkah laku. Slameto (2003 : 2) mendefinisikan belajar adalah suatu proses usaha yang

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan di era globalisasi ini menuntut setiap negara terus

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

I. PENDAHULUAN. penting dalam pembelajaran. Pembelajaran berkualitas akan memperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi setiap manusia.

I. PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yaitu

I. PENDAHULUAN. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

I. PENDAHULUAN. berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. penentu kebijakan. Upaya peningkatan mutu pendidikan ini ditujukan untuk

I. PENDAHULUAN. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melelui proses

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dan tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan,

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

I. PENDAHULUAN. pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana pembelajaran. Pembelajaran tidak. pembangunan untuk masa depan bangsa Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan. potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan dalam dunia pendidikan dilaksanakan dalam. rangka meningkatkan kualitas manusia yang berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk yang dinamis yang mempunyai cita cita, serta

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lanjut dan penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPS di

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

I. PENDAHULUAN. Karakterisktik siswa yang beragam selalu dihadapkan guru dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

I. PENDAHULUAN. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan di tingkat sekolah antara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sangat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kimia kelas XI IPA 1 di

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

BAB I PENDAHULUAN. (tingkah laku) individu dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas proses pembelajaran, dimana peserta didik kurang mampu

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang individu agar bisa dan mampu hidup dengan baik di lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dan psikomotor dimana terdapat grafik peningkatan dalam masing-masing

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan. Guru dapat. informasi, pengetahuan, pengalaman kepada peserta didik. Menurut Krisna,.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada suatu lingkungan belajar. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. mempersiapkan kesuksesan masa depan masyarakat semuanya yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan bagian dari kegiatan guru di sekolah. Proses

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

0 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 KOTABUMI SEMESTER GANJIL TP 2009/2010 (Skripsi) Oleh : Eka Ria Nanda Putri PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2009

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi pembangunan masyarakat suatu negara, sebab pendidikan merupakan dasar bagi perkembangan pembangunan nasional yang harus didukung oleh manusia cerdas, terampil, berbudi pekerti, dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Berkaitan dengan tujuan pembangunan nasional maka pemerintah terus menerus melakukan usaha perbaikan diantaranya peningkatan kualitas tenaga pengajar melalui pendidikan profesi dan sertifikasi guru, serta perbaikan sarana dan prasarana sekolah, sehingga mutu pendidikan pun dapat meningkat secara bertahap sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan. Untuk itu guru dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Guru dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan pelatih bagi para peserta didiknya, tentunya dituntut memahami perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, dengan memahami psikologi pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan pertimbangan psikologisnya diharapkan dapat: 1. Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. 2. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. 3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. 4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. 5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif. 6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.

2 7. Menilai hasil pembelajaran. (Fajar, 2002 : 27) sehingga dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Menurut Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Lebih lanjut dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah Dimensi kompetensi pedagogik menurut Rasto (2009:3) antara lain: 1. Kompetensi Menyusun Rencana Pembelajaran. a. Merencanakan pengorganisasian bahan-bahan pengajaran, b. Merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, c. Merencanakan pengelolaan kelas, d. Merencanakan penggunaan media dan sumber pengajaran; e. Merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. 2. Kompetensi Melaksanakan Proses Pembelajaran a. Menggunakan metode belajar, media pelajaran, dan bahan latihan yang sesuai dengan tujuan pelajaran, b. Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan perlengkapan pengajaran. c. Berkomunikasi dengan siswa, d. Mendemonstrasikan berbagai metode mengajar, dan e. Melaksanakan evaluasi proses belajar mengajar. 3. Kompetensi Melaksanakan Penilaian Proses Pembelajaran Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang dicapai setelah melalui proses kegiatan pembelajaran. (2004:75) berpendapat bahwa prestasi

3 adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes, angka atau nilai yang diberikan guru. Dalam proses pencapaiannya, prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi tersebut berasal dari diri siswa (intern) dan dari luar diri nya (ekstern). Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor dari luar diri siswa yang diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal ini diperkuat oleh Diana Nur (2009:22) berpendapat bahwa Persepsi adalah proses seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan, dan mengevaluasi orang lain tentang sifat, kualitas, dan keadaan lain yang ada dalam diri seseorang yang dipersepsikan. Dalam hal ini, kompetensi pedagogik guru merupakan objek yang dipersepsi oleh siswa. Apabila persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru positif, maka tidak menutup kemungkinan akan berbengaruh positif terhadap siswa yang nampak dalam prestasi belajar siswa. Selain persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru, motivasi siswa juga diduga merupakan faktor yang mempengaruhi proses belajar. Secara harfiah, motivasi diartikan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:593)

4 Namun demikian pada kenyataannya persepsi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi tentang kompetensi pedagogik guru geografi rata-rata masih negatif, terbukti pada saat penelitian pendahuluan, peneliti melakukan wawancara terhadap 10 orang siswa yang terdiri dari 5 siswa kelas XI IPS 1, 5 siswa kelas XI IPS 2 yang hasil tes geografinya belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi dan motivasi belajar geografi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kotabumi yaitu : 1. Guru sering menggunakan media pembelajaran yang bervariasi saat proses pembelajaran berlangsung? 2. Apakah guru selalu memberikan apersepsi pada setiap kegiatan belajar? 3. Apakah guru rutin memberikan uji blok setiap satu kompetensi dasar (KD)? 4. Apakah anda senang belajar geografi? 5. Apakah anda selalu mengulang pelajaran geografi dirumah? 6. Apakah anda senang jika mendapat pujian dari teman-teman jika nilai anda tinggi? Rata-rata siswa memiliki persepsi yang negatif terhadap kompetensi pedagogk guru geografi, artinya siswa yang memiliki prestasi belajar geografi yang rendah, rata-rata meliki persepsi yang masih negatif terhadap kompetensi pedagogik guru geografi, sedangkan untuk pertanyaan tentang motivasi belajar, jawaban-jawaban siswa cenderung menunjukkan motivasi belajar yang masih rendah rendah, artinya siswa yang memiliki prestasi belajar geografi yang rendah rata-rata memiliki motivasi belajar yang rendah. Berdasarkan rekapitulasi hasil wawancara (lampiran, hal90) diketahui bahwa

5 rata-rata siswa yang nilainya rendah cenderung memiliki penilaian/ persepsi yang negatif terhadap kompetensi pedagogik guru geografi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kotabumi serta memiliki motivasi belajar yang masih rendah. Dengan adanya persepsi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi tentang kompetensi pedagogik guru geografi yang masih negatif dan motivasi belajar yang masih rendah diduga menyebabkan prestasi belajar geografi siswa di kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010 masih rendah. Dari hasil wawancara, peneliti menduga bahwa rendahnya prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010 dikarnakan dalam proses pembelajaran geografi, guru geografi belum sepenuhnya menguasi kompetensi pedagogik sehingga pembelajaran hanya berfokus pada guru sebagai pentransfer ilmu. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Fajar (2002:92) yang menyatakan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Geografi masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan kemudian ceramah dan model penugasan menjadi pilihan utama strategi belajar di samping bidang pembelajaran yang terdiri atas materi yang banyak dan berupa hafalan belaka, sehingga prestasi belajar geografi siswa sulit mengalami peningkatan. Padahal Kedudukan dan fungsi Geografi saat ini, tidak lagi hanya terbatas kepada ilmu yang mengembangkan prinsipkonsep dan teorinya saja, melainkan telah terjun ke bidang-bidang praktis dalam memanfaatkan sumber daya dan lingkungan untuk kesejahteraan umat manusia secara seimbang. Maka sudah selayaknya guru geografi harus dapat pandai menggunakan media. Hal ini diperkuat oleh pendapat Manihah Ulya (2007:17) Dengan adanya kemajuan teknologi informasi sekarang ini,

6 pendekatan yang sesuai untuk dikembangkan adalah dengan menyajikan informasi geografis dalam berbagai alat peraga, seperti gambar, denah, peta dan diagram. Siswa diharapkan dapat memulai dengan bantuan berbagai perangkat hingga mereka mampu menerangkan gagasan yang berkaitan dengan informasi keruangan dalam bentuk peraga. Untuk merealisasikan hal tersebut guru harus menguasai kompetensi pedagogik yang berkenaan dengan proses pembelajaran dikelas, serta tidak luput dari pemahaman mengenai psikologi dan perilaku peserta didik dengan segala aspeknya. dengan ini diharapkan dapat mengembangkan potensi serta kompetensi yang dimiliki siswa, baik potensi kognitif, afektif maupun psikomotor untuk menghadapi lingkungan hidupnya. Berdasarkan hasil Tes yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara, prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS semester Ganjil tahun pelajaran 2009/2010, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Jumlah Siswa Berdasarkan Nilai Hasil Tes pada Kelas XI IPS 1 dan IPS 2 di SMA Negeri 2 Kotabumi Semester Ganjil TP 2009/2010. No Standar KKM Jumlah Siswa Persentase Keterangan 1 >65 17 30,4% Tuntas 2 <65 Tidak 39 69,6% Tuntas 56 100% Sumber : Dokumentasi Guru Geografi SMA Negeri 2 Kotabumi tahun 2009

7 Rendahnya prestasi belajar siswa tersebut diduga berhubungan dengan persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar siswa. Berdasarkan keadaan prestasi belajar siswa-siswi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji mengenai Apakah ada hubungan antara Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS di SMA NEGERI 2 kotabumi semester ganjil TP 2009/2010? B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Pembelajaran Geografi masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan. 2. Metode ceramah dan model penugasan masih menjadi pilihan utama strategi belajar dalam pembelajaran geografi. 3. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi di SMA Negeri 2 Kotabumi TP 2009/2010 masih negatif. 4. Rendahnya motivasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010. 5. Rendahnya prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010. C. BATASAN MASALAH

8 Mengingat keterbatasan peneliti, baik waktu, biaya, fikiran, tenaga dan lainlain, maka penelitian ini dibatasi pada kajian tentang : a. Persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi masih rendah(x1) b. Motivasi belajar siswa yang rendah(x2) c. Prestasi Belajar Geografi masih rendah (Y) D. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010? 2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010? 3. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010? E. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi dengan prestasi Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010.

9 2. Hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010. 3. Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru geografi dan motivasi belajar dengan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010. F. KEGUNAAN PENELITIAN Kegunaan Peneliti ini yaitu : 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Geografi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi. 2. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Universitas Lampung. 3. Memberikan masukan bagi berbagai pihak terutama bagi guru geografi untuk meningkatkan kompetensi pedagogiknya dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Geografi di SMA Negeri 2 Kotabumi. G. RUANG LINGKUP PENELITIAN 1. Ruang lingkup subyek penelitian Ruang lingkup subyek penelitian ini adalah siswa kelas siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi semester ganjil TP 2009/2010. 2. Ruang lingkup obyek penelitian Ruang lingkup obyek penelitian ini adalah nilai Geografi semester ganjil siswa kelas siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Kotabumi. 3. Ruang lingkup tempat penelitian Ruang lingkup tempat penelitian ini di SMA Negeri 2 Kotabumi. 4. Ruang lingkup waktu penelitian

10 Ruang lingkup waktu penelitian yaitu saat dilaksanakan penelitian ini yaitu tahun pelajaran 2009/2010. 5. Ruang lingkup ilmu penelitian Ruang lingkup ilmu penelitian adalah Ilmu pendidikan geografi.