1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Guna memenuhi tujuan pendidikan tersebut maka diwujudkan dalam berbagai kelompok mata pelajaran, seperti kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, mata pelajaran estetika, mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan (BSNP.2006). Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar adalah ilmu pengetahuan sosial (IPS). IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11). Selain itu IPS membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Lingkungan masyarakat saat anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada terjadi di lingkungan sekitarnya. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. 1
2 Pada proses pembelajaran IPS keberhasilan proses belajar mengajar di kelas dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain guru, siswa, materi, serta metode pembelajaran yang digunakan agar proses belajar mengajar terlaksana dengan baik dan dapat mencapai sasaran. Di SDN 1 Pandak pada mata pelajaran IPS belum terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru V SDN 1 Pandak dapat disimpulkan bahwa penyebab kurang berhasilnya proses belajar mengajar IPS adalah siswa itu sendiri atau faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern tersebut antara lain antusiasme belajar siswa yang rendah, kurangnya rasa percaya diri siswa, tidak fokus dalam pembelajaran, dan siwa mudah bosan saat pembelajaran. Kemudian faktor ekstern disebabkan oleh metode pembelajaran yang tidak bervariasi dan alat peraga pembelajaran yang kurang. Siswa kelas V SDN 1 Pandak dengan jumlah 21 siswa tidak ada setengah yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat pada proses pembelajaran, jika siswa kurang paham dengan penjelasan guru siswa tidak mau menanyakan langsung kepada guru, tidak mau menyampaikan pendapatnya. Dalam mengerjakan latihan soal masih banyak siswa yang mencontek dan masih ragu dengan jawaban sendiri, dan dalam berkelompok masih bergantung pada teman. Pembelajaran masih berpusat pada guru, guru lebih banyak aktif dari pada siswa. Guru menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa pasif hanya duduk mendengarkan penjelasan guru.
3 Selain itu dalam penggunaan metode dan media pembelajaran belum optimal sehingga dalam pembelajaran innteraksi di dalam kelas banyak didominasi oleh peran guru. Siswa tidak terlatih untuk mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan sesama temannya. Selain itu dikarenakan cakupan materi IPS yang sangat luas, sehingga banyak diantara siswa yang merasa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Ada hal lain yaitu dalam pembelajaran guru sudah menggunakan metode pembelajaran, namun hanya beberapa materi yang disampaikan dengan metode pembelajaran karena keterbatasan fasilitas yang tersedia. Metode pembelajaran sangat penting, agar memancing siswa dapat berpikir secara luas, dan tidak membuat siswa cepat jenuh. Penggunaan media juga berdampak pada pembelajaran karena jika tidak menggunakan media pembelajaran, siswa akan cepat jenuh. Banyak berbagai metode pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai alternatif pembelajaran, salah satunya adalah Role Playing. Alasan penggunaan metode Role Playing dikarenakan karena keunggulan metode Role Playing, antara lain sangat menarik bagi siswa sehingga memungkinkan kelas menjadi aktif dan penuh antusias. Kemudian melibatkan seluruh siswa dapat berpatisipasi sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya bersama, dan guru dapat mengevaluasi pemahaman siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan perannya (Djamarah,2010:88). Metode pembelajaran Role Playing adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk bermain peran dengan mengangkat sekenario dari materi yang akan diajarkan. Penggunaan metode pembelajaran tersebut diawali dengan siswa mempelajari materi yang akan diajarkan terlebih dahulu, guna mengetahui karakter dari peran yang akan siswa mainkan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memainkan tokoh. Penggunaan sekenario akan memudahkan siswa membagi dialog pada saat bermain peran.
4 Tingkat kesesuaian siswa dalam bermain peran dengan jasa tokoh yang diperankan dengan materi dalam sekenario akan dapat menjadi tolak ukur tentang sejauh mana materi telah diserap siswa. Situasi kelas yang melibatkan siswa dalam pembelajaran diharapkan menjadi lebih efektif dalam penyampaian materi dan dapat diterima dengan baik oleh siswa serta siswa merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Percaya Diri dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode Role Playing Pada Materi Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia di Kelas V SDN 1 Pandak Tahun 2016/2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan judul di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana melalui metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan percaya diri siswa Kelas V SDN 1 Pandak pada mata pelajaran IPS? 2. Bagaimana melalui metode pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas V SDN 1 Pandak pada mata pelajaran IPS? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Melalui penelitian diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang lebih baik bagi siswa kelas V SDN 1 Pandak Kecamatan Baturaden Kabupaten Banyumas.
5 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah a. Meningkatkan percaya diri siswa kelas V SDN 1 Pandak. b. Meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN 1 Pandak. D. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat yang besar yaitu manfaat dari segi: 1. Manfaat Teoretis Sebagai acuan untuk mengembangkan metode-metode pembelajaran sehingga karakter yang diajarkan dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari peserta didik. 2. Manfaat Praktis a. Siswa Dapat membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri dan prestasi belajar mata pelajaran IPS khususnya pada materi menghargai jasa dan peran tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. b. Guru Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai, termasuk dalam memilih metode dan media yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
6 c. Sekolah Dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam mengambil kebijakan untuk mengambil keputusan dalam menentukan metode, pendekatan, media dan strategi yang tepat untuk meningkatkan mutu dan keberhasilan dalam pembelajaran. d. Peneliti Dapat mengaplikasikan gagasan yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta dapat menambah wawasan/ pengetahuan dalam proses pembelajaran.