HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

PERILAKU IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BUDAYA PANTANG MAKAN, STATUS EKONOMI, DAN PENGETAHUAN ZAT GIZI IBU HAMIL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN STATUS GIZI. Abstrak

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) K1 IBU HAMIL sdi KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI (FE) DI KECAMATAN TARERAN

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP CIDAUN CIANJUR TAHUN 2017

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENOLONG PERSALINAN IBU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMBUNG MAKMUR TAHUN

HUBUNGAN PERSEPSI PASIEN TENTANG SIKAP TENAGA KESEHATAN DENGAN KEPATUHAN IBU PERIKSA HAMIL DI PUSKESMAS I GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN TENTANG PELAKSANAAN 10T PADA ASUHAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS SUKA MAKMUR KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2012

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

HUBUNGAN ANTARA PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Firginya K. Jacob*, Sulaemana Engkeng*, Hilman Adam* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah. Menurut World Health Organization (WHO) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan, tingginya angka kematian ibu (AKI) menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan angka kematian ibu menjadi indikator keberhasilan derajat kesehatan di suatu wilayah. Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care(ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan menggunakan desain cross sectional (study potong lintang). Sedangkan penentuan sampel menggunakan total Populasi semua ibu hamil trimester II dan III (Total Sampling) dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Pengumpulan data mencakup data primer dengan wawancara pada kuesioner. Analisis data menggunakan Uji Chi- square. Hasil penelitian menunjukan dari 62 Ibu hamil, hasil Analisis menggunakan Uji Chi- square menunjukan adanya hubungan antara Pengetahuan (P=0,035), Pendidikan (P=0,002) dan Sikap (P=0,021) ibu hamil dengan pemeriksaan Kehamilan. Terdapat hubungan antara Pengetahuan, Pendidikan, dan Sikap Ibu Hamil dengan Pemeriksaan Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pemeriksaan Kehamilan ABSTRACT The Maternal and Infant Mortality Rate is a measure used to assess whether the poor state of obstetric care (maternity care) in a country or region. According to the World Health Organization (WHO) maternal death is the death of a woman while pregnant or within 42 days after the end of the pregnancy from any cause, tar off of her pregnancy and the actions taken to end a pregnancy, the high of maternal mortality rate (MMR) showed the low health care quality and the decrease of maternal mortality is the success indicator of health in the region. Antenatal or Antenatal Care (ANC) is a component of maternal health services most important to reduce maternal and infant mortality. To know the correlation between knowledge, education and behavior of pregnant woman with pregnancy examination in Tumpaan Public Health Center of South Minahasa Regency. This study used an analytic survey using cross sectional design (cross sectional study). While the determination of the sample using the total population of all pregnant women (Total Sampling ) by taking data using questionnaires. Data collection includes primary data with interview on questionnaire. Data analysis using chi-square test. Results research showing of 62 Mother pregnant, results Analysis use chi-square test showed uare existence Relationship between what knowledge (P=0.035), education(p=0.002), Attitude(P=0.021)mother pregnant with examination pregnancy. There is a relationship between knowledge, Education, and the behavior of pregnant women with Pregnancy Examination at the Public Center of Tumpaan, South Minahasa Regency. Keywords: Knowledge, Education, Attitudes, Pregnancy Examination 1

PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi adalah ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan (maternity care) dalam suatu negara atau daerah. Menurut World Health Organization (WHO) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. (Prawirohardjo, 2014). Sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran yang terjadi di negara-negara berkembang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Tingginya angka kematian ibu (AKI) menunjukan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan dan penurunan angka kematian ibu menjadi indikator keberhasilan derajat kesehatan di suatu wilayah. Pemerintah berupaya membuat berbagai strategi untuk menurunkan angka kematian ibu. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu, sebagian besar penyebab langsung dari kematian ibu adalah pre-eklamsia dan eklamsia, sedangkan penyabab tidak langsung yaitu anemia, Kurang Energi kalori, dan keadaan yang terlalu seperti terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering dan terlalu banyak. (Prawirohardjo, 2010) Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007 Angka Kematian Ibu sebesar 228/100.000 Kelahiran Hidup dan mengalami peningkatan pada tahun 2012 menjadi 359/100.000 Kelahiran Hidup. Data Angka Kematian Bayi di Indonesia tercatat sebesar 34/1.000 ke pada tahun 2007 menurun 32/1.000 KH pada tahun 2012. Data ini menunjukan adanya peningkatan AKI ditahun 2007-2012, sedangkan Angka Kematian Bayi mengalami penurunan tapi belum mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Angka Kematia Ibu tahun 2019 sebesar Angka Kematian Ibu 306/100.000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2030 target SDG s 72/100.000 Kelahiran Hidup dan target Angka Kematian Balita pada tahun 2019 sebesar 24/1000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2030 sebesar 25/1000 Kelahiran Hidup. Sedangkan target SDG s untuk Angka Kematian Neonatal pada tahun 2025 9/1000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2030 sebesar 12/1000 KH. (SDKI, 2012). 2

Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara tahun 2014 kasus kematian ibu hamil terdiri dari 58 kasus. Dengan penyebab yaitu, perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi, abortus, partus lama. Kasus kematian bayi berjumlah 271 kasus dengan penyebab kematian yang biasanya terjadi adalah Berat Badan Lahir Rendah asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis, kelainan konginetal. Dan di tahun 2015 jumlah kematian ibu hamil meningkat menjadi 71 kasus kematian ibu hamil. Penyebab kematian ibu hamil yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan, infeksi. Kematian bayi berjumlah 244 kasus dengan penyebabnya adalah BBLR, asfiksia, sepsis, kelainan konginetal. (Profil Dinkes Provinsi Sulut, 2016). Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Keteraturan ANC dapat ditunjukan melalui frekuensi kunjungan yang tidak teratur, ternyata hal ini yang menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilanya secara rutin sehingga kelainan yang timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini mungkin.(sarwono,2010) Tingkat pengetahuan mempengaruhi sikap kesehatan, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan perilaku atau kegiatan seseorang dalam memilih dan meningkatkan kesehatan. Termasuk juga tindakan untuk mencegah penyakit memilih makanan, sanitasi dan lain sebaginya. Pengetahuan tentang keteraturan pemeriksaan kehamilan penting untuk diketahui oleh ibu hamil agar segera mungking menetukan sikap. (Notoatmotjo, 2012) Semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan seseorang maka semakin membutuhkan pusat-pusat pelayanan kesehatan sebagai tempat berobat bagi dirinya dan keluarganya. Dengan demikian berpendidikan tinggi, maka wawasan pengetahuan semakin bertamabah dan semakin menyadari bahwa begitu penting kesehatan bagi kehidupan sehingga termotivasi untuk melakukan kunjungan ke pusat-pusat pelayanan kesehatan yang lebih baik. (Rumimpunu, 2016) Hasil survey data awal di Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan sasaran ibu hamil dari 62 ibu hamil ada 24 ibu hamil yang tidak memeriksakan kehamilannya secara teratur dikarenakan banyak faktor yang menjadi penyababnya ibu hamil tidak rutin melakukan pemeriksaan kehamilannya, yaitu dikarenakan ketidaktahuan ibu akan pentingnya pemeriksaan kemahilan pada saat hamil, dan sikap ibu yang kurang 3

peduli dengan kehamilan atau belum adanya perilaku sehat pada dibu sendiri, dan kurangnya pendidikan ibu hamil sehingga dapat mempengaruhi faktor pemeriksaan kehamilan pada masa hamil. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik ingin mengetahui Hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sikap ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilyah kerja puskesmas tumpaan kabupaten minahasa selatan METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan puskesmas tumpaan, pada bulan september oktober 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu hamil Trimester II dan III yaitu sebanyak 62 ibu hamil. Istrumen penelitian menggunakan kusioner, alat tulis menulis dan komputer. Analisi data yang dipakai yaitu analisi Univariat dan Bivariat, uji statistik menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan sebesar 95% (nilai α = 0,05) HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Ibu Hamil Di Puskesmas Tumpaan Paritas, Pekerjaan adalah Kelompok Umur, Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Kelompok Umur dan Sumber Informasi Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Umur (Tahun) N % 16-20 Tahun 17 27,4 21-25 Tahun 13 21 26-30 Tahun 16 26 36-40 Tahun 5 8 41-45 Tahun 1 1,6 Paritas N % Kelahiran Anak 27 43,5 Pertama Kelahiran Anak 26 42 Kedua Kelahiran Lebih 9 14,5 Dari Tiga Pekerjaan N % MRT(Mengurus 49 79.4 Rumah Tangga) Wiraswasta 11 17.74 Swasta 2 3.22 Menunjukan kelompok umur yaitu umur 16-20 tahun sebesar 17 (27,4%), 21-25 tahun sebesar 13 (21%), 26-30 tahun sebesar 16 (26%), 36-40 tahun sebesar 5 (8%) dan 41-45 tahun sebesar 1 (1,6). Menunjukan paritas kelahiran anak pertama 27 (43,5%), Kelahiran anak kedua 26 (42%), kelahiran lebih dari tiga 9 (14,5%). 4

Menunjukan kelompok pekerjaan yaitu mengurus rumah tangga sebesar 49 (79,4%), wiraswata sebesar 11 (17,74%), swasta sebesar 2 (3.22%). Tabel 2. Distribusi berdasarkan Penegetahuan, Sikap dan Kesehatan Reroduksi Pelaajar Putri Pengetahuan n % Baik 26 42 Kurang Baik 32 58 Pendidikan n % Tinggi 25 40,4 Rendah 37 59 Sikap n % Baik 30 48 Kurang Baik 32 52 Jumlah 139 100 Pemeriksaan Kehamilan n % Trimester II Teratur 13 21 Trimester II Tidak Teratur 16 26 Trimester III Teratur 25 40 Trimester III Tidak Teratur 8 13 Menunjukan bahwa Pengetahuan Baik sebesar 26 ibu hamil (42%), dan Pengetahuan Kurang Baik sebesar 32 ibu hamil (58%). Menunjukan bahwa Pendidikan Tinggi sebesar 25 ibu hamil (42,4%), dan Rendah sebesar 37 ibu hamil (59%). Menunjukan bahwa Sikap Baik sebesar 30 ibu hamil (40,3%), dan Sikap Kurang sebesar 32 ibu hamil (52%). Menunjukan bahwa Pemeriksaan Kehamilan pertrimester. Trimester II teratur sebesar 13 ibu hamil (21%), dan tidak teratur trimester II sebesar 16 ibu hamil, (26%), sedangkan trimester III teratur 25 (40%) tidak teratur 8 (13%). 5

Tabel 3. Hasil analisis Bivariat, Hubungan Pengetahuan dengan Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan Kehamilan Pengetahuan Tidak Teratur Teratur Total N % N % N % Baik 14 53,8 12 46,1 26 100 Kurang Baik 10 27,8 26 72,2 36 100 Total 24 38,7 38 61 62 100 p value 0,035 Tabel 4. Hubungan Pendidikan Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan Kehamilan Pendidikan Tidak Teratur Teratur Total p value N % N % N % Tinggi 4 16 21 84 25 100 Rendah 20 54,1 17 45,9 37 100 0,002 Total 24 38,7 83 61,3 62 100 Tabel 5. Hubungan Sikap dengan Kesehatan Reproduksi Pemeriksaan Kehamilan Sikap Tidak Teratur Teratur Total N % N % N % Baik 16 53,8 14 46,7 30 100 Kurang Baik 8 27,8 24 75 32 100 Total 24 38,7 38 61,3 62 100 p value 0,002 Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa pengetahuan baik dengan pemeriksaan kehamilan tidak teratur sebesar 14 ibu hamil (53,2%) dan yang pengetahuan baik dengan pemeriksaan kehamilan teartur sebesar 12 ibu hamil (46,1%), sedangkan yang pengetahuan kurang baik pemeriksaan kehamilan tidak teartur sebesar 10 ibu hamil (27,8%), dan yang pengetahuan kurang baik dengan pemeriksaan kehamilan teratur sebesar 26 (72,2%). Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan bahwa nilai p = 0,035. Dengan α = 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian artinya terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja puskesmas tumpaan kabupaten minahsa selatan. Berdasarkan tabel 4 menunjukan bahwa pendidikan tinggi dengan pemeriksaan kehamilan tidak teratur berjumlah 4 ibu hamil (16%) dan yang pendidikan tinggi dengan pemeriksaan kehamilan teratur sebesar 21 ibu hamil (84%). Sedangkan pendidikan rendah dengan pemeriksaan kehamilan tidak 6

teratur sebesar 20 ibu hamil (54,1%) dan pendidikan rendah dengan pemeriksaan kehamilan teartur juga sebesar 17 ibu hamil (45,9%). Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan bahwa nilai p = 0,002. Dengan α = 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian artinya terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja puskesmas tumpaan kabupaten minahsa selatan. Berdasarkan tabel 5 menunjukan bahwa sikap baik dengan pemeriksaan kehamilan tidak teratur berjumlah 16 ibu hamil (53,8%) dan yang sikap baik dengan pemeriksaan kehamilan teratur sebesar 14 ibu hamil (46,7%). Sedangkan sikap kurang dengan pemeriksaan kehamilan tidak teratur sebesar 8 ibu hamil (27,8%) dan sikap kurang dengan pemeriksaan kehamilan teartur juga sebesar 24 ibu hamil (75%). Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan bahwa nilai p = 0,021. Dengan α = 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian artinya terdapat hubungan antara sikap ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja puskesmas tumpaan kabupaten minahsa selatan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa- Selatan dengan jumlah responden 62 Ibu hamil, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan. pengetahuan berkaiantan dengan bagaimana seorang ibu hamil menangkap informasi sehingga ibu hamil mau melakukan kunjungan atau tidak. 2. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan. pendidikan menentukan bagaimana seorang ibu hamil menjaga kehamilanya, karena mereka tahu dan ingin melakukan yang terbaik dalamkehamilanya. 3. Terdapat hubungan antara sikap ibu hamil dengan pemeriksaan kehamilan. sikap berhubungan dengan pendidikan dan pengetahuan ibu hamil mengenai pemeriksaan kehamilan, bila keduanya baik maka sikap ibu akan baik begitu juga sebaliknya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Tumpaan Kabupaten Minahasa- Selatan dengan jumlah responden 62 Ibu hamil, maka dapat disimpulkan bahwa: 7

1. Bagi Puskesmas Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan juga petugas kesehatan untuk dapat membrikan penyuluhan dan informasi tentang pentingnya ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya, tujuan sehingga semakin baik pengetahuan, ibu dan pendidikan juga memiliki sikap yang positif tentang pemeriksaan kehamilan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya sebaiknya dapat menambah variabel yang behubungan dengan pemeriksan kehamilan pada ibu hamil seperti dukungan keluarga, petugas kesehatan, umur responden, kemudahan akses, status ekonomi, pekerjaan DAFTAR PUSTAKA Anonim 2016. Panduan Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Sam Ratulangi. Manado: FKM Unsrat. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2012 Suvei Demografi Dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian Kesehatan Dinkes Kabupaten Minsel. 2015. Profil Kesehatan. Kabupaten Minahasa Selatan Dinkes Kabupaten Minsel. 2016. Profil Kesehatan. Kabupaten Minahasa Selatan Dinkes Provinsi Sulut. 2015. Profil Kesehatan. Provinsi Sulawesi Utara Notoatmodjo, S 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Prawirohardjo, S 2014.Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Puskesmas Tumpaan. 2016. Profil Puskesmas Tumpaan.Puskesmas Tumpaan Puskesmas Tumpaan. 2017. Profil Puskesmas Tumpaan.Puskesmas Tumpaan Rumimpunu, Y 2016. Pendidikan Kesehatan Mengenai Menstruasi Terhadap Kesiapan dalam menghadapi Menarche pada Siswi Kelas 1 di SMP N 1 Tatelu Minahasa Utara. Sarwono 2010. Asuhan Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2012a.Seminar- Kontroversi-AKI-dan-AKB Dalam.(Online)http://www.Kebijak 8

an kesehatan indonesia. diakses 27 April 2017. http://chnrl.org/pelatihan-demosgrafi/sdki-2012.pdf. diakses pada tanggal 27 April 2017. Tasliah, dan kawan-kawan 2017. factorfactor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care (ANC) pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas candilamakota semarang.volume 5, Nomor 3, Juli 2017.Program Study Fakultas Kesehatan Masyarakat. Pendidikan Kesehatan dan Ilmu perilaku 9