RESIKO DALAM ASURANSI
PENGERTIAN RISIKO Arthur Williams dan Richard, M.H Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode waktu tertentu. A.Abas Salim Risiko adalah ketidakpastian yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian. Soekarto Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. Herman Darmawi Risiko merupakan penyebaran/ penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan. Herman Darmawi Risiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan.
MACAM-MACAM RESIKO menurut sifatnya : Resiko yang tidak disengaja (resiko murni) adalah resiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa disengaja, misalnya resiko terjadi kebakaran, bencana lam, pencurian, dsb. Resiko yang disengaja (resiko spekulatif) adalah resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, agar terjadinya ketidakpastian memberikan keuntungan kepadanya, misalnya resiko utang piutang, perjudian, perdagangan berjangka (hedging), dsb. Resiko fundamental adalah resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja tetapi banyak orang, seperti banjir, angin topan, dsb. Resiko khusus adalah resiko yang bersumber pada peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal kandas, pesawat jatuh, tabrakan mobil, dsb. Resiko dinamis adalah resiko yang timbul karena perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat di bidang ekonomi, ilmu dan teknologi, seperti resiko keuangan, resiko penerbangan luar angkasa.
Menurut Pengalihan Resiko dibedakan Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain,dengan mempertanggungkan suatu objek yang akan terkena risiko kepada perusahaan asuransi, dengan membayar sejumlah premi asuransi, sehingga semua kerugian menjadi tanggungan ( pindah) kepada pihak perusahaan asuransi. Risiko yang tidak dapat dialihkan kepada pihak lain ( tidak dapat diasuransikan) ; umumnya meliputi semua jenis risiko spekulatif
Menurut sumber timbulnya, risiko dapat dibedakan menjadi : Risiko intern yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri Contoh: kerusakan aktiva karena ulah karyawan sendiri, kecelakaan kerja, kesalahan manajemen, dll Risiko ekstern yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan Contoh: pencurian, penipuan, persaingan, fluktuasi harga, perubahan kebijakan pemerintah, dll
METODE-METODE IDENTIFIKASI RESIKO Menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner untuk menganalisis risiko Menggunakan laporan keuangan Membuat flow-chart aliran barang mulai dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Dengan pemeriksaan/inspeksi langsung di tempat Mengadakan interaksi dengan departemen dalam perusahaan Mengadakan interaksi dengan pihak luar yaitu mengadakan hubungan dengan individu ataupun perusahaan-perusahaan lain Melakukan analisis terhadap kontrak-kontrak yang telah dibuat dengan pihak lain Membuat dan menganalisis catatan/statistik mengenai bermacammacam kerugian yang telah pernah diderita Mengadakan analisis lingkungan
METODE-METODE PENGUKURAN RESIKO Pengukuran Frekuensi Kerugian Pengukuran frekuensi kerugian potensial adalah untuk mengetahui berapa kali suatu jenis perihal dapat menimpa suatu jenis objek yang bisa terkena peril selama suatu jangka waktu tertentu, yang umumnya satu tahun. Pengukuran Kegawatan Kerugian Pengukuran kerugian petensial dari dimensi kegawatan adalah untuk mengetahui beberapa besarnya nilai kerugian, yang selanjutnya dikaitkan dengan pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya.
PENDEKATAN UNTUK MENANGGULANGI RESIKO Risk Retention perusahaan menanggung sendiri resiko yang muncul (menahan resiko tersebut). Jika resiko benar-benar terjadi, perusahaan tersebut harus menyediakan dana untuk menanggung resiko tersebut. Alat/metode/cara yang dapat digunakan untuk pendekatan ini, yaitu : a. Dana cadangan, perusahaan menyisihkan dana tertentu secara periodik yang ditujukan untuk membiayai kerugian akibat dari resiko tersebut. b.self insurance dan captive insurers
Risk Transfer perusahaan memindahkan resiko ke pihak lain (mentransfer resiko ke pihak lain) yang biasanya mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengendalikan resiko, baik karena skala ekonomi yang lebih baik sehingga bisa mendiversifikasikan resiko lebih baik atau karena mempunyai keahlian untuk melakukan manajemen resiko lebih baik. Alat/metode/cara yang dapat digunakan untuk pendekatan ini, yaitu : a. Asuransi, kontrak perjanijian antara yang diasuransikan (insured) dan perusahaan asuransi (insurer), dimana insurer bersedia memberikan kompensasi atas kerugian yang dialami pihak yang diasuransikan dan pihak pengasuransi (insurer) memperoleh premi asuransi sebagai balasannya. b.hedging atau lindung nilai, perusahaan mentransfer resiko kepada pihak lain yang lebih bisa mengelola resiko lebih baik melalui transaksi instrumen keuangan. c. Incorporated atau membentuk perseroan terbatas merupakan alternatif transfer resiko, karena kewajiban pemegang saham dalam perseroan terbatas hanya terbatas pada modal yang disetorkan dimana kewajiban tersebut tidak akan sampai pada kekayaan pribadi.
PROSES PENGELOLAAN RISIKO Mengidentifikasi terlebih dahulu objektif/tujuan yang ingin dicapai melalui pengelolaan risiko. Misalnya penghasilan yang stabil, kedamaian hati, dan sebagainya. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya kerugian/peril atau mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi. Mengevaluasi dan mengukur besarnya kerugian potensial Mencari cara atau kombinasi cara-cara yang paling baik, paling tepat, dan paling ekonomis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul akibat terjadinya suatu perihal Mengkoordinir dan mengimplementasikan keputusan-keputusan yang telah diambil untuk menanggulangi risiko. Misalnya membuat perlindungan yang layak terhadap kecelakaan kerja, menghubungi, memilih dan menyelesaikan pengalihan risiko kepada perusahaan asuransi. Mengadministrasi, memonitor, dan mengevaluasi semua langkahlangkah atau strategi yang telah diambil dalam menanggulangi risiko.
ASURANSI Asuransi adalah salah satu bentuk pengendalian resiko yang dilakukan dengan cara mengalihkan/transfer resiko dari satu pihak kepada pihak lain dalam hal ini adalah perusahaan asuransi
Resiko yang dapat diasuransikan meliputi : Resiko yang dapat diukur dengan uang Resiko homogen (risiko yang sama dan cukup banyak dijamin oleh asuransi) Resiko murni (risiko ini tidak mendatangkan keuntungan) Resiko partikular (risiko dari sumber individu) Resiko yang terjadi secara tiba-tiba (accidental) bukan karena direncanankan, tetapi murni karena misalnya meninggal karena kecelakaan Insurable interest artinya tertanggung memiliki kepentingan atas obyek pertanggungan.
PRINSIP DASAR ASURANSI Insurable interest Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum. Utmost good faith Tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Proximate cause adalah suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen. Indemnity Suatu mekanisme dimana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian. Subrogation Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar. Contribution Adalah hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity
Cara Kerja Perusahaan Asuransi Perusahaan asuransi mengelola Resiko dengan cara A. Memindahkan dampak kerugian dari seorang individu kepada sebuah grup; B. Membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh anggota grup.
Proses Dalam Bisnis Asuransi Jiwa Menyatukan orang-orang dengan kepentingan asuransi yang sama, dengan tujuan untuk membagi Resiko yang sama. Mengumpulkan, yaitu mengumpulkan dana atau premi dari sekumpulan orang yang telah disatukan tadi. Membayar, yaitu membayar kompensasi atau klaim kepada mereka yang menderita kerugian.
Faktor Penentu besaran Jumlah Premi Kemungkinan kerugian Nilai dari setiap kerugian Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dll. Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian Faktor-faktor lainnya seperti faktor finansial, kesehatan, dan sosial.