LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM. Untuk



dokumen-dokumen yang mirip
PERJANJIAN TENTANG REKENING EFEK Nomor: SP- /RE/KSEI/mmyy

PASAL 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Ayat (1) s/d (2): Tidak ada perubahan. PASAL 2 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN Tidak ada perubahan

PIAGAM KOMISARIS. A. Organisasi, Komposisi dan Keanggotaan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SEMULA ANGGARAN DASAR PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

POIN-POIN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk. (Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa)

PIAGAM DIREKSI. Piagam ini diterbitkan untuk menjadi panduan Direksi dan anggotanya dalam mengelola dan menjalankan Perseroan. A.

PIAGAM DIREKSI & DEWAN KOMISARIS. PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERJANJIAN PENGGUNAAN C-BEST UNTUK POST TRADE PROCESSING Nomor: SP-000/MI/KSEI/mmyy

LAMPIRAN 6. PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (Versi Ringkas)

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DEWAN KOMISARIS

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BANK DANAMON INDONESIA, TBK. DENGAN PERATURAN POJK NOMOR 32/ POJK.04/2014 DAN NOMOR 33/ POJK.

CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

Usulan Perubahan Anggaran Dasar Bank Permata

PERHATIAN! PERJANJIAN INI MERUPAKAN KONTRAK HUKUM, HARAP DIBACA DENGAN SEKSAMA PERJANJIAN PEMBERIAN AMANAT

ANGGARAN DASAR PT. AKR Corporindo, Tbk.

AKTA JAMINAN FIDUSIA. Nomor : Pada hari ini, Pukul. Waktu Indonesia Bagian Barat

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN TERBUKA

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

LAMPIRAN 3 NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA. (Versi Ringkas)

2 2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara R

PERJANJIAN KERJASAMA BANGUN GUNA SERAH PEMBANGUNAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

A. Draft Perjanjian Pinjaman Modal

Piagam Dewan Komisaris. PT Link Net Tbk ( Perseroan )

LAMPIRAN (Contoh Perjanjian BOT Dalam Format Akta Notaris)

LAMPIRAN 4 PRESEDEN PERJANJIAN KERJASAMA UNTUK MELAKSANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA.

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1

PEDOMAN DEWAN KOMISARIS PT SOECHI LINES Tbk.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Dewan Komisaris

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN PEMBERI KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

Rp ,- (seratus juta rupiah

ANGGARAN DASAR PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk ( Perseroan )

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN DASAR PERSEROAN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN 1 PT ASAHIMAS FLAT GLASS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ketentuan & Tahapan Pengadaan Metode Lelang/Seleksi Umum

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

LAMPIRAN 1 PRESEDEN NOTA KESEPAKATAN (MOU) UNTUK MERENCANAKAN CSR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI INDONESIA (VERSI LENGKAP)

Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM DIREKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

PIAGAM DIREKSI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY Tbk.

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 040 TAHUN 2006 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT LIPPO CIKARANG Tbk. Piagam Dewan Komisaris

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Contoh akta Perbankan Syariah dalam bentuk akta Notaris, antara lain :

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Direksi

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN, PENGAWASAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK NEGARA

Ketentuan & Tahapan Pengadaan Metode Pemilihan /Seleksi Langsung

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT MANDOM INDONESIA Tbk

PERJANJIAN PEMBUKAAN REKENING EFEK

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM Untuk IKUT SERTA DALAM LELANG DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. Perjanjian Konsorsium untuk Pelaksanaan Pekerjaan 18 ( PERJANJIAN KONSORSIUM ) ini dibuat dan ditandatangani pada hari ( ) tanggal ( ) bulan ( ) tahun ( ) ( TANGGAL EFEKTIF ), oleh dan antara: 1. PT, yang didirikan berdasarkan hukum sesuai dengan akta nomor tanggal dibuat di hadapan, Notaris di., terakhir kali diubah dengan akta nomor tanggal yang dibuat di hadapan, notaris di, beralamat di, dalam hal ini diwakili oleh. selaku, dengan demikian bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, selanjutnya dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini disebut. 19 Dan 2. PT, yang didirikan berdasarkan hukum sesuai dengan akta nomor tanggal dibuat di hadapan, Notaris di., terakhir kali diubah dengan akta nomor tanggal yang dibuat di hadapan, notaris di, beralamat di, dalam hal ini diwakili oleh. selaku, dengan demikian bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut diatas, selanjutnya dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini disebut. dan secara sendiri-sendiri dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini disebut "" atau secara bersama-sama disebut "PARA " MENERANGKAN a. Bahwa PARA berniat secara bersama ikut serta dalam lelang yang diadakan oleh PT PERTAMINA EP untuk pekerjaan 20 ("PEKERJAAN"). b. Bahwa PARA berniat secara bersama-sama untuk mengajukan penawaran lelang yang diadakan oleh PT PERTAMINA EP terkait pelaksanan PEKERJAAN. c. Bahwa apabila PARA ditunjuk sebagai pemenang lelang oleh PT PERTAMINA EP ( PEP ) sebagai kontraktor konsorsium untuk melaksanakan PEKERJAAN, PARA sepakat untuk melaksanakan PEKERJAAN sebagai konsorsium sesuai dengan ketentuan dalam PERJANJIAN KONSORSIUM; d. Bahwa untuk melaksanakan PEKERJAAN, PARA akan membuat perjanjian penyediaan jasa/barang 21 dengan PT PERTAMINA EP ( PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ); 18 Diisi sesuai dengan nama pekerjaan. 19 Diisi seuai dengan identitas perusahaan pihak pertama. 20 Diisi sesuai dengan nama pekerjaan. 21 Diisi sesuai dengan nama pekerjaan yang akan dilakukan. 10

e. Bahwa PARA memiliki kemampuan finansial, keahlian serta pengalaman untuk melaksanakan PEKERJAAN; Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA dengan itikad baik menyatakan telah sepakat untuk mengadakan PERJANJIAN KONSORSIUM dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan sebagai berikut: PASAL 1 DEFINISI 1. KONSORSIUM 22 adalah bentuk kerjasama antara PARA untuk melaksanakan PEKERJAAN. 2. INFORMASI RAHASIA adalah PERJANJIAN KONSORSIUM ini dan seluruh informasi, data atau produk apapun dari pelaksanaan PEKERJAAN yang secara langsung atau tidak langsung diterima atau didapatkan oleh PARA, pegawai-pegawainya, perwakilannya, personelnya atau tenaga kerjanya sehubungan dengan pelaksanaan PEKERJAAN. 3. KERJASAMA adalah bentuk pelaksanaan PEKERJAAN secara bersama-sama antara PARA sesuai dengan syarat dan ketentuan yang diatur dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini. 4. KEPALA PROYEK adalah individual yang ditunjuk sebagai perwakilan PARA untuk memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan PEKERJAAN. 5. KOMITE DIREKSI adalah individu-individu yang ditunjuk untuk mewakili PARA dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) (b) PERJANJIAN KONSORSIUM ini. 6. KOMITE MANAJEMEN adalah individu-individu yang ditunjuk untuk mewakili PARA dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) PERJANJIAN KONSORSIUM ini. 7. MANAJEMEN PROYEK adalah struktur manajemen kerja yang dibuat oleh PARA untuk pelaksanaan PEKERJAAN sebagaimana diatur lebih lanjut dalam Pasal 6 ayat (5) PERJANJIAN KONSORSIUM ini. 8. PEKERJAAN adalah 23 yang berlokasi di 24. 9. REKENING KONSORSIUM adalah rekening bank yang dibuat atas nama KONSORSIUM guna menampung pembayaran atas pelaksanaan PEKERJAAN dari PT PERTAMINA EP. 10. REKENING PEKERJAAN adalah rekening bank yang dibuat atas nama KONSORSIUM untuk keperluan pembiayaan operasional PEKERJAAN. 22 Diisi sesuai dengan nama konsorsium yang dikehendaki. 23 Diisi sesuai dengan nama pekerjaan yang akan dilakukan. 24 Diisi sesuai dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan. 11

PASAL 2 JANGKA WAKTU KERJASAMA Jangka waktu KERJASAMA berlaku efektif sejak TANGGAL EFEKTIF dan akan berakhir apabila: a. PARA tidak ditunjuk sebagai pemenang lelang yang diadakah oleh PT PERTAMINA EP untuk melaksanakan PEKERJAAN; b. PEKERJAAN telah selesai dilaksanakan seluruhnya dan telah sesuai dengan syarat dan ketentuan yang terdapat dalam PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN, yang dibuktikan dengan ditandatanganinya berita acara serah terima pekerjaan terakhir oleh PT PERTAMINA EP; c. Semua tanggung jawab KONSORSIUM secara eksternal kepada PT PERTAMINA EP dapat diselesaikan oleh masing-masing sesuai dengan porsi pekerjaan yang menjadi tanggung jawab tersebut sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. PASAL 3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN Ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PARA dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini mengacu pada ruang lingkup pekerjaan yang tercakup dalam PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN beserta lampirannya. PASAL 4 BENTUK KERJASAMA 1. KONSORSIUM dibentuk semata-mata hanya untuk ikut serta dalam tender yang diadakan PT PERTAMINA EP terkait pelaksanaan PEKERJAAN dan pelaksanaan PEKERJAAN itu sendiri; 2. PARA sepakat untuk tidak mempergunakan identitas PARA secara sendiri-sendiri dalam seluruh proses pelaksanaan PEKERJAAN selama jangka waktu KERJASAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. 3. Masing-masing sepakat untuk tidak mengajukan penawaran secara terpisah dari penawaran yang telah diajukan oleh KONSORSIUM PASAL 5 KOMPOSISI PENYERTAAN PARA 1. Dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini, PARA akan mengambil bagian dalam KONSORSIUM dengan komposisi sebagai berikut: - : ( %) - : ( %) 12

2. PARA sepakat bahwa 25 akan menjadi Pemimpin/Leader dari KONSORSIUM yang berwenang mewakili PARA sehubungan dengan pelaksanaan PEKERJAAN, termasuk namun tidak terbatas pada komunikasi dan/atau koordinasi dengan PT PERTAMINA EP 3. Pemimpin konsorsium berhak: a. mewakili KONSORSIUM dalam mengikuti proses lelang yang diadakan PT PERTAMINA EP ; b. menyerahkan setiap dokumen yang disyaratkan oleh PT PERTAMINA EP dalam proses lelang; 1. KOMITE DIREKSI PASAL 6 STRUKTUR ORGANISASI KONSORSIUM 26 KOMITE DIREKSI terdiri dari 1 (satu) orang perwakilan direksi masing masing 2. KOMITE MANAJEMEN a. Untuk mendukung pelaksanaan PEKERJAAN, PARA sepakat membentuk KOMITE MANAJEMEN yang terdiri dari 1 (satu) orang ketua dari 27, 1 (satu) wakil ketua dari 28 dan 2 (dua) orang anggota yang ditunjuk dan berasal dari PARA. b. Ketua KOMITE MANAJEMEN mempunyai kewajiban untuk mengkoordinasikan rapat KONSORSIUM baik secara rutin atau pada saat diperlukan untuk membahas dan mengambil keputusan yang terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN. c. Masa kerja KOMITE MANAJEMEN adalah selama jangka waktu KERJASAMA sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2. 3. Tugas dan Kewajiban KOMITE MANAJEMEN adalah sebagai berikut: a. KOMITE MANAJEMEN akan mengkaji, mengoreksi, menyetujui dan mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Proyek untuk pelaksanaan PEKERJAAN. b. Menentukan dan menetapkan pengisian jabatan dalam struktur organisasi KOMITE MANAJEMEN. c. Mengadakan rapat terkait dengan penyelesaian pelaksanaan PEKERJAAN minimal ( ) 29 dalam sebulan atau sesuai dengan kebutuhan PEKERJAAN. d. Menyetujui dan mengesahkan adanya perubahan pekerjaan terkait pelaksanaan PEKERJAAN berdasarkan PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. 4. Mekanisme pengambian keputusan dalam KOMITE MANAJEMEN adalah sebagai berikut: 25 Diisi dengan mana yang akan menjadi pemimpin KONSORSIUM. 26 Diisi sesuai dengan nama KONSORSIUM. 27 Diisi sesuai dengan mana yang menjadi ketua KONSORSIUM. 28 Diisi sesuai dengan mana yang menjadi anggota KONSORSIUM. 29 Diisi sesuai dengan kebutuhan rapat PARA. 13

a. Rapat harus dihadiri paling sedikit oleh ketua dan wakil ketua KOMITE MANAJEMEN. Jika ketua atau wakil ketua KOMITE MANAJEMEN berhalangan hadir, maka harus diwakilkan dengan menggunakan surat kuasa yang sah. b. Apabila dalam rapat tersebut, KOMITE MANAJEMEN tidak dapat mengambil keputusan, maka permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN akan diserahkan kepada KOMITE DIREKSI untuk selanjutnya dibahas dan diambil sebagai keputusan akhir bagi PARA. 5. MANAJEMEN PROYEK a. MANAJEMEN PROYEK terdiri dari struktur organisasi yang diusulkan oleh KEPALA PROYEK. MANAJEMEN PROYEK akan mengorganisir dan mengelola pelaksanaan PEKERJAAN sesuai dengan PERJANJIAN KONSORSIUM ini dan PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN. b. MANAJEMEN PROYEK harus melaksanakan kewajiban yang telah ditetapkan oleh KOMITE MANAJEMEN. c. KEPALA PROYEK wajib menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Proyek untuk diajukan kepada dan mendapatkan persetujuan KOMITE MANAJEMEN. Setiap perubahan dari Rencana Kerja dan Anggaran Proyek harus mendapatkan persetujuan tertulis dari KOMITE MANAJEMEN. d. KEPALA PROYEK berwenang untuk menandatangani perubahan pekerjaan berdasarkan PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari KOMITE MANAJEMEN. e. MANAJEMEN PROYEK akan mengadakan rapat minimal ( ) kali dalam sebulan untuk membahas mengenai perkembangan PEKERJAAN. PASAL 7 PAJAK DAN REKENING BANK 1. Segala pajak yang timbul terkait dengan pelaksanaan PEKERJAAN akan menjadi beban dan tanggung jawab dari KONSORSIUM. 2. Untuk penerimaan pembayaran dari PT PERTAMINA EP terkait PEKERJAAN yang telah dilaksanakan, maka PARA membuka REKENING KONSORSIUM. 3. Penarikan dana dari REKENING KONSORSIUM hanya dapat dilakukan dengan tanda tangan dari perwakilan masing-masing dalam KOMITE MANAJEMEN. 4. Untuk keperluan operasional PEKERJAAN, maka PARA membuka REKENING PEKERJAAN. Penarikan dana dari REKENING PEKERJAAN hanya dapat dilakukan dengan tanda tangan dari KEPALA PROYEK. PASAL 8 PEMBAGIAN KEUNTUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN 14

1. PARA bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan PEKERJAAN. Apabila salah satu tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN KONSORSIUM ini, maka lainnya wajib mengambilalih kewajiban tersebut. 2. Pengambilalihan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas, tidak membebaskan yang diambilalih kewajibannya untuk mengganti segala kerugian, kerusakan dan kehilangan yang timbul atau yang diderita oleh lainnya. 3. PARA sepakat bahwa pembagian keuntungan atau kerugian yang diderita akibat pelaksanaan PEKERJAAN akan dibebankan kepada PARA sesuai dengan komposisi penyertaan PARA berdasarkan Pasal 5. PASAL 9 JAMINAN DAN ASURANSI Apabila dalam pelaksanaan PEKERJAAN, PT PERTAMINA EP meminta adanya jaminan dan/atau asuransi maka PARA akan memberikan jaminan dan/atau asuransi tersebut yang akan dibebankan sepenuhnya kepada KONSORSIUM. PASAL 10 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PROYEK 1. Rencana Kerja dan Anggaran Proyek yang akan dilaksanakan harus mendapatkan persetujuan tertulis dari KOMITE MANAJEMEN. 2. Rencana Kerja dan Anggaran Proyek yang telah disetujui akan menjadi pedoman kerja dan pengeluaran biaya dalam melaksanakan PEKERJAAN. 3. Biaya-biaya lain selain yang tercakup dalam Rencana Kerja dan Anggaran, yang dikeluarkan oleh masing-masing akan menjadi beban dan tanggung jawab masing-masing tersebut, kecuali biaya-biaya tersebut telah disetujui sebelumnya oleh KOMITE MANAJEMEN untuk dibebankan kepada KONSORSIUM. PASAL 11 KEPAILITAN Apabila salah satu berada dalam keadaan jatuh pailit (bankruptcy) atau berada dalam keadaan tidak mampu bayar (insolvency) yang dinyatakan oleh institusi yang berwenang, maka yang mengalami bankruptcy dan insolvency tunduk dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: a. Secara bersama-sama dengan lain tetap terikat kontrak dengan PT PERTAMINA EP berdasarkan PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN, namun kewajiban kontraktual yang mengalami bankruptcy dan insolvency akan diambil alih oleh lainnya. b. Apabila KONSORSIUM mendapat keuntungan atau kerugian pada saat penyelesaian akhir PEKERJAAN, maka yang mengalami bankruptcy dan insolvency akan mendapatkan keuntungan 15

ataupun menanggung kerugian tersebut sesuai dengan komposisi penyertaan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5. PASAL 12 PENGUNDURAN DIRI 1. Selama jangka waktu KERJASAMA, tidak ada yang dapat mengundurkan diri dari KONSORSIUM tanpa persetujuan tertulis dari lain. 2. yang mengundurkan diri harus tetap berkewajiban terhadap setiap kerugian atau tanggung jawab yang berhubungan dengan pelaksanaan PERJANJIAN KONSORSIUM ini, namun tersebut idak lagi berhak terhadap setiap keuntungan yang diterima oleh KONSORSIUM. PASAL 13 PERNYATAAN DAN JAMINAN PARA menyatakan dan menjamin hal-hal sebagi berikut: a. Melaksanakan syarat-syarat dan kewajiban sesuai dengan yang diatur dalam PERJANJIAN KONSORSIUM ini; b. Melaksanakan PERJANJIAN KONSORSIUM ini dengan itikad baik, sehingga dalam hal terjadi setiap perubahan termasuk namun tidak terbatas pada struktur organisasi PEKERJAAN, anggaran dasar dan kepemilikan saham dari PARA akan diberitahukan oleh yang mengalami perubahan tersebut kepada lainnya; c. Patuh pada semua peraturan yang berlaku termasuk namun tidak terbatas pada peraturan di bidang tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, Pedoman Tata Kerja SKK Migas No. 007/ REVISI- II/PTK/I/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerjasama. d. Tidak memiliki benturan kepentingan dengan PT PERTAMINA EP dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. PASAL 14 KORESPONDENSI 1. Segala surat menyurat yang berkaitan masing-masing akan ditujukan pada alamat sebagai berikut: a. : ( ) b. : ( ) 16

2. Segala surat menyurat yang berhubungan dengan pelaksanaan PEKERJAAN akan ditujukan pada alamat sebagai berikut: a. KOMITE MANAJEMEN ( ) b. MANAJEMEN PROYEK ( ) 3. Segala surat menyurat yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada tanda terima ekspedisi atau tanda terima pengirim, sedangkan pengiriman melalui faksimili dianggap telah diterima pada saaat telah diterima kode jawaban pada konfirmasi faksimili pada pengiriman faksimili. 4. Apabila terjadi perubahan alamat sebagaimana yang ditentukan dalam ayat (1) di atas, maka masingmasing harus memberitahukan secara tertulis kepada lainnya. PASAL 15 PENGAKHIRAN PERJANJIAN 1. PERJANJIAN KONSORSIUM ini akan berakhir apabila: a. Jangka waktu PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN berakhir; b. Jangka waktu KERJASAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 telah berakhir; c. KONSORSIUM dibubarkan, baik karena penetapan atau putusan pengadilan yang telah berkekutan hukum tetap atau keputusan Pengadilan atau karena KONSORSIUM telah melanggar peraturan perundang-undangan. 2. Dalam hal pengakhiran perjanjian, PARA setuju dan sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. PASAL 16 KERAHASIAAN 1. Masing-masing wajib merahasiakan, dan tidak mengungkapkan seluruh atau sebagian dari INFORMASI RAHASIA kepada pihak lainnya atau publik untuk tujuan apapun tanpa ada persetujuan tertulis dari lainnya. Masing-masing menjamin adanya PERJANJIAN tertulis dari perwakilan, personel atau tenaga kerjanya yang akan terlibat dalam pelaksanaan PEKERJAAN atau mungkin akan menerima INFORMASI RAHASIA, yang dibuat sebelum dilaksanakannya bagian pekerjaan PEKERJAAN, dimana perjanjian tertulis tersebut akan memastikan kepatuhan mereka terhadap ketentuan yang terdapat dalam Pasal 17 Kerahasiaan PERJANJIAN KONSORSIUM ini. 2. Ketentuan mengenai kerahasiaan sebagaimana disebutkan dalam ayat (1) di atas dinyatakan tidak berlaku untuk: 17

a. Informasi yang telah atau menjadi, tanpa kesalahan masing-masing atau para karyawan, perwakilan, personel atau tenaga kerjanya, bagian dari hal yang diketahui oleh umum, atau b. Informasi yang secara sah dan menurut hukum tersedia untuk masing-masing dari pihak lainnya, sepanjang informasi demikian telah diterima tanpa kewajiban untuk merahasiakannya atau pembatasan dalam penggunaannya dari pihak lainnya tersebut; atau c. Informasi yang telah menjadi milik masing-masing dalam bentuk tertulis tanpa pembatasan dalam penggunaan atau pengungkapannya. PASAL 17 BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU 1. Bahasa yang digunakan untuk komunikasi, korespondensi, pemberitahuan dan hal-hal lainnya yang terkait dengan PERJANJIAN KONSORSIUM ini adalah bahasa Indonesia; 2. PERJANJIAN KONSORSIUM ini diatur dan ditafsirkan berdasarkan hukum Republik Indonesia. PASAL 18 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Apabila terjadi perselisihan antara PARA mengenai pelaksanaan PERJANJIAN KONSORSIUM ini, perselisihan tersebut pertama-tama diselesaikan secara musyawarah. 2. Apabila perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri. 30 Demikian, PERJANJIAN KONSORSIUM ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA melalui perwakilan mereka yang berwenang. PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditandatangani di atas meterai cukup pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut pada awal PERJANJIAN ini. PT. PT... ( ).. ( ) 30 Diisi sesuai dengan forum penyelesaian sengketa yang disepakati PARA. 18