ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KETANGGUHAN SAMBUNGAN BAJA A36 PADA PENGELASAN SMAW

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

I. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja

I. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai

VARIASI POSISI PENGELASAN DAN GERAKAN ELEKTRODA TERHADAP BAJA VCN 150

PENGARUH VARIASI ARUS LAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KETANGGUHAN LAS SMAW DENGAN ELEKTRODA NSN308

ANALISA MECHANICAL DAN METALLURGICAL PENGELASAN BAJA KARBON A36 DENGAN METODE SMAW

Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang *

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

PENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

ANALISA PENGARUH PENGELASAN FCAW PADA SAMBUNGAN MATERIAL GRADE A DENGAN MATERIAL GRADE DH 36. Oleh :

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

TUGAS AKHIR. PENGARUH JENIS ELEKTRODA PADA HASIL PENGELASAN PELAT BAJA St 32 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIKNYA

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

KEKUATAN TARIK DAN BENDING SAMBUNGAN LAS PADA MATERIAL BAJA SM 490 DENGAN METODE PENGELASAN SMAW DAN SAW

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

BAB II KERANGKA TEORI

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA PROSES PENGELASAN SMAW

PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA

Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW Pada Material Baja ST 37

Persentasi Tugas Akhir

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

I. PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi, pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DENGAN METODE EKSPERIMEN

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERLAKUAN PEMANASAN AWAL ELEKTRODA TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN FISIK PADA DAERAH HAZ HASIL PENGELASAN BAJA KARBON ST 41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

I. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,

I. PENDAHULUAN. rotating bending. Dalam penggunaannya pengaruh suhu terhadap material

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN VARIASI DIAMETER ELEKTRODA TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA STAINLESS STEEL AISI 304

KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

VARIASI KUAT ARUS LAS SMAW TERHADAP NILAI KEKERASAN DAN UJI TARIK PADA BAJA ST 40

ANALISIS PENGARUH SALINITAS DAN TEMPERATUR AIR LAUT PADA WET UNDERWATER WELDING TERHADAP LAJU KOROSI

Pengelasan dan Pengujian Tarik

PENGARUH PROSES PREHEATING PADA PENGELASAN SMAW TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL BAJA ST 37

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

Oleh Wahyu Ade Saputra ( ) Dosen Pembimbing 1. Ir. Achmad Zubaydi, M.Eng., Ph.D 2. Ir. Soeweify, M.Eng

ANALISA PENGARUH ARUS PENGELASAN SMAW PADA MATERIAL BAJA KARBON RENDAH TERHADAP KEKUATAN MATERIAL HASIL SAMBUNGAN

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

Analisa Hasil Lasan Stud Welding Pada Baja AISI 304 dan Baja XW 42 Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

ANALISA PENGARUH LUASAN SCRATCH PERMUKAAN TERHADAP LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA A36 DENGAN VARIASI SISTEM PENGELASAN

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGARUH ARUS TERHADAP KEKERASAN HASIL PENGELASAN BAJA ST 60 MENGGUNAKAN PENGELASAN SMAW

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyambungan batang-batang terutama pada bahan besi tuang

Tugas Akhir. Studi Corrosion Fatigue Pada Sambungan Las SMAW Baja API 5L Grade X65 Dengan Variasi Waktu Pencelupan Dalam Larutan HCl

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2. Tempat pembuatan spesimen : kampus Universitas Muhammadiyah. 3. Waktu pelaksanaan : 7 Februari 17 Mei 2017

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

PENGARUH HEAT TREATMENT

16 Media SainS, Volume 4 Nomor 1, April 2012 ISSN

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

PENGARUH HASIL PENGELASAN GTAW DAN SMAW PADA PELAT BAJA SA 516 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERAAN DAN STRUKTUR MIKRO

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

Pengaruh Hasil Pengelasan Las TIG Terhadap Kekuatan Tarik dan Ketangguhan

PENGARUH KELEMBABAN FLUKS ELEKTRODA E 6013 LAS SMAW PADA KEKUATAN SAMBUNGAN TUMPUL BAJA PADUAN BERKEKUATAN TARIK TINGGI AISI 4340

ANALISA PENGARUH ARUS PENGELASAN SMAW PADA MATERIAL BAJA KARBON RENDAH TERHADAP KEKUATAN MATERIAL HASIL SAMBUNGAN. Abdul Hamid

Dimas Hardjo Subowo NRP

JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN

KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN SAMBUNGAN LAS BAJA ST 37 DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI ELEKTRODA

STUDI KARAKTERISTIK PENGELASAN SMAW PADA BAJA KARBON RENDAH ST 42 DENGAN ELEKTRODA E 7018

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

EFFECT OF POST HEAT TEMPERATURE TO HARDNESS AND MACROSTRUCTURE IN WELDED STELL ST 37

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( )

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa

Transkripsi:

ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KETANGGUHAN SAMBUNGAN BAJA A36 PADA PENGELASAN SMAW Dhian Fajar Juniarto 1,*), Minto Basuki 2), Aris Wacana Putra 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK ITATS 2) Dosen Jurusan Teknik Perkapalan, FTMK ITATS Jl. Arief Rachman Hakim No. 100 Surabaya 60117 Telp. (031) 5945043 Fax. (031) 5947856 *) Email : dhianf10@gmail.com Abstrak: Perbedaan arus pada proses pengelasan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil pengelasan itu sendiri. Arus pengelasan yang kecil dapat merubah tingkat hasil pengujian kekuatan sambungan las tersebut. Ada berbagai jenis dan metode pengelasan, salah satunya adalah las SMAW (Shielding Metal Arc Welding). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh besar arus terhadap ketangguhan hasil pengelasan. Material yang digunakan dalam penelitian adalah baja A36. Metode pengelasan yang digunakan adalah SMAW dengan elektroda E6013. Terdapat tiga model spesimen dengan ketebalan 10 mm dan tiga spesimen dengan ketebalan 12 mm, menggunakan variasi arus 100, 130, dan 150 A serta bentuk kampuh V. Pengujian yang dilakukan adalah impact test metode charpy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar arus sangat berpengaruh terhadap ketangguhan hasil pengelasan. Hasil pengujian impact menunjukkan bahwa arus pengelasan berpengaruh terhadap impact energy yang dihasilkan, dimana impact energy terbesar terdapat pada arus pengelasan 100 A yaitu sebesar 88 89 J pada weld metal, 129 133 J pada fusion line, dan 124 136 J pada HAZ dengan heat input yang dihasikan sebesar 5.6 6.72 KJ/mm. Kata Kunci : Arus pengelasan, Destructive test, SMAW Abastract: Current difference during the welding process becomes the factor influencing the result of welding. The small welding current can change the strength quality of weld joint. There are some kinds and methods of welding, such as SMAW (Shielding Metal Arc Welding). This research aimed at figuring out the effect of current toward the strength of welding. Steel A36 was used in this research. The welding method was SMAW with electrode E6013. There were three specimen models with 10 mm and three ones with 12 mm in thickness. The researcher utilized current variations of 100, 130, and 150 A with V- bevel angle. The tests included visual test, impact test, and metallography one. The research result indicated that the weld current was very influential to the resulted impact energy in which the biggest impact energy was on the 100 A welding i.e. 88 J and 89 J on the weld metal, 129 J and 133 J on the fusion line, 124 J and 136 J on the HAZ with heat inputs 5.6 KJ/mm and 6.72 KJ/mm. The metallography test showed that 100 A ferrite phase was more dominant than pearlite phase. Thus, the resulted ferrite phase was smoother meaning that the weld strength was good as the less pearlite amount the lower carbon content. Keywords: weld current, destructive test, SMAW. PENDAHULUAN Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi sangat luas, meliputi bidang perkapalan, rangka baja, bejana tekan, saluran perpipaan dan sebagainya. Selain itu proses pengelasan dapat juga dipergunakan untuk reparasi, misalnya untuk mempertebal bagian - C1-12 Dhian Fajar J, Minto Basuki, Aris Wacana P: Analisa Pengaruh Variasi

bagian yang sudah aus, mengisi lubang lubang pada hasil pengecoran baja, replating dan macam macam reparasi lainnya. Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logarn tambahan dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Terdapat berbagai jenis proses pengelasan yang dapat digunakan pada industri perkapalan, salah satunya adalah las SMAW (Shielded Metal Arc Welding). Prinsip kerja dari las SMAW ini yaitu saat ujung elektroda didekatkan pada benda kerja terjadi panas listrik (busur listrik) yang membuat antara benda kerja dengan ujung elektroda terbungkus tersebut mencair secara bersamaan. Pada saat proses pengelasan berlangsung pemindahan logam dari elektroda tergantung dari besar kecilnya arus listrik yang digunakan. Secara umum dapat dikatakan bahwa mempunyai sifat mampu las tinggi bila pemindahan terjadi dengan butiran yang halus, sedangkan proses pemindahan dipengaruhi oleh besar kecilnya arus dan juga oleh komposisi bahan pembungkus elektroda (flux) yang digunakan. Dalam pengelasan menggunakan mesin las SMAW pemilihan elektroda juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Penggunaan elektroda disesuaikan dengan bahan yang akan dilas dan ketebalan benda kerja serta kuat arus yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan agar menghasilkan mampu las yang baik.(riswan, 2008) Prosedur pengelasan kelihatanya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalam proses melakukannya banyak masalah masalah yang harus diatasi. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan hasil pengelasan, seperti tegangan busur, besar arus, kecepatan pengelasan, besarnya penembusan dan polaritas listrik. Penentuan besar arus pengelasan merupakan hal yang penting karena nantinya akan menyebabkan permasalahan pada kekuatan logam las, timbulnya deformasi, cacat las dan sebagainya. Atas pemikiran tersebut maka penulis akan melakukan analisa tentang pengaruh variasi arus pengelasan terhadap kekuatan sambungan baja A36 pada pengelasan SMAW ditinjau dari analisa mechanical properties, besar heat input serta penggunaan arus pengelasan yang efektif untuk mendapatkan kekuatan tumbuk (impact) yang maksimum. METODE PENELITIAN 1.1 Studi Literatur Penelitian ini mengacu pada literatur yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Referensinya didapat dari buku, jurnal, laporan tugas akhir, laporan penelitian, dan internet. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori dalam melakukan studi dan juga menjadi dasar untuk melaksanakan proses pengelasan SMAW. Literatur utama yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah buku aturan aturan pengelasan yaitu AWS D1.1 dan welding inspector book OTI. 1.2 Persiapan Material Dalam tahap ini akan dipersiapkan material baja karbon A36 yang tebalnya 12 mm dan 10 mm dengan ukuran 100 x 300 mm sebanyak 12 buah yang nantinya akan disambung sehingga menjadi 6 spesimen, masing masing spesimen diberi sudut bevel 30 pada salah satu sisi memanjangnya. Penelitian ini membutuhkan peralatan peralatan yang mendukung dalam proses pembentukan dan penganalisaan spesimen untuk mendapatkan ukuran dan bentuk spesimen yang sesuai dengan standar.peralatan peralatan tersebut antara lain, Peralatan potong: Cutting gas manual. Peralatan Pengelasan: Mesin las SMAW, kabel power, elektroda E 6013, tang, meja las, sikat baja, gerinda tangan, clamp / penjepit. Alat Ukur: Stop watch, welding gauge, mistar / meter ukur. Alat pelindung diri (APD): Pakaian kerja (wearpack), topeng las, kaca mata gerinda, sarung tangan, sepatu safety, apron, respirator, ear plug. Dhian Fajar J, Minto Basuki, Aris Wacana P: Analisa Pengaruh Variasi C1-13

1.3 Proses Pengelasan Setelah peralatan dan perlengkapan pengelasan disiapkan, langkah selanjutnya adalah memulai proses pengelasan spesimen. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut: Elektroda yang digunakan adalah E6013 dengan diameter 4 mm. Jumlah layer pengelasan yaitu 6 layer. Arus yang digunakan yaitu 100 A, 130 A, dan 150 A. 1.4 Pengujian Penelitian ini menggunakan metode pengujian impact test. Untuk sistem pengujian impact test menggunakan metode charpy, karena hasil yang diperoleh akan lebih akurat dan pelaksanaan impact test dilaksanakan dilaboratorium Konstruksi dan Kelautan Jurusan Teknik Perkapalan ITS. 1.5 Analisa Tahap ini berisi tentang hasil analisa dari pengujian impact test metode charpy. Dari impact test dengan metode charpy akan diketahui seberapa kuat Ketangguhan (toughness) dari masing masing spesimen. Toughness adalah kemampuan suatu material untuk dapat menyerap energi sebelum mengalami patah. 1.6 Kesimpulan Dan Saran Tahap ini berisi tentang kesimpulan dari seluruh pembahasan beserta berbagai poin yang dicapai dan harapan dari penulis yang ditujukan kepada pihak yang berwenang sesuai dengan topik dari penelitian ini. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Proses Pengelasan Percobaan pengelasan yang dilakukan mengacu pada standar AWS DI.I dengan parameter pengelasan sebagai berikut : 1. Spesimen 1.1 (baja A36). Tipe pengelasan: SMAW, jenis sambungan: Butt joint dengan tipe kampuh V, jumlah layer: 6 layer, arus: 100 A, tebal pelat: 10 mm, jenis elektroda: E6013, 2. Spesimen 1.2 (baja A36). Tipe pengelasan: SMAW, jenis sambungan: Butt joint dengan tipe kampuh V, jumlah layer: 6 layer, arus: 130 A, tebal pelat: 10 mm, jenis elektroda: E6013, 3. Spesimen 1.3 (baja A36). tipe pengelasan: SMAW, jenis sambungan: Butt joint dengan tipe kampuh V, jumlah layer: 6 layer, arus: 150 A, tebal pelat: 10 mm, jenis elektroda: E6013, 4. Spesimen 2.1 (baja A36). Tipe pengelasan: SMAW, jenis sambungan: Butt joint dengan tipe kampuh V, jumlah layer: 6 layer, arus: 100 A, tebal pelat: 12 mm, jenis elektroda: E6013, 5. Spesimen 2.2 (baja A36). Tipe pengelasan: SMAW, jenis sambungan: Butt joint dengan tipe kampuh V, jumlah layer: 6 layer, arus: 130 A, tebal pelat: 12 mm, jenis elektroda: E6013, 6. Spesimen 2.3 (baja A36). Tipe pengelasan: SMAW, jenis sambungan : Butt joint dengan tipe kampuh V, jumlah layer: 6 layer, arus: 150 A, tebal pelat: 12 mm, jenis elektroda: E6013, Dari hasil pengelasan yang sudah selesai dilaksanakan didapatkan hasil perhitungan besar heat input sebagai berikut : C1-14 Dhian Fajar J, Minto Basuki, Aris Wacana P: Analisa Pengaruh Variasi

Tabel 2.1. Hasil perhitungan heat input Spesimen Heat input 1.1 6.3 kj/mm 1.2 9.36 kj/mm 1.3 12.6 kj/mm 2.1 6.72 kj/mm 2.2 10.92 kj/mm 2.3 15.12 kj/mm Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa semakin besar arus pengelasan dan semakin tebal pelat yang digunakan, maka akan semakin besar pula heat input yang dihasilkan. 2.2 Analisa Pengujian Impact Setelah dilaksanakan proses pengelasan, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian impact dilaboratorium. Dari hasil pengujian dengan metode dan tahapan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka didapatkan data data sebagai berikut: Tabel 2.2. Variasi tebal pelat Tebal Pelat Variasi Arus Impact Energy Notch Area (mm) (Amper) (Joule) 10 100 Weld Metal 89.00 10 100 Fusion Line 129.00 10 100 HAZ 124.00 10 130 Weld Metal 59.00 10 130 Fusion Line 64.00 10 130 HAZ 111.00 10 150 Weld Metal 57.00 10 150 Fusion Line 96.50 10 150 HAZ 101.50 12 100 Weld Metal 88.00 12 100 Fusion Line 133.00 12 100 HAZ 136.00 12 130 Weld Metal 78.00 12 130 Fusion Line 88.00 12 130 HAZ 135.00 12 150 Weld Metal 60.00 12 150 Fusion Line 104.00 12 150 HAZ 128.00 Heat Input (Kj/mm) 5.60 7.28 8.40 6.72 8.74 10.08 Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa dari penggunaan variasi arus pengelasan menghasilkan impact energy dan heat input yang berbeda, dimana pada penggunaan arus pengelasan terendah akan menghasilkan impact energy yang besar dan heat input yang dihasilkan akan semakin rendah. Dhian Fajar J, Minto Basuki, Aris Wacana P: Analisa Pengaruh Variasi C1-15

150 100 50 0 Weld metal Fusion Line HAZ Heat Input Gambar 2.1 Grafik perbandingan hasil pengujian impact dan besar heat input dari variasi arus pengelasan Berdasarkan grafik perbandingan hasil pengujian impact dan besar heat input diatas dapat diketahui bahwa dengan penggunaan arus yang rendah akan menghasilkan impact energy yang tinggi serta heat input yang dihasilkan semakin rendah. Dengan heat input yang rendah, maka ketangguhan (toughness) dari sambungan pengelasan akan semakin baik. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan pengelasan dengan variasi arus yang berbeda kemudian dilanjutkan proses analisa pengujian dari masing masing spesimen, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Ketangguhan pengelasan (toughness) yang paling baik terdapat pada spesimen 1.1 (tebal 10 mm dengan arus 100 A) dan 2.1 (tebal 12 mm dengan arus 100 A), berarti pada arus terendah diperoleh impact energy yang besar. 2. Heat input sangat berpengaruh terhadap ketangguhan (toughness) dari sambungan pengelasan. Hal ini dibuktikan pada hasil dari pengujian impact, dimana pada heat input terbesar menghasilkan impact energy yang rendah. 3. Arus pengelasan yang efektif digunakan dalam pengelasan SMAW pada sambungan baja A36 yaitu berkisar antara 100 A 130 A, karena pada kisaran arus tersebut menghasilkan ketangguhan (toughness) yang cukup tinggi. DAFTAR PUSTAKA AWS D1.1, 2008. Structural Welding Code Steel. Djatmiko, Riswan 2008. Modul Teori Pengelasan Logam. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. OTI, 2010. Welding Inspector Book. Batam : Batam Training Institute. Riyadi, F. dan Setyawan, D. 2011. Analisa Mechanical Dan Metallurgical Pengelasan Baja Karbon A36 Dengan Metode SMAW, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, hal.1-12. Wibowo, Heri., Ilman, N.M., Iswanto, T.P., Analisa Heat Input Pengelasan terhadap Distorsi, Struktur Mikro dan Kekuatan Mekanis Baja A36, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, hal.1-6. C1-16 Dhian Fajar J, Minto Basuki, Aris Wacana P: Analisa Pengaruh Variasi