LiS" Laporan Kelja Praktek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Departemen Produksi II B PT PT. Petrokimia Gresik

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kerja Praktek Unit Phonska Departemen Produksi II A PT. Petrokimia Gresik, I.1. Latar Belakang

S-1 Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

BAB IV PEMBAHASAN. PT Petrokima Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Perkembangan PT. PETROKIMIA GRESIK. ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.

BAB III PENYAJIAN DATA. 1. Gambaran Umum PT Petrokimia Gresik. a. Profil PT Petrokimia Gresik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Perkembangan PT PETROKIMIA GRESIK. ditetapkan sebagai hari jadi PT Petrokimia Gresik.

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

LAPORAN KERJA PRAKTEK DEPARTEMEN PRODUKSI I PT. PETROKIMIA GRESIK. Periode 4 Januari Februari 2010

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam

CANDAL PRODUKSI DEPARTEMEN PRODUKSI II B PT. PETROKIMIA GRESIK LAPORAN KERJA PRAKTEK

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Singkat PT. Pupuk Iskandar Muda. dan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 1985.

GAMBARAN UMUM. antara/sampingan amonia, oksigen, dan nitrogen. Badan hukum pabrik ini

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan jangka panjang dan

LAPORAN KERJA PRAKTIK PT PETROKIMIA GRESIK DEPARTEMEN PROSES DAN PENGELOLAAN ENERGI

DAFTAR ISI 1. PROSPEK INDUSTRI DAN PEMASARAN BAHAN KIMIA PULP & KERTAS DI INDONESIA 1. - i- DAFTAR ISI PROFIL INDUSTRI KIMIA DI INDONESIA, 2017

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 93/MPP/Kep/3/2001

I. PENDAHULUAN. menjadi salah satu tulang punggung perekonomian bangsa kita. Titik berat pembangunan saat ini adalah pembangunan dibidang ekonomi

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

Desember 1959, dengan Akte Notaris Eliza Pondang No.177 dengan status hukum

BAB III PENYAJIAN DATA A. DESKRIPSI SUBYEK, OBYEK DAN LOKASI PENELITIAN. fokus penelitian sebagai sumber data penelitian. Adapun deskripsi mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas suatu perusahaan biasanya diakui sebagai faktor kesuksesan

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PROFIL PT. PUPUK KUJANG

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB. VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/M-DAG/PER/6/2011 TENTANG PENGADAAN DAN PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR

I. PENDAHULUAN. bahan tambahan yang disebut dengan plasticizer, yaitu bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Paraldehida merupakan senyawa trimer yang dihasilkan dengan mereaksikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perseroan terbatas nomor 11. PT.Putra Salfan berkedudukan di

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

Disusun oleh : Rahmawati Sagita.W Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Niniek Fajar Puspita, M.Eng NIP

BAB II GAMBARAN UMUM. sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak

PABRIK PUPUK ZA (AMONIUM SULFAT) DARI AMONIAK DAN ASAM SULFAT DENGAN PROSES NETRALISASI

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

GUBERNUR BALI, TENTANG

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

RINCIAN KEWENANGAN PEMERINTAH YANG DILIMPAHKAN KEPADA DEWAN KAWASAN SABANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMEN/M/2006 TENTANG

1. Surabaya lndustrial Estate Rungkut seluas 245 Ha telah menampung sekitar 300 perusahaan.

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT PETROKIMIA GRESIK. Oleh: Amsal Dwi N. NRP : Angela Clara B. NRP :

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN NOMOR 5/E, 2010

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti: Urea, ZA, SP-

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat yang dijadikan objek penelitian ini adalah pada PT. Pupuk

1. PENDAHULUAN. diproses lagi menjadi produk-produk baru yang lebih menguntungkan. industri yang dikaitkan dengan sektor ekonomi lain.

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. telekomunikasi dan jaringan di wilayah indonesia. Secara umum kegiatan utama

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

BAB I PENDAHULUAN. bisnisnya adalah melakukan restrukturisasi. Alasan utama restrukturisasi untuk

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 6 TAHUN 2008

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

VII. TATA LETAK PABRIK

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG IZIN PEMANFAATAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. prospek jangkauan masa depan yang cukup baik.

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. manufaktur jembatan, dan konstruksi baja lainnya. 2. PN. SABANG MERAUKE dahulu Machinefabriek & Scheeepswerf NV.

Menentukan Keandalan Komponen Mesin Produksi Pada Model Stress Strength yang Berdistribusi Gamma

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 42/Permentan/OT.140/09/2008 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2000 TENTANG POKOK-POKOK ORGANISASI PERTAMINA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPPRES 31/1997, PEMBANGUNAN DAN PENGUSAHAAN KILANG MINYAK DAN GAS BUMI OLEH BADAN USAHA SWASTA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini Indonesia sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang

Transkripsi:

LiS" Laporan Kelja Praktek 1 BABI PENDAHULUAN PT Petrokimia Gresik merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bernaung di bawah koordinasi Kementrian Negara BUMN. Produk utama dari PT Petrokimia Gresik adalah pupuk nitrogen (ZA dan Urea), pupuk fosfat (TSP, SP 36, dan DAP), dan pupuk majemuk (NPK dengan merek dagang Phonska) serta bahan-bahan kimia lainnya seperti CO2 cair dan padat (dry ice), ammonia, asam sulfat, asam fosfat, O2, dan N2 cair. PT Petrokimia Gresik ini merupakan salah satu pabrik di antara pabrik pupuk yang berbentuk BUMN di Indonesia, dan mempakan pabrik pupuk kedua yang didirikan setelah PT Pupuk Sriwijaya (PUSRI) Palembang. 1.1. Sejarah Singkat Pemsahaan Tahun 1960 Pendirian pabrik pupuk yang didasarkan pada TAP MPRS No. IIIMPRSI1960 dan Kepres No. 260/1960. Proyek ini mempakan proyek prioritas pada masa itu dengan nama Projek Petrokirnia Surabaja. Tahun 1964 Tahun ini mempakan tahap pembangunan fisik yang pertama berdasarkan Inpres No.lIInstrl1963 dilakukan oleh pemsahaan pengembang dan pemborong Cosindit Sp.A dari Italia. Tahun 1968 Proyek sempat terhenti karena terjadi pergolakan politik dan keadaan ekonomi yang memburuk. JUnisan Teknik Kimia Universitas WidyaMandala Surabaya

L li.. Laporan Kerja Praktek 2 Tahun 1971 Status badan usaha dari Projek Petrokimia Surabaja diubah menjadi Perusahaan Umum (PERUM) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.55 Tahun 1971. 10 Juli 1972 PROJEK PETROKIMIA SURABAJA diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai badan usaha yang berbentuk perusahaan umum, PERUM PETROKIMIA GRESIK. Selanjutnya, tanggallo Juli diperingati sebagai hari ulang tahun PT Petrokirnia Gresik. 10 Juli 1975 Bentuk perusahaan menjadi PT Petrokimia Gresik (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1975. Tahun 1997 Berdasarkan PP No.28/1997, PT Petrokirnia Gresik (Persero) berubah status menjadi holding company bersama PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam bidang pemasaran, keuangan, dan produksi. Pada saat ini PT Petrokimia Gresik memiliki beberapa bidang usaha antara lain industri pupuk sebagai bidang usaha yang utama, industri pestisida, industri kimia, industri peralatan pabrik, jasa rancang bangun, dan perekayasaan, jasa lainnya. I.2. Perluasan Perusahaan Dalam perkembangannya, PT Petrokirnia Gresik mengalami beberapa kali perluasan, yaitu: 1. Perluasan pertama (29 Agustus 1979) Pendirian pabrik pupuk TSP I oleh Spie Batignoless, Perancis, dan pembangunan prasarana pelabuhan serta penjemih air Gunungsari yang dilengkapi dengan booster pump di Kandangan untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 720 m 3 /jam. Juntsan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

.I ~,. Laporan Kerja Praktek 3 2. Perluasan kedua (30 Juli 1983) Pabrik pupuk TSP II oleh Spie Batignoless dan perluasan pelabuhan serta pembangunan unit penjernih air Babat dengan kapasitas 300 m 3 /jam. 3. Perluasan ketiga (10 Oktober 1984) Pabrik Asam Fosfat dan produk samping, dilakukan oleh Hitachi Zosen, yang meliputi: a. Pabrik Asam Sulfat b. Pabrik Asam Fosfat c. Pabrik Cement Retarder d. Pabrik Aluminium Fluorida e. Pabrik Amonium Sulfat f. Unit Utilitas 4. Perluasan Keempat (2 Mei 1986) Pabrik pupuk ZA III dikeijakan oleh tenaga-tenaga PT Petrokimia Gresik sendiri, mulai dari studi kelayakan sampai pengoperasian. 5. Perluasan Kelima (29 April 1994) Pabrik Amonia-Urea barn dengan teknologi proses oleh Kellog Amerika. Konstruksi dikerjakan oleh PT IKPT Indonesia awal 1991 dan ditargtkan mulai beroperasi pada bulan Agustus 1993 tapi mengalami keterlambatan sehingga barn dimulai tanggal29 April 1994. 6. Perluasan Keenam (25 Agustus 2000) Pabrik Pupuk Majemuk dengan nama "PHONSKA". Konstruksi dikeijakan oleh PT Rekayasa Industri mulai awal tahun 1999 dengan teknologi proses dari INCRO Spanyol. Pabrik ini mulai beroperasi secara komersial pada 1 November 2000 dengan kapasitas 300.000 tonltahun. Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

L II.. Laporan Kerja Praktek 4 7. Perluasan Ketujuh (2002) Pendirian pabrik pupuk NPK Kebomas atau NPK Blending. 8. Perluasan Kede1apan (2005) Pendirian pabrik Pupuk Petroganik. 1.3. Lokasi Industri PT Petrokimia Gresik mempunyai area tanah seluas 450 ha, tetapi yang sudah digunakan sebesar 300 ha. Area tanah yang ditempati meliputi daerah 10 desa di tiga kecamatan yaitu : Kecamatan Gresik, meliputi Desa Ngipik, Karangturi, Sukorame, dan Tlogopojok. Kecamatan Kebomas, meliputi Desa Kebomas, Tlogopatut, dan Randu Agung. Kecamatan Manyar, meliputi Desa Romo Meduran, Pojok Pesisir, serta Desa Tepen. Dipilihnya kawasan-kawasan di atas sebagai lokasi pabrik PT Petrokimia Gresik merupakan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek Industri (BP31) yang dikoordinir oleh Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan dengan pertimbangan : Cukup tersedia lahan yang kurang produktif. Cukup tersedianya sumber air dari aliran sungai Brantas dan sungai Bengawan Solo. Berdekatan dengan daerah konsumen pupuk terbesar, yaitu perkebunan dan petani tebu. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan pengangkutan pemlatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku, maupun pendistribusian hasil produksi melalui angkatan laut. Dekat dengan pusat pembangkit tenaga listrik. Juntsan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

111.. Laporan Kerja Praktek ~ PT Petrokimia Gresik. 2010 5 1.4. Logo Perusahaan dan Arti GAMBAR 1.1. Logo PT Petrokimia Gresik A. Dasar pemilihan logo kerb au Penghonnatan kepada daerah Kebomas Punya sikap suka bekerja keras, loyalitas, danjujur. Dikenalluas masyarakat Indonesia dan merupakan sahabat petani. B. Arti Logo Warna kuning emas pada kerbau melambangkan keagungan. Daun hijau berujung lima: o o Daun hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan. Berujung lima melambangkan kelima sila dari Pancasila. Huruf PG : Petrokimia Gresik Warna putih hurufpg melambangkan kesucian. C. Arti dari Keseluruhan Logo: Dengan hati yang bersih berdasarkan lima sila Pancasila, PT Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa. 1.5. Unit Produksi PT Petrokimia Gresik terbagi dalam tiga unit produksi, yaitu : A. Unit Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen) Jurnsan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

.i'll.. Laporan Kerja Praktek 6 Unit penghasil produk utama ini terdiri dari : 1. Pabrik Pupuk ZA 1(1972) dengan kapasitas 200.000 tonltahun dengan bahan baku ammonia dan asam sulfat. 2. Pabrik Pupuk ZA II (1984) dengan kapasitas 250.000 tonltahun dengan bahan baku gypsum dari limbah proses pembuatan asam fosfat dan ammonia. Pabrik ini secara operasional masuk ke Unit Produksi III. 3. Pabrik Pupuk ZA III (1986) dengan kapasitas 200.000 tonltahun dengan bahan baku ammonia dan asam sulfat. 4. Pabrik Urea (1994) dengan kapasitas 460.000 tonltahun dengan bahan baku ammonia dan C02. Selain produk utama tersebut, juga menghasilkan bahan baku dan produk samping untuk dijual : l. Ammonia, dengan kapasitas 445.000 tonltahun. Digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk ZA (Ammonium Sulfat) dan Urea. 2. Asam sulfat, dengan kapasitas 168.000 tonltahun. Digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk ZA (Ammonium Sulfat). 3. CO2 cair dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. 4. C02 padat (dry ice I es kering) dengan kapasitas 4.000 tonltahun. 5. Nitrogen gas dengan kapasitas 500.000 NCMltahun. 6. Nitrogen cair dengan kapasitas 250 tonltahun 7. Oksigen gas dengan kapasitas 600.000 NCMltahun 8. Oksigen cair dengan kapasitas 3.300 tonltahun Jurusan Teknik Kimia Universitas WidyaMandala Surabaya

.I ~" Laporan Kerja Praktek 7 B. Unit Produksi II (Unit Pupuk Fosfat) Terdiri dari 3 pabrik pupuk fosfat yaitu : l. Pabrik Pupuk Fosfat I (1979), kapasitas produknya berupa pupuk TSP/SP 36 sebanyak 500.000 tonltahun, atau dapat divariasikan dengan berproduksi: a. Pupuk TSP/SP-36 (Super Phosphat-36) dengan kapasitas 400.000 tonltahun b. Pupuk DAP (Diammonium Phosphat) dengan kapasitas 80.000 tonltahun c. Pupuk NPK (Nitrogen Phosphat Kalium) dengan kapasitas 50.000 tonltahun 2. Pabrik Pupuk Fosfat II (1983) dengan kapasitas produksi 500.000 tonltahun, sejak Januari 1998 TSP diubah menjadi SP-36. 3. Pabrik Pupuk Majemuk Pupuk Majemuk dengan nama PHONSKA diresmikan pada tanggal 25 Agustus 2000 oleh Presiden RI Bapak K.H. Abdurrachrnan Wachid. Kontraktor PT Rekayasa Industri dengan Teknologi Proses oleh!nero dari Spanyol dengan kapasitas produksi 300.000 tonltahun. 4. Pabrik Pupuk Kalium Sulfat (ZK) dengan kapasitas produksi 10.000 tonltahun. Pabrik ini mulai beroperasi komersial pada 22 Maret 2005. C. Unit Produksi III (Unit Produksi Asam Fosfat) Unit ini beroperasi sejak tahun 1984 yang terdiri dari 4 pabrik : l. Pabrik Asam Fosfat dengan kapasitas 17l.450 tonltahun (100% P 2 0s) dipakai sebagai bahan baku pembuatan pupuk SP-36. 2. Pabrik Asam Sulfat dengan kapasitas 510.000 tonltahun dipakai sebagai bahan baku pembuatan asam fosfat, pupuk SP-36, dan pupuk ZA. 3. Pabrik Cement Retarder dengan kapasitas 440.000 tonltahun dipakai untuk industry semen sebagai bahan penolong untuk pengatur kekerasan. Jurnsan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

L II.. Laporan Kerja Praktek 8 4. Pabrik Aluminium Fluorida dengan kapasitas 12.600 tonltahun dipakai sebagai bahan untuk menurunkan titik lebur pada industri peleburan aluminium. Selain pabrik pupuk dan produk-produk kimia non-pupuk, PT Petrokimia juga menawarkan berbagai bentuk jasa pelayanan, antara lain: Desain dan rekayasa Fabrikasi peralatan pertanian Konstruksi pertanian PengeIjaan dan perawatan pertanian Pemeliharaan kesehatan dan komputerisasi, dan lain-lain. Prestasi keija yang telah dicapai dari kegiatan usaha sector jasa rancang bangun dan teknik perekayasaan, antara lain : I. Pembangunan di dalam PT Petrokimia Gresik dan Group a. Pembangunan pabrik pemurnian asam fosfat b. Pembangunan tangki oktanol di PT Petronika 2. Implementasi proyek jasa di dalam negeri a. CAP unit pada pabrik kertas Gowa b. Studi kelayakan untuk penggilingan batuan fosfat di PT Kertas Niaga c. Evaluasi tender proyek Styrene Butadiene Rubber di PT Karindo Utama 3. Implementasi proyek di mancanegara Pembangunan pabrik alumunium florida di Cina yang meliputi : a. Pembuatan basic design b. Supervisi/pengawasan untuk detail design dan konstruksi c. Training operasi d. Supervisi start-up dan commissioning Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

,III.. Laporan Kerja Praktek 9 1.6. Unit Prasarana A. Derrnaga Khusus PI Petrokimia Gresik memiliki fasilitas DUKS (Derrnaga Untuk Kepentingan Sendiri) yang berukuran 28 X 167 m yang berkapasitas : 1. Bongkar muat 3 juta ton/tahun 2. Standar 8 kapal sekaligus a. 3 kapal bobot 40.000-60.000 DWI (sisi laut) b. 5 kapal bobot 10.000 DWI (sisi darat) Derrnaga ini juga dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat, yang berupa dua crane bongkar curah, satu crane muat serbaguna, dua ban beijalan bongkar bahan baku, ban berjalan (belt conveyor) untuk pengangkuatan bahan padat, serta fasilitas pemipaan untuk pengangkutan bahan cairo B. Unit Penjernihan Air 1. Di Gunung Sari (Surabaya), dari Sungai Brantas dikirim ke Gresik menggunakan pipa sepanjang 22 km, diameter 18 inch, dan kapasitas 850 m 3 /jam. 2. Di Babat, dari Sungai Bengawan Solo ke Gresik melalui pipa sepanjang 68 km, diameter 28 inch, dan kapasitas terpasang 1700-2500 m 3 /jam. C. Sarana Jalan Kereta Api Sarana ini berupa jalan kereta api yang dihubungkan dengan jalan utama Perumka. Digunakan untuk pengangkutan pupuk dari gudang PI Petrokimia Gresik ke stasiun terdekat dengan konsumen. Jurusan Teknik Kimia Universitas WidyaMandala Surabaya

III.. Laporan Kerja Praktek 10 ----~------------~--------------------------------------- D. Ban Berjalan Sebagai prasarana penunjang transportasi bahan baku dan hasil produksi terdapat ban beijalan (belt conveyor) yang menghubungkan dermaga dengan pabrik-pabrik di unit Produksi I, II, dan III dengan total bentangan panjang sekitar 22 km. E. Unit Industri Peralatan Pabrik Untuk menunjang pemeliharaan pabrik yang telah ada dan dapat digunakan untuk fabrikasi peralatan pabrik dan permesinan atas pesanan perusahaan lain. F. Pembangkit Tenaga Listrik Perusahaan mempunyai tiga unit pembangkit tenaga listrik, yaitu : a. Dari gas turbine generator yang berkapasitas 33 MW untuk memenuhi kebutuhan proses di unit-unit produksi. b. Dari steam turbine generator dengan kapasitas 20 MW yang juga dikonsurnsi untuk memenuhi kebutuhan proses. c. Dari PLN dengan kapasitas 15 MW yang dipakai untuk keperluan non-proses seperti rumah sakit, perumahan, perkantoran, GOR, masjid, dan lain-lain. d. Boiler dengan bahan bakar gas yang sedang dalam pembangunan yang dikeijakan oleh PT. Barata. G. Unit Pengolah Limbah Pengolah limbah di PT Petrokimia Gresik memiliki kemampuan menampung dan mengolah limbah cair (total sebanyak 240 m 3 /jam), limbah padat (berupa debu), dan limbah gas. Jumsan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

.I ~ "" Laporan Kerja Praktek II ------------------~--------------------------------------- 1. 7. Ketenagaketjaan Jumlah tenaga ketja sampai bulan 29 Februari 2008 menurut Biro Tenaga Ketja adalah sebanyak 3.440 orang yang terbagi dalam pegawai tetap, pegawai bulanan, pegawai harian tetap, dan pegawai bulanan percobaan. Data karyawan PT Petrokimia Gresik disajikan dalam tabel berikut : Tabell. Data Posisi Karyawan PT Petrokimia Gresik per Februari 2008 No. Nama JabatanlPosisi Jumlah 1. Direksi 6 2. Kepala Kompartemen (Kakomp), StafUtama 26 3. Kepala Departemen (Kadep), Kepala Biro (Karo), Kepala Bidang 72 (Kabid), dan StafUtama Muda 4. Kepala Bagian (Kabag) dan StafMadya 184 5. Kepala Seksi (Kasi) dan StafMuda 437 6. Kepala Regu (Karu), Kepala Urusan (Kaur), dan StafPemula 922 7. Pelaksana 1693 8. Calon Karyawan 0 Jumlah 3440 I.8. Pimpinan Perusahaan a. Dewan Komisaris Komisaris Utama Anggota Kornisaris : Dr.Ir. Ato Suprapto, MSc. : Drs. Kresnayana yahya, MSc. If. Sahala Lumban Gaol, MA. Ir. Teddy Setiadi Drs. Suhendro Bakri, MA. Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

.I ~,. Laporan Kerja Praktek 12 --=-~~~~~~~~------------------------------- b. Direksi 1. Direktur Utama : Ir. Arifin Tasrif 2. Direktur Teknik dan Pengembangan : Ir. Firdaus Syahril 3. Direktur Pemasaran : Ir. Bambang Tjahjono, S.E.,M.M.B.A.T. 4. Direktur SDM dan Umum: Ir. Bambang Setiobroto, S.H.,M.M. 5. Direktur Produksi : Ir. Musthofa 6. Direktur Keuangan : Drs. T. Nugroho Purwanto, AK. Pimpinan-pimpinan yang pernah menjabat di PT Petrokimia Gresik: 1. Ir. James Simandjutak (a1ru) 1962-1972 : Kepala Tim Pelaksanaan Proyek 1972-1977 : Presiden Direktur 2. Ir. Sidharta 1977-1983 : Presiden Direktur 3. Drs. Sjafaroeddin Sabar 1984-1990 : Presiden Direktur 4. Ir. Endarto 1990-1995 : Direktur Utama 5. Ir. RaufPurnama 1995-2001 : Direktur Utama 6. Ir. Arifm Tasrif 2001-sekarang : Direktur Utama Jurosan Teknik Kimia Universitas WidyaMandala Surabaya

~ ~ '" Laporan Kerja Praktek 13 ------------------~--------------------------------------- 1.9. Visi dan Misi PT Petrokimia Gresik Visi PT Petrokirnia Gresik : "PT Petrokimia Gresik bertekad untuk menjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling banyak diminati konsumen." Misi PT Petrokimia Gresik :.:. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada pangan. :. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan operasional dan pengembangan usaha.:. Mengembangkan potensi usaha untuk pemenuhan industry kirnia nasional dan berpemn aktif dalam community development. 1.10. Nilai-Nilai Dasar PT Petrokimia Gresik.:. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam setiap kegiatan operasional.:. Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.:. Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis. :. Mengutamakan integritas di atas segala hal..:. Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik. 1.11. Tri Dharma Karyawan 1. Rumongso Melu Handarbeni (memsa ikut memiliki) 2. Rumongso Melu Hangrukebi (wajib ikut memelihara) 3. Mulatsariro Hangrosowani (berani mawas diri) Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

~ II '" Laporan Kerja Praktek 14 1.12. Anak Perusahaan Selain usaha utama, PT Petrokimia Gresik mengembangkan anak-anak perusahaan serta menjalin kerjasama (berpatungan) dengan perusahaan lain, nasional maupun asing. Adapun anak-anak perusahaan tersebut adalah: 1. PT Petrokimia Kayaku Pabrik formulator pestisida ini merupakan anak perusahaan PT Petrokimia Gresik dengan saham sebesar 60% dan sisanya dipegang oleh Nippon Kayaku dan Mitsubishi Corp. Anak perusahaan ini beroperasi mulai tahun 1977. Hasil produksi : a. Pestisida cair (3600 tonltahun) b. Pestisida butiran (12.600 tonltahun) c. Pestisida tepung (1.800 tonltahun) 2. PT Petrosida Gresik Menghasilkan bahan aktif pestisida yang sahamnya secara penuh dimiliki oleh PT Petrokimia Gresik (99,9%). Pabrik ini beroperasi sejak tahun 1984 dan dimaksudkan untuk memasok bahan baku PT Petrokimia Kayaku. Hasil produksi : a. BPMC (2.500 tonltahun) b. MIPC (700 tonltahun) c. Diazinon (2.500 tonltahun) d. Carbofuron (900 tonltahun) e. Carbaryl (200 tonltahun) Sedangkan perusahaan yang merupakan hasil kerjasama dengan perusahaan lain adalah: 1. PT Petronika Merupakan perusahaan patungan dengan saham PT Petrokimia Gresik sebesar 20%. Perusahaan ini beroperasi sejak tahun 1985. Hasil produksinya berupa Diocthyl phthalate (DOP) dengan kapasitas 30.000 tonltahun. Jurnsan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

,I ~.. Laporan Kerja Praktek 15 2. PT Petrowidada Merupakan perusahaan patungan dengan saham PT Petrokimia Gresik sebesar 1,47%. Perusahaan ini beroperasi sejak tahun 1988. Produk yang dihasilkan : a. Phthalic Anhydride (30.000 ton/tahun) b. Maleic Anhydriade (1.200 ton/tahun) 3. PT Petrocentral Merupakan perusahaan patungan dengan saham PT Petrokirnia Gresik sebesar 9,8%. Hasil produksi berupa Sodium Tripoly Phosphate (STPP) dengan kapasitas 40.000 ton/tahun. Perusahaan mulai beroperasi tahun 1990. 4. PT Kawasan Industri Gresik Merupakan perusahaan patungan dengan saham PT Petrokimia Gresik sebesar 35%. Perusahaan ini menyiapkan kavling industri siap pakai seluas 135 ha, termasuk Export Processing Zone (EPZ). I. 13. Yayasan Petrokimia Didirikan 26 Juni 1965 dan mempunyai tujuan utama ikut meningkatkan kesejahteraan karyawan Petrokimia. Usaha-usaha yang telah dilakukan, antara lain dengan : a. Pengadaan rumah karyawan dengan harga murah b. Pemeliharaan kesehatan karyawan pasca pension c. Menyediakan dan memberikan bantuan so sial serta menyelenggarakan pendidikan bagi karyawan yang akan memasuki masa pension dan pemberian beasiswa bagi anak-anak karyawan dan masyarakat umum. Dalam perkembangannya, Yayasan Petrokimia juga memiliki beberapa usaha, antara lain: 1. PT Gresik Cipta Sejahtera (GCS) Berdiri sejak tanggal 3 April 1972 dengan bidang usaha meliputi : Distributor berbagai komoditi hasil produksi PT Petrokimia Gresik Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

.I~ '" Laporan Kerja Praktek 16 Pemasok suku cadang pabrik dan bahan baku industiy kimia Penyedia annada angkutan bahan kimia Pelaksana misi Pembina usahalindustri kecil PT Petrokimia Gresik. 2. PT Aneka Jasa Ghradika (AJG) Didirikan pada tanggal 10 November 1971 dengan bidang usaha penyediaan tenaga keija, hadiah, jasa borongan, cleaning service, dan hourse keeping. 3. PT Graha Sarana Gresik (GSG) Didirikan pada tanggal 13 Mei 1993 yang bergerak dalam bidang penyediaan akomodasi, persewaan perkantoran, danjasa travel. 4. PT Petrokopindo Cipta Selaras (PCS) Didirikan pada tanggal 13 Mei 1993 dengan bidang usaha perbengkelan, angkutan, perdagangan umum, danjasa. L14. Koperasi Karyawan Keluarga Besar PT Petrokimia Gresik (K3PG) K3PG adalah badan usaha yang berbentuk koperasi didirikan pada 13 Agustus 1983. K3PG mempunyai fungsi : 1. Sebagai salah satu anggota dari PT Petrokimia Gresik yang bergerak di bidang perkoperasian. 2. Sebagai sarana untuk ketenangan keija karyawan dan keluarga 3. Sebagai lapangan keija bagi masyarakat K3PG mempunyai bidang usaha antara lain unit pertokoan, unit apotek, unit kantin, unit SPBU, unit simpan pinjam, jasa cleaning service/house keeping, reparasi AC, photocopy dan jasa pelayanan umum, serta usaha air mineral. Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya

~ ~ '" Laporan Kerja Praktek 17 1.15. Pengembangan Usaha Pengembangan usaha jangka pendek PT Petrokimia Gresik menitikberatkan pada pengembangan industri pupuk, khususnya kebutuhan pupuk fosfat sesuai dengan keinginan pasar (konsumen), sekaligus mendukung pelaksanaan kebijakan pemerintah untuk penerapan pemupukan berimbang dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Sejalan dengan tujuan tersebut, PT Petrokimia Gresik melaksanakan pengembangan industri pupuk berupa proyek perluasan pupuk fosfat atau yang dikenal dengan Rehabilitasi Fleksibilitas Operasi (RFO) yang berkapasitas 300.000 tonltahun. Proyek RFO ini dilakukan terhadap Pabrik Pupuk Fosfat I. Apabila permintaan pasar terhadap pupuk PHONSKA tinggi, maka produksi pabrik yang semula pupuk SP-36 dapat langsung dialihkan menjadi pupuk PHONSKA. Pada 15 Juli 2005, RFO berhasil memproduksi PHONSKA dengan dasar cari (liquid base) untuk kali pertama. Jurusan Teknik Kimia Universitas Widya Mandala Surabaya