30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis. Penelitian kuantitatif terkait secara khas dengan proses induksi enumerative (induksi yang ditarik atas dasar perhitungan). Dalam tradisi kuantitatif, instrument tersebut adalah alat teknologis yang telah ditentukan sebelumnya dan tertata dengan baik sehingga tidak banyak memberi peluang baik flexsibelitas, masukan imajinatif dan refleksifitas. Sumarno, 1996 dalam Gujarati. 3.2 Objek penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian tahun 2006-2010. 3.3 Data yang dibutuhkan Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, berupa laporan perusahaan Food & Beverages dari kurun waktu 2006 sampai tahun 2010 yang diperoleh dari Bursa Efek Jakarta (BEI) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). 30
31 3.4 Populasi dan sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Periode data yang digunakan dalam penelitian ini mulai tahun 2006 sampai tahun 2010. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan yaitu sampling purposive. Pengertian dari sampling purposive itu sendiri yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu: 1. Perusahaan Food & Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun penelitian periode 2006-2010. 2. Perusahaan yang mempunyai laporan keuangan tahunan yang didalamnya meliputi besarnya jumlah hutang dan besarnya dividen. 3. Perusahaan yang membagikan dividen tunai 4. Perusahaan memiliki data tentang prosentase saham yang dimiliki oleh institusi. 3.5 Definisi operasional dan pengukuran variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan variabel independent dengan rincian sebagai berikut : 3.5.1 Variabel dependen Kebijakan hutang (variabel debt). Variabel ini diberi simbol (DEBT). Kebijakan hutang diukur dengan membagi jumlah utang jangka panjang dengan utang jangka panjang ditambah ekuitas. Rasio ini
32 digunakan sebagai proksi kebijakan hutang perusahaan. W. Djabidi, (2009) : DEBT = hu tan g jangka panjang x 100% hu tan g jangka panjang + ekuitas 3.5.2 Variabel Independen, terdiri dari 1. Ukuran perusahaan Variabel ini diberi simbol (SIZE) diukur dengan menggunakan logaritma dari nilai buku total aktiva. Variabel ini mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang tampak dalam nilai total aktiva dengan rumus sebagai berikut, W.Djabidi, (2009): Size = LN. Total Aktiva LN = Logaritma Natural 2. Kepemilikan institusional adalah pemegang saham dari pihak institusional seperti bank, lembaga asuransi, perusahaan investasi, dan institusi lainnya. Variabel ini diukur dari jumlah presentase saham yang dimiliki institusi pada akhir tahun dan diberi symbol K. INST. Dengan rumus sebagai berikut, W. Djabidi, (2009) : K. INST = jumlah saham pihak institusi total saham beredar x 100% 3. Kebijakan Dividen Variabel ini diberi simbol (DIVD). Variable ini merupakan rasio pembayaran dividen terhadap earning after tax (Dividen payout ratio). Pembayaran dividen dirumuskan sebagai berikut (Indahningrum dan Handayani, 2009) :
33 DIVD = Dividen Laba bersih setelah pajak x 100% 4. Pertumbuhan perusahaan diukur dengan menggunakan prosentase pertumbuhan perubahan dalam total asset, yaitu total asset akhir tahun dibagi dengan total asset awal tahun.pertumbuhan perusahaan dirumuskan sebagai berikut, Indahningrum dan Handayani, (2009) : GROW = total total aset aset akhir awal tahun tahun 5. Free cash flow, variable ini diberi simbol (FCF) merupakan kelebihan yang diperlukan untuk mendanai semua proyek. Metode konvensional memperkirakan FCF adalah sebagai berikut (Indahningrum dan Handayani, 2009): FCF it = AKOit PMit NWCit Dalam hal ini : FCF it = Free cash flow AKOit = Aliran kas operasional perusahaan i pada tahun t PMit = Pengeluaran modal perusahaan i pada tahun t NWCit = Modal kerja bersih perusahaan i pada tahun t AKOit merupakan Aliran kas operasi adalah kas berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenueproducing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
34 PMit merupakan pengeluaran modal adalah pengeluaran bersih pada asset tetap yaitu asset tetap bersih pada akhir periode dikurangi asset tetap bersih pada awal periode. NWCit merupakan modal kerja bersih (net working capital) adalah selisih antara jumlah asset lancar dengan hutang lancar pada tahun yang sama. 6. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada saat yang akan datang. Profitabilitas dirumuskan sebagai berikut, Indahningrum dan Handayani, (2009): PROF = EBT ( earning before tax ) total aset 3.6 Metode analisis data Model yang digunakan untuk menguji hipotesa dalam penelitian ini adalah model umum persamaan regresi linier berganda dan pengolahannya menggunakan alat bantu SPSS. 3.6.1 Uji asumsi a. Uji normalitas data adalah Untuk mengetahui bahwa data dalam keadaan normal maka dilakukan metode kolmogorof dengan alat bantu SPSS 16.0. Distribusi data dinyatakan normal apabila nilai asymptotic significance lebih besar dari 0,10 (Ghozali, 2006) b. Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
35 di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut: Mutikolinieritas dilihat dari (1) nilai tolerance dan awalan (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terkait) dan diregres terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Setiap peneliti harus menentukan tingkat kolonieritas 0.95 (Ghozali, 2006). c. Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang dilakukan apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. jika dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain berbeda disebut heteroskedastisitas. System pengujiannya menggunakan uji glejser. Uji glejser mengusulkaan untuk meregres nilai absolut
36 residual terhadap variabel bebas (Ghozali, 2006) dengan persamaan regresi sbb: Ut = α + βxt + vt Cara melakuan uji glejser dengan SPSS a) Lakukan regresi variabel Y = f (x 1, x 2, x 3, dst) b) Dapatkan variabel residual (Ut) dengan cara memilih tombol save pada tampilan windows Linier Regression dan aktifkan unstandardized residual (lihat contoh pada uji autokorelasi) c) Absolutkan nilai residual (AbsUt) dengan menu transform dan compute d) Regresikan variabel (AbsUt) sebagai variabel terikat dan variabel bebas sehingga persamaan regresi menjadi: e) AbsUt = bo + b1x2 + b2x2 + b3x3 +dst Jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka terjadi problem Autokorelasi. Deteksi adanya Autokorelasi dengan melakukan pengujian, salah satunya dengan uji D-W (Durbin- Watson). Uji D-W secara umum dapat diambil patokan berikut (Ibra yamane): 1. d>4-d : d is signifikan, and there in negative serial correlation 2. d<4-du : d is not signifikan, and there is no negativ serial correlation, we asumsi the are independent.
37 3. 4-du<d<4-dl : the test is inconclusive H 0 : tidak ada autokorelasi (r = 0) H a : ada autokorelasi (r 0) 3.6.2 Analisis regresi berganda Digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh antar sebuah variabel dependen (terikat) dengan dua atau lebih variabel Independen (bebas). bentuk umum dari perumusan model regresi linear berganda adalah sebagi berikut Y = α + b 1 (SIZE) + b 2 (K.INST) + b 3 (DIVD) + b 4 (GROW) + b 5 (FCF) + b 6 (PROF) + e Keterangan: Y α b 1, 2 SIZE = Kebijakan hutang (DEBT) = Konstanta = Koefisien Regresi = Ukuran perusahaan K.INST = kepemilikan institusional DIVD GROW FCF PROF e = Kebijakan dividen = Pertumbuhan perusahaan = Free cash flow = Profitabilitas = kesalahan acak yang berkaitan dengan Y 3.6.3 Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang
38 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi. Nilai adjusted R 2 negatif, maka nilai adjusted R 2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R 2 =1, maka Adjusted R 2 = R 2 = 1 sedangkan jika nilai R 2 = 0, maka adjusted R 2 = (1 k)/(n k). jika k>1, maka adjusted R 2 akan bernilai negatif (Ghozali, 2006). 3.6.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji statistk F) Análisis ini untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan model regresi secara simultan, dimana F hitung diperoleh dengan rumus : F (hit) = Dimana : R21(k -1) (I - R 2)(n - k) n = Jumlah Observasi k = Jumlah Variabel R = Koefisien Regresi
39 Kriteria pengujian: Ho : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 b 6 = 0 : Tidak ada pengaruh yang siknifikan secara simultan antara variabel independen (ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaa, free cash flow, dan profitabilitas) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) Ho : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 b 6 0 : Ada pengaruh yang siknifikan secara simultan antara variabel independen (ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaa, free cash flow, dan profitabilitas) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) Ho diterima jika F hitung F tabel (n-k-l) Ho ditolak jika F hitung > F tabel (n-k-l) 3.6.5 Uji t Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji kemampuan variabel independen (ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaa, free cash flow, dan profitabilitas) dalam mempengaruhi variabel dependen (kebijakan hutang), Ghozali (2009) t hitung = keterangan : t = uji hitung b = koefisien regresi
40 sb= standar error regresi perumusan hipotesis : H 0 = b 0 = artinya variabel independen (ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaa, free cash flow, dan profitabilitas) bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (kebijakan hutang). H a = b > 0 = artinya variabel independen (ukuran perusahaan, kepemilikan institusional, kebijakan dividen, pertumbuhan perusahaa, free cash flow, dan profitabilitas) merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (kebijakan hutang). 3.6.6 Uji hipotesis Diawali dari suatu asumsi, disebut hipotesis, terhadap nilai parameter populasi. Untuk membuktikan asumsi (hipotesis) tersebut dikumpulkan data (populasi atau sampel). Data diolah untuk mencari informasi yang dapat digunakan dalam pembuatan keputusan mengenai pembenaran asumsi. Proses pengambilan keputusan dalam kasus ekonomi dan bisnis banyak yang dapat dilakukan dengan menggunakan pengujian hipotesis. 3.3.6.1 Pengujian hipotesis nol dan hipotesis altenatif. a. Uji hipotesis pertama. Ho = b 1 0 : secara parsial ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang
41 Ha = b 1 > 0 : secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang a. Kriteria signifikansi sebagai berikut : - Jika angka signifikan < 0,05, maka hubungan variabel independen (ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) signifikan. - Jika angka signifikan > 0,05, maka hubungan variabel independen (ukuran perusahaan) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) tidak signifikan. b. Menentukan kriteria pengujian - H 0 ditolak jika -t hitung > -t tabel - H 0 diterima jika -t hitung -t tabel b. Uji hipotesis kedua. Ho = b 2 0 : secara parsial kepemilikan institusional tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang Ha = b 2 > 0 : kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang a. Kriteria signifikansi sebagai berikut : - Jika angka signifikan < 0,05, maka hubungan variabel independen (kepemilikan institusional) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) signifikan.
42 - Jika angka signifikan > 0,05, maka hubungan variabel independen (kepemilikan institusional) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) tidak signifikan. b. Menentukan kriteria pengujian - H 0 ditolak jika -t hitung > -t tabel - H 0 diterima jika -t hitung -t tabel c. Uji hipotesis ketiga. Ho = b 3 0 : secara parsial kebijakan dividen tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang Ha = b 3 > 0 : secara parsial kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang a. Kriteria signifikansi sebagai berikut : - Jika angka signifikan < 0,05, maka hubungan variabel independen (kebijakan dividen) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) signifikan. - Jika angka signifikan > 0,05, maka hubungan variabel independen (kebijakan dividen) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) tidak signifikan. b. Menentukan kriteria pengujian - H 0 ditolak jika -t hitung > -t tabel - H 0 diterima jika -t hitung -t tabel
43. d. Uji hipotesis keempat. Ho = b 4 0 : Secara parsial pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang Ha = b 4 < 0 : Secara parsial pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang a. Kriteria signifikansi sebagai berikut : - Jika angka signifikan < 0,05, maka hubungan variabel independen (pertumbuhan perusahaan) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) signifikan. - Jika angka signifikan > 0,05, maka hubungan variabel independen (pertumbuhan perusahaan) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) tidak signifikan. b. Menentukan kriteria pengujian - H 0 ditolak jika -t hitung > -t tabel - H 0 diterima jika -t hitung -t tabel e. Uji hipotesis kelima. Ho = b 5 0 : Secara parsial free cash flow tidak berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang Ha = b 5 > 0 : Secara parsial free cash flow berpengaruh positif terhadap kebijakan hutang a. Kriteria signifikansi sebagai berikut : - Jika angka signifikan < 0,05, maka hubungan variabel independen (Free cash flow) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) signifikan.
44 - Jika angka signifikan > 0,05, maka hubungan variabel independen (Free cash flow) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) tidak signifikan. b. Menentukan kriteria pengujian - H 0 ditolak jika -t hitung > -t tabel - H 0 diterima jika -t hitung -t tabel. f. Uji hipotesis keenam. Ho = b 6 0 : Secara parsial profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang Ha = b 6 < 0 : Secara parsial profitabilitas berpengaruh negatif terhadap kebijakan hutang a. Kriteria signifikansi sebagai berikut : - Jika angka signifikan < 0,05, maka hubungan variabel independen (profitabilitas) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) signifikan. - Jika angka signifikan > 0,05, maka hubungan variabel independen (profitabilitas) terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) tidak signifikan. b. Menentukan kriteria pengujian - H 0 ditolak jika -t hitung > -t tabel - H 0 diterima jika -t hitung -t tabel