BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebenarnya (Suryabrata, 2005 : 38). Dalam penelitian ini peneliti ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan mengkaji metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari tanggal November 2012 di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Thiagarajan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 13 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini diuji suatu perlakuan untuk mengetahui hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian memandu peneliti tentang urutan bagaimana penelitian itu dilakukan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam mencapi satu tujuan. Penetapan metode yang digunakan merupakan hal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen karena pengambilan sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk eksperimen dengan hanya mengambil satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen untuk menerapkan suatu model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas Pre-test Perlakuan Pos-test Eksperimen O X O Kontrol O Y O

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. keadaan praktis yang didalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan kelompok sampel penelitian peneliti memilih secara acak dua kelas (kelompok) siswa dari kelas yang ada di satu sekolah untuk menjadi kelompok penelitian (cluster ramdom sampling) dan pengukuran setiap variabel dilakukan secara bertahap bagi kedua kelompok penelitian. Desain penelitian seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Gambaran desain penelitian Kelompok Pretes Perlakuan Postes Eksperimen O 1, O 2 X 1 O 1, O 2 Kontrol O 1, O 2 X 2 O 1, O 2 Keterangan : O 1 = Instrumen kemampuan kognitif O 2 = Instrumen keterampilan berpikir kritis X 1 = Perlakuan berupa pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi X 2 = Perlakuan berupa pembelajaran konvensional Kelompok penelitian terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Eksperimen dilakukan dengan memberikan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi pada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Kedua kelompok diberikan pretes dan postes yang diharapkan dapat mengukur kemampuan kognitif siswa pada topik fluida dan keterampilan berpikir kritis pada kedua kelompok sebelum dan sesudah pembelajaran.

40 B. Subyek Penelitian Penelitian akan dilakukan di salah satu SMA yang ada di kota Tangerang propinsi Banten. Subyek dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa XI IPA semester II (dua) di salah satu SMA Negeri yang terdaftar pada tahun ajaran 2011/2012. Penetapan kelas dilakukan secara acak dengan teknik cluster random sampling. Sebagai sampel penelitian dipilih dua kelas secara acak dari lima kelas yang memiliki kemampuan yang setara tanpa mengacak siswa tiap kelasnya. Pengelompokkan sampel terdiri dari satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelompok kontrol. C. Instrumen Penelitian Sebagai media ukur pencapaian tujuan penelitian ini, maka digunakan rancangan instrumen penelitian dalam proses pengumpulan data penelitian seperti pada tabel. Tabel 3.2. Rancangan Instrumen Penelitian Target Subjek Metode/Teknik Bentuk Instrumen Kemampuan kognitif Siswa Tes Objektif Pilihan ganda beralasan Keterampilan Siswa Tes Objektif Pilihan ganda berpikir kritis Respon Siswa Skala Sikap Kuesioner Aktivitas Siswa dan Guru Observasi Lembar Observasi D. Prosedur Penelitian Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian ini meliputi tiga langkah, yaitu: perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan diakhiri dengan evaluasi atau analisis hasil penelitian. a. Perencanaan Penelitian Langkah-langkah perencanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

41 1) Melakukan studi pendahuluan berupa observasi pada tempat penelitian untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi sekolah dalam kegiatan pembelajaran Fisika serta keadaan sekolah dan jumlah kelas populasi yang dijadikan subyek penelitian juga kegiatan pembelajaran dan pemahaman konsep siswa yang terlihat dari hasil belajar yang dicapai. 2) Merumuskan masalah dan alternatif pemecahan masalah berdasarkan hasil temuan studi pendahuluan. 3) Melakukan studi literatur dilakukan untuk mengkaji temuan-temuan studi pendahuluan. Studi ini juga dilakukan untuk mencari teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran inkuiri, multipel representasi, kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis serta konsep fluida statis. Selain itu, juga yang berhubungan dengan teori-teori pengembangan penelitian dan hasil-hasil penelitian yang relevan. Hasil studi literatur, selanjutnya, digunakan sebagai landasan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. 4) Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tahap-tahap model pembelajaran inkuiri yang akan diterapkan pada sampel penelitian untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis pada topik fluida statis. 5) Menyusun angket tanggapan siswa untuk mengetahui bagaimana tanggapan siswa terhadap model pembelajaran inkuiri dengan pendekatan multipel representasi dalam kegiatan pembelajaran. 6) Menyusun lembar observasi guru untuk mendapatkan data berupa aktivitas siswa dan guru selama KBM yang menerapkan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi.

42 7) Menyusun kisi-kisi dan instrumen tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis.. 8) Pertimbangan (judgment) dosen pembimbing dan dosen ahli terhadap instrumen tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis yang dibuat berdasarkan kisi-kisi dan indikator yang dipilih. 9) Melakukan ujicoba instrumen tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis pada siswa yang pernah mempelajari topik fluida statis. 10) Menganalisis hasil uji coba tes untuk melihat kualitas instrumen tes yang meliputi reliabilitas tes, validitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal dalam tes. 11) Penentuan instrumen dan perbaikan instrumen yang akan digunakan sebagai instrumen tes penelitian berdasarkan hasil uji coba dan analisis instrumen. b. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini sifatnya kolaboratoriumorasi antara peneliti dan guru Fisika. Adapun Langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Pemilihan dua kelas sampel penelitian secara cluster random sampling dari populasi siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri di Kota Tangerang. 2) Sebelum dilakukan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi terlebih dahulu diberikan pre-test tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol guna mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran. 3) Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Cara penyampaian materi pada kelompok eksperimen yaitu

43 dengan menerapkan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat dalam RPP serta menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan pada kelompok kontrol pengajaran dilakukan dengan model pembelajaran konvensional. Selama kegiatan pembelajaran dilakukan observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi aktivitas guru. 4) Memberikan post-test tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol setelah pembelajaran pada topik fluida statis untuk mengetahui peningkatan tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa. 5) Memberikan angket tanggapan siswa setelah kegiatan pembelajaran untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap penerapan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi.. c. Evaluasi /Analisis Hasil Penelitian 1) Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian untuk menguji hipotesis. 2) Pembahasan dan kesimpulan dengan mempergunakan kajian pustaka yang menunjang dan berdasarkan hasil pengujian statistik. 3) Menginterprestasi data hasil penelitian dalam suatu laporan hasil penelitian.

44 E. Alur penelitian Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Analisis Standar isi KTSP SMA Kajian tentang konsep FLUIDA Konsep-konsep Fluida Analisis Keterampilan Berpikir Kritis (KBK) Indikator KBK Inkuiri dengan multipel representasi Pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan & LKS Pembelajaran Pengembangan dan Uji Coba Instrumen Tes kemampuan kognitif fluida Tes Keterampilan berpikir kritis (KBK) Angket Konvensional Pedoman Observasi Tes Awal Pembelajaran Kelompok Kontrol: Pembelajaran Konvensional Kelompok Eksperimen: Pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi Tes Akhir Analisis Data Kesimpulan Gambar 3.1 Alur Penelitian F. Teknik Analisis Data Analisis data yang dilakukan adalah menggunakan teknik statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

45 1. Uji Instrumen Instrumen penelitian yang digunakan bukan berasal dari tes yang terstandar, maka instrumen tersebut akan diuji melalui tahapan analisis butir soal dan prosedur pengolahan data sebagai berikut: a. Analisis Butir Soal 1). Pemberian skor Setelah tes uji coba dilakukan, jawaban peserta tes diberi skor, baik skor total maupun skor setiap butir soal. Setiap jawaban yang benar diberi skor 1 (satu) dan jawaban yang salah diberi skor 0 (nol), sehingga skor total setiap peserta tes adalah sama dengan jumlah skor jawaban yang benar. 2). Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2002:144). Sedangkan menurut Suryabrata (2008:60) validitas instrumen didefinisikan sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam /diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi karena instrumen dalam penelitian ini adalah berupa soal tes dalam bentuk pilihan ganda. Menurut Sugiyono (2006: 272) untuk instrumen yang berbentuk tes, maka pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. Untuk melihat tingkat validitas isi tes pada penelitian ini, maka instrument tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir

46 kritis diajukan kepada validator yang terdiri dari tiga orang dosen pendidikan fisika untuk mengetahui kesesuaian antara soal dengan indikator soal, dimensi kognitif pada instrument kemampuan kognitif dan indikator keterampilan berpikir kritis serta kunci jawaban masing masing instrument. Hasilnya dari ketiga tenaga ahli yang dimintai pertimbangan (judgement) diperoleh kesimpulan bahwa instrument tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis pada topik fluida statis yang telah disusun sudah memenuhi validitas isi dan dapat digunakan untuk keperluan penelitian. Namun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki terkait dengan konten, konteks dan redaksi soal. Selain itu, ada beberapa catatan dari validator sebagai bahan pertimbangan instrument, catatan ini selengkapnya dapat dilihat pada lembar judgement tes kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis yang telah diisi oleh para validator pada Lampiran B2. 3). Reliabilitas Instrumen Tes Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan tes, yaitu suatu nilai yang mengukur sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg atau konsisten. Reliabilitas tes yang digunnakan dalam penelitian adalah teknik tes-retes yaitu dengan melakukan pengambilan data sebanyak dua kali. Menghitung koefisien reliabilitas tes dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson sebagai berikut.

47 r xy = 2 2 2 2 (3.2) Keterangan: r xy = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor data pertama Y = skor data kedua N = jumlah sampel Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas (r xy ), digunakan tolak ukur yang dibuat oleh J. P. Guilford, seperti pada Tabel 3.4 Tabel 3.3. Kategori Reliabilitas Tes Koefisien reliabilitas Kategori r xy 0,20 Sangat rendah 0,20 < r xy 0,40 Rendah 0,40 < r xy 0,60 Cukup (sedang) 0,60 < r xy 0,80 Tinggi 0,80 < r xy 1,00 sangat tinggi Berdasarkan hasil uji coba, instrument kemampuan kognitif memiliki derajat realibilitas sebesar 0,65 dengan kategori tinggi. Sedangkan pada instrument keterampilan berpikir kritis memiliki derajat reliabilitas sebesar 0,70 dengan kategori tinggi. Hal ini berarti bahwa tingkat keajegan dari kedua instrument tes ini memiliki kategori tinggi sehingga dapt digunakan sebagai instrument penelitian. 4). Tingkat Kemudahan Butir Soal Tingkat kemudahan butir soal ditentukan dengan menggunakan rumusan: P = B/JS (3.3) Dengan: P = Tingkat kemudahan butir Soal, B = Jawaban siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

48 Dengan kriteria tingkat kemudahan: Tabel 3.4. Kriteria Tingkat Kemudahan (Arikunto, 2005) Tingkat Kemudahan Kriteria 0,70 < x < 1,00 Mudah 0,30 < x < 0,70 Sedang 0,00 < x < 0,30 Sukar Berdasarkan hasil uji coba, rata rata tingkat kemudahan instrument kemampuan kognitif adalah 0,60 dengan kriteria sedang, Sedangkan pada instrument keterampilan berpikir kritis memiliki tingkat kemudahan yang bervariasi pada setiap soalnya, namun secara rata rata tingkat kemudahan instrument berpikir kritis berada pada kriteria sedang yaitu 9 soal uji coba, 8 soal uji coba mudah dan 3 soal sukar 5). Daya Pembeda butir soal Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan rumus indeks daya pembeda butir soal: D = B A /J A B B /J B (3.4) Dengan: J A = Banyak peserta kelompok atas J B = Banyak peserta kelompok bawah B A = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar Adapun kriteria indeks daya pembedanya sebagai berikut: Tabel 3.5. Kriteria Daya Pembeda Indeks Kriteria 0,70 < x < 1,00 Baik sekali 0,40 < x < 0,70 Baik 0,20 < x < 0,40 Cukup 0,00 < x < 0,20 Jelek x < 0,00 Tidak baik (sebaiknya dibuang)

49 Berdasarkan hasil uji coba, instrument kemampuan kognitif memiliki index daya pembeda yang bervariasi, namun ada dua soal uji yang memiliki indeks daya beda yang kecil dengan kriteria jelek sehingga soal tersebut dibuang. Sedangkan pada instrument keterampilan berpikir kritis terdapa 3 soal yang jelek. Sehingga soal soal tersebut dibuang karena soal tersebut kurang dapat membedakan antara kelompok atas dengan kelompok bawah. 2. Analisis Data Penelitian Data hasil penelitian yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil pretes dan postes yang akan dianalisis dengan menggunakan uji statistik. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil angket siswa, hasil wawancara guru dan hasil observasi kegiatan pembelajaran. Setiap pertanyaan yang tercantum dalam masalah khusus akan dijawab dengan menggunakan analisis yang meliputi; a. Gain Normalisasi Data primer kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis sebelum dan setelah perlakuan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi dianalisis dengan membandingkan skor tes awal dan tes akhir. Peningkatan yang terjadi dihitung gain score normalized dengan rumus g faktor : g = S post S pre S maks S pre (3.5) Keterangan : S post = skor post-test

50 S pre S Maks = skor pre-test = skor maksimal/ ideal Dengan kriteria tingkat gain yang dinormalisasi adalah 0,7 < g 1 : tinggi 0,3 g < 0,7 : sedang g < 0,3 : rendah b. Respon siswa tentang pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi Data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skala kualitatif dikonversi menjadi skala kuantitatif. Untuk pernyataan yang bersifat positif kategori SS (sangat setuju) diberi skor tertinggi, makin menuju ke STS (sangat tidak setuju) skor yang diberikan berangsur-angsur menurun. Sebaliknya untuk pernyataan yang bersifat negatif ketegori STS (sangat tidak setuju) diberi skor tertinggi, makin menuju ke SS (sangat setuju) skor yang diberikan berangsur-angsur menurun. Analisis dilakukan dengan menghitung persentase hasil angket tanggapan siswa menggunakan rumus: (Sugiono, 2008). % persetujuan = jumla h skor yang diperole h pada tiap item jumla h skor ideal untuk seluru h item x 100% (3.6) Analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi yang disajikan dilakukan dengan melihat jawaban setiap siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang diberikan. c. Keterlaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Multipel representasi Analisis data hasil observasi proses pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi yang dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran.

51 % Keterlaksanaan = jumlah skor yang diperoleh pada tiap item jumlah skor ideal untuk seluruh item x 100% (3.7) 3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dan inferensial dengan tahapan pengujian dasar dasar analisis sebagai pedoman untuk melakukan uji statistik yang digunakan. Analisis data dengan menggunakan uji statistik dilakukan dengan tahapan tahapan sebagai berikut : a. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui sebaran distribusi data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dari data hasil pre-tes dan postes serta N-Gain dari kelas eksperimen dengan menggunakan uji chi-kuadrat ( χ 2 ) berikut ; χ 2 = k O i E i 2 i=1 (3.7) E i Keterangan : χ 2 = nilai chi-kuadrat O i = frekuensi pengamatan ke i E i = frekuensi harapan ke i Kriteria pengujian : terima H o jika χ 2 hit χ2 tab maka data terdistribusi normal atau terima H 1 jika χ 2 hit > χ2 tab maka data tidak terdistribusi normal. Kedua kriteria ini menggunakan taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = k 3. Dengan kriterian H o = terdistribusi normal, H 1 = tidak terdistribusi normal. Untuk selanjutnya data penelitian di uji menggunakan program SPSS 16. Uji normalitas distribusi data kemampuan kognitif fluida statis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan

52 menggunakan One-sample Shapiro-Wilk Test. Hal ini dikarenakan jumlah sampel tang lebih dari 30 orang yaitu untuk kelas eksperimen 35 orang dan kelas kontrol 32 orang. b. Uji Homogenitas Uji ini dilakukan untuk menentukan apakah data penelitian mempunyai varians yang homogen atau tidak untuk taraf signifikansi α dengan menggunakan uji variansi dua peubah bebas dengan rumus : F = S2 besar S 2 kecil (3.8) Pada taraf signifikansi α, variansi sampel dikatakan homogen jika F hit < F tabel dengan F tabel = (1 α) F k;n 1 (Sudjana, 1996) Untuk selanjutnya data penelitian di uji menggunakan program SPSS 16. Uji homogenitas data kemampuan kognitif fluida statis dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan Levene Test. c. Uji Hipotesis a. Hipotesis I Secara statistik, hipotesis penelitian dapat dilakukan : H 01 : μ 11 = μ 12 atau μ 11 < μ 12 H 01 : μ 11 > μ 12 Keterangan : H 01 : Peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi sama dengan atau tidak lebih baik secara signifikan dibandingkan

53 dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran konvensional. H 11 : Peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran konvensional µ 11 : Nilai rata rata peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diajarkan dengan menerapkan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi. µ 12 : Nilai rata rata peningkatan kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan menerapkan pembelajaran konvensional. b. Hipotesis II Secara statistik, hipotesis penelitian dapat dilakukan : H 02 : μ 21 = μ 22 atau μ 21 < μ 22 H 12 : μ 21 > μ 22 Keterangan : H 02 : Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi sama dengan atau tidak lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran konvensional. H 12 : Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi lebih

54 baik secara signifikan dibandingkan dengan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan penerapan pembelajaran konvensional µ 21 : Nilai rata rata peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajarkan dengan menerapkan pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi. µ 22 : Nilai rata rata peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang diajar dengan menerapkan pembelajaran konvensional. d. Uji Beda Rata - Rata Pengujian dilakukan setelah mengetahui distribusi data kemampuan kognitif dan keterampilan berpikir kritis siswa normal dan homogen. Maka Uji perbedaan rata-rata ditempuh dengan uji-t. menurut Wahyudin (2007), Uji hipotesis ini dapat dihitung dengan uji-t: t dengan: X S eksp 2 i, eksp N eksp X S N kont 2 i, kont eksp X eksp = rata-rata skor kelompok eksperimen X kont = rata-rata skor kelompok kontrol S = varians kelompok eksperimen 2 i,eksp (3.9) 2 S i,kont = varians kelompok kontrol N eksp = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen = jumlah anggota sampel kelompok control N kont Langkah berikutnya adalah: (a). Menentukan derajat kebebasan (dk) (b). Menentukan nilai t-tabel

55 (c). Menguji hipotesis, jika nilai t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak, dan H 1 diterima. Untuk selanjutnya, pengujian dilakukan menggunakan program SPSS 16 dengan uji beda rata rata dilakukan menggunakan Independent Samples t-test (uji t dengan α = 0,05). G. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan model pembelajaran inkuiri dengan multipel representasi pada topik fluida dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran fisika di SMA tempat penelitian. Mata pelajaran fisika untuk kelas XI IPA diberikan 4 jam pelajaran dalam satu minggu dan dibagi menjadi dua kali pertemuan. Tabel 3.6. Jadwal pelaksanaan penelitian No Waktu Kegiatan 1 Kamis, 12 April 2012 Administrasi perijinan dan penjelasan kepada guru fisika 2 Selasa, 24 April 2012 Tes awal pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol 3 Senin, 30 April 2012 Pembelajaran RPP1 4 Selasa, 1 Mei 2012 Pembelajaran RPP2 5 Senin, 7 Mei 2012 Pembelajaran RPP3 6 Selasa, 8 Mei 2012 Tes Akhir dan penyebaran angket