BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pokok untuk masyarakat. Masyarakat zaman sekarang termasuk masyarakat yang konsumtif terhadap makanan dan minuman instan. Hal ini mencerminkan semakin maraknya persaingan dari perusahaan yang bergerak di sektor industri barang konsumsi. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan yang begerak di bidang sektor industri barang konsumsi makanan dan minuman yang produk-produknya sudah menguasai pasar. PT Indofood Sukses Makmur Tbk sudah terdaftar atau listing di Bursa Efek Indonesia dan penjualan sahamnya pun menguasai pasar. Jadi perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sudah go public. Kinerja perusahaan sangat perlu dinilai untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari perusahaan itu sendiri selain itu. Penilaian kinerja perusahaan berfungsi untuk mengetahui pencapaian tujuan ataupun keberhasilan oleh perusahaan itu sendiri. Penilaian kinerja dapat dilakukan di bidang apapun, misalnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu obyek dari penilaian kinerja perusahaan. Setiap akhir periode atau akhir tahun, perusahaan-perusahaan 1
yang sudah go public selalu membagikan laporan keuangannya untuk diketahui masyarakat umum maupun masyarakat bisnis. Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh dengan pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan yang mencerminkan keadaan saat ini dan masa lalu. Analisis rasio keuangan adalah perbandingan antara dua atau kelompok data laporan keuangan dalam suatu periode tertentu. Analisis rasio laporan keuangan ini sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen di masa lalu dan prospeknya di masa yang akan datang. Salah satu yang dinilai dari laporan keuangan perusahaan yaitu rasio likuiditas dan analisis common size. Rasio likuiditas yaitu rasio keuangan yang mencerminkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pengka pendeknya. Sedangkan analisis common size digunakan untuk menilai progress atau degress dari perusahaan tersebut dilihat dari neraca dan laba rugi. Analisis common size dilakukan dengan menghitung prosentase tiap pos-pos akun dari laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Dalam neraca yang menjadi pembanding yaitu total aktiva dan total hutang dan ekuitas. Dalam laporan laba rugi yang menjadi pembanding yaitu total penjualan. Dalam laporan keuangan neraca, total aktiva ditulis 100% dan total hutang dan ekuitas ditulis 100%. Sedangkan dalam laporan laba rugi, total penjualan ditulis 100%. Analisis laporan keuangan common size berguna dalam memahami pembentuk internal laporan keuangan. 2
Sebagai contoh, dalam analisis neraca, analisis common size menekankan pada dua faktor: 1. Sumber pendanaan termasuk distribusi pendanaan antara kewajiban lancar, kewajiban tak lancar, dan ekuitas. 2. Komposisi aset termasuk jumlah untuk masing-masing aset lancar dan aset tak lancar. Dalam menilai likuiditas aset lancar, penting untuk diketahui berapa proporsi aset lancar yang terdiri atas persediaan, bukan proporsi persediaan terhadap total aset. Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih ( Munawir, 2007). Analisis rasio likuiditas ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak ketiga sebagai pertimbangan keputusan kredit. Pihak ketiga memberikan akan memberikan kredit melihat dari kemapuan perusahaan apakah perusahaan mampu memenuhi kewajiban lancar atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. 3
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kinerja keuangan bedasarkan analisis common size pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk? 2. Bagaimana kinerja keuangan bedasarkan analisis rasio likuiditas di PT Indofood Sukses Makmur Tbk? 1.2 Tujuan Penulisan 1. Menganalisis kinerja keuangan berdasarkan analisis common size di PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2. Menganalisis kinerja keuangan berdasarkan analisis rasio likuiditas di PT Indofood Sukses Makmur Tbk 4
1.4 Kerangka Penulisan Laporan keuangan tahunan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 2013-2014 Neraca Laba Rugi 1. Analisis Common Size 2. Analisis Likuiditas: -Current Ratio -Cash Ratio -Rasio Aktivitas -Quick Ratio Hasil Analisis Rasio Likuiditas dan Analisis Common Size Gambar 1. Kerangka Pemikiran 5
1.5 Metodologi 1.5.1 Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan diperoleh dari situs resmi idx.co.id. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang didasarkan oleh hasil perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel. Dari hasil penelitian kuantitatif dengan menggunakan Microsoft Excel lalu dianalisis berdasarkan teori- teori yang sudah ada. 1.5.3 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung data yang sudah diperoleh dengan menggunakan perhitungan analisis common size dan analisis likuiditas laporan keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 1.5.5 Time Horizon Penelitian ini bersifat meneliti hanya satu waktu saja atau cross section, karena untuk penelitian ini data sudah tersedia. 1.5.6 Metode Analisis Dalam penelitian ini terdapat dua analisis common size yaitu analisis common size neraca dan analisis common size laporan laba rugi. Sedangkan analisis likuiditas terdapat beberapa rasio keuangan yaitu current ratio dan 6
cash ratio. Sedangkan dalam analisis likuiditas harus memperhitungkan rasio aktivitas, dalam rasio aktivitas memperhitungkan perputaran piutang, rasio perputaran persediaan, dan rasio perputaran kewajiban lancar. 1. Analisis common size neraca Common size Neraca = 2. Analisis common size laba rugi Common size Laba Rugi = 3. Current Ratio Current Ratio = Kemampuan rasio lancar untuk membedakan perusahaan berdasarkan likuiditas membantu luasnya penggunaan rasio. Rasio lancar merupakan perbandingan antara total aktiva lancar dengan total hutang lancar. Semakin tinggi jumlah kelipatan aset lancar terhadap kewajiban lancar, makin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar tersebut akan dipenuhi (Subramanyam dan Wild:2010). 4. Cash Ratio Cash Ratio = Rasio ini mengukur ketersediaan kas untuk membayar kewajiban lancar. 7
5. Perputaran piutang usaha Perputaran piutang usaha = Rata-rata penagihan piutang = Rasio perputaran piutang menunjukkan rata-rata seberapa sering, secara rata-rata, piutang berubah, yaitu diterima dan ditagih sepanjang tahun. Sedangkan jumlah hari untuk menagih piutang tujuannya yaitu untuk mengukur jumlah hari yang dibutuhkan, secara rata-rata, untuk menagih piutang berdasarkan saldo akhir tahun piutang 6. Perputaran persediaan Perputaran persediaan = Rata-rata penjualan dalam persediaan = Rasio perputaran persediaan berfungsi untuk mengukur kecepatan ratarata persediaan bergerak keluar masuk perusahaan. Sedangkan rasio jumlah hari rata-rata penjualan dalam persediaan bertujuan untuk menggambarkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menjual persediaan akhir dengan mengasumsikan tingkat penjualan tertentu. 7. Perputaran Utang Ukuran sejauh apa perusahaan menggunakan utang usaha adalah jumlah hari rata-rata utang belum dibayar ( average payable days outstanding). Angka ini dihitung sebagai berikut 8
Perputaran utang= Jumlah hari rata-rata utang belum dibayar= Rasio jumlah hari rata-rata untuk mebayar utang usaha memberikan indikasi waktu rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk membayar kewajiban kepada pemasoknya. Makin lama periode pembayaran, makin besar modal pemasok yang digunakan. Rasio ini menunjukkan kecepatan perusahaan dalam melunasi pembelian kreditnya. 8. Quick Ratio Quick Ratio = Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas yang lebih ketat. Rasio ini menggunakan aset yang lebih cepat dikonversi menjadi kas. 9