KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017

dokumen-dokumen yang mirip
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KEMENTERIAN PU PERA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN SOSIAL

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

2 Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembara

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 48 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21 /PRT/M/2010 TANGGAL : 31 Desember 2010 BALAI PEMETAAN TEMATIK DAN PRASARANA DASAR

SURAT EDARAN NOMOR: 07/SE/M/2012

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.1412, 2013 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. ULP. Barang/Jasa. Pemerintah. PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2015

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP.01 TAHUN 2011

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Walikota Tasikmalaya

BALAI PEMETAAN DAN INFORMASI INFRASTRUKTUR

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5655); 2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2015 tentang Kementerian Ketenagakerjaan (Lembaran Negara

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1893/MENKES/PER/IX/2011 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

BUPATI SEMARANG PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 20 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/ JASA BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 13/PRT/M/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI WILAYAH SUNGAI MENTERI PEKERJAAN UMUM,

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN

Transkripsi:

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR: 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Pasal 14 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 telah ditetapkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 602/KPTS/M/2016 tentang Penetapan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; b. bahwa dengan adanya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 602/KPTS/M/2016 tentang Penetapan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Penetapan Unit Layanan Pengadaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 04 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5); 2. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 16); 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 207/PRT/M/2005 tentang Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Pemerintah Secara Elektronik; 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 881) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 466); 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 817);

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA : KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. : Menetapkan Unit Layanan Pengadaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya disingkat ULP dengan Susunan Organisasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : ULP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terdiri atas: a. ULP Kantor Pusat; dan b. ULP Wilayah. : Kepala ULP dapat membentuk: a. Tim Pelaksana untuk membantu melaksanakan tugas harian Kepala dan ULP; dan b. Tim Peneliti untuk membantu mengawasi seluruh tahapan proses kegiatan pengadaan Barang/Jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan kepada Kepala ULP. KEEMPAT : A. ULP Kantor Pusat untuk pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa seluruh unit organisasi di Kantor Pusat, ditempatkan pada Biro Pengelolaan Barang Milik Negara dan Layanan Pengadaan. B. ULP Wilayah untuk pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa seluruh unit organisasi di masing-masing Provinsi ditetapkan sebagai berikut: 1) ULP Sumatera Utara ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II (Medan). 2) ULP Nanggroe Aceh Darussalam ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera I (Banda Aceh). 3) ULP Jambi ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (Jambi). 4) ULP Kepulauan Riau ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera IV (Batam). 5) ULP Riau ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera III (Pekanbaru).

6) ULP Sumatera Barat ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V (Padang). 7) ULP Bengkulu ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sumatera VII (Bengkulu). 8) ULP Kepulauan Bangka Belitung ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (Palembang). 9) ULP Lampung ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (Bandar Lampung). 10) ULP Sumatera Selatan ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V (Palembang). 11) ULP DKI Jakarta ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (Jakarta). 12) ULP Banten ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (Serang). 13) ULP Jawa Barat ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (Bandung). 14) ULP D.I. Yogyakarta ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (Yogyakarta). 15) ULP Jawa Tengah ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (Surakarta). 16) ULP Jawa Timur ditempatkan pada Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (Surabaya). 17) ULP Sulawesi Barat ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII (Makassar). 18) ULP Sulawesi Selatan ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XIII (Makassar). 19) ULP Sulawesi Tengah ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (Palu). 20) ULP Sulawesi Tenggara ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV (Kendari). 21) ULP Kalimantan Barat ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (Pontianak). 22) ULP Kalimantan Selatan ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI (Banjarmasin). 23) ULP Kalimantan Tengah ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Kalimantan II (Kuala Kapuas). 24) ULP Kalimantan Timur ditempatkan pada Balai Wilayah

Sungai Kalimantan III (Samarinda). 25) ULP Kalimantan Utara ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Kalimantan III (Samarinda). 26) ULP Bali ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Bali Penida (Denpasar). 27) ULP Nusa Tenggara Barat ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I (Mataram). 28) ULP Nusa Tenggara Timur ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (Kupang). 29) ULP Maluku ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Maluku (Ambon). 30) ULP Maluku Utara ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Maluku Utara (Ternate). 31) ULP Papua ditempatkan pada Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII (Jayapura). 32) ULP Papua Barat ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Papua Barat (Manokwari). 33) ULP Sulawesi Utara ditempatkan pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV (Manado). 34) ULP Gorontalo ditempatkan pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi II (Gorontalo). KELIMA KEENAM KETUJUH : Susunan jabatan dalam ULP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana dimaksud dalam Diktum KEEMPAT tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini. : Kepala ULP menetapkan anggota Kelompok Kerja (Pokja). : Tugas dan wewenang: a. Kepala ULP: 1) Memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan ULP; 2) Menyusun dan melaksanakan Strategi Pengadaan ULP; 3) Menyusun program kerja dan anggaran ULP; 4) Mengawasi seluruh tahapan proses kegiatan pengadaan barang/jasa di ULP dan melaporkan apabila ada penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan; 5) Membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Menteri; 6) Melaksanakan pengembangan dan pembinaan Sumber Daya Manusia ULP; 7) Menugaskan/menempatkan/memindahkan anggota ULP kedalam Kelompok Kerja (Pokja) ULP sesuai kebutuhan/beban kerja; dan 8) Mengusulkan pemberhentian anggota Kelompok Kerja yang ditugaskan di ULP kepada Menteri, apabila terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan/atau KKN. b. ULP: 1) Melaksanakan pengelolaan urusan administrasi, ketatausahaan, keuangan, perlengkapan, dan rumah tangga ULP; 2) Menyiapkan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada Menteri; 3) Menginventarisir paket-paket yang akan dilelang/diseleksi; 4) Menyiapkan dokumen pendukung dan informasi yang dibutuhkan Pokja ULP; 5) Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang dilaksanakan oleh Pokja ULP; 6) Mengagendakan dan mengoordinasikan sanggahan yang disampaikan oleh penyedia barang/jasa; 7) Mengelola data dan informasi untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa; 8) Mengelola dokumen pengadaan barang/jasa; 9) Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan; dan 10) Menyiapkan dan mengoordinasikan tim teknis dan Staf Pendukung ULP dalam proses pengadaan barang/jasa. c. Kelompok Kerja (Pokja) ULP: 1) Menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa; 2) Menetapkan Dokumen Kualifikasi dan/ atau Dokumen Pemilihan/ Seleksi; 3) Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran; 4) Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di

website Kementerian PUPR dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional; 5) Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau pascakualifikasi; 6) Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk; 7) Menjawab sanggahan; 8) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk: a) Pelelangan, atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau b) Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); 9) Mengusulkan calon Penyedia Barang/Jasa untuk: a) Pelelangan, atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi Jasa Lainnya yang bernilai di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); atau b) Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai di atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah); 10) Menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK; 11) Menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa; 12) Membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada Kepala ULP; dan 13) Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa kepada KPA. KEDELAPAN : Tahapan proses kegiatan pengadaan barang/jasa yang diawasi oleh Kepala ULP sebagaimana dimaksud dalam Diktum KETUJUH huruf a tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KESEMBILAN : Segala biaya yang timbul sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan ini dibebankan pada Unit Kerja dan Satuan Kerja yang bersangkutan. KESEPULUH KESEBELAS KEDUABELAS : Unit Kerja Biro/Balai Besar/Balai yang ditugaskan sebagai ULP wajib menyediakan alokasi dana yang memadai untuk operasional dan pengembangan ULP. : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor: 602/KPTS/M/2016 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Tembusan disampaikan Kepada Yth: Para Pimpinan Tinggi Madya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 November 2017 MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO

LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT STRUKTUR ORGANISASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Kepala ULP ULP Pokja MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO

LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT ULP PUSAT No ULP JABATAN DAN KEDUDUKAN 1 ULP Kantor Pusat Kepala : Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara dan Layanan Pengadaan ULP WILAYAH : Kepala Bagian Layanan Pengadaan 1 ULP Sumatera Utara Kepala : Kepala Balai Besar 2 ULP Nanggroe Aceh Darussalam Kepala : Kepala Balai 3 ULP Jambi Kepala : Kepala Balai 4 ULP Kepulauan Riau Kepala : Kepala Balai 5 ULP Riau Kepala : Kepala Balai 6 ULP Sumatera Barat Kepala : Kepala Balai 7 ULP Bengkulu Kepala : Kepala Balai : Kepala Bagian Tata Usaha : Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Kepala Sub Bagian Tata Usaha 8 ULP Kepulauan Bangka Belitung Kepala : Kepala Balai Besar : Kepala Bagian Tata Usaha

9 ULP Lampung Kepala : Kepala Balai Besar 10 ULP Sumatera Selatan Kepala : Kepala Balai Besar 11 ULP DKI Jakarta Kepala : Kepala Balai Besar 12 ULP Banten Kepala : Kepala Balai Besar 13 ULP Jawa Barat Kepala : Kepala Balai Besar 14 ULP D.I. Yogyakarta Kepala : Kepala Balai Besar 15 ULP Jawa Tengah Kepala : Kepala Balai Besar 16 ULP Jawa Timur Kepala : Kepala Balai Besar 17 ULP Sulawesi Barat Kepala : Kepala Balai Besar 18 ULP Sulawesi Selatan Kepala : Kepala Balai Besar 19 ULP Sulawesi Tengah Kepala : Kepala Balai 20 ULP Sulawesi Tenggara Kepala : Kepala Balai 21 ULP Kalimantan Barat Kepala : Kepala Balai 22 ULP Kalimantan Selatan Kepala : Kepala Balai Besar 23 ULP Kalimantan Tengah Kepala : Kepala Balai 24 ULP Kalimantan Timur Kepala : Kepala Balai

25 ULP Kalimantan Utara Kepala : Kepala Balai 26 ULP Bali Kepala : Kepala Balai 27 ULP Nusa Tenggara Barat Kepala : Kepala Balai 28 ULP Nusa Tenggara Timur Kepala : Kepala Balai 29 ULP Maluku Kepala : Kepala Balai 30 ULP Maluku Utara Kepala : Kepala Balai 31 ULP Papua Kepala : Kepala Balai Besar 32 ULP Papua Barat Kepala : Kepala Balai 33 ULP Sulawesi Utara Kepala : Kepala Balai 34 ULP Gorontalo Kepala : Kepala Balai MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO

LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 914/KPTS/M/2017 TENTANG PENETAPAN UNIT LAYANAN PENGADAAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHAPAN PROSES KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA 1. Rencana Umum Pengadaan (RUP) PA/ KPA bertanggung jawab dalam penyusunan Rencana Umum Pengadaan yaitu untuk: a. Melakukan Identifikasi Kebutuhan; b. Menetapkan Kebijakan Umum; c. Memeriksa dan mengesahkan RAB; d. Memeriksa dan mengesahkan KAK. 2. Alokasi Anggaran PA/ KPA bertanggung jawab dalam alokasi anggaran yaitu untuk: a. Mengalokasikan anggaran kegiatan dalam Rencana Kerja & Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL); b. Mengalokasikan anggaran kegiatan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA); 3. Kaji Ulang Rencana Umum Pengadaan PPK bertanggung jawab dalam Kaji Ulang RUP yaitu untuk: a. Mengkaji ulang Kebijakan Umum; b. Mengkaji ulang RAB; c. Mengkaji ulang KAK. 4. Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP) PPK bertanggung jawab dalam penyusunan RPP yaitu untuk: a. Menyusun Spesifikasi teknis / KAK Teknis Kegiatan; b. Menyusun HPS; c. Menyusun Rancangan Kontrak. 5. Kaji Ulang Rencana Pelaksanaan Pengadaan POKJA/ ULP bertanggung jawab dalam pelaksanaan Kaji Ulang RPP yaitu untuk: a. Melakukan kaji ulang terhadap Spesifikasi teknis / KAK Teknis Kegiatan; b. Melakukan kaji ulang terhadap HPS; c. Melakukan kaji ulang terhadap Rancangan Kontrak. 6. Rencana Pemilihan Penyedia (RPLP) POKJA/ ULP bertanggung jawab dalam penyusunan RPLP yaitu untuk: a. Menyusun Dokumen Kualifikasi; b. Menyusun Dokumen Pemilihan/ Seleksi; c. Menyusun Jadwal Lelang; d. Melaksanakan Proses Pemilihan/ Seleksi. MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, ttd M. BASUKI HADIMULJONO