Pertemuan /19/2017 Studi Kelayakan Bisnis

dokumen-dokumen yang mirip
6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

10. Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik

Pengertian Aspek Hukum

Jenis-jenis Badan Usaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Topik Pertemuan. Dok. Irsyadi PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM MK. STUDI KELAYAKAN USAHA PERTANIAN IRSYADI SIRADJUDDIN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Entrepreneurship and Innovation Management

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

LEGALITAS USAHA. Dr. David Sukardi Kodrat, MM, CPM Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Ciputra

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

*36403 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 28 TAHUN 1999 (28/1999) TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

PERANAN HUKUM DALAM KEGIATAN EKONOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 081 TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENDAFTARAN PERUSAHAAN DAN IZIN DOMISILI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 27 TAHUN 2003 T E N T A N G WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Programing di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 74 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 37 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 21 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 9 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

Bentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria

TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI BANGKA TENGAH

Bentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PUSAT PELAYANAN INVESTASI TERPADU. Badan Koordinasi Penanaman Modal. Dokumen yang harus dilampirkan:

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan akhir suatu perusahaan dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka dari satu tempat ke tempat yang lain sesuai dengan tujuan masing-masing

VII. ANALISIS LINGKUNGAN DAN LEGALITAS

PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS PENDIDIKAN

Pengertian Badan Usaha

Aspek Hukum Dalam Usaha Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Mata Kuliah - Kewirausahaan II -

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FORMULIR ISIAN REKANAN/PEMBORONG PT PERKEBUNAN NUSANTARA III

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH KOTA DENGAN BADAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DEPOK,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2007 NOMOR 8

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 3 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

2013, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

Modul ke: Pengantar Bisnis

Template Standar Powerpoint

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAGAIMANA CARA MENDIRIKAN USAHA

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PP 9/1999, PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA

ASPEK HUKUM dalam SKB

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

PENGERTIAN PERUSAHAAN

BAB 3 LEGALITAS PERUSAHAAN. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA SEMESTER GASAL 2014 Irma M. Nawangwulan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BERITA KOTA SERI : E NOMOR PERATURAN TENTANG. memperkuat. struktur. Peraturan. No. DAG/PER/9/ Penerbitann Perdagangan. 2. Undang-U. tentang.

PERUSAHAAN MENURUT MAHKAMAH AGUNG (HOGE RAAD) : PERUSAHAAN ADALAH SESEORANG YG MEMPUNYAI PERUSAHAAN JIKA IA BERHUBUNGAN DGN KEUNTUNGAN KEUANGAN DAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BUPATI KUDUS KEPUTUSAN BUPATI KUDUS NOMOR 39 TAHUN 2004 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENERIMAAN SUMBANGAN PIHAK KE TIGA KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kebangkrutan dikarenakan banyaknya perusahaan yang akhirnya. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAERAH KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Transkripsi:

ASPEK KEUANGAN Pertemuan 22 1

ANALISA RASIO KEUANGAN FUNGSI SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI DAN MENGANALISIS PRESTASI OPERASI ORGANISASI/ PERUSAHAAN SEBAGAI KERANGKA KERJA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN MANFAAT BAGI MANAJEMEN PERUSAHAAN BAGI MANAJER KREDIT BAGI INVESTOR MANAJER PERUSAHAAN

Bentuk-Bentuk Rasio Keuangan 1. Rasio Likuiditas 2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas 4. Rasio Aktivitas 3

Ratio Likuiditas

Ratio Likuiditas

Ratio Solvabilitas

Ratio Solvabilitas

8

ASPEK KEUANGAN Pertemuan 23 1

Rasio Rentabilitas 2

Rasio Rentabilitas 3

Rasio Aktivitas 4

Rasio Aktivitas 5

Data Pembanding Di Analisis Rasio 1. Angka2 dalam komponen laporan keuangan 2. Angka2 dalam tiap jenis laporan keuangan 3. Tahun masing2 laporan keuangan 4. Target rasio yg sudah dianggarkan 5. Standar industri yg digunakan, misal CAR di perbankan 6. Rasio keuangan pesaing yg sejenis

Keterbatasan Rasio Keuangan 1. Data akuntansi dapat ditafsirkan dengan berbagai cara. 2. Prosedur pelaporan yg berbeda 3. Adanya manipulasi data 4. Perlakuan pengeluaran biaya2 antar perusahaan berbeda 5. Penggunaan tahun fiskal yg berbeda. 6. Pengaruh musiman mengakibatkan rasio komperatif. 7. Kesamaan rasio keuangan yg telah dibuat dgn standar industri belum cukup menjamin.

8

ASPEK KEUANGAN Pertemuan 24 1

Hubungan Antar Berbagai Rasio 1. Hubungan antara rentabilitas ekonomi dgn rentabilitas modal sendiri bersifat positif; artinya semakin besar rentabilitas ekonomi akan semakin bsar juga rentabilitas modal sendiri. 2. Hubungan antara rasio hutang dgn rentabilitas modal sendiri dapat bersifat positif, negatif atau tidak.

KONDISI KEUANGAN Kondisi Keuangan perusahaan : AKTIVA % HUTANG + MODAL Aktiva lancar 82 Kewajiban Lancar Aktiva tetap 13 Kewajiban Jk. Panjang % 20 22 Aktiva lainnya 5 Ekuitas 58 Total Aktiva 100 Total Hutang +Modal 100

Kondisi Keuangan Yg Aman AKTIVA % HUTANG + MODAL % Aktiva lancar 70 Kewajiban Lancar Aktiva tetap 30 Kewajiban Jk. Panjang 25 15 Ekuitas 60 Total Aktiva 100 Total Hutang +Modal 100

Kondisi keuangan yg aman bagi perusahaan : 1. Tingkat pengembalian yg rendah 2. Dasar modal yg besar 3. Pertumbuhan yg lambat 4. Hutang dan aset jangka pendek sedikit

Kondisi Keuangan Yang Berisiko AKTIVA % HUTANG + MODAL % Aktiva lancar 30 Kewajiban Lancar Aktiva tetap 70 Kewajiban Jk. Panjang 20 45 Ekuitas 35 Total Aktiva 100 Total Hutang +Modal 100

Kondisi keuangan perusahaan yg tidak aman : 1. Tingkat pencairan aktiva yg tinggi (aktiva sulit dicairkan). 2. Aktiva jangka panjang nilainya tinggi. 3. Dana dari luar lebih dari 50% 4. Dasar modal kecil 5. Pertumbuhan yg tinggi. 6. Pendapatan sangat berfluktuatif

8

ASPEK HUKUM Pertemuan 25 1

PENDAHULUAN Dalam aspek hukum hal yang dibahas meliputi: 1. Bentuk badan hukum perusahaan 2. Prosedur perizinan/legalitas 3. Lembaga/departemen/instansi yang terkait dengan perusahaan 4. Rencana anggaran dasar perusahaan

Badan Hukum Usaha Dalam prakteknya, jenis badan hukum yang ada di Indonesia meliputi: Perseorangan Firma Perseroan comanditer (CV) Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Negara (BUMN) Perusahaan Daerah (BUMD) Yayasan Koperasi

Perusahaan Perorangan Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan yang hanya dimiliki perseoarngan (hanya seorang) Pendirian tidak memerlukan syarat khusus, sebagaimaan badan usaha lainnya Kebutuhan modal hanya dipenuhi dari pemilik sendiri, dan untuk mencari modal dari luar relatif lebih sulit

Firma Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan Untuk mendirikan Fa, dapat dilakukan melalui dua cara yaitu: 1. melalui akta resmi yang proses selanjutnya sampai di berita negara 2. melalui akta di bawah tangan yaitu kesepakatan antara pihak-pihak terkait

Perseroan Komanditer CV merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan Dalam CV terdapat sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu lainnya, kemudian ada satu sekutu atau lebih yang bertindak sebagai pemberi modal Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas hanya pada modal yang ditanamkan dalam perusahaan Tujuan pendirian CV adalah memberi peluang bagi perseorangan untuk ikut menanamkan modalnya dengan tanggung jawab terbatas

Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas (PT) Dalam prakteknya jenis PT terdiri dari: Dilihat dari segi kepemilikannya: Perseroan Terbatas biasa Perseroan Terbatas Terbuka Perseroan Terbatas PERSERO Dilihat dari segi status Perseroan Terbatas: Perseroan Tertutup Perseroan Terbuka Modal perseroan terbatas terdiri dari: Modal dasar (authorized capital) Modal ditempatkan atau dikeluarkan (issued capital) Modal disetor (paid-up capital) Syarat pendirian PT: PT didirikan sekurang-kurangnya oleh 2 orang Pendirian PT dituangkan dalam Akta Notaris Bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia Mencantumkan perkataan PT dalam akta notaris Disyahkan oleh menteri kehakiman

Perseroan Terbatas Perseroan Terbatas (PT) Syarat pendirian PT: Didaftarkan dalam berita negara Memiliki modal dasar skurang-kurangnya Rp 50.000.000,- (UU PT No. 40 Tahun 2007) Modal ditempatkan sekurang-kurangnya 25% dari modal dasar Menyetor modal setor 50% dari modal ditempatkan pada saat perusahan didirikan Bagi PT yang mengalami perubahan dipersyaratkan untuk: Mencantumkan nama, maksud, dan tujuan kegiatan perseroan Perpanjangan jangka waktu perseroan Peningkatan atau penurunan modal Perubahan status perseroan terbatas dari tertutup menjadi terbuka atau sebaliknya

9

ASPEK HUKUM Pertemuan 26 1

Koperasi Pendirian koperasi didasarkan atas UU No. 25 Tahun 1995 Tentang Koperasi Pendirian koperasi melalui akta pendirian setelah memperoleh pengesahan pemerintah dan diumumkan dalam Berita Negara Koperasi dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang Dalam prakteknya, jenis koperasi meliputi: Koperasi produksi Koperasi konsumsi Koperasi jasa Koperasi serbaguna usaha Koperasi fungsional dan golongan masyarakat tertentu

Jenis Izin Usaha Dokumen dan izin diperlukan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan perusahaan Banyaknya izin yang dibutuhkan tergantung dari jenis usaha yang dijalankan, izin tersebut meliputi: 1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 3. Izin-izin Usaha Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) Izin domisili Izin gangguan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Izin tenaga kerja asing 4. Sertifikat Tanah dan surat berharga yang dimiliki

Jenis Izin Usaha Dokumen yang tidak kalah penting adalah penelitian dokumen lainnya yaitu: Bukti diri (KTP atau SIM) Sertifikat tanah Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) Surat atau sertifikat lainnya yang dianggap perlu

Dokumen Yang Diteliti Secara umum, dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum adalah: Bentuk badan usaha Bukti diri Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Izin-izin Perusahaan Keabsahan dokumen lainnya Status hukum tanah Kendaraan bermotor Surat dan sertifikat lainnya yang dianggap perlu

Penelitian Lapangan Mendatangi sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat atau dokumen yang diperlukan Mencari informasi dari laporan, koran, majalah atau perpustakaan yang memuat informasi yang relevan dengan analsisi yang dilakukan

Dokumen yang Perlu Disiapkan

8

ASPEK POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP Pertemuan 27 1

Aspek Politik Adanya Isu/Rumor/Spekulasi dari Kondisi politik yang diciptakan pemerintah akan mempengarhi Permintaan & Penawaran Produk Situasi dapat diketahui melalui Media Massa Jenis Berita: 1. Good News 2. Bad News

Aspek Politik Good News vs Bad News Faktor atau Kondisi Suatu Negara Berhubungan Dengan Dunia Bisnis Langsung Atau Tidak Langsung Potensi Mendukung Bisnis/Mendatangkan Keuntungan vs tidak Mendukung/Mendatangkan Kerugian

Pengaruh Aspek Politik Kacau Politik - Kacau Situasi Bisnis Stabil Politk Kemungkinan Bisnis Berkembang

Pengaruh Aspek Sosial Budaya Memiliki tugas bermacam-macam kegiatan dalam waktu bersamaan Ancaman dan Peluang dari lingkungan Internal dan eksternal Perusahaan Selain Keuntungan mengembangan juga misi Sosial Kemasrakatan Saling Menguntungkan dengan Masyarakat sekitar

Perubahan Kondisi Sosial Yang Komplek Dahulu Pemecatan Karyawan Lumrah Kini, Pemecatan dapat mengganggu keseimbangan system social yang komplek

Dampak Sosial dari suatu Bisnis Terhadap Aspek Sosial Perubahan Kesehatan Masyarakat Perubahan Budaya masyarakat Perubahan Demografi

8

ASPEK POLITIK, EKONOMI, SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP Pertemuan 27 1

Aspek Ekonomi Data MakroEkonomi PDB Investasi Inflasi Kurs Valas APBN etc

Hambatan di Bidang Ekonomi Iklim Tropis Produktivitas Rendah Kapital Sedikit Nilai Perdagangan Luar Negeri Yang Rendah Besarnya Pengangguran Besarnya Ketimpangan Distribusi Pendaptan Tekanan Penduduk Yang Berat Penggunaan Tanah Yang Produktivitasnya Rendah

Pengaruh Bisnis Terhadap Aspek Ekonomi Meningkatkan Perekonomian Pemerintah Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Menggali, Mengatur, dan Menggunakan Ekonomi Sumber daya Alam Pengembangan Wilayah

Aspek Lingkungan Unsur-unsur analisis Dampak Lingkungan: 1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL) 2. Kerangka Acuan (KA) 3. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) 4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) 5. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)

Tujuan Analisis Dampak Lingkungan 1. Mengidentifikasi rencana & kegiatan bisnis yang menimbulkan dampak besar pada lingkungan 2. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan hidup yang terkena dampak 3. Mengevaluasi rencan & kegiatan bisnis yang menimbulkan dampak lingkungan 4. Merumuskan Rencana Kelola Lingkungan (RKL) Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Peran Analisis Dampak Lingkungan 1. Peran dalam Pengelolaan Lingkungan 2. Peran dalam Pengelolaan Proyek 3. Peran sebagai Dokumen Penting

8