WALIKOTA YOGYAKARTA PR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN KELUARGA MISKIN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA SATUAN PENDIDIKAN DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN SANTUNAN KEMATIAN BAGI KELUARGA YANG MEMILIKI KARTU MENUJU SEJAHTERA (KMS) KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 119 TAHUN 2017 TENTANG

TENTANG MEKANISME PENDATAAN KELUARGA MISKIN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NON PERMANEN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 29 TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PINJAM PAKAI BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

NOMOR 11 TAHUN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SALATIGA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA PR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 12 Tahun 2018 Seri E Nomor 7 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 12 TAHUN 2018 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DI KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA

Nomor 72 Berita Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2010 WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 72 TAHUN 2010 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG KRITERIA DAN TATA CARA PENDATAAN WARGA MISKIN

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2015 TENTANG

Lampiran PERATURAN BAWASLU REPUBLIK INDONESIA Nomor : 1 Tahun 2011 Tanggal : 29 Maret 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Dengan sengaja menyebabkan orang lain kehilangan hak pilihnya dan orang yang kehilangan hak pilihnya tersebut mengadukan.

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 21 TAHUN 2000 T E N T A N G

BAB I KETENTUAN UMUM

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2015

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN, DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 25 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 25 TAHUN 2011

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA MARGOMULYO KABUPATEN BLITAR PERATURAN KEPALA DESA MARGOMULYO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 105 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

INSTRUKSI WALIKOTA SURABAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENDATAAN KELUARGA DAN PEMUTAKHIRAN DATA KELUARGA TAHUN 2014 WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN UANG DUKA BAGI WARGA TIDAK MAMPU KOTA TEGAL TAHUN ANGGARAN 2010

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 36 TAHUN 2017

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2011

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

Transkripsi:

WALIKOTA YOGYAKARTA PR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAAR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK KELUARGA SASARAN JAMINAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memberikan jaminan perlindungan sosial bagi keluarga di Kota Yogyakarta, maka dibutuhkan adanya data yang sesuai dengan fakta riil penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial di Kota Yogyakarta; b. bahwa untuk memperoleh data yang sesuai dengan fakta riil penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial yang ada di Kota Yogyakarta, maka perlu mengatur pedoman pendataan penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b, maka perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pedoman Pendataan Penduduk Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5679); 3. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 23 Tahun 2009 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Kota Yogyakarta (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 134); 4. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta (Lembaran Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2016 Nomor 5); 5. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 70 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Kota Yogyakarta; 6. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 31 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Parameter Pendataan Penduduk dan Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial di Kota Yogyakarta; 7. Peraturan Daerah Kota Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta; 8. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 85 Tahun 2016 tentang Susuan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial Kota Yogyakarta; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK KELUARGA SASARAN JAMINAN PERLINDUNGAN SOSIAL DI KOTA YOGYAKARTA;

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: (1) Pendataan Penduduk Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial yang selanjutnya disebut pendataan adalah mekanisme untuk mendapatkan data penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial sesuai dengan parameter. (2) Penduduk Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial adalah keluarga yang status kependudukannya sebagai penduduk Kota Yogyakarta, berdomisili di Kota Yogyakarta, dan memenuhi parameter. (3) Keluarga adalah keluarga inti yang terdiri dari kepala keluarga, istri, anak, dan cucu yang berdomisili di Kota Yogyakarta. (4) Data adalah data penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial. (5) Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah Rukun Warga di wilayah Kota Yogyakarta. (6) Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah Rukun Tetangga di wilayah Kota Yogyakarta. (7) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan yang selanjutnya disingkat LPMK adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan di wilayah Kota Yogyakarta. (8) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan yang selanjutnya disingkat TKPK adalah Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan di wilayah Kota Yogyakarta. (9) Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disingkat TP PKK adalah Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga di wilayah Kota Yogyakarta. (10) Petugas Pendata adalah petugas yang ditetapkan oleh Keputusan Kepala Dinas Sosial untuk melaksanakan pendataan penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial di Kota Yogyakarta. (11) Uji Publik adalah langkah mengomunikasikan data untuk menguji/mengevaluasi kebenaran data. (12) Tim Koordinasi pendataan penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial Tingkat Kota, yang selanjutnya disebut Tim Koordinasi adalah Tim yang bertugas merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pendataan penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial di Kota Yogyakarta yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Sosial. (13) Daerah adalah Kota Yogyakarta. (14) Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Yogyakarta. (15) Walikota adalah Walikota Yogyakarta.

(16) Camat adalah Camat di wilayah Kota Yogyakarta. (17) Lurah adalah Lurah di wilayah Kota Yogyakarta. (18) Dinas Sosial adalah Dinas Sosial Kota Yogyakarta. (19) Kecamatan adalah Kecamatan di wilayah Kota Yogyakarta. (20) Kelurahan adalah Kelurahan di wilayah Kota Yogyakarta. BAB II SASARAN PENDATAAN Pasal 2 (1) Yang menjadi sasaran pendataan adalah keluarga yang tercantum dalam kartu keluarga dan berdomisili di wilayah Kota Yogyakarta. (2) Cucu yang menjadi sasaran pendataan adalah yang yatim atau piatu atau yatim piatu dan menjadi tanggungan kepala keluarga di dalam kartu keluarga. BAB III PERIODE PENDATAAN Pasal 3 (1) Pendataan dilakukan secara berkala paling sedikit 2 (dua) tahun sekali, kecuali dalam keadaan darurat. (2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. gempa bumi; b. gunung meletus; dan c. banjir; BAB IV PELAKSANA PENDATAAN Pasal 4 (1) Pendataan di Kota Yogyakarta dilaksanakan oleh Dinas Sosial. (2) Dinas Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam melaksanakan pendataan dapat dibantu oleh Tim Koordinasi. (3) Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. BAB V TAHAPAN PENDATAAN Pasal 5 Tahapan pendataan dilaksanakan melalui: a. persiapan; b. uji publik pertama;

c. verifikasi; d. pengolahan data; e. uji publik kedua; f. verifikasi hasil uji publik kedua; g. penetapan data. Pasal 6 Tahapan persiapan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf a dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut : a. Dinas Sosial membentuk Tim Koordinasi; b. Tim Koordinasi menyusun mekanisme teknis pelaksanaan pendataan; c. Dinas Sosial bersama Tim Koordinasi melakukan sosialisasi kegiatan pendataan penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial kepada komponen masyarakat dengan mengirimkan surat kepada RW melalui Kelurahan untuk mengevaluasi data penduduk keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial yang masih berlaku pada tahun berjalan dan dapat mengusulkan warga di wilayahnya yang dipandang layak sebagai penerima jaminan perlindungan sosial untuk diverifikasi; d. Pengurus RW berkoordinasi dengan pengurus RT di wilayahnya untuk melaksanakan evaluasi data jaminan perlindungan sosial yang masih berlaku dan mengusulkan warga di wilayahnya yang dipandang layak sebagai penerima jaminan perlindungan sosial untuk diverifikasi; e. Pengurus RT dan RW mengirimkan hasil evaluasi dan usulan kepada Lurah; f. Lurah secara administrasi mengetahui hasil evaluasi tersebut huruf d dan mengirimkannya kepada Dinas Sosial; g. Dinas Sosial menetapkan dan mengadakan pelatihan calon petugas pendata. Pasal 7 Tahapan uji publik pertama sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf b dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut : a. Tim Koordinasi memaparkan rekapitulasi hasil evaluasi dan usulan yang diajukan RT, RW sebagaimana tersebut pasal 6 dihadapan pengurus RT, RW, Lurah, Ketua LPMK, Ketua TKPK Kelurahan, Ketua TP PKK Kelurahan, dan Camat setempat;

b. Pengurus RT, RW, Lurah, Ketua LPMK, Ketua TKPK Kelurahan, Ketua TP PKK Kelurahan, dan Camat menyampaikan tanggapan dan atau masukan kepada Tim Koordinasi; c. Apabila dipandang perlu tambahan terkait dengan data, maka Pengurus RT/RW mengajukan secara tertulis dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak pelaksanaan uji publik pertama dan disampaikan kepada Dinas Sosial melalui Lurah; d. Apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan uji publik pertama pengurus RT/RW tidak mengirimkan data tambahan, maka dianggap tidak ada perubahan atau sudah menyetujui data uji publik pertama; e. Lurah secara administrasi mencatat dan mengetahui hasil tanggapan dan atau masukan tambahan tersebut pada huruf c dan mengirimkan kepada Dinas Sosial selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan uji publik pertama; f. Data hasil uji publik pertama ditindaklanjuti oleh petugas pendata pada Dinas Sosial untuk dilakukan verifikasi di lapangan. Pasal 8 Tahapan verifikasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf c dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut : a. Petugas pendata memberitahukan kepada Pengurus RT dan RW setempat akan dimulainya verifikasi data; b. Petugas pendata melaksanakan verifikasi kepada keluarga yaitu kepala keluarga/suami/istri/anggota keluarga yang sudah berusia lebih dari tujuh belas tahun yang namanya tercantum dalam kartu keluarga; c. Apabila diperlukan penjelasan tambahan petugas pendata dapat menanyakan kepada orang yang berusia lebih dari tujuh belas tahun dan bertempat tinggal pada persil yang berbatasan dengan keluarga yang diverifikasi; d. Apabila keluarga yang diverifikasi tidak ditemukan, petugas pendata meminta pendapat atau rekomendasi kepada pengurus RT perlu tidaknya untuk diverifikasi; e. Apabila alamat domisili keluarga yang diverifikasi tidak sesuai dengan alamat pada kartu keluarga, petugas pendata wajib melaporkan kepada pengurus RT tempat domisili; f. Apabila keluarga yang diverifikasi tidak mampu berkomunikasi, Pengurus RT dapat bertindak sebagai responden; g. Hasil verifikasi selanjutnya dituangkan dalam Berita Acara yang ditandatangani Pengurus RT dan RW;

h. Petugas pendata menyampaikan hasil verifikasi kepada Dinas Sosial untuk dilakukan pengolahan data. Pasal 9 (1) Tahapan pengolahan data sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf d dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut: a. Data hasil verifikasi lapangan dilakukan pemilahan data dan pengkodean pada form hasil pendataan; b. Data hasil pemilahan dimasukkan ke dalam program komputer; c. Data yang telah dimasukkan dalam program komputer kemudian di lakukan proses pengolahan sesuai dengan parameter pendataan; (2) Parameter pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan dengan Keputusan Walikota. Pasal 10 Tahapan uji publik kedua sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 huruf e dilaksanakan dengan langkah sebagai berikut: a. Data hasil pengolahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 disampaikan kepada pengurus RT dan RW melalui Lurah setempat untuk dilakukan pencermatan kembali; b. Tim Koordinasi memaparkan rekapitulasi hasil pengolahan data dihadapan Pengurus RT, RW, Lurah, Ketua LPMK, Ketua TKPK Kelurahan, Ketua TP PKK Kelurahan, dan Camat; c. Pengurus RT, RW, Lurah, Ketua LPMK, Ketua TKPK Kelurahan, Ketua TP PKK Kelurahan, dan Camat menyampaikan tanggapan dan atau masukan kepada Tim Koordinasi; d. RT/RW yang memberikan tanggapan dan lurah menandatangani hasil uji publik kedua yang dituangkan dalam formulir yang telah disediakan; e. Apabila dalam uji publik kedua belum terdapat persepsi yang sama tentang suatu data, RT/RW dapat mengajukan tambahan penjelasan secara tertulis yang disampaikan kepada lurah selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah pelaksanaan uji publik kedua, dan Lurah harus menyampaikan kepada Dinas Sosial selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah pelaksanaan uji publik kedua.

BAB VI VERIFIKASI HASIL UJI PUBLIK KEDUA Pasal 11 (1) Data hasil uji publik kedua yang menurut pengurus RT atau RW tidak sesuai, akan dilakukan verifikasi hasil uji publik kedua oleh Petugas Pendata untuk membuktikan kebenarannya. (2) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan untuk memperbaharui hasil pengolahan data. BAB VII PENETAPAN DAN SOSIALISASI DATA PENDUDUK KELUARGA SASARAN JAMINAN PERLINDUNGAN SOSIAL Pasal 12 (1) Hasil verifikasi yang memenuhi parameter ditetapkan menjadi data. (2) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Walikota. (3) Data sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada masyarakat melalui Camat dan Lurah. Pasal 13 (1) Data sebagaimana dimaksud pada pasal 12 digunakan sebagai dasar penerbitan Kartu Menuju Sejahtera (KMS). (2) Masa berlaku KMS selama 1 (satu) tahun. (3) Apabila pada tahun berjalan tidak dilakukan pendataan, KMS diperpanjang masa berlakunya sampai ada penetapan data sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (2) Peraturan Walikota ini. (4) KMS ditandatangani oleh Walikota. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 14 Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Walikota ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Yogyakarta.

BAB IX KETENTUAN LAIN LAIN Pasal 15 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan verifikasi data diatur dengan Keputusan Kepala Dinas Sosial. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, maka Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 22 Tahun 2013 tentang Pedoman Pendataan Penduduk Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial di Kota Yogyakarta dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 17 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Yogyakarta. Ditetapkan di Yogyakarta pada tanggal 27 November 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA, ttd HARYADI SUYUTI Diundangkan di Yogyakarta pada tanggal 27 November 2017 SEKRETARIS DAERAH KOTA YOGYAKARTA, ttd TITIK SULASTRI BERITA DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017 NOMOR 93