BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Standar Prosedur Operasional Penggunaan Alat. Sebelum menggunakan alat non-contact thermometer ini ada beberapa hal

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU TUBUH MANUSIA DENGAN NON-CONTACT THERMOMETER

SEMINAR NASIONAL SAINSTEK KE-2 UNDANA TAHUN 2014 Hotel Aston, Kupang Oktober 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihubungkan dengan catu daya. Penelitian ini mengukur pancaran (coverage)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengukuran sensor yang sudah diolah oleh arduino dan dibandingkan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok sistem pada penelitian ini diuraikan oleh Gambar 3.1: Objek Buzzer. Gambar 3.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PERANCANGAN TERMOMETER DIGITAL TANPA SENTUHAN DESIGN OF DIGITAL THERMOMETER WITHOUT TOUCH

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Ukur Berat Kalori pada Makanan Berbasis Arduino. d. Dimensi : P : 25 cm, L : 20 cm, T : 15 cm.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

Input ADC Output ADC IN

RANCANG BANGUN SISTEM AKUISISI DATA TEMPERATUR BERBASIS PC DENGAN SENSOR THERMOPILE MODULE (METODE NON-CONTACT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI NTC UNTUK MENENTUKAN ENERGI RADIASI DENGAN PENDEKATAN HUKUM STEFAN BOLTZMANN

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah suatu pekerjaan, misalnya ; Thermometer Suhu Badan. terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, modul suara, dan LCD.

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

FISIKA 1 PENGUKURAN :: BESARAN DAN SATUAN

BAB I PENDAHULUAN. oksigen dalam darah. Salah satu indikator yang sangat penting dalam supply

DETEKSI SIKLUS OVULASI WANITA DENGAN MONITORING SUHU BASAL TUBUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Sistem Keamanan pada Akses Pintu Masuk Ruang Brankas secara Digital. Frequency Identification) Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN ALAT PENGUKUR SUHU TUBUH MANUSIA DENGAN NON-CONTACT THERMOMETER

BAB II DASAR TEORI. sebagian besar masalahnya timbul dikarenakan interface sub-part yang berbeda.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kapasitas tegangan yang dipenuhi supaya alat dapat bekerja dengan baik.

Tidak Pengujian Rangkaian Termometer Digital BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakterisasi

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Penghitung Detak Jantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

BAB III METODE PENELITIAN

KLASIFIKASI SENSOR SENSOR ROBOT SENSOR BINER 25/09/2016 KLASIFIKASI SENSOR BERDASARKAN SINYAL OUTPUT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

III. METODE PENELITIAN

Sistem Pengukuran Denyut Jantung Berbasis Mikrokontroler ATMega8535

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

Gambar 3. 1 Diagram blok system digital

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

Gambar 1.6. Diagram Blok Sistem Pengaturan Digital

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGEMBANGAN SENSOR JARAK GP2Y0A02YK0F UNTUK MEMBUAT ALAT PENGUKUR KETINGGIAN PASANG SURUT (PASUT) AIR LAUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram blok heart rate dan suhu badan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

ALAT PENGUKUR KADAR OKSIGEN PADA TUBUH MANUSIA Juliza Dofa Elena 1, Syahrul 2

MANUAL PROSEDUR PENGGUNAAN INFRA-RED EAR THERMOMETER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dimensi : 30 x 22 x 9CM, Bobot 2.4 Kg. Display : layar LCD 16 x 2 karakter, 71.2 x 25.2 mm, 6.

Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan dipertahankan mendekati 37 C.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

SISTEM MONITORING KONDISI AIR CONDITIONING BERDASARKAN PENGGUNAAN ENERGI DAN SUHU RUANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Piranti Input/Output

Gambar 17. Tampilan Web Field Server

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

sehingga tercipta suatu pergerakan partikel partikel atom yang bermuatan di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lingkungan Mikro Lokasi Penelitian

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti

BAB I PENDAHULUAN. penting ini, seperti bagaimana pemberiannya, memilih air susu ibu (ASI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

APLIKASI PENGUKUR DETAK JANTUNG MENGGUNAKAN SENSOR PULSA. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 2

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

ini merupakan nilai asli yang didapat oleh mikrokontroler tanpa perkalian

Sistem Pemantau Curah. Berbasis Arduino Uno

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan salah satu hal yang banyak diperbincangkan di era globalisasi ini.

BAB II PENCUPLIKAN DAN KUANTISASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

Elektronika Lanjut. Sensor Digital. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

Lux Meter Digital Berbasis ATmega 328 (Abdul Kadir Jailani 1, Priyambada Cahya Nugraha 2, Torib Hamzah 3 )

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Standar Prosedur Operasional Penggunaan Alat Sebelum menggunakan alat non-contact thermometer ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Lihatlah lensa sensor infra merah di ujung unit. Jika kotor, harus dibersihkan menggunakan kapas yang lembap agar termometer bekerja dengan baik. Jangan menggunakan pelarut dan jangan menyentuh lensa dengan jari. 2. Jika alat telah disimpan di lingkungan yang jauh lebih dingin atau jauh lebih hangat dari pada lingkungan yang akan digunakan untuk mengambil suhu, biarkan 20 menit agar perangkat mencapai suhu lingkungan di tempat yang akan digunakan sebelum mengukur suhu. Setelah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum penggunaan alat sudah selesai di cek, maka dapat dilakukan pengukuran suhu pada pasien yakni sebagai berikut: 1. Bersihkan keringat dari kening pasien agar mendapatkan hasil pengukuran yang baik dan usahakan tidak ada rambut yang menutupi kening pasien. 2. Pegang alat dengan pegangannya dan tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan alat. 3. Arahkan alat ke kening pasien untuk melakukan pengukuran. Jarak pengukuran harus 1 sampai 3 cm. Suhu akan tidak akurat jika jarak antara alat dengan objek lebih jauh dari 3 cm atau lebih dekat dari 1 cm. 42

43 4. Tekan tombol scan untuk mengukur suhu objek. Pengukuran suhu muncul pada layar LCD OLED 128x64. 5. Jika suhu pasien di antara 37,5 C - 40 C, maka akan muncul keterangan demam pada layar LCD OLED 128x64. Jika suhu pasien lebih tinggi dari 40 C, alarm akan secara otomatis berbunyi dan muncul keterangan hipertermia pada layar LCD OLED 128x64. 4.2 Pembahasan Pengukuran Suhu 4.2.1 Pengujian Suhu Tubuh Manusia Dengan Jarak Yang Berbeda Pada pengujian tahap pertama dilakukan pada partisipan dengan keterangan bahwa partisipan berada dalam kondisi yang sehat. Pengukuran suhu dilakukan dengan meletakkan alat di depan dahi partisipan dengan jarak yang berbeda-beda yaitu dari 1 cm sampai dengan 4 cm. Alat yang dibuat dibandingkan dengan termometer infrared pabrikan produksi HUBDIC tipe FS300. Tabel 4.1 akan memperlihatkan data hasil uji alat pengukur suhu tubuh tanpa kontak fisik menggunakan infra merah berbasis Arduino Nano V3. Tabel 4.1 Hasil pengukuran suhu tubuh manusia dari jarak 1 4 cm Termometer Infrared Pembacaan Pada Jarak Selisih Pembanding ( o C) Alat TA ( o C) 1 cm Rata- Rata 36,4 36,65 0,25 36,5 36,39 0,11 36,6 36,57 0,03 36,5 36,72 0,22 36,5 36,48 0,02 36,5 36,56 0,06

44 Jarak Termometer Infrared Pembanding ( o C) Pembacaan Pada Alat TA ( o C) Selisih 2 cm Rata- Rata 3 cm Rata- Rata 4 cm Rata- Rata 36,4 36,29 0,11 36,5 36,54 0,04 36,6 36,54 0,06 36,7 36,57 0,13 36,6 36,5 0,1 36,56 36,49 0,07 36,6 36,57 0,03 36,6 35,9 0,7 36,6 36,14 0,46 36,6 36,29 0,31 36,6 35,9 0,7 36,6 36,16 0,44 36,5 35,66 0,84 36,6 35,41 1,19 36,5 35,45 1,05 36,6 35,51 1,09 36,6 35,64 0,96 36,56 35,53 1,03 Dari data pengukuran suhu tubuh manusia dari jarak 1-4 cm pada Tabel 4.1 didapatkan nilai batas kesalahan terbesar pada pengukuran suhu tubuh di bagian dahi dengan jarak 4 cm dan dibandingkan dengan termometer infrared pabrikan adalah 1,19 o C. Nilai batas kesalahan terkecilnya pada

45 pengukuran suhu tubuh di depan dahi dengan jarak 1 cm didapatkan sebesar 0,02 o C. Nilai rerata batas kesalahan terbesarnya terdapat pada jarak 4 cm didapatkan sebesar 1,03 o C, sedangkan rerata batas kesalahan terkecilnya terdapat pada jarak 1 cm didapatkan sebesar 0,06 o C. Nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia yang di dapat oleh termometer infrared pabrikan pada bagian dahi sebesar 36,7 o C yang terdapat pada jarak 2 cm. Untuk nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi sebesar 36,72 o C yang terdapat pada jarak 1 cm. Nilai pengukuran suhu tubuh terendah manusia yang di dapat oleh termometer infrared pabrikan pada bagian dahi sebesar 36,4 o C yang terdapat pada jarak 1 cm. Untuk nilai pengukuran suhu tubuh terendah manusia yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi sebesar 35,41 o C yang terdapat pada jarak 4 cm. Tabel 4.2 Nilai presisi dan akurasi alat TA pada setiap jarak Jarak Bias STD Alat TA Error(%) Presisi(%) Akurasi(%) 1 cm 0,06 0,13 0,17 98,20 98,03 2 cm 0,07 0,11 0,20 98,45 98,24 3 cm 0,44 0,28 1,20 96,09 94,92 4 cm 1,03 0,11 2,81 98,42 95,67 Pada Tabel 4.2 diperoleh bahwa nilai presisi yang paling tinggi pada jarak 2 cm yakni 98,45% dan presisi yang rendah terlihat pada jarak 3 cm yakni 96.09%. Nilai akurasi yang paling tinggi pada jarak 2 cm yakni 98,24% dan akurasi yang paling rendah pada jarak 4 cm yakni 95.67%. Diketahui bahwa

46 nilai error yang paling tinggi pada jarak 4 cm yakni 2,81% dan error yang rendah terlihat pada jarak 1 cm yakni 0,17%. Setelah dilakukannya pengujian dengan jarak 1-4 cm didapatkan bahwa hasil pengukuran suhu pada jarak 1 3 cm oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah mempunyai selisih di bawah 1 o C dengan termometer infrared, sedangkan pada jarak 4 cm mempunyai selisih di atas 1 o C. Dengan demikian dapat diketahui jarak objek dengan alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah mempengaruhi hasil pengukuran dimana sensor memiliki field of view (FOV) sebesar 35 o C yang hanya mampu membaca secara akurat pada kisaran jarak 3 cm. Jika pengukuran dengan jarak lebih dari 3 cm maka FOV sensor akan mendeteksi objek lain pada daerah baca lapang pandangnya dan menimbulkan disturbance (gangguan) yang mengakibatkan ketidakakuratan pada pengukuran suhu. 4.2.2 Pengujian Suhu Tubuh Manusia Berdasarkan Usia Pada pengujian tahap kedua dilakukan pada 5 orang dewasa dan 5 orang remaja/anak-anak serta dengan keterangan bahwa partisipan berada dalam kondisi yang sehat. Pengukuran suhu dilakukan dengan meletakkan alat di depan dahi partisipan dengan jarak 3 cm. Alat yang dibuat dibandingkan dengan termometer infrared pabrikan produksi DOTORY buatan Korea. Tabel 4.3 akan memperlihatkan data hasil uji alat pengukur suhu tubuh tanpa kontak fisik menggunakan infra merah berbasis Arduino Nano V3.

47 Tabel 4.3 Hasil pengukuran suhu manusia dengan usia 20 tahun No. Nama Usia Termometer Pembacaan Infrared Pada Alat Pembanding ( o TA ( C) C) Selisih 36,6 36,25 0,35 36,4 36,64 0,24 1. Luqman Bhanu F. 23 37 36,43 0,57 36,2 36,19 0,01 36,4 36,35 0,05 Nilai Rata-Rata 36,52 36,37 0,24 36,3 36,54 0,24 2. 36,5 36,43 0,07 Khairuska 21 36,4 36,14 0,26 Gusfazli 36,4 36,11 0,29 36,5 36,03 0,47 Nilai Rata-Rata 36,42 36,25 0,27 36,5 36,8 0,3 36,6 36,86 0,26 3. Teguh Kurniawan 20 36,7 36,86 0,16 36,7 36,94 0,24 36,5 36,75 0,25 Nilai Rata-Rata 36,6 36,84 0,24 36,7 36,14 0,56 36,6 36,01 0,59 4. M. Khairul Huda 21 36,7 36,22 0,48 36,7 36,22 0,48 36,6 36,33 0,27 Nilai Rata-Rata 36,66 36,18 0,48 36,4 36,59 0,19 36,6 36,43 0,17 5. Henky Gustian 20 36,3 36,8 0,50 36,4 36,48 0,08 36,3 36,54 0,24 Nilai Rata-Rata 36,4 36,57 0,24 Dari data pengukuran suhu tubuh manusia dengan usia 20 tahun pada Tabel 4.3 didapatkan nilai batas kesalahan terbesar pada pengukuran suhu

48 tubuh di bagian dahi dengan jarak 3 cm dan dibandingkan dengan termometer infrared pabrikan adalah 0,59 o C. Nilai batas kesalahan terkecilnya pada pengukuran suhu tubuh di depan dahi dengan jarak 3 cm didapatkan sebesar 0,01 o C. Nilai rerata batas kesalahan terbesarnya terdapat pada nomor 4 didapatkan sebesar 0,48 o C, sedangkan rerata batas kesalahan terkecilnya terdapat pada nomor 1, 3, dan 5 didapatkan sebesar 0,24 o C. Nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia dengan usia 20 tahun yang di dapat oleh termometer infrared pabrikan pada bagian dahi sebesar 37 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 1. Untuk nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia dengan usia 20 tahun yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi dengan jarak 3 cm sebesar 36,94 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 3. Nilai pengukuran suhu tubuh terendah manusia dengan usia 20 tahun yang di dapat oleh termometer infrared pabrikan pada bagian dahi sebesar 36,2 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 1. Untuk nilai pengukuran suhu tubuh terendah manusia dengan usia 20 tahun yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi dengan jarak 3 cm sebesar 36,01 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 4. Tabel 4.4 Nilai presisi dan akurasi alat TA pada usia 20 tahun No. Bias STD Alat TA Error(%) Presisi(%) Akurasi(%) 1. 0,15 0,18 0,67 97,58 97,19 2. 0,17 0,22 0,73 96,94 96,49 3. 0,24 0,07 0,66 99,03 98,36 4. 0,48 0,12 1,30 98,36 97,09 5. 0,17 0,14 0,65 98,04 97,57

49 Pada Tabel 4.4 diperoleh bahwa nilai presisi yang paling tinggi terdapat pada nomor 3 yakni 99,03% dan presisi yang rendah terlihat pada nomor 2 yakni 96.94%. Nilai akurasi yang paling tinggi pada nomor 3 yakni 98,36% dan akurasi yang paling rendah pada nomor 2 yakni 96.49%. Diketahui bahwa nilai error yang paling tinggi pada nomor 4 yakni 1,30% dan error yang rendah terlihat pada nomor 5 yakni 0,65%. Tabel 4.5 Hasil pengukuran suhu manusia dengan usia <20 tahun No. Nama Usia Termometer Infrared Pembanding ( o C) Pembacaan Pada Alat TA ( o C) Selisih 36 35,26 0,74 1. 36,1 35,21 0,89 M. Arfan 14 36 35,13 0,87 Maulana 36 35,05 0,95 36 35,23 0,77 Nilai Rata-Rata 36,02 35,18 0,84 36,1 35,85 0,25 2. 36 36,01 0,01 Irpani Dwi 14 36,3 35,82 0,48 Saputra 36,1 35,5 0,6 36,1 36,22 0,12 Nilai Rata-Rata 36,12 35,88 0,29 36,2 35,93 0,27 36,1 35,66 0,44 3. Ibnu Indra S. 15 36,2 35,9 0,3 36,1 35,85 0,25 36,3 35,82 0,48 Nilai Rata-Rata 36,18 35,83 0,35 35,5 34,54 0,96 4. 35 34,35 0,65 M. Akbar 7 35,1 34,22 0,88 Sapura 35,1 34,14 0,96 35 34,27 0,73 Nilai Rata-Rata 35,14 34,30 0,84

50 No. Nama Usia Termometer Infrared Pembanding ( o C) Pembacaan Pada Alat TA ( o C) Selisih 36,4 36,03 0,37 36,5 36,19 0,31 5. M. Rizky A. 10 36,6 35,87 0,73 36,4 35,5 0,9 36,6 35,71 0,89 Nilai Rata-Rata 36,50 35,86 0,64 Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan nilai batas kesalahan terbesar pada pengukuran suhu tubuh 5 dengan usia <20 tahun di bagian dahi dengan jarak 3 cm dan dibandingkan dengan termometer infrared pabrikan adalah 0,96 o C. Nilai batas kesalahan terkecilnya pada pengukuran suhu tubuh di depan dahi dengan jarak 3 cm didapatkan sebesar 0,01 o C. Nilai rerata batas kesalahan terbesarnya terdapat pada nomor 1 dan 4 didapatkan sebesar 0,84 o C, sedangkan rerata batas kesalahan terkecilnya terdapat pada nomor 2 didapatkan sebesar 0,29 o C. Nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia dengan usia <20 tahun yang di dapat oleh termometer infrared pabrikan pada bagian dahi sebesar 36,6 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 5. Untuk nilai pengukuran suhu tubuh tertinggi manusia dengan usia <20 tahun yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi dengan jarak 3 cm sebesar 36,22 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 2. Nilai pengukuran suhu tubuh terendah manusia dengan usia <20 tahun yang di dapat oleh termometer infrared pabrikan pada bagian dahi sebesar 35,0 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 4. Untuk nilai pengukuran

51 suhu tubuh terendah manusia dengan usia <20 tahun yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah pada bagian dahi dengan jarak 3 cm sebesar 34,14 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 4. Tabel 4.6 Nilai presisi dan akurasi alat TA pada usia <20 tahun No. Bias STD Alat TA Error(%) Presisi(%) Akurasi(%) 1. 0,84 0,09 2,34 98,79 96,47 2. 0,24 0,27 0,81 96,30 95,66 3. 0,35 0,11 0,96 98,53 97,57 4. 0,84 0,15 2,38 97,78 95,60 5. 0,64 0,27 1,75 96,25 94,50 Pada Tabel 4.6 diperoleh bahwa nilai presisi yang paling tinggi terdapat pada nomor 1 yakni 98,79% dan presisi yang rendah terlihat pada nomor 5 yakni 96.25%. Nilai akurasi yang paling tinggi pada nomor 3 yakni 97,57% dan akurasi yang paling rendah pada nomor 5 yakni 94.50%. Diketahui bahwa nilai error yang paling tinggi pada nomor 4 yakni 2,38% dan error yang rendah terlihat pada nomor 2 yakni 0,81%. Setelah dilakukannya pengujian pada usia 20 tahun dan <20 tahun didapatkan bahwa hasil pengukuran suhu antara alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah dengan termometer infrared tidak ditemukan selisih di atas 1 o C. Diketahui bahwa suhu pada setiap partisipan baik dalam usia 20 tahun dan <20 tahun mempunyai suhu yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan metabolisme, hormon tiroid, status gizi, aktivitas, stres, dan lingkungan.

52 Suhu tubuh yang normal berubah 0,5 o C sampai 1 o C selama periode 24 jam. Suhu terendah berada diantara pukul 1 sampai 4 pagi. Pada siang hari suhu tubuh meningkat dan mencapai maksimum pada pukul 6 sore, lalu menurun kembali sampai pagi hari. Pola suhu ini tidak mengalami perubahan pada individu yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Dibutuhkan 1 sampai 3 minggu untuk terjadinya pembalikan siklus. 4.2.3 Pengujian Suhu Pada Bagian Lengan Manusia Pada pengujian tahap ketiga dilakukan pada 5 partisipan dengan keterangan bahwa partisipan berada dalam kondisi yang sehat. Pengukuran suhu dilakukan dengan meletakkan alat di bagian lengan partisipan dengan jarak 3 cm. Alat yang dibuat dibandingkan dengan termometer digital pabrikan produksi Serenity tipe MT-B132F. Tabel 4.7 akan memperlihatkan data hasil uji alat pengukur suhu tubuh tanpa kontak fisik menggunakan infra merah berbasis Arduino Nano V3. Tabel 4.7 Hasil pengukuran suhu pada bagian lengan manusia No. Nama Termometer Digital Pembanding ( o C) Pembacaan Pada Alat TA ( o C) Selisih 34,7 36,54 1,84 34,7 35,73 1,03 1. Zaipul Rahmat 34,8 34,65 0,15 34,8 35,6 0,8 35,1 35,75 0,65 Rata-Rata 34,82 35,65 0,83 2. M. Khairul Huda 34,3 34,31 0,01 34,3 34,57 0,27 34,5 34,24 0,26 34,8 35,1 0,3 34,6 34,48 0,12

53 No. Nama Termometer Digital Pembanding ( o C) Pembacaan Pada Alat TA ( o C) Selisih Rata-Rata 34,5 34,54 0,04 34 34,48 0,48 3. 34,2 35,32 1,12 Sultan Al 34,4 34,89 0,49 Badrul M. 34,5 34,87 0,37 34,6 36,54 1,94 Rata-Rata 34,34 35,22 0,88 35,1 35,66 0,56 35,3 36,16 0,86 4. Nur Cholis 35,5 36,14 0,64 35,5 35,88 0,38 35,3 35,88 0,58 Rata-Rata 35,34 35,94 0,60 35,7 35,81 0,11 35,8 36,37 0,57 5. Agus Lim 35,7 36,48 0,78 35,7 36,14 0,44 35,8 36,46 0,66 Rata-Rata 35,74 36,25 0,51 Dari data pengukuran suhu pada bagian lengan manusia pada Tabel 4.7 didapatkan nilai batas kesalahan terbesar yang dibandingkan dengan termometer digital pabrikan adalah 1,94 o C, sedangkan nilai batas kesalahan terkecilnya didapatkan sebesar 0,01 o C. Nilai rerata batas kesalahan terbesarnya terdapat pada nomor 3 didapatkan sebesar 0,88 o C, sedangkan rerata batas kesalahan terkecilnya terdapat pada nomor 2 didapatkan sebesar 0,04 o C. Nilai pengukuran suhu tertinggi pada bagian lengan manusia yang di dapat oleh termometer digital pabrikan sebesar 35,8 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 5. Untuk nilai pengukuran suhu tertinggi pada bagian lengan

54 manusia yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah sebesar 36,54 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 1 dan 3. Nilai pengukuran suhu terendah pada bagian lengan manusia yang di dapat oleh termometer digital pabrikan sebesar 34,0 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 3. Untuk nilai pengukuran suhu terendah pada bagian lengan manusia yang di dapat oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah sebesar 34,24 o C yang terdapat pada data partisipan nomor 2. Tabel 4.8 Nilai presisi dan akurasi alat TA berdasarkan pengukuran suhu pada bagian lengan manusia No. Bias STD Alat TA Error(%) Presisi(%) Akurasi(%) 1. 0,83 0,67 2,40 90,56 87,94 2. 0,04 0,34 0,12 95,09 94,96 3. 0,88 0,80 2,56 88,71 85,85 4. 0,60 0,21 1,71 97,10 95,34 5. 0,51 0,28 1,43 96,12 94,63 Pada Tabel 4.8 diperoleh bahwa nilai presisi yang paling tinggi terdapat pada nomor 4 yakni 97,10% dan presisi yang rendah terlihat pada nomor 3 yakni 88,71%. Nilai akurasi yang paling tinggi pada nomor 4 yakni 95,34% dan akurasi yang paling rendah pada nomor 3 yakni 85,85%. Diketahui bahwa nilai error yang paling tinggi pada nomor 3 yakni 2,56% dan error yang rendah terlihat pada nomor 2 yakni 0,12%. Setelah dilakukannya pengujian pada bagian lengan manusia didapatkan bahwa hasil pengukuran suhu oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah terdapat selisih di atas 1 o C dengan termometer infrared. Dengan demikian dapat diketahui alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah tidak dianjurkan melakukan pengukuran suhu pada

55 bagian lengan, melainkan lebih dianjurkan melakukan pengukuran suhu pada bagian kening karena kulit kening menutupi arteri temporal, yang mengangkut darah dari jantung. Karena itulah, kening menjadi tempat ideal untuk mengukur suhu inti. 4.2.4 Pengujian Suhu Air Pada pengujian tahap keempat, pengambilan data dilakukan pada air yang dihangatkan dengan mengambil data pada 5 titik suhu yang berbeda yaitu 36 o C, 37 o C, 38 o C, 39 o C, dan 40 o C. Pengambilan data suhu dilakukan menggunakan 2 buah alat pengukur suhu yaitu termometer infrared dari pabrikan produksi DOTORY dan alat pengukur suhu yang menggunakan infra merah berbasis Arduino Nano V3. Termometer infrared bertindak sebagai pembanding hasil pembacaan suhu. Tabel 4.9 Hasil pengukuran suhu air dengan 5 titik suhu yang berbeda Termometer No. Infrared Rata- Pembacaan Pada Alat TA ( o C) Pembanding Rata Selisih ( o C) 1. 36 36,00 35,98 36,32 35,58 35,90 35,96 0,04 2. 37 37,50 37,18 37,42 36,91 37,27 37,26 0,26 3. 38 38,11 38,16 38,11 37,60 37,66 37,93 0,07 4. 39 38,78 38,75 39,20 39,28 38,75 38,95 0,05 5. 40 40,40 40,38 40,14 39,74 39,92 40,12 0,12

56 Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan nilai batas kesalahan terbesar pada pengukuran suhu air dengan jarak 3 cm dan dibandingkan dengan termometer infrared pabrikan adalah 0,26 o C. Nilai batas kesalahan terkecilnya pada pengukuran suhu air dengan jarak 3 cm didapatkan sebesar 0,04 o C. Tabel 4.10 Nilai presisi dan akurasi alat TA pada tiap titik pengukuran No. Suhu ( o C) Bias STD Alat TA Error(%) Presisi(%) Akurasi(%) 1. 36 0,04 0,26 0,11 96,32 96,22 2. 37 0,26 0,23 0,70 96,91 97,59 3. 38 0,07 0,27 0,18 96,39 96,22 4. 39 0,05 0,26 0,13 96,60 96,48 5. 40 0,12 0,29 0,30 96,42 96,71 Pada tabel 4.10 diperoleh bahwa nilai presisi yang paling tinggi terdapat pada nomor 2 yakni 96,91% dan presisi yang paling rendah terlihat pada nomor 1 yakni 96.32%. Nilai akurasi yang paling tinggi terdapat pada nomor 2 yakni 97,59% dan nilai akurasi yang paling rendah terdapat pada nomor 1 dan 3 yakni 96,22%. Diketahui bahwa nilai error yang paling tinggi pada nomor 2 yakni 0,70% dan error yang rendah terlihat pada nomor 1 yakni 0,11%. Setelah dilakukannya pengujian pada air dengan titik suhu dari 36 40 o C didapatkan bahwa hasil pengukuran suhu oleh alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah mempunyai selisih di bawah 1 o C dengan termometer infrared. Dengan demikian dapat diketahui alat pengukur suhu tubuh menggunakan infra merah menghasilkan pengukuran suhu yang cukup baik pada setiap perubahan suhu 1 o C dari suhu 36 40 o C.

57 4.3 Pembahasan Alat Keseluruhan Alat pengukur suhu menggunakan infra merah berbasis Arduino Nano V3 ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian utama yaitu bagian sensor infra merah MLX90614, bagian Arduino Nano V3, dan bagian LCD OLED 128x64. Pada bagian sensor infra merah, sensor ini berfungsi sebagai penangkap pancaran radiasi infra merah dari objek. Sensor MLX990614 mempunyai filter gelombang elektromagnetik yang hanya memperbolehkan gelombang elektromagnetik pada kategori infra merah saja yang diterima oleh sensor. Setelah radiasi gelombang elektromagnetik dalam kategori infra merah yang berhasil ditangkap oleh sensor maka radiasi gelombang infra merah ini akan diteruskan ke thermopile untuk diubah menjadi besaran fisis suhu/panas. Besaran fisis berupa suhu dari output thermopile selanjutnya masuk ke filter untuk menghilangkan noise yang tidak diinginkan. Setelah noise dihilangkan, besaran fisis masih berupa data analog maka akan dimasukkan ke bagian analog to digital converter (ADC) yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (suhu) menjadi sinyal digital (tegangan). Besaran digital berupa tegangan tersebut selanjutnya memasuki bagian digital signal processing (DSP) untuk diolah oleh pusat perhitungan dan pengolahan data suhu pada sensor. Setelah sinyal diolah oleh DSP maka

58 kemudian data akan berbentuk bilangan heksadesimal dan akan terjadi pengonversian bentuk menjadi bilangan desimal kemudian dikalikan oleh resolusi yang terdapat pada sensor yaitu sebesar 0,02 yang akan menghasilkan nilai digital besaran suhu 2 angka di belakang koma. Arduino berperan sebagai master yang akan menerima data hasil perhitungan dan pembacaan suhu oleh sensor. Arduino Nano akan mengonversi nilai satuan suhu yang telah dihitung pada sensor menjadi satuan suhu celsius dan tampilan informasi suhu dalam satuan celsius tersebut dikirim ke LCD OLED 128x64 untuk ditampilkan pada pengguna alat.