KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

dokumen-dokumen yang mirip
(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Kata-kata kunci: minat belajar, hasil belajar aspek kognitif, metode konvensional, media video. Abstract

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

PENGARUH LKS DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA N 2 PARIAMAN

PENGARUH MODEL PROJECT-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Pengaruh Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sistem Reproduksi Manusia.

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA

ABSTRACT. : Mnemonic learning model students human excretion system subject learning achievement. ABSTRAK

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

Key words: high order thinking, cooperative learning, jigsaw. Perbedaan Pendekatan Cooperative Learning. (Atika Maysaroh) 127

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Dila Sari dan Ratelit Tarigan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

EFEKTIVITAS INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA PEMBELAJARAN REAKSI OKSIDASI-REDUKSI UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X SMA KOLOMBO YOGYAKARTA

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK YANG DIBERI PERLAKUAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

BAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experiment atau Penelitian

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian eksperimen semu.

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN FISIKA MODELDIRECT INSTRUCTION DITINJAU DARI PENGUASAAN MATERI, PENGETAHUAN PROSEDURAL, DAN SIKAPKERJASAMA PESERTA DIDIK SMA

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK FISIKA DALAM PEMBELAJARAN TUNTAS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA N 4 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

Ema Yesha Sinaga dan Abd. Hakim Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRACT

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuasi. Quasi

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

THE EFFECT OF VIDEO MEDIA VARIATION TO LEARNING INTEREST OF FOURTH GRADE STUDENT

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATA PELAJARAN PKN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 4 PARIAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis quasi eksperimental. Quasi

Transkripsi:

Keefektifan Model Problem... (Leli Sri Wahyuningsih) 83 KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA RANAH KOGNITIF DAN PSIKOMOTOR MELALUI KEGIATAN LABORATORIUM PADA POKOK BAHASAN HUKUM HOOKE THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL TO INCREASE PHYSICS COGNITIVE AND PSYCHOMOTOR ACHIEVEMENTS THROUGH LABORATORY ACTIVITY IN HOOKE LAW LESSON Oleh: 1 Leli Sri Wahyuningsih, dan 2 Yosaphat Sumardi lelisriw.10316244030@gmail.com 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2 Dosen Prodi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan dua tujuan berikut. (1) Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif dan psikomotor antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model problem based learning (PBL) melalui eksperimen dengan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model direct instruction dengan metode eksperimen. (2) Mengetahui keefektifan model problem based learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif dan ranah psikomotor melalui kegiatan eksperimen pada pokok bahasan hukum Hooke.Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Pretest-posttest Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Yogyakarta yang terdiri dari 6 kelas. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3. Instrumen penelitian yang digunakan adalah RPP, LKS, soal tes hasil belajar kognitif berupa soal uraian dan lembar observasi psikomotor berupa rating scale. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji MANOVA.Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Ada perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif dan psikomotor antara siswa yang mengikuti pembelajaran hukum Hooke dengan model PBL melalui kegiatan eksperimen dan model direct instruction melalui metode eksperimen. (2) Model PBL melalui kegiatan eksperimen lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif dan psikomotor daripada model pembelajaran direct instruction dan metode eksperimen. Kata kunci: Model PBL, direct instruction, eksperimen, hasil belajar kognitif dan psikomotor. Abstract This research was performed with the two purposes below. (1) Discover if there was difference in increasing cognitive and psychomotor achievements between students who were taught by using problem based learning (PBL) through experiment and students who were taught by using direct instruction model with experiment method. (2) Discover the effectiveness of problem based learning model to increase cognitive and psychomotor achievements through experiment activity in Hooke Law lesson.the method of this research was quasi experiment by using pretest-posttest control group design. This research was conducted in SMA Negeri 5 Yogyakarta. The populations of this research are the students of science 11th grade of SMA Negeri 5 Yogyakarta which consist of 6 classes. Sampling technique used cluster random sampling. The classes used in this experiment were 11th science 1 and 11th science 3. The instruments of this research were lesson plan, student worksheet, test of cognitive achievement which consist of two types, i.e. essay test and psychomotor observation sheet in form of rating scale. The data analysis method to test the hypothesis is MANOVA test. The results of this research show the two conclusions below. (1) There was difference in increasing cognitive and psychomotor achievements between students who were taught Hooke Law by using PBL model through experiment activity and the students who were taught by using direct instruction model through experiment method. (2) PBL model through experiment activity was more effective to increase cognitive and psychomotor achievements then direct instruction learning model and experiment method. Key words: PBL model, direct instruction, experiment method, cognitive and psychomotor achievements.

84 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 PENDAHULUAN Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang memiliki mutu serta dapat meningkatkan kemampuan peserta didik secara menyeluruh. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa mengadakan pembaharuan agar anak didik dapat mengembangkan segala potensi yang ada semaksimal mungkin. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah saat ini menunjukkan bahwa pendidikan itu tidak bersifat statis melainkan sesuatu yang dinamis. Guru berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya mengarahkan peserta didik saat proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru dituntut lebih kreatif, inovatif, tidak sebagai pusat pembelajaran, menempatkan siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi juga sebagai subjek belajar, sehingga dalam pembelajaran siswa tidak hanya menerima transfer ilmu pengetahuan dari guru tetapi siswa dituntut untuk mencari dan menemukan sendiri konsep materi pembelajaran sehingga siswa harus kreatif dan aktif. Fisika merupakan ilmu dasar memiliki karakteristik yang mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum, postulat, dan teori serta metode ilmiah. Objek telaah fisika mengkaji benda- benda serta peristiwa-peristiwa alam menggunakan prosedur sering disebut metode ilmiah (Mundilarto, 2010: 4). Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan berusaha untuk menjabarkan proses terjadinya gejala alam baik secara konsep maupun secara matematis. Pembelajaran fisika menekankan siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan dan potensinya agar siswa dapat mengeksplor dan memahami fenomena alam sekitar secara ilmiah. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada 5 Maret 2015 di SMA Negeri 5 Yogyakarta khususnya pada kelas XI proses pembelajaran masih kurang baik. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih rendah, sekitar 70% siswa yang memperoleh nilai di bawah dari kriteria ketuntasan minimal (KKM). Siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta cenderung hanya menerima apa yang disampaikan guru, tidak menemukan konsep sendiri. Dalam suatu kelas juga hanya ada 2-3 orang siswa yang berani bertanya dan sangat jarang anak yang mengungkapkan gagasan/idenya termasuk memprotes temannya. Bila sesekali guru meminta siswa belajar dalam kelompok, mereka saling mengandalkan dan akibatnya hanya beberapa siswa yang mengerjakan dengan baik dan yang lainnya pasif. Kondisi seperti ini tidak menumbuhkan sifat kompetitif pada siswa, sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana, 2009: 22). Hasil belajar yang baik didukung oleh pemilihan metode, strategi dan model yang sesuai. Hal ini berarti bahwa pembelajaran diperlukan suasana belajar yang aktif dan mendorong siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga mereka mampu mengembangkan kemampuan yang ada dalam

Keefektifan Model Problem... (Leli Sri Wahyuningsih) 85 diri siswa dan mampu menghasilkan nilai yang memuaskan. Salah satu model yang mampu mengembangkan kemampuan siswa adalah Problem Based Learning (PBL).. Model PBL ini dirancang dengan tujuan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemampuan bertindak, dan kemampuan memecahkan masalah (Rusman, 2010: 229). PBL dapat membuat siswa belajar melalui upaya penyelesaian permasalahan dunia nyata (real world problem) secara terstruktur untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa (Ridwan, 2014: 127). Dalam pembelajaran siswa dihadapkan pada suatu masalah di awal pembelajaran sebagai pemicu proses pembelajaran. Masalah ini digunakan untuk meningkatkan rasa keingintahuan serta kemampuan analitis siswa dalam materi pembelajaran. Dengan model PBL ini siswa mampu mengembangkan kemampuan pemecahan masalah. Model ini diharapkan mampu melatih siswa dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, ketika siswa dihadapkan pada masalah masalah fisika mereka mampu menyelesaikan dengan baik. Kebanyakan siswa masih kesulitan dalam memecahkan masalah yang diihat dari banyak siswa yang memiliki nilai di bawah KKM. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi-eksperimen. Pada penelitian eksperimen ini sampel penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok tersebut ditentukan secara random melalui undian, sehingga diperoleh satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Pretest diberikan sebelum perlakuan pada kedua kelompok. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model PBL melalui metode eksperimen sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan model direct instruction. Setelah diberi perlakuan diadakan posttest. Desain penelitan yang digunakan adalah Pretest-posttest Control Group Design, seperti ditunjukan dalam Tabel 1. Tabel 1. Desain Penelitian Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O Kontrol X1 X2 Lambang O menunjukkan pretest dan lambang P menunjukkan posttest. Lambang X1 adalah perlakuan yaitu model pembelajaran PBL melalui kegiatan eksperimen sedangkan X2 adalah perlakuan biasa yaitu model direct instruction dengan metode eksperimen. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 5 Yogyakarta. Waktu pelaksanaan penelitian adalah semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 5 Yogyakarta. Siswa kelas XI dengan memiliki kemapuan yang sama. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan cluster random sampling sehingga terpilih 2 kelompok sampel yaitu kelas XI IPA 1 untuk kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 untuk kelas kontrol. P

86 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Prosedur Penelitian dilaksanakan dengan membagi subjek penelitian menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini kemudian diberi perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen melakukan pembelajaran dengan model PBL melalui eksperimen sedangkan kelompok kontrol dengan model direct instruction dan metode eksperimen. Sebelum diberi perlakuan, diambil data pretest terlebih dahulu, kemudian setelah perlakuan diambil data posttest. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data pretest dan posttest yang nantinya akan digunakan untuk mengukur gain. Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi skor hasil tes kognitif dan psikomotor. Data kognitif diperoleh melalui tes dan data psikomotor diperoleh melalui observasi. Tes yang dilakukan berupa pretest, dan postetst. Butir-btir yang digunakan untuk tes sudah terlebih dahulu divalidasi secara empiris melalui uji validitas butir soal dan validasi oleh dosen validator. Selain soal pretest, posttest dan lembar observasi sebagai instrumen pengambilan data, juga digunakan instrumen pembelajaran atau perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dipergunakan dibagi menjadi dua tahap. Tahap yang pertama adalah dengan melakukan uji prasyarat analisis guna menentukan jenis analisis apakah yang akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Tahap yang kedua adalah menguji hipotesis yang telah diajukan. Kedua analisis ini menggunakan program SPSS 20.0. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data gain yang diperoleh terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan distribusi grafik. Uji Homogenitas dilakukan terhadap data nilai pretest untuk mengetahui apakah variansi sampel berasal dari populasi yang ada bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dilaksanakan terhadap data pretest menggunakan uji Box M. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji MANOVA dengan melihat nilai Hotteling Trace. Uji dilaksanakan terhadap data gain yang sudah diketahui terdistribusi normal dan berasal dari dua kelas sampel yang variansinya sama. Dari uji Hotteling Trace ini kemudian dapat diketahui apakah hasil belajar siswa dari kedua kelas tersebut mempunyai perbedaan yang signifikan atau tidak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Data skor kognitif yang diperoleh berupa data interval dan data skor psikomotor berupa data ordinal. Oleh karena itu, data psikomotor dikonversi terlebih dahulu dengan menggunakan metode suksesif interval (MSI) dengan menggunakan Excel. Data kemampuan awal siswa diperoleh melalui pretest yang dilaksanakan sebelum pembelajaran

Keefektifan Model Problem... (Leli Sri Wahyuningsih) 87 dimulai. Pada Tabel 2 berikut disajikan data kemampuan awal siswa dalam aspek kognitif (A) dan psikomotor (B). Tabel 2. Data Kemampuan Awal Siswa Data Statistik Banyaknya data Maksimum Minimum Eksperimen Kontrol Setelah dilaksanakan pembelajaran siswa kemudian diambil data kemampuan akhirnya menggunakan posttest. Data Kemampuan akhir siswa disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Data Kemampuan Akhir Siswa Data Statistik Eksperimen Untuk peningkatan hasil belajar dengan menggunakan gain: Keterangan : spost : skor posttest spre : skor pretest smax : skor maksimum g : gain Kontrol dihitung Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Hasil uji normalitas disajikan Tabel 4. A B A B 22 22 22 22 46 63,65 42 61,07 18 43,30 22 40,75 Mean 33 54,15 35 54,74 A B A Banyaknya data 22 22,00 22 22 Maksimum 95 71,29 94 67,21 Minimum 64 56,70 50 54,64 Mean 76,77 63,90 67,68 62,30 B Tabel 4. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Statistik A B A B Curtosis 0,116 0,976 1,588 1,929 Skewness 0,890 0,367 0,914 1,126 Uji homogenitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang homogen. Hasil uji homogenitas disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Uji Homogenitas Uji korelasi adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah ada korelasi antar variabel terikat. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dengan menggunakan bantuan SPSS 20, diperoleh hasil signifikansi 0,035. Setelah uji normalitas, uji homogenitas daan uji korelasi terpenuhi, maka selanjutnya uji MANOVA. Uji MANOVA yang digunakan adalah Uji Hotteling Trace karena variabel terikat ada dua. Berdasarkan analisis diperoleh data seperti pada Tabel 6. Tabel 6. Uji MANOVA Berdasarkan hasil uji MANOVA di atas maka Ho ditolak. Jadi ada perbedaan hasil belajar fisika antara kelas eksperimen dan kelas kontrol No Jenis Uji Nilai 1 Box s M 2,575 2 Sig 0,569 Variabel Sig. uji Sig. Hasil uji Gain kognitif dan psikomotor 0,00 0,05 Sig. uji < 0,05

Skor 88 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 2. Pembahasan Hasil analisis uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan grafik distribusi dengan melihat hasil skewnes dan kurtosis. Apabila nilai curtosis dan skweness berada pada rentan (-2) sampai (+2) maka sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Berdasarkan hasil analisis nilai skweness dan curtosis berada pada rentan (-2) hingga (+2) maka terdistribusi normal. Uji homogenitas dianalisis dengan menggunakan uji Box M dengan nilai signifikansi 5%. Berdasakan analisis diperoleh bahwa nilai signifikansi > taraf signifikansi yang ditentukan yaitu 0,05. Oleh karena itu, sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen. Uji korelasi menggunakan Pearson dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil analisis diperoleh signifikansi < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada korelasi antara hasil belajar fisika pada ranah kognitif dan psikomotor. Uji tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS 20. Skor pretest dan posttest yang diperoleh pada kedua aspek baik kognitif maupun psikomotor setelah dikonversi berupa data interval, kedua hasil tersebut mengalami peningkatan pada kedua kelas percobaan yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan skor tersebut dapat dihitung dan menghasilkan nilai gain. Peningkatan ini dapat dilihat dalam Gambar 1. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Nilai PRETEST Nilai POSTTEST EKSPERIMEN KONTROL EKSPERIMEN KONTROL KOGNITIF PSIKOMOTOR Hasil Belajar Gambar 1. Diagram Batang Nilai Pretest dan Posttest Siswa Hasil dari perbandingkan kedua data, dan setelah memenuhi uji prasyarat kemudian dianalisis uji MANOVA dengan melihat Hotteling Trace dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Pengambilan keputusan dilakukan jika sig< 0,05, maka Ho ditolak dan jika sig> 0,05 maka Ho diterima. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS 20,0 menunjukan bahwa nilai signifikansi < 0,05, dengan begitu Ho ditolak. Hal ini berarti menunjukan ada perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan PBL dengan siswa yang menggunakan pembelajaran dengan model direct instruction. Perbedaan hasil ini disebabkan karena pada model PBL siswa sebagai pusat pembelajaran. Model PBL ini menuntut siswa untuk lebih aktif dan memberi kesempatan kepada siswa untuk mengeksplor segala kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki. Penerapan model PBL dapat membuat siswa mengajukan pertanyaan, mengaktifkan pengetahuan awal, menguji pemahaman siswa, mengelaborasi pengetahuan baru, memperkuat

Keefektifan Model Problem... (Leli Sri Wahyuningsih) 89 pemahaman siswa dan memberikan motifasi belajar. Sehingga, penggunaan model PBL ini membuat pembelajaran lebih bermakna dan pengetahuan yang dimiliki siswa bertahan lama. Sedangkan pada model direct instruction pusat pembelajaran ada pada guru, siswa hanya menerima pembelajaran dari guru sehingga kesempatan siswa mengeksplor kemampuannya terbatas dan siswa menjadi pasif dan terlalu bergantung pada guru. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian ini, dapat disimpulkan : 1. Ada perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada ranah kognitif dan ranah psikomotor antara siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan model PBL melalui kegiatan laboratorium dengan siswa yang melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran direct instruction melalui metode eksperimen verifikasi pada pokok bahasan hukum Hooke dengan taraf signifikansi 5%. 2. Model PBL melalui kegiatan laboratorium efektif untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada ranah kognitif dan ranah psikomotor pada pokok bahasan Hukum Hooke. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran sebagai berikut : 1. Dengan mengetahui model PBL ini, diharapkan guru dapat melakukan dan mengembangkan proses pembelajaran yang dapat divariasi dengan bahan ajar dan media pembelajaran yang menyenangkan. Selain itu saran yang disampaikan adalah supaya pembelajaran dengan model PBL senantiasa dikembangkan oleh para guru sehingga dapat menjadikan pembelajaran Fisika menjadi bernuansa student centered dan guru sebagai fasilitator. 2. Diharapkan siswa untuk lebih sering berlatih memecahkan masalah, lebih mandiri dalam pembelajaran dengan aktif bertanya pada guru maupun teman sebaya. Dengan demikian, dapat membantu siswa dalam menguasai dan memahami suatu konsep khususnya fisika. 3. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan penelitian yang sejenis, sebaiknya proses pembelajaran divariasi dengan bahan ajar dan media pembelajaran yang menyenangkan serta lebih melatih kemandirian siswa. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Arends, Richard I. 2013. Belajar untuk Mengajar Learning to Teach Edisi Kesembilan Jilid 2 (Alih Bahasa: Made Frida Yulia). Jakarta: Salemba Humanika Mundilarto. 2010. Penilaian Hasil Belajar Fisika.Yogyakarta: P2IS FMIPA UNY. Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

90 Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016 Purbayu Budi Santoso dan Ashari. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi. Ridwan Sani Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.