BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Molekul ini sangat reaktif sehingga dapat menyerang makromolekul sel seperti lipid,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia kedokteran dan kesehatan banyak membahas tentang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan bahwa belum makan kalau belum mengkonsumsi nasi. Adanya kebiasaan ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

LATAR BELAKANG. Radikal bebas adalah atom atau molekul yang tidak stabil dan sangat

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ivo Hofia Nasren, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengobatan tradisional sebagai alternatif lain pengobatan. Hal ini

II. TINJAUAN PUSTAKA. mikroflora pencernaan yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penggumpal, serta kombinasi dari perlakuan-perlakuan tersebut, sehingga

DAFTAR ISI JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ii. SURAT PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMA KASIH... v. ABSTRAK...

I. PENDAHULUAN. Produk pangan fungsional (fungtional food) pada beberapa tahun ini telah

PENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat

BAB I PENDAHULUAN. Antioksidan adalah senyawa kimia baik alami maupun sintetik yang

DAFTAR LAMPIRAN. xvii

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Variasi konsentrasi ekstrak buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. secara alamiah. Proses tua disebut sebagai siklus hidup yang normal bila

ABSTRAK. Kata kunci : Kapasitas antioksidan, Total fenol, Buah mengkudu, Fermentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang memiliki satu elektron

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB I PENDAHULUAN. bahan pengolah bahan-bahan makanan. Minyak goreng berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Akan tetapi, perubahan gaya hidup dan pola makan yang tak sehat akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perlu untuk segera dilakukan diversifikasi pangan. Upaya ini dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan di perairan tropis diketahui memiliki

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan antioksidan. Pigmen betalain sangat jarang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. sintetis seperti boraks dan asam benzoat. Boraks dapat meningkatkan sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAI\I. (1) senyawa-senyawa yang bersifat lafuogogue (dapat menstimulir produksi

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI. KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN PROBIOTIK DENGAN VARIASI KONSENTRASI EKSTRAK BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kerupuk adalah salah satu produk olahan tradisional yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi

4. PEMBAHASAN 4.1. Aktivitas Antioksidan

Buah pepaya kaya akan antioksidan β-karoten, vitamin C dan flavonoid. Selain itu buah pepaya juga mengandung karpoina, suatu alkaloid yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas fisik adalah setiap pergerakan tubuh akibat otot-otot skelet yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat antara lain dalam hal makanan, baik makanan cepat saji maupun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

, 2015 PENGARUH SUHU DAN WAKTU PEMANASAN TERHADAP KADAR VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK DAN SIRUP MELON JINGGA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan, seperti bagian biji yang dibuang begitu saja.

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

UJI AKTIVITAS PENANGKAPAN RADIKAL 2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH) OLEH HEKSAGAMAVUNON-1 (HGV-1)

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2011) telah mengeluarkan suatu. program yang disebut MPOWER, program tersebut meliputi pemantauan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digemari oleh berbagai golongan masyarakat (Syahputra, 2008). Bahan-bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. biakan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Rasa asam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi, karena memiliki protein yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, setiap makhluk hidup atau organisme akan sampai pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Topik : PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PASCA PANEN. TIK: Setelah mengikuti kuliah ini, anda akan dapat menjelaskan Perkembangan Teknologi Pasca Panen

ABSTRACT KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun dan saat ini Indonesia merupakan negara nomor 3 (tiga) dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti diabetes melitus tipe 2, hipertensi,

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi penyebab

I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus sp.) Sebagai Pewarna dan Pengawet Alami Mie Basah

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit hipertensi termasuk penyakit kronik akibat gangguan sistem

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari segi jumlah tanaman obat yang sebagian besar belum dapat dibuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Daging Sapi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan molekul yang memiliki elektron tak berpasangan pada orbital luarnya sehingga bersifat sangat reaktif (Winarsi, 2007). Radikal bebas pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan struktur sel, termasuk kerusakan lipid, protein dan DNA. Adanya radikal bebas dalam tubuh menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit kronis dan degeneratif (Pham- Huy, 2008). Radikal bebas dapat ditangkal oleh antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi. Antioksidan dapat diartikan juga sebagai zat yang dapat menunda atau mencegah terbentuknya reaksi radikal bebas dalam reaksi oksidasi (Dalimartha dan Soedibyo, 1999). Antioksidan berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu antioksidan sintetik dan antioksidan alami. Adanya kekhawatiran terhadap efek samping penggunaan antioksidan sintetik menyebabkan antioksidan alami menjadi sumber alternatif yang banyak dipilih (Sunarni, 2007). Contoh antioksidan sintetik yaitu BHA (Butil Hidroksi Anisol), BHT (Butil Hidroksi Toluen), PG (Propil Galat), dan TBHQ (Tert-Butil Hidrokuinon) (Amarowicz R, 2000). Sumber antioksidan alami dapat diperoleh pada buah dan sayuran. Saat ini banyak dicari sumber antioksidan alami yang aman, khususnya yang berasal dari tumbuhan. Buah dan sayur merupakan sumber antioksidan alami seperti vitamin A, C, E, karotenoid, flavonoid, dan fenol. Penambahan bahan alami seperti buah dan sayur dalam yoghurt sering dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas antioksidan pada yoghurt. Pada saat ini yoghurt yang memiliki kadar antioksidan tinggi belum banyak ditemui dipasaran. Penelitian di Portugal membuktikan bahwa penambahan potongan buah dalam yoghurt dapat

2 meningkatkan aktivitas antioksidan serta meningkatkan proteksi konsumen terhadap penyakit terkait radikal bebas (Pereira, 2013). Berkaitan dengan antioksidan alami ternyata buah naga merah Hylocereus polyrhizus merupakan salah satu sumber antioksidan alami yang dapat dimanfaatkan. Buah naga merah Hylocereus polyrhizus yang berasal dari Amerika Latin adalah anggota dalam keluarga Cactaceae (Stintzing dkk, 2002). Warna ungu pada daging buah naga merah dihasilkan dari pigmen betalain yang mengandung nitrogen (Harivaindaran dkk, 2008). Pigmen yang terkandung dalam buah naga merah terdiri dari betasianin berwarna merah-violet dan betaxanthins berwarna kuning dengan panjang gelombang maksimum pada 535nm dan 480nm pada masing-masing pigmen (Herbach dkk, 2006). Pigmen betalain stabil dan tetap dapat mempertahankan warnanya pada rentang ph 3-7 (asam hingga netral). Pada saat bukan musim panen buah naga merah ini sulit ditemui dan harganya akan lebih mahal oleh sebab itu perlu adanya teknik khusus untuk meningkatkan daya tarik produk olahan buah naga merah agar khasiat buah naga merah ini dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Pembuatan yoghurt buah naga ini juga bertujuan agar buah naga dapat dikonsumsi dalam bentuk lain dan dapat dikonsumsi walaupun bukan pada musimnya. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan fortifikasi buah-buahan kedalam yoghurt diantaranya penambahan sari wortel sebagai fortifikasi produk yogurt yang dilakukan oleh Winedy Febrihantana dkk (2014) dan yoghurt terfortifikasi ekstrak salak oleh Selma Noor Permadi dkk (2013). Belum digunakannya buah naga yang merupakan sumber antioksidan alami dalam fortifikasi yoghurt menjadikan hal ini menarik untuk diteliti.

3 Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dalam yoghurt terfortifikasi sari buah naga merah. Yoghurt yang dibuat dengan waktu fermentasi berbeda-beda akan menghasilkan ph yoghurt yang berbeda-beda pula. Maka penelitian dilakukan dengan memfortifikasikan sari buah naga merah pada yoghurt dengan waktu fermentasi yang berbeda-beda untuk mengetahui waktu fermentasi terbaik yang dapat menjaga kestabilan dari betasianin yang terkandung dalam sari buah naga merah. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berapakah aktivitas antioksidan yang terkandung dalam sari buah naga merah? 2. Bagaimanakah aktivitas antioksidan yoghurt yang dibuat dengan variasi waktu fermentasi? 3. Bagaimanakah aktivitas antioksidan yoghurt yang dibuat dengan variasi waktu fermentasi setelah terfortifikasi sari buah naga merah? 4. Yoghurt terfortifikasi sari buah naga merah manakah yang lebih disukai para panelis? 1.3 Pembatasan Masalah Fokus kajian dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penentuan kadar betasianin dilakukan pada sari buah naga merah dan produk yoghurt terfortifikasi sari buah naga merah menggunakan metode spektrofotometri. 2. Penentuan aktivitas antioksidan dilakukan pada sari buah naga merah dan produk yoghurt terfortifikasi sari buah naga merah menggunakan metode DPPH.

4 3. Penentuan analisis organoleptik meliputi aroma, warna, rasa dan tekstur produk yoghurt terfortifikasi sari buah naga merah menggunakan uji hedonik dengan panelis tidak terlatih. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan sari buah naga merah, mengetahui aktivitas antioksidan yoghurt yang dibuat dengan variasi waktu fermentasi, mengetahui aktivitas antioksidan yoghurt yang dibuat dengan variasi waktu fermentasi setelah terfortifikasi sari buah naga merah dan mengetahui yoghurt terfortifikasi sari buah naga merah mana yang lebih disukai. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat menambah ragam makanan dan minuman yang kaya akan manfaat di Indonesia khususnya yang berasal dari buah naga merah. Menambah daya tarik produk yoghurt dengan menambahkan buah naga merah sebagai sumber antioksidan alami tanpa mengurangi kandungan antioksidan yang terdapat dalam buah naga sehingga dapat meningkatkan potensi buah naga sebagai minuman fungsional yang disukai masyarakat disegala usia. Tidak hanya menambah ragam makanan yang menarik, tetapi dapat memberikan metoda alternatif dalam pengolahan pangan dan dalam pemanfaatan buah naga. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab I tentang pendahuluan, bab II tentang tinjauan pustaka, bab III tentang metode penelitian, bab IV tentang hasil dan pembahasan, serta bab V tentang kesimpulan dan saran. Bab I berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian serta struktur organisasi skripsi. Adapun bab II berisi tentang tinjauan pustaka diantaranya buah naga merah, antioksidan, uji aktivitas antioksidan, sari buah, yoghurt dan fortifikasi pangan yang dapat mendukung penelitian ini. Bab III berisi tentang waktu dan lokasi

5 penelitian, alat dan bahan, tahapan penelitian dan prosedur penelitian. Selanjutnya bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan. Sedangkan bab V berisi tentang kesimpulan dan saran. Skripsi ini juga disertai dengan lampiran yang menyertai data-data serta gambar yang tidak ditampilkan pada bab sebelumnya.