MATERI IV ARRAY. Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array

dokumen-dokumen yang mirip
SUB PROGRAM (FUNGSI)

Array 1 A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dasar Pemrograman. Kondisi dan Perulangan. By : Hendri Sopryadi, S.Kom, M.T.I

OPERASI PERNYATAAN KONDISI

Praktikum Dasar Pemrograman

PEMROGRAMAN I. By : Sri Rezeki Candra Nursari

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Larik/ Array int a1, a2, a3, a4, a5;

Selection, Looping, Branching

KU-1072 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B (PTI B)

REVIEW ARRAY. Institut Teknologi Sumatera

3. Struktur Perulangan dalam Bahasa C++

ARRAY / LARIK. Oleh : Agus Priyanto, M.Kom SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM. Smart, Trustworthy, And Teamwork

Selection / Pemilihan PEMILIHAN

MODUL PRAKTIKUM. MODUL I - VIII Modul penuntun dan bahan praktikum matakuliah algoritma dan pemograman

a. Array berdimensi satu o Setiap elemen array dapat diakses melalui indeks. o Indeks array (subscript) secara default dimulai dari 0.

LAPORAN PRAKTIKUM RESMI QUEUE

Pemrograman Fery Updi,M.Kom

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE II

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE II. Array (Part II) Tim Pengajar KU Institut Teknologi Sumatera

DASAR PEMROGRAMAN. Institut Teknologi Sumatera

MODUL V PERULANGAN. Perulangan digunakan untuk menjalankan satu atau lebih perintah secara berulang selama kondisi tertentu.

Struktur Kontrol. Contoh, Akan tercetak x is 100 jika nilai yang disimpan pada variable x adalah 100:

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

PHP (HYPERTEXT PREPROCESSOR)

ARRAY DIMENSI 1 & 2. Array dapat didefinisikan sebagai suatu himpunan hingga elemen yang terurut dan homogen.

# FOUR LOOPING. JAWABAN 1. #include <stdio.h> #include <conio.h> #define pi void main(){

pada program di atas, akan ditampilkan alamat memori dari variabel x, bukan nilai x.

STRUKTUR DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-9 Statement Pengulangan 2

Pernyataan if MODUL V PERCABANGAN

3. Struktur Perulangan dalam C++

OPERATOR DAN STATEMEN I/O

Pengenalan Array. Array Satu Dimensi

ARRAY PENGANTAR PROGRAM STUDI. Institut Teknologi Sumatera

Algoritma dan Pemrograman. Pertemuan Ke-7 Statement Pengendalian 2

Array. Pengantar. int a, b, c, d, e;

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya

PRAKTIKUM 4 PERCABANGAN

JAVA BASIC PROGRAMMING Joobshet

Looping : break, continue, nested loop

PENYELEKSIAN KONDISI

OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI

LARIK (ARRAY) Latar Belakang Array

IT234 - Algoritma dan Struktur Data. Ramos Somya

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-6 Pencarian (Searching) 1

PRAKTIKUM 9 ARRAY. ARRAY BERDIMENSI SATU Suatu array berdimensi satu dideklarasikan dalam bentuk umum berupa :

Pertemuan 2 ARRAY DIMENSI 1 & 2

UJIAN TENGAH SEMESTER KU1072/PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI B SEM /2014

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) UNIVERSITAS GUNADARMA

I. JUDUL Array. Pengertian Array. Deklarasi Array PRAKTIKUM 6 ARRAY II. TUJUAN. III. ALAT DAN BAHAN - Microsoft Visual Studio 2010

Struktur Kontrol. (Repetition) 1. Pemilihan (Selection) 2. Pengulangan

Rekursif/ Iterasi/ Pengulangan

BAB I ARRAY. Contoh array berdimensi satu, misalnya menginputkan 5 buah data temperatur. Dan kelima data tersebut disimpan pada array bernama suhu.

Algoritma dan Pemrograman. Loop control structures: WHILE. Loop control structures: WHILE Perhatikan potongan program berikut: 12/29/2011

PERTEMUAN 2 KONSEP DASAR PEMROGRAMAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

: Mahasiswa dapat membuat mempraktekkan perintah Array/ Matriks

Pertemuan2 Percabangan & Perulangan pada Python

Pertemuan II Algoritma Pemrograman & Struktur Data I

Pertemuan 7. REVIEW dan QUIS

Array (Larik) Modul 7

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Pertemuan 9: BRANCHING/PERCABANGAN dalam C LOOPING/PERULANGAN/ITERASI dalam C

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

2.3 Algoritma Tidak Berhubungan dengan Bahasa Pemrograman Tertentu

Pemrograman Dasar A R R A Y

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-7 Pencarian (Searching) 2

Pencarian pada Array. Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman Fakultas Ilmu Komputer UDINUS Semarang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Algoritma Perulangan. Kuliah algoritma dan pemrograman

EXERCISE WORKBOOK MI /2012#07

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

PRAKTIKUM 6 PENGULANGAN PROSES 2

LAPORAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA Searching ( Pencarian ) Modul III

MODUL PRAKTIKUM PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK

Fungsi 1. Ekohariadi FT Unesa

ARRAY. contoh : A[1] := 10; var A : array[1..10] of integer; A[nomer_indeks]

Contoh function 1 : Output : // function example The result is 8 #include <iostream.h>

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE 2 MATRIX

MODUL 3 PERCABANGAN TINGKAT LANJUT DAN PERULANGAN

Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus

MATRIKS P E N G E N A L A N P R O G R A M S T U D I. Institut Teknologi Sumatera

Satuan Acara Perkuliahan (SAP) UNIVERSITAS GUNADARMA

Tipe Data dan Operator

PERTEMUAN 7 REVIEW (QUIZ)

ALUR PROGRAM. SELEKSI KONDISI Statement If a. Bentuk If tunggal sederhana Sintaks : if ( kondisi ) statement ;

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Keg. Pembelajaran 5 : Perulangan dalam C++ 1. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2. Uraian Materi while do..while for continue dan break go to

Tutorial 08 Pertemuan 12

Fungsi : Dasar Fungsi

Pertemuan Function. Obyektif Praktikum : 1. Mengerti konsep dasar penggunaan Function

MODUL. Perulangan (Looping) Modul Praktikum C++ Pemrograman Dasar. Semester Genap 2017/2018

A. Dasar Teori. Urutan (Sequence) Pemilihan (Selection) Pengulangan (Iteration) Pernyataan Kondisional (If Statement)

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PERTEMUAN VI KOMPONEN KOMPONEN PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PERULANGAN (LOOP) PERNYATAAN WHILE

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika

BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3)

Transkripsi:

MATERI IV ARRAY Materi Praktikum Pemograman Bahasa C++ dengan menggunakan variabel Array Durasi 180 menit TIU/TIK 1. Pendahuluan 2. Deklarasi Variabel Array 3. Array Berdimensi Satu 4. Array Berdimensi Dua 5. Operasi Matriks Referensi 1. Diktat dan Literatur 2. Schildt, C++: The Complete Reference Third Edition, McGraw-Hill, 1998

I. PENDAHULUAN Pada materi-materi sebelumnya kita telah membahas struktur dasar dari program, meliputi pengenalan bahasa dan variabel, tipe dan konstanta, ekspresi, proses percabangan, dan proses perulangan. Hampir seluruh program sederhana mampu dikerjakan oleh kita. Namun, untuk mengerjakan program yang lebih kompleks, dimana umumnya dibutuhkan variabel dalam jumlah yang besar, kita membutuhkan sesuatu yang dapat memudahkan kita dalam mengerjakannya. Memang, kita dapat membuat variabel tersebut satu demi satu. Bagaimana bila kita harus membuat 100 variabel atau lebih dalam suatu program? Tentu akan memakan waktu yang lama untuk membuatnya dan memungkinkan program tidak berjalan secara efisien. Untuk itulah dalam program C++ diperkenalkan konsep array. Array pada dasarnya adalah sebuah variabel yang memiliki suatu nama tertentu, namun didalamnya terbagi menjadi variabel-variabel yang dibedakan berdasarkan nomor indeks. Untuk memudahkan pemahaman mengenai konsep array, berikut adalah ilustrasinya : Variabel Array Elemen array Elemen array Elemen array Elemen array Elemen array DATA Data 1 Data 2 Data 3... Data N INDEKS 0 1 2 n-1 Dengan memperhatikan ilustrasi di atas, kita dapat melihat bahwa kita bisa memasukkan banyak data dalam satu variabel array. Saat kita membuat variabel array, kita dapat membagi variabel tersebut menjadi n buah elemen array. Setiap elemen ditandai dengan suatu nomor indeks yang selalu dimulai dari angka 0 (nol). Sehingga bila kita membuat variabel array bernama num dan membaginya menjadi 5 buah elemen, maka variabel yang terbentuk adalah : num[0], num[1], num[2], num[3], dan num[4]. Untuk memanggil nilai dari elemen tersebut, kita hanya perlu memanggil nama variabelnya dan nomor indeksnya saja. Selanjutnya kita akan membahas tentang bagaimana mendeklarasikan variabel array tersebut dalam program. II. DEKLARASI VARIABEL ARRAY Bentuk umum dalam mendeklarasikan suatu variabel array adalah sebagai berikut : tipe data namavariabel [jumlah_elemen] Untuk mendeklarasikan suatu variabel array, komponen yang dibutuhkan adalah : Tipe data elemen array : Tipe data apakah yang akan disimpan dalam variabel array ini Nama array : Merupakan nama dari variabel array Jumlah elemen array : Jumlah elemen yang dibutuhkan dalam array tersebut Bagian I. PENDAHULUAN

Terdapat dua cara umum dalam mendeklarasikan variabel array : a. Mendeklarasikan variabel array, tanpa memasukkan nilai ke dalam variabel tersebut int nomor [6] ; Instruksi tersebut menyatakan bahwa suatu variabel array bernama nomor bertipe integer dideklarasikan dan memesan elemen array berjumlah 6 buah. Ilustrasi yang terbentuk dari instruksi ini adalah sebagai berikut: nomor DATA INDEKS 0 1 2 3 4 5 b. Mendeklarasikan variabel array, dengan memasukkan nilanya sekaligus ke dalam variabel tersebut int nomor [6] = 10, 14, 28, 20, 23, 9 ; Instruksi tersebut menyatakan bahwa suatu variabel array bernama nomor bertipe integer dideklarasikan dan memesan elemen array berjumlah 6 buah. Kemudian, nilai untuk setiap elemen array disimpan sesuatu urutan pada instruksi tersebut. Ilustrasi yang terbentuk dari instruksi ini adalah sebagai berikut: nomor DATA 10 14 28 20 23 9 INDEKS 0 1 2 3 4 5 III. ARRAY BERDIMENSI SATU Array berdimensi satu adalah data-data akan disimpan dalam satu baris array, sehingga hanya dibutuhkan satu pernomoran indeks. Berikut adalah input program untuk array berdimensi satu : INPUT DATA #1: int nilai[5]; int i; cout << "Masukkan nilai ujian mahasiswa [5 mahasiswa] :\n"; for (i = 0; i < 5; i++) cout << "Mahasiswa " << (i+1) << " : "; cin >> nilai[i]; // Memasukkan nilai ke dalam elemen array cout << "\nnilai mahasiswa yang telah Anda masukkan adalah : "; for (i = 0; i < 5; i++) cout << "\nmahasiswa " << (i+1) << " : " << nilai[i]; cout << "\n\nterima kasih."; Bagian III. array berdimensi satu

OUTPUT DATA #1: Masukkan nilai ujian mahasiswa [5 mahasiswa] : Mahasiswa 1 : 23 Mahasiswa 2 : 67 Mahasiswa 3 : 99 Mahasiswa 4 : 54 Mahasiswa 5 : 77 Nilai mahasiswa yang telah Anda masukkan adalah : Mahasiswa 1 : 23 Mahasiswa 2 : 67 Mahasiswa 3 : 99 Mahasiswa 4 : 54 Mahasiswa 5 : 77 Terima kasih. Hal utama yang diperlukan dalam melakukan proses input-output pada variabel array adalah penggunaan fungsi looping (dalam hal ini adalah perintah for). Dengan melakukan proses perulangan, kita akan lebih mudah dalam memasukkan data ke dalam array dan mengeluarkannya kembali. Apabila kita memerlukan 5 buah data untuk dimasukkan ke dalam masing-masing elemen, maka kita perlu melakukan proses perulangan sebanyak 5 kali juga agar seluruh elemen dapat diisi oleh data. Data-data yang terdapat di dalam array dapat diolah lebih lanjut untuk menghasilkan sesuatu yang lain. Dalam kasus kali ini, kita akan mencoba mencari nilai rata-rata dari 5 mahasiswa : INPUT DATA #2: float nilai[5]; float total = 0; int i; // proses memasukkan data ke array cout << "Masukkan nilai ujian mahasiswa [5 mahasiswa] :\n"; for (i = 0; i < 5; i++) cout << "Mahasiswa " << (i+1) << " : "; cin >> nilai[i]; // proses menampilkan data dari array cout << "\nnilai mahasiswa yang telah Anda masukkan adalah : "; for (i = 0; i < 5; i++) cout << "\nmahasiswa " << (i+1) << " : " << nilai[i]; // proses menghitung nilai rata-rata for (i = 0; i < 5; i++) total += nilai[i]; // sama halnya dengan : total = total + nilai[i] cout << "\n\nnilai rata-rata mahasiswa adalah : "<< (total/5); Bagian III. array berdimensi satu

OUTPUT DATA #2: Masukkan nilai ujian mahasiswa [5 mahasiswa] : Mahasiswa 1 : 13 Mahasiswa 2 : 56 Mahasiswa 3 : 39 Mahasiswa 4 : 58 Mahasiswa 5 : 30 Nilai mahasiswa yang telah Anda masukkan adalah : Mahasiswa 1 : 13 Mahasiswa 2 : 56 Mahasiswa 3 : 39 Mahasiswa 4 : 58 Mahasiswa 5 : 30 Nilai rata-rata mahasiswa adalah : 39.2 Pada contoh kedua ini kita menambahkan proses untuk menghitung rata-rata. Setiap nilai pada elemen dijumlahkan dengan cara menjumlahkannya dengan variabel total. Selanjutnya nilai akhir dari total dibagi dengan jumlah data, yakni 5. Sehingga secara matematis kita dapat menerjemahkannya sebagai berikut : total = 13 + 56 + 39 + 58 + 30 rata-rata = total/5 IV. ARRAY BERDIMENSI DUA Array berdimensi dua memberikan kita kesempatan untuk menyimpan data baik dalam bentuk baris maupun dalam bentuk kolom. Karena kita akan menyimpan data ke dalam baris dan kolom, maka dibutuhkan dua buah nilai indeks. Bentuk umum dalam mendeklarasikan array berdimensi dua adalah sebagai berikut : tipe data namavariabel [jumlah_baris] [jumlah_kolom] Dalam contoh berikut misalkan kita akan menyimpan data-data berikut ke dalam program : Nama Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Nobita 5 3 2 Suneo 72 88 60 Shizuka 90 100 85 Giant 55 76 46 Untuk membuat program, kita perlu mendeklarasikan variabel array terlebih dahulu : int Nilai [4] [3] ; Bagian IV. array berdimensi dua

Untuk program selengkapnya, perhatikan input data berikut : INPUT DATA #3: int Nilai[4][3]; int pilih, i; // memasukkan data ke dalam array berdimensi dua Nilai[0][0] = 5; // nilai Nobita minggu ke 1 Nilai[0][1] = 3; // nilai Nobita minggu ke 2 Nilai[0][2] = 2; // nilai Nobita minggu ke 3 Nilai[1][0] = 72; // nilai Suneo minggu ke 1 Nilai[1][1] = 88; // nilai Suneo minggu ke 2 Nilai[1][2] = 60; // nilai Suneo minggu ke 3 Nilai[2][0] = 90; // nilai Shizuka minggu ke 1 Nilai[2][1] = 100; // nilai Shizuka minggu ke 2 Nilai[2][2] = 85; // nilai Shizuka minggu ke 3 Nilai[3][0] = 55; // nilai Giant minggu ke 1 Nilai[3][1] = 76; // nilai Giant minggu ke 2 Nilai[3][2] = 46; // nilai Giant minggu ke 3 // menampilkan nilai while (1) cout << "(0 = Nobita, 1 = Suneo, 2 = Shizuka, 3 = Giant)\n"; cout << "Nama Siswa (masukkan kode angka) : "; cin >> pilih; if ((pilih == 0) (pilih == 1) (pilih == 2) (pilih == 3)) break; //keluar dari loop-while cout << "\nnama Siswa : "; if (pilih == 0) cout << "Nobita\n"; if (pilih == 1) cout << "Suneo\n"; if (pilih == 2) cout << "Shizuka\n"; if (pilih == 3) cout << "Giant\n"; for (i = 0; i < 3 ; i++) cout << "Minggu " << i+1 << " : " << Nilai[pilih][i] << "\n"; OUTPUT DATA #3: (0 = Nobita, 1 = Suneo, 2 = Shizuka, 3 = Giant) Nama Siswa (masukkan kode angka) : 2 Nama Siswa : Shizuka Minggu 1 : 90 Minggu 2 : 100 Minggu 3 : 85 Pada program ini input data dilakukan di awal program secara otomatis. Selanjutnya user memasukkan kode angka untuk memilih siswa. Harap diperhatikan, pada proses pemilihan siswa ini terdapat instruksi while. Instruksi ini berfungsi agar user tidak memasukkan kode lain selain 0-3. Andaikata user memasukkan angka lain, misal angka 6, maka proses perulangan akan terjadi dan user akan ditanyakan kembali hingga nilai yang dimasukkan benar. Selanjutnya proses menampilkan data dieksekusi dimana nilai baris pada array ditentukan berdasarkan siswa yang kita pilih. Nilai setiap minggu ditampilkan karena menggunakan proses perulangan for. Bagian IV. array berdimensi dua

V. OPERASI MATRIKS Salah satu proses yang dilakukan oleh array adalah operasi matriks. Seperti yang telah diketahui, baris dan kolom adalah elemen utama dalam membentuk suatu matrik, dan hal tersebut tersedia pada array berdimensi dua. Dengan kata lain, array berdimensi dua akan membantu kita dalam melakukan berbagai operasi matriks, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, transpose, inverse, dan lain sebagainya. PENJUMLAHAN MATRIKS Untuk menjumlahkan kedua matriks, dibutuhkan matriks yang memiliki ordo yang sama. Ordo adalah ukuran baris dan kolom. Apabila kita memiliki suatu matriks berukuran 2x3, maka kita memerlukan matriks lain yang berukuran 2x3 juga untuk dapat dijumlahkan. Proses yang terjadi adalah setiap elemen pada matriks pertama dijumlahkan dengan elemen pada matriks kedua sesuai dengan alamat baris dan kolomnya. Misalkan, Matriks A dijumlahkan dengan Matriks B dengan ordo m x n. Makanya hasil adalah Matriks C dimana ukuran ordonya adalah m x n. Perhatikan contoh berikut ini : INPUT DATA #4: int matrika[3][4] = 7,6,9,3,5,7,4,2,7,9,2,2; int matrikb[3][4] = 3,6,8,6,7,3,9,1,8,5,9,4; int matrikc[3][4]; int i, j; //penjumlahan matriks for (i=0; i<3; i++) for (j=0; j<4; j++) matrikc[i][j] = matrika[i][j] + matrikb[i][j]; //menampilkan data masing-masing matriks cout << "\ndata Matriks A : \n"; cout << "================ \n"; for (i=0; i<3; i++) for (j=0; j<4; j++) cout << matrika[i][j] << " "; cout << "\n"; cout << "\ndata Matriks B : \n"; cout << "================ \n"; for (i=0; i<3; i++) for (j=0; j<4; j++) cout << matrikb[i][j] << " "; cout << "\n"; cout << "\ndata Matriks C = Matriks A + Matriks B : \n"; cout << "======================================== \n"; for (i=0; i<3; i++) for (j=0; j<4; j++) cout << matrikc[i][j] << " "; cout << "\n"; Bagian V. operasi matriks

OUTPUT DATA #4: Data Matriks A : ================ 7 6 9 3 5 7 4 2 7 9 2 2 Data Matriks B : ================ 3 6 8 6 7 3 9 1 8 5 9 4 Data Matriks C = Matriks A + Matriks B : ======================================== 10 12 17 9 12 10 13 3 15 14 11 6 Pada program ini data dimasukkan ke dalam array pada awal program. Ada beberapa cara dalam memasukkan data langsung (seperti yang ditunjukkan dalam program ini). Selanjutnya program akan menjumlahkan masing-masing elemen (sesuai baris dan kolomnya) dan hasilnya disimpan ke dalam MatrikC. Pada bagian akhir program, seluruh matriks ditampilkan pada layar. MEMPEROLEH BILANGAN TERBESAR Pada program ini, data akan dimasukkan ke dalam array, kemudian masing-masing data diperiksa hingga pada akhirnya didapatkan nilai terbesar. INPUT DATA #5: int data[10] = 3,23,10,44,87,8,29,37,26,21; int max, i; // menampilkan data pada array cout << "Data pada array : \n"; for (i=0; i<10; i++) cout << data[i] << "\n"; // memperoleh bilangan terbesar max = data[0]; for (i=1; i<10; i++) if (data[i] > max) max = data[i]; cout << "\nbilangan terbesar yang diperoleh adalah : " << max; Bagian V. operasi matriks

OUTPUT DATA #5: Data pada array : 3 23 10 44 87 8 29 37 26 21 Bilangan terbesar yang diperoleh adalah : 87 Langkah pertama dalam program ini adalah memasukkan 10 data ke dalam array. Selanjutnya variabel max dimasukkan data sesuai data pertama dalam array. Inti proses dari program ini adalah sebagai berikut : - Setiap data pada array dicek satu persatu dan dibandingkan dengan nilai yang terdapat pada variabel max. - Apabila data pada array lebih besar dari data max sekarang, maka data array tersebut disimpan ke dalam variabel max, menimpa nilai yang lebih kecil tadi. - Namun apabila data pada array lebih kecil, maka proses perulangan for dilanjutkan, dimana nilai pada variabel max tetap dibiarkan (tidak mengalami perubahan). MENCARI SUATU DATA PADA ARRAY Prinsip utama dalam program ini adalah mengecek satu per satu data yang ada untuk disesuaikan dengan nilai yang dimasukkan oleh user. Apabila ditemukan nilai yang sama, maka program akan berakhir dengan menampilkan kesimpulan dari pencarian tadi. Berikut adalah contoh sederhana dari program tersebut : INPUT DATA #6: int i,x,found; int data[] = 3, 12, 84, 111, 48, 28, 39, 100, 31, 1, 99, 18, 48; cout << "Data yang Anda cari : "; cin >> x; found=0; for (i=0; i<sizeof(data)/sizeof(int); i++) if (data[i] == x) found = 1; // ubah kondisi menjadi true break; // keluar dari perulangan for if (found) cout << "Data tersebut ada pada posisi ke-" << (i+1); else cout << "Data tersebut tidak ada"; Bagian V. operasi matriks

OUTPUT DATA #6: Data yang Anda cari : 31 Data tersebut ada pada posisi ke-9 Variabel found dalam hal ini berfungsi sebagai kontrol status. Apabila data ditemukan, maka program akan memberikan kesimpulan bahwa data telah ditemukan dan memberikan informasi lokasinya. Namun jika tidak ditemukan, maka program akan memberikan kesimpulan bahwa data tidak terdapat di dalam array yang dicari. Hal lain yang menarik disini adalah kita menemukan suatu perhitungan : sizeof(data)/sizeof(int) Kita mengetahui ukuran dari tipe integer dan telah diketahui bahwa ukuran dari suatu variabel adalah jumlah total dari nilai-nilai yang ada didalamnya. Sehingga dengan membagi ukuran data dengan ukuran dari tipe integer, maka akan didapatkan jumlah angka yang terdapat di dalam array tersebut. Jumlah inilah yang menentukan berapa banyak proses perulangan harus dilakukan. VI. HASIL CAPAIAN 1. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian array di C++ untuk digunakan dalam pemrograman 2. Mahasiswa memahami cara mendeklarasikan array dan jenis-jenis dari array yang dapat dibentuk 3. Mahasiswa mampu membuat program yang melibatkan penggunaan variabel array untuk mencapai hasil yang diinginkan Bagian

Perhatikan kedua matriks di bawah ini : VII. ANALISA DAN TUGAS 2 3 8 A = 5 2 1 8 4 7 4 1 6 7 4 1 2 B = 8 7 5 6 2 8 2 5 Tugas Anda adalah : Mencari nilai dari Matriks C, dimana Matriks C adalah hasil perkalian Matriks A dengan Matriks B [ C ] = [ A ] x [ B ] Nilai Tambah : Nilai tambah akan diberikan apabila Anda dapat memperoleh nilai dari Matriks D, yaitu matriks yang menyatakan hasil penjumlahan dari Matriks A Tranpose dengan Matriks B [ D ] = [ A ] T + [ B ] Tugas dikumpulkan kepada asisten. (format file *.cpp. Berikan Nama dan NIM anda pada bagian atas program). Bagian VII. ANALISA DAN TUGAS