KARAKTRISTIK PEMBEBABAN GENERATOR SINKRON 3 FASA, 1Kw, 380Volt, 50 HZ DENGAN RHEOSTAT KAWAT NIKELIN KANTHAL N-80 SKALA LABORATORIUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

MODIFIKASI ALTERNATOR MOBIL MENJADI GENERATOR SINKRON 3 FASA PENGUAT LUAR 220V/380V, 50Hz. M. Rodhi Faiz, Hafit Afandi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jalan Kolam No. 1 / jalan Gedung PBSI Telp , Universitas Medan

Tabel 1.1 Nilai warna pada cincin resistor

BAB I PENDAHULUAN. Dengan ditemukannya Generator Sinkron atau Alternator, telah memberikan. digunakan yaitu listrik dalam rumah tangga dan industri.

Kurikulum 2013 Antiremed Kelas 9 Fisika

BAB IV ANALISIS KINERJA GENERATOR DENGAN MENGGUNAKAN AVR. Analisis kinerja generator dengan menggunakan Automatic

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam tugas akhir ini ada beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

Perancangan Prototype Generator Magnet Permanen 1 Fasa Jenis Fluks Aksial pada Putaran Rendah

BAB II LANDASAN TEORI

Evaluasi Belajar Tahap Akhir F I S I K A Tahun 2005

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN GENSET

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN. 3.1 Langkah-Langkah Dalam Merancang Motor Induksi 3 Phase. memerlukan langkah-langkah sebagai berikut :

2 3. Cold Rolled Steel sheet in Coils 4. Cold Rolled Steel Sheets Tebal mei 1 mm tetapi kurang dari 3 mm dengan lebar 600 mm atau sampai dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN MINI GENERATOR TURBIN ANGIN 200 W UNTUK ENERGI ANGIN KECEPATAN RENDAH. Jl Kaliurang km 14,5 Sleman Yogyakarta

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS EDDY

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Resistor. Gambar Resistor

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PROTEKSI GANGGUAN TANAH PADA STATOR GENERATOR. Arus gangguan tanah adalah arus yang mengalir melalui pembumian. Sedangkan

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-). Sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR

RANGKUMAN MATERI LISTRIK DINAMIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Elektronika daya. Dasar elektronika daya

Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB III KEBUTUHAN GENSET

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

ARUS LISTRIK. Tiga hal tentang arus listrik. Potensial tinggi

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

Gambar 2.1 : a. Bentuk kumparan jerat b. Bentuk kumparan sepusat

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN TAHANAN ASUT MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKARTIGA FASA 41,5V AC 50W MESIN ARUS BOLAK- BALIK MATERI STARTING MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

Antiremed Kelas 08 Fisika

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

Kumpulan Soal Fisika Dasar II. Universitas Pertamina ( , 2 jam)

PENGARUH DIAMETER KAWAT DAN JUMLAH LILITAN SPULL ALTERNATOR TERHADAP ARUS DAN TEGANGAN YANG DIHASILKAN SKRIPSI

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA

MODUL PRAKTIKUM PENGUKURAN BESARAN LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai adalah tegangan dan arus bolak-balik ( AC). Sedangkan tegangan dan arus

Latihan soal-soal PENGHANTAR

MODUL 1 PRINSIP DASAR LISTRIK

MODUL 8 RESISTOR & HUKUM OHM

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. stand dari pengapian ac dan pengisian dc yang akan di buat. Dalam metode

PEMBAHASAN. R= ρ l A. Secara matematis :

Konduktor dan isolator

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

BAB II GENERATOR SINKRON

DASAR DASAR KELISTRIKAN DAIHATSU TRAINING CENTER

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

III. METODE PENELITIAN

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

MODEL SISTEM.

1.KONSEP SEGITIGA DAYA

b. Jika pernyataan benar, alasan benar, dan keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RESISTOR DAN HUKUM OHM

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

medan flux...(1) tegangan emf... (2) besar magnetic flux ini adalah Φ dan satuannya Weber (Wb = T.m 2 ). Secara matematis besarnya adalah :

RINGKASAN MATERI TEGANGAN DAN TAHANAN LISTRIK

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

TRAFO. Induksi Timbal Balik

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

KARAKTRISTIK PEMBEBABAN GENERATOR SINKRON 3 FASA, 1Kw, 380Volt, 50 HZ DENGAN RHEOSTAT KAWAT NIKELIN KANTHAL N-80 SKALA LABORATORIUM Budiyanto 1, Prian Gagani 2, Faisal Nays 3, 1,2,3 Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl Cempaka Putih Tengah no.27 Jakarta Pusat yan.budiyanto@yahoo.com Abstrak Rheostat adalah alat yang di gunakan untuk pembebanan saat pengujianpengujian sirkuit dengan sistem resistansi. Rheostat mempunyai fariasi daya mulai dari daya yang kecil sampai daya yang besar. Rheostat di buat dengan menggunakan belitan kawat nikelin yang di belitkan pada sebuah isolator berbentuk lingkaran ataupun bisa juga kotak persegi panjang. Dengan wiper geser rheostat dapat di seting resistanya sesuai dengan yang di butuhkan. Rheostat dapat dibuat dengan gulungan kawat resistansi yang di belitkan pada isolator tahan panas yang di pegang dengan suatu logam berbentuk silinder. Penelitian ini menggunakan genertor 3 Fasa,1kW 380 Volt 50 HZ, dengan beban rheostat dengan nilai resistansi sebesar 50-500 Ohm, dengan arus maksimal 2 A dari kawat belitan nikelin kanthal N-80, dengan tegangan masing masing fasa sebesar 220 Volt. Kata kunci: Rheostat, nikelin, resistansi, generator sinkron 1. PENDAHULUAN Seiring dengan kebutuhan energi listrik pada setiap sektor, maka pencatu daya listrik tidak boleh terputus. Pengunaann genset juga diperlukan baik sebagai pencatu daya listrik utama maupun sebagai pencatu daya listrik cadangan. Sebelum genset dipasang di perumahan, industri maupun perkantoran, maka pengujian generator pada genset dilakukan baik pengujian tanpa beban, berbeban dan pengujian hubung singkat dilakukan. Rheostat sebagai alat uji pembebanan pada generator agar kinerja generator dapat terukur sesuai kemampunanya, sehinga kualitas daya yang akan di distribusikan ke beban sesuai dengan kapasitas name plate yang ada. Rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan untuk membentuk koil dengan penyapu yang bergerak diatas toroid untuk menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan lainya agar mendapatkan nilai resistansi yang ditentukan. Rheostat ini terdapat tiga terminal dalam satu belitan, dimana pada belitan tengahnya dikelurkan sebagai titik referensi yang digunakan sebagai resistor tidak tetap dan dua terminal untuk keluaran pada satu belitan. Rheostat itu pada dasarnya hampir sama dengan potensiometer, dimana dapat digunakan sebagai starting motor atau pengaturan eksitasi pada generator dengan mengatur nilai resistansi. Ada dua jenis rheostat yaitu tipe putar dan tipe geser, Gambar 1 memperlihatkan rheostat tipe putar, sedangkan Gambar 2 merupakan tipe geser. Rheostat juga diperlukan sebagai alat uji pembebanan pada generator sinkron tiga fasa pada skala laboratorium. 1

Gambar 1. Rheostat 3 Phasa Tipe Putar Gambar 2. Rheostat 3 Phasa Tipe Geser. 2. Belitan Resistansi Kawat niklin adalah kawat yang mempunyai resistan tinggi yang sering di gunakan untuk keperluan pemanas, seperti solder, setrika listrik, kompor listrik dan rheostat. Jenis kawat nikelin yg digunakan sebagai sebelitan resistansi yaitu kawat khantal dan kawat nichrome. Kawat nikelin kanthal adalah paduan besi- khromiun - aluminium yang banyak di aplikasikan pada suhu tinggi dan mempunyai resistifitas dan ketahanan oksidasi yang tinggi. Sedangkan nikrome terbuat dari perpaduan antara nickhel dan kromium pada umumnya hanya di gunakan pada suhu di bawah 1250 0 C. Kemampuan nikrome memiliki operasi sedikit lebih rendah daripada kanthal Untuk menentukan daya niklin pada permukaan rheostat maka digunakan rumus (2-1) p =...(2-1) Dimana : p : Beban permukan (W/cm 2 ) 2

P : Daya (W) Ac : Luas penampang cm 2 Secara umum nilai tahanann dapat di tentukan dengan persamaan (2-2) R =...(2-2) Dimana : R = Hambatan (ohm ) = Tahanan jenis (ohm/m) = Panjang penghantar (mm) A = luas penampang Untuk menentukan luas area permukaan pada kawat nikelin di gunakan persamaan (2-3) = ᴫ. d. L...(2-3) Dimana : Ac = Luas penampang (mm 2 ) d = diameter niklin (mm) L = Panjang niklin (mm) Sedangkan untuk menentukan jarak lilitan digunakan digunakan pesramaan (2-4) s =...(2-4) Dimana: S = jarak lilitan (mm) D = Diameter koil luar (mm) D = Diameter Niklin (mm) L e = Panjang koil (mm) 3. Bagian Peralatan Rheostat Rheostat sebagai alat pembebanan atau alat pengujian generator sinkron 3 terdapat tiga belitan kawat niklin untuk masing - masing fasa. Komponen dari rheostat terdiri dari beberapa bagian yaitu: a. Belitan kawat nikelin Seperti terlihat pada Gambar 3 dibawah ini belitan rheostat terdiri dari tiga belitan utama yaitu sebagai pembebanan pada masing masing fasa yang dibagi dalam dua bagian untuk digunakan sebagai rangkaian serial untuk pengujian satu fasa yang diambil pada bagian tengah belitan 3

Gambar 3. Belitan niklin pada untuk rheostat tiga fasa b. Rumah rheostat Rumah rheostat terbuat dari plat galvanis dengan ketebalan 1 mm dengan rincian ukurannya sebagai berikut : Plat penutup bagian depan dan belakang : 25 Cm x 30 Cm 2 lembar Plat penutup bagian atas dan bawah : 25 Cm x 45 Cm 2 lembar Plat penutup bagian samping : 45 Cm x 30 Cm 2 lembar Rumah rheostat dapat dilihat seperti Gambar 4. Gambar 4. Rumah Rheostat c. Pemegang belitan nikelin Untuk menempatkan belitan nikelin yang sudah terpasang dalam isolator maka diperlukan plat galvanis dengan ketebalan 2 mm dengan ukuran sebagai berikut : Bagian pertama dengan ukuran : 400 mm x 170 mm 1 lembar Bagian kedua dengan ukuran : 240 mm x 190 mm 1 lembar Bagian pertama merupakan plat untuk bagian dasar, seperti terlihat dalam Gambar 5. Gambar 5. Plat Bagian Dasar Kedukukan Rheostat 4

Tegangan Generator (Vg) 4. Pembahasan Rheostat yang digunakan mempunyai nilai resistansi 500 Ω, rheostat terdiri dari tiga belitan untuk ketiga fasa spesifikasi kawat nikelin yang di gunakan adalah 5.55 Ω/meter dengan diameter 0.50 mm. 4.1. Pengujian Tanpa Beban. Pengujian tanpa beban dimaksudkan agar mengetahui kemampuan nilai maksimal dari arus penguat dari generator, dimana tegangan eksitasi diberikan dari luar dengan besaran tegangan 0-220Vdc. Hasil pengujian tanpa beban dari generator seperti pada Gambar 6. 250 200 150 100 50 r 0 0.06 0.10 0.15 0.20 0.25 0.30 0.35 0.40 0.45 0.50 Arus Exsitasi (If) Grafik 6. Hasil Pengujian Tanpa Beban Dari hasil pengujian tanpa beban, tegangan keluaran generator akan meningkat seiring dengan besarnya arus eksitasi yang diberikan. Pada saat arus eksitasi sebesar 0,50 A, besarnya tegangan fasa ke netral sebesar 220 Volt, sehingga tegangan fasa ke fasa sebesar 380 Volt, sehingga tegangan keluaran generator memenuhu standar. 4.2. Pengujian Berbeban Pengujian berbeban dilakukan secara bertahap dengan menaikan nilai beban pada rheortat mulai dari 0 2A, hasil pengujian berbeban seperti terlihat dalam Gambar 7 dibawah ini. 5

Tegangan Generator (Vg) 200 150 100 50 0 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Arus Beban (IL) Grafik 7. Hasil Pengujian Berbeban Dari hasil pengujian berbeban, saat beban masuk tegangan mengalami penuruna sebesar 180 Volt, dalam pengujian ini arus eksitasi tidak dipertahankan untuk mencapai tegangan nominal keluaran geerator 220 V, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan droop voltage dari tegangan masukan eksitasi sehinga kemampuan kinerja penyearah diketahui, beban dinaikan secara bertahab sebesar 0,1 A, tegangan mengalami penurunan maksimal saat arus sebesar 1.4 A. Pada saat arus beban dinaikan 1.5 A, tegangan keluaran generator mengalami kenikan seperti tegngan saat tanpa beban hal ini dikarenakan putusnya kontak pembebanan pada terminal generator. E. KESIMPULAN Rheostat menggunakan kawat jenis kantal N-80 dapat di gunakan sebagai alat uji pembebanan pada generator tiga fsa 1kW, 380V, 50 HZ. Pada hasil pengujian berbeban kemampuan maksimal 2 A tidak tercapai, dikarenkan tidak menaikan arus penguatan, sehingga generator tidak mengeluarkan daya maksimal. Kemampuan arus pembebanan akan tercapai 2 A bila genertor bekerja pada keadaaan arus eksitasi masimal, sehingga tegangan saat awal pembebanan 220 Volt. DAFTAR PUSTAKA 1. Kanthal Hand Book S-KA026-B-ENG-2012-01.pdf 2. https://www.academia.edu/5515318/rangkaian_listrik_i_-_resistor 3. https://www.academia.edu/8901817/materi_rangkaian_listrik_lengkap 4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41134/3/chapter%20ii.pdf 5. Modul praktekum Dasar Konversi Energi Listrik Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta 6