BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap berbagai pemasalahan penelitian. Pada metode penelitian ini penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode pendekatan pada suatu penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga terdapat kesamaan

BAB III METODE PENELITIAN. terjadinya salah penafsiran tentang judul penelitian yang berpengaruh juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

TGB 1 27 TGB 2 25 Jumlah 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fakta, sifat, serta hubungan antar komponen yang diteliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi (korelasional). Desain penelitian korelasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Jenis metode dan pendekatan ini cocok untuk mengungkapkan dan memecahkan permasalahan yang diteliti mengenai Pengaruh Motivasi Mengikuti Ekstrakurikuler Gambar Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak di SMKN 2 Tasikmalaya. B. Variabel dan Paradigma Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kategori, yaitu variabel bebas (Independent) (X) dan variabel terikat (dependen) (X). Untuk lebih jelasnya, variabel penelitian yang digunakan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Variabel Penelitian No. 1. Komponen Motivasi Mengikuti Ekstrakurikuler Gambar Digital Variabel Penelitian X Kategori Bebas (Independent) 2. Hasil Belajar Y Terikat (dependen) 2. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma sederhana, yang dapat digambarkan sebagai berikut: Peserta Didik Kelas XI pada mata pelajaran Menggam bar Dengan Perangkat Lunak Motivasi Mengikuti Ekstrakurikuler Gambar Digital (Variabel X) Indikator Faktor Eksternal: 1. Adanya penghargaan dalam belajar 2. Kegiatan yang menarik dalam pembelajaran 3. Lingkungan Belajar Hasil Belajar (Variabel Y) Indikator Daftar nilai tugas peserta didik kelas XI, mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak Gambar 3.1 Paradigma Penelitian (sumber: dokumentasi pribadi) H A S I L P E N E L I T I A N S A R A N

C. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Variabel X (motivasi mengikuti ekstrakurikuler gambar digital) Data yang terkait dengan motivasi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital di SMKN 2 Tasikmalaya. b. Variabel Y (Hasil Belajar) Data tentang hasil belajar peserta didik kelas XI TGB mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak, pada materi menggambar bestek atau gambar kerja rumah dua lantai. 2. Sumber Data sebagai berikut: Sumber data yang digunakan pada penelitian ini dijabarkan a. Variabel X (motivasi mengikuti ekstrakurikuler gambar digital) Data diperoleh dari responden peserta didik kelas XI TGB yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital. b. Variabel Y (Hasil Belajar) Data diperoleh dari daftar nilai tugas peserta didik kelas XI TGB mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak, pada materi menggambar bestek atau gambar kerja rumah dua lantai. D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI bidang keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital. 2. Sampel penelitian Untuk menentukan sampel penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012:124). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI TGB yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital, yaitu kelas XI TGB 1 berjumlah 17 peserta didik, kelas XI TGB 2 berjumlah 24 peserta didik, dan kelas XI TGB 3 yang berjumlah 17 peserta didik. Maka total sampel pada penelitian ini berjumlah 17 + 24 + 17 = 58 peserta didik. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik kuisioner (angket), dan teknik dokumentasi. 1. Teknik Kuisioner (Angket) Pembagian angket ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Menggambar Dengan Perangkat Lunak. Data diperoleh dari responden peserta didik kelas XI TGB yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital.

2. Teknik Dokumentasi Variabel Aspek yang diungkap Indikator No. Item Jumlah Butir Teknik dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh dari daftar nilai tugas peserta didik kelas XI TGB mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak, pada materi menggambar bestek atau gambar kerja rumah tinggal dua lantai. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitin merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data penelitian. Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang diperlukan. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data mengenai motivasi mengikuti ekstrakurikuler gambar digital: Tabel 3.2 : Kisi kisi Variabel X (sumber : dokumentasi pribadi)

(X) Motivasi Mengikuti Kegiatan Ekstrakuriku ler Gambar Digital Faktor Eksternal Adanya perhatian dan penghargaan dalam belajar Kegiatan atau materi yang menarik dalam pembelajaran Lingkungan Belajar 5,10,15,20,25 5 1,3,6,7,8,9,12,13, 14,17,18,19,21, 23,24,27 16 2,4,11,16,18,22 6 Bentuk instrumen yang direncanakan sebagai berikut: Tabel 3.3 : Format Angket Variabel X (Kegiatan Ekstrakurikuler Gambar Digital) (Sumber: dokumentasi pribadi) No. Pernyataan Pendapat SS S TS STS 1. 2. 3. Data yang terkumpul kemudian diberikan skor sehingga data dapat terukur. Skor yang diberikan sebagai berikut: Tabel 3.4 : Skor Angket (Kegiatan Ekstrakurikuler Gambar Digital) (Sumber : metode penelitian pendidikan, pendekatan kuantitatif, kualitatif dan RD) Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Pernyataan Skor Pernyataan Skor Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1 Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4 G. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Untuk menguji tingkat validitas instrumen ini digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : Keterangan: : Koefisien korelasi n : Jumlah responden X : Jumlah skor suatu butir/item Y : Jumlah skor total (Sumber: Saputra, 2007:86) Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir sehingga perhitungannya perupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritik dari r Product Moment dengan taraf signifikan atau pada tingkat kepercayaan 95%. Jika hasil yang diperoleh lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka item tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya jika r hitung < r tabel maka item tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketetapan instrumen penelitian yang dipakai sebagai alat pengumpul data. Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan Alpha Crombath: Keterangan: r₁₁ k : Realibilitas instrumen : Banyaknya item pertanyaan atau soal b² : Jumlah varian setiap butir t² : Varians total (sumber: Arikunto, 2010: 239) Hasil perhitungan realibilitas dengan rumus r₁₁pada seluruh item pernyataan kemudian dikonsultasikan dengan harga r pada tabel r Product Moment, dengan tolak ukur taraf kepercayaan 95%. Reliabilitas Kuesioner akan terbukti jika harga r₁₁> r tabel, sedangkan jika r₁₁< r tabel maka kuesioner tersebut tidak reliabel. Sebagai pedoman untuk penafsirannya adalah: 3. Uji Normalitas 0,00 < r₁₁<0,20 : Realibilitas sangat rendah 0,20 < r₁₁<0,40 : Realibilitas rendah 0,40 < r₁₁<0,60 : Realibilitas sedang/cukup 0,60 < r₁₁<0,80 : Realibilitas tinggi 0,80 < r₁₁<1,00 : Realibilitas sangat tinggi (Sumber: Rahmandari, 2013: 40)

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan berdistribusi frekuensi normal atau tidak. Hal ini penting untuk menentukan jenis statistik yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data. Maka dari itu sampel diperoleh harus diuji normalitasnya. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah satistik parametrik, sedangkan apabila data terdistribusi tidak normal maka menggunakan statistik non parametrik. Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas distribusi frekuensi menggunakan rumus chi-kuadrat ( ²): 1) Mengubah skor mentah menjadi T-Score Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku (tscore), menggunakan rumus sebagai berikut: (Sumber: Saputra, 2007:66) Keterangan X : Skor mentah yang dicapai M : Rata rata skor seluruh responden SD : Standar Deviasi 2) Menentukan rentang skor, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil: R = skor tertinggi skor terendah 3) Menentukan banyaknya kelas interval (BK), dengan rumus:

BK = 1 + log 3,3 n Dimana BK adalah banyaknya kelas dan n adalah banyak data. 4) Menentukan panjang kelas interval, dengan rumus: 5) Menghitung rata-rata/mean skor: 6) Menghitung standar deviasi/simpangan baku : 7) Menentukan batas kelas interval dan membuat daftar distribusi frekuensi; 8) Menetukan Z-Skor untuk batas kelas interval : 9) Menentukan batas kelas interval dengan menggunakan luar daerah di bawah lengkung normal dari O ke Z 10) Menentukan luas daerah, yakni selisih dari kedua batas 11) Menentukan frekuensi yang diharapkan (fe), dengan cara mengalikan luas daerah dengan jumlah responden, fe = n x L 12) Menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = k-1, α = 0,05 13) Menghitung chi-kuadrat dengan rumus yang digunakan dalam pengujian normalitas distribusi.

(sumber: Sudjana, 2002: 100) 14) Membandingkan x² hitung dan x² tabel untuk mengetahui H. Teknis Analisis Data normalitas data dengan derajat kebebasan (dk), dimana dk = k-1, α = 0,05, untuk melihat taraf signifikasi. Jika x² hitung <x² tabel, maka data yang diuji berdistribusi normal dan pengolahannya menggunakan statistik parametrik. Sebaliknya jika x² hitung >x² tabel, maka data yang diuji berdistribusi tidak normal dan pengolahan selanjutnya menggunakan statistik non parametrik. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2013:207). 1. Uji Kecenderungan Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai pelaksanaan ekstrakurikuler gambar digital di SMK Negeri 2 Tasikmalaya, Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji kecenderungan yaitu: a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel; b. Menentukan skala data sebagai berikut:

Tabel 3.5 : Skala Uji Kecenderungan (sumber : buku statistika) Skala Data Kriteria > X + 1.5 SD Sangat Baik X + 1.5 SD > X + 1.5 SD Baik X + 1.5 SD > X 0.5 SD Cukup Baik X 0.5 SD > X 1.5 SD Kurang Baik X 1.5 SD Sangat Rendah c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel. P = (Sumber: Saputra, 2007: 3) 2. Menghitung Koefisien Regresi Analisis koefisien regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). Untuk itu digunakan rumus regresi linier sederhana dengan persamaan umum sebagai berikut: Keterangan Y X : harga-harga pada variabel Y yang diramalkan : harga-harga pada variabel X a : perpotongan garis regresi, yaitu harga Y apabila X = 0 b Y = a +bx : koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X

Untuk mencari harga a dan b berdasarkan metode kuadrat terkecil dari pasangan data X dan Y, digunakan rumus: ( S Nilai r² Kategori umber: Saputra, 2007: 42) 3. Menghitung Koefisien Korelasi Desain penselitian ini adalah desain korelasi (korelasional). Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui arah dan besar hubungan antar variabel yang ditentukan. Analisis korelasi ini menggunakan rumus spearman rank, yaitu: Keterangan : : Koefisien korelasi d² : Selisih mutlak antar rank pada variabel X dan variabel Y n : Banyaknya data (Sumber: Saputra, 2007:37) Tabel 3.6: Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r (Sumber: Sugiyono, 2013:257)

r²= 1 Sempurna r²= 0% Tidak Ada Pengaruh 0% < r² <4% Sangat Rendah 4% r²< 16% Rendah 16% r²< 36% Sedang 36% r²<64% Tinggi r²<64% Sangat Tinggi 4. Menghitung Koefisien Determinasi Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase motivasi mengikuti ekstrakurikuler gambar digital sebagai variabel X terhadap hasil belajar siswa sebagai variabel Y. Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien korelasi dikalikan 100. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: KD = r² x 100% Keterangan KD : Koefisien determinasi r² : Nilai kuadrat koefisien korelasi (Sumber: Saputra, 2007: 40) Tabel 3.7: Interpretasi Koefisien Determinasi Interval Koefisien Kategori 0,800 1,000 Sangat tinggi 0,600 0,799 Tinggi 0,400 0,599 Cukup tinggi 0,200 0,399 Rendah

( 0,000 0,199 Sangat rendah Sumber: Gunawan, 2004: 80) 5. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Terlebih dahulu kita mengasumsikan H₀ atau hipotesis nol dan Ha atau hipotesis penelitian sebagai berikut: H₀ Ha :Tidak terdapat pengaruh yang positif antara motivasi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital terhadap hasil belajar siswa. :Terdapat pengaruh yang positif antara motivasi mengikuti kegiatan ekstrakurikuler gambar digital terhadap hasil belajar siswa. Untuk menguji digunakan statistik sebagai berikut: Keterangan: (Sumber: Sugiyono, 2012:257)

: Koefisien korelasi n : Jumlah responden t : Uji hipotesis (t hitung) Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel, pada taraf kepercayaan 95% pada dk = n-1. Dengan ketentuan Ha diterima apabila harga t hitung > t tabel, dan H₀ ditolak apabila harga t hitung < t tabel.