UJI KUALITAS MIKROBIOLOGI MAKANAN BERDASARKAN ANGKA LEMPENG TOTAL KOLONI BAKTERI LAPORAN PRAKTIKUM Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Yang Dibimbing Oleh Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M. Pd Oleh: Kelompok 4 Pendidikan Biologi/ Offering A Anggun Risma Atika 140341600442 Dewi Nur Arasy 140341602754 Faiqotul Mala 140341606168 Fandy Tri Fajar Cahyo 140341601660 Fina Mustika Dewi 140341601824 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Maret 2016
A B C D Topik Uji Kualitas Mikrobiologi Makanan Berdasarkan Angka Lempeng Total Koloni Bakteri Tujuan 1. Untuk mengetahui Angka Lempeng Total (ALT) koloni bakteri yang terdapat dalam sampel bahan makanan padat dan bahan makanan cair. 2. Untuk menentukan kualitas mikrobiologi sampel makanan yang diperiksa berdasarkan ALT koloni bakteri. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari, tanggal : Selasa, 01 Maret 2016 Tempat Dasar Teori :Laboratorium Mikrobiologi O5.305 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang Mikroba dapat dijumpai pada berbagai jenis bahan makanan, baik makanan yang berbentuk padat maupun makanan yang berbentuk cair. Untuk mengetahui jumlah bakteri yang terkandung 1 gram sampel bahan makanan padat atau 1 ml bahan makanan cair yang diperiksa, maka perlu dilakukan pengenceran sampel tersebut. Hasil pengenceran ini kemudian diinokulasikan pada medium lempeng dan diinkubasikan. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung dengan memperhatikan faktor pengencerannya (Fardiaz, 1992). Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman. Dalam bahan pangan, tentu saja belum sepenuhnya steril dan masih dimungkinkan terdapat suatu koloni bakteri, oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian bahan makanan (Jutono, 1980). Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah mikroba dalam bahan pangan antara lain dengan metode permukaan. Agar steril terlebih dahulu dituangkan kedalam cawan petri dan dibiarkan membeku. Setelah membeku dengan sempurna, kemudian sebanyak 0,l ml contoh yang telah diencerkan di pipet pada permukaan agar tersebut. Sebuah batang gelas melengkung (hockey stick) dicelupkan kedalam alkohol 70% dan dipijarkan sehingga alkohol habis
terbakar. Setelah dingin batang gelas melengkung tersebut digunakan untuk meratakan contoh diatas medium agar dengan cara memutarkan cawan petri diatas meja. Selanjutnya inkubasi dan perhitungan koloni dilakukan seperti pada metode penuangan, tetapi harus diingat bahwa jumlah contoh yang ditumbuhkan adalah 0,1 ml dan harus dimasukan dalam perhitungan "Total Count" (Thayib dan Amar, 1989). Metode hitungan cawan didasarkan pada anggapan bahwa setiap sel yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Jadi jumlah koloni yang muncul pada cawan merupakan suatu indeks bagi jumlah organisme yang dapat hidup yang terkandung dalam sampel. Dan mencawankan hasil pengenceran tersebut. Setelah inkubasi, jumlah koloni masing-masing cawan diamati. Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan yang dipilih untuk penghitungan koloni ialah yang mengandung antara 30 sampai 300 koloni. Karena jumlah mikroorganimse dalam sampel tidak diketahui sebelumnya, maka untuk memperoleh sekurang-kurangnya satu cawan yang mengandung koloni dalam jumlah yang memenuhi syarat tersebut maka harus dilakukan sederatan pengenceran dan pencawanan (Waluyo, 2004). Jumlah organisme yang terdapat dalam sampel asal ditentukan dengan mengalikan jumlah koloni yang terbentuk dengan faktor pengenceran pada cawan yang bersangkutan. Cara ini yang paling umum digunakan untuk perhitungan jumlah mikrobia. Dasarnya ialah membuat suatu seri pengenceran bahan dengan kelipatan 10 dari masing-masing pengenceran diambil 1 cc dan dibuat taburan dalam petridish (pour plate) dengan medium agar yang macam caranya tergantung pada macamnya mikrobia. Setelah diinkubasikan dihitung jumlah koloni tiap petridish dapat ditentukan jumlah bakteri tiap cc atau gram contoh, yaitu dengan mengalikan jumlah koloni dengan kebalikan pengencerannya, misalnya untuk pengenceran 1:10.000 terdapat 45 koloni bakteri maka tiap cc atau gram bahan mengandung 450.000 bakteri. Untuk membantu menghitung jumlah koloni dalam petridish dapat digunakan colony counter yang biasanya dilengkapi electronik register (Sonjaya, 2010). E Alat dan Bahan Alat: 1. Laminar Air Flow (LAF)
2. Lampu spirtus 3. Incubator 4. Pipet ukur 10 ml, 1 ml, 0,1 ml 5. Mortar dan pistle 6. Rak tabung reksi 7. Vortex 8. Koloni counter Bahan: 1 Sampel bahan makanan padat 10 gram 2 Sampel bahan makanan cair 10 ml 3 Medium lempeng PCA 6 buah 4 Larutan pepton 0.1% sebanyak 90 ml 5 Larutan pepton 0.1% @9ml sebanyak 5 tabung 6 Alkohol 70% 7 Lisol 8 Sabun cuci 9 Korek api F. Prosedur Kerja Disiapkan 1 labu Erlenmeyer berisi 90 ml air pepton 0,1 % dan 5 tabung reaksi berisi air pepton 0,1% @ 9 ml, kemudian diberi kode A, B, C, D, E, F. disiapkan 6 buah medium lempeng yang diberi kode A, B, C, D, E, F. Disediakan 10 ml bahan makanan cair yaitu saus, kemudian dimasukkan ke dalam 90 ml air pepton 1,0 % ke dalam labu Erlenmeyer, kemudian dikocok labu Erlenmeyer. Diambil 1 ml suspensi kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Diambil 1 ml suspensi kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi A, kemudian kocok dengan memutar diantara kedua tangan. Diambil 1 ml dalam tabung A, dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi B, kemudian kocok dengan memutar diantara kedua tangan. dilakukan pengenceran bertahap tersebut sampai dengan tabung F, sehungga Menginkubasi biakan pada medium lempeng tersebut pada suhu 370 C. Setelah didapat suspensi dengan tingkat pengenceran 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5,10-6. 1*24 jam atau 2*24 jam, mengamati dan menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada medium lempeng tersebut. Memilih medium yang ditumbuhi 30- Secara aseptik diambil 0,1 ml dari masing-masing suspensi, lalu percikkan di atas 300 koloni bakteri. Menghitung Angka Lempeng Total (ALT) koloni bakteri yang permukaan medium lempeng dengan kode yang sesuai. Menutup cawan petri terdapat dalam tiap gram sampel bahan makanan cair dengan berdasarkan tingkat berisi medium lempeng tersebut, kemudian memutar-mutar cawan petri tersebut pengencerannya, dengan rumus : sehingga percikan inokulum tersebar merata pada permukaan medium lempeng.
Daftar Rujukan Fardiaz, S., 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Jutono, J. 1980. Pedoman Praktikum Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Departemen Mikrobiologi Fakultas Pertanian UGM. Waluyo, L. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang: UMM Press. Thayib, S dan Abu Amar. 1989. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Pangan. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Teknologi Indonesia. Sonjaya, H. 2010. Bahan Ajar Fisiologi Ternak Dasar. Fakuiltas Peternakan- Universitas Hasanuddin. Makassar.