BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1

MADM-TOOL : APLIKASI UJI SENSITIVITAS UNTUK MODEL MADM MENGGUNAKAN METODE SAW DAN TOPSIS.

BAB 1 PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pihak FMPIA Universitas Sumatera Utara. Beasiswa yang

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN KUALITAS KULIT ULAR UNTUK KERAJINAN TANGAN (STUDI KASUS : CV. ASIA EXOTICA MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM SELEKSI BEASISWA SMA NEGERI 2 BAE KUDUS DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh konsumen sebanyak-banyaknya. Dari segi kualitas pelayanan

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK LAPTOP MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE ANDROID MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Daniel Oktodeli Sihombing Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI, Pontianak

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Pengolahan data beasiswa di SMA Negeri 6 Pandeglang pada umumnya. masih menggunakan sistem yang masih manual, yaitu belum adanya

SISTEM REKOMENDASI PENERIMA BEASISWA

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit Usaha Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) Pada Bank BPD Sulteng

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT (Studi kasus: Universitas Sari Mutiara Indonesia)

Kata Kunci : Fuzzy MADM, SAW, kriteria, beasiswa.

BAB II Tinjauan Pustaka

RANCANGAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PILIHAN PRODUK TABLET PC MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Dosen Pembimbing Skripsi

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Lokasi Gudang di Perusahaan dengan Metode Weighted Product

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR DETERMINING SCHOLARSHIP RECIPIENTS USING TOPSIS FMADM METHOD

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU SMK MA ARIF 01 KALIREJO LAM-TENG MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurut kamus besar bahasa Indonesia beasiswa merupakan tunjangan yang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAI KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) (STUDI KASUS) SMA NEGERI 9 SEMARANG

Multi atributte decision making (madm) MCDM, MADM, SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING (FMADM) DENGAN METODE SAW

BAB II LANDASAN TEORI

Multi-Attribute Decision Making

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PEMBERIAN BEASISWA TINGKAT SEKOLAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) STUDI KASUS PT. PERTAMINA RU II DUMAI

ARTIKEL APLIKASI PEMILIHAN TEMPAT WISATA KABUPATEN TULUNGAGUNG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi OLEH :

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 GISTING DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATRIBUTE DECISSION MAKING.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MEMILIH LAPTOP UNTUK MAHASISWA MULTIMEDIA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHT (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) ARTIKEL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELEKSI DANA BANTUAN REHABILITASI BANGUNAN UNTUK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PRINGSEWU

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini banyak terjadi perubahan di berbagai

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Lokasi untuk Cabang Baru Toko Pakan UD.

BAB I PENDAHULUAN. Konsumen Pengguna Kamera Digital SLR (Single Lens Reflex), memberi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional maka pendidikan tinggi menjadi acuan dalam mendorong perkembangan

Multi-Attribute Decision Making

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Beasiswa Pendidikan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting

PENENTUAN KUALITAS TELUR AYAM RAS PADA PETERNAKAN MULAWARMAN GADINGREJO DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA MENGGUNAKAN METODE FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FKIP UMN AL-WASHLIYAH MEDAN) ABSTRACT

PENDAHULUAN. melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) baik tingkat SMK/sederajat

PENGEMBANGAN SISTEM PENENTUAN KELAYAKAN KPR MENGGUNAKAN METODE SAW PADA BANK SYARIAH BUKOPIN

Sistem Pendukung Keputusan Manajemen

Oleh : Tutut Maitanti*, Ema Utami**, Emha Taufiq Luthfi**

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang kebutuhan transportasi bagi manusia sangatlah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT DENGAN METODE SAW PADA KJKS AR RAHMAH. Ervin Fightorini 1, Bowo Nurhadiono 2

Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada Pd. Bpr Bkk Demak Cabang Sayung Dengan Metode Fuzzy Madm (Multiple Attribute Decision Making

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN STAF PENGAJAR MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN KUALITAS PELAYANAN PADA APOTEK AMONG ROGO ADILUWIH. Febriana 1, Dedi Irawan 2

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jasmir Prodi Teknik Informatika, STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA PADA SMK IPT KARANGPANAS SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGAJUAN KREDIT PADA PD BPR BKK BOJA DENGAN METODE SAW. Riris Niken Pratiwi

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DENGAN METODE FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTED DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII SINUMBRA BANDUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DI UNIVERSITAS PANCA MARGA PROBOLINGGO

Kata Kunci: Guru, Decision support systems, MADM, SAW. 1. Pendahuluan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem Informasi

MODEL MULTI ATTRIBUTE DECISION MAKING METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DALAM PENENTUAN PENERIMA PINJAMAN

Ila Fitrotin Rosyidah 1, Agus Winarno, M.Kom 2 Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Desi Reskika Sari ( )

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Rudi Hartoyo ( )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gus melia Testiana. IAIN Raden Fatah, Palembang, Indonesia

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

IMPLEMENTASI METODE WEIGHTED PRODUCT DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN TUNJANGAN PROFESI GURU DI KABUPATEN NGAWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, kebutuhan akan rumah ikut meningkat. Ini

PENENTUAN PRODUK KERAJINAN UNGGULAN DENGAN MENGGUNAKAN MADM-SAW. Fera Tri Wulandari 1*, Setiya Nugroho 1

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN SISWA TELADAN DI SDN 5 TUNGGUL PAWENANG. Beta Wulan Asmara 1, Dedi Irawan 2

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADICTIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMKN 1 RAWAJITU TIMUR

9/22/2011. Bahan Kuliah : Topik Khusus

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN DI TOKO DUNIA TAS TAS DENGAN METODE SAW (Simple Additive Weighting)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU PADA SMK N I DEMAK DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

ANALISIS KOMPARASI SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DAN WEIGHTED PRODUCT DALAM PENENTUAN PENERIMA BEASISWA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem yang dapat membantu para pengambil keputusan dengan memanfaatkan komputer dalam pengambilan keputusan. Secara lebih mendalam, para ahli yaitu Keen dan Scott- Marton mendefinisikan sistem pendukung keputusan sebagai sistem pendukung keputusan yang selanjutnya disebut SPK yang digabungkan dengan sumber daya intelektual manusia dan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Sistem ini merupakan sistem pendukung keputusan berbasis komputer untuk pembuat keputusan manajemen yang berhubungan dengan masalah semi-terstruktur (Turban, 2005). Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputusan mulai dari mengidentifikasi masalah, memilih data yang relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif. SPK memberikan bantuan yang mudah dimengerti bagi orang yang bukan pengambil keputusan teknis untuk dapat menemukan metode pengelolaan terbaik dalam waktu cepat. Bahkan, SPK adalah software yang menyeimbangkan hubungan yang diperlukan antara kondisi sekarang dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pengelolaan (Pourvakhshouri dkk, 2006). Penggunaan SPK salah satunya digunakan dalam penelitian Sistem Pendukung Penilaian Kinerja Karyawan Studi kasus di PT Multiterminal Indonesia Jakarta. 7

Sistem Penilaian adalah sistem atau sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dari beberapa kriteria atau ukuran dengan tujuan melakukan peniliaian atau memberikan nilai dari suatu objek. Salah satu contoh objek dari penilaian yaitu penilaian kinerja karyawan. Penilaian kinerja karyawan dapat didefinisikan sebagai cara sistematis untuk mengevaluasi prestasi, kontribusi, potensi dan nilai dari seorang karyawan oleh orang-orang yang diberi wewenang perusahaan sebagai landasan pengembangan dan sebagainya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP) yang merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan halhal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP sering digunakan dalam berbagai penilaian objek pada penelitian. Misalnya dalam penilaian kinerja karyawan. Metode ini meliputi proses penilaian kinerja yang dimulai dari pembobotan perspektif untuk mengetahui bobot kepentingan masing-masing indikator kemudian penjabaran tujuan strategis ke dalam indikator kinerja. Dari pembobotan indikator yang bersifat kualitatif dan kuantitatif kemudian dapat memberikan penilaian score sebagai hasil kinerja tersebut, dalam hal ini adalah penilaian kinerja karyawan (Putra, 2009). Salah satu penggunaanya adalah untuk membantu dalam memberikan keputusan untuk memilih suatu kosmetik perawatan kulit yang paling dibutuhkan. Dengan banyaknya kosmetik yang ditawarkan tentu tidak mudah untuk memilih kosmetik yang tepat terutama bagi yang 8

belum terbiasa menggunakan kosmetik perawatan. Seperti pada Aplikasi Sistem Pakar Untuk Penentuan Kosmetik dan Jenis Perawatan Tubuh (Santoso dkk,2010) yang memberikan diagnosa permasalahan kulit sehingga dapat memberikan kosmetik dan perawatan yang tepat bagi pasien. Peneliti lain telah membangun sistem pendukung keputusan penentuan jenis perawatan kulit dengan menggunakan metode K-means. Pada klinik kecantikan, salah satu analisis yang mungkin dilakukan adalah menentukan jenis perawatan sesuai dengan sifat dan kondisi kulit. Oleh karena itu, SPK ini diharapkan dapat bagi pemakai dalam memilih dan menggunakan jenis perawatan sesuai dengan sifat dan kondisi kulit. Dengan menggunakan data warehouse, yang menyediakan gudang data untuk mendukung dalam pengambilan keputusan, kemudian diolah menggunakan model mining untuk melihat adaanya pola pola tertentu yang diharapkan dapat membantu analisis data yang dibutuhkan (Ratnaningsih, 2006). Kesulitan dalam memilih kosmetik perawatan kulit sangat mungkin terjadi karena deskripsi kosmetik kurang lengkap serta banyaknya kosmetik yang hampir sama satu dengan yang lainnya dengan merk yang sama. Untuk mengambil keputusan akan kosmetik yang sesuai dengan masalah kulit yang ada perlu konsultasi terlebih dahulu kepada konsultan yang kadang dirasa merepotkan. Pada dasarnya pengambilan keputusan di dalam otak manusia adalah memilih suatu alternatif dari sekian banyak alternatif berdasarkan suatu permasalahan tertentu. Dalam masalah ini maka terdapat sejumlah alternatif 9

kosmetik perawatan kulit. Untuk dapat memilih kosmetik yang tepat maka harus memperhatikan kriteria kriteria yang diperlukan, yaitu usia, kandungan minyak pada kulit, masalah yang dialami kulit, dan harga kosmetik yang sesuai dengan keinginan. Dalam pemilihan kosmetik perawatan kulit dengan menggunakan MADM dengan metode SAW diperlukan kriteriakriteria dan bobot untuk melakukan perhitungannya sehingga akan didapat alternatif terbaik, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah kosmetik perawatan kulit yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Seperti pada penelitian Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mobil Baru dan Mobil Bekas (Purnama, 2012) kriteria dan bobot yang digunakan dalam penelitian tersebut diolah dan ditampilkan menjadi produk yang terbaik. Kriteria masalah didapatkan dari konsumen sehingga sistem akan menampilkan alternatif solusi yang diharapkan dapat membantu konsumen dalam memecahkan masalahnya. Pada dasarnya, proses MADM dilakukan melalui 3 tahap, yaitu penyusunan komponen-komponen situasi, analisis, dan sintesis informasi (Rudolphi, 2000). Pada tahap penyusunan komponen situasi, akan dibentuk tabel taksiran yang berisi identifikasi alternatif dan spesifikasi tujuan, kriteria dan atribut. Tahap analisis dilakukan melalui 2 langkah. Pertama, mendatangkan taksiran dari besaran yang potensial, kemungkinan, dan ketidakpastian yang berhubungan dengan dampak-dampak yang mungkin pada setiap alternatif. Kedua, meliputi pemilihan dari preferensi pengambil keputusan untuk setiap nilai, dan 10

ketidakpedulian terhadap resiko yang timbul. Demikian pula, ada beberapa cara untuk menentukan preferensi pengambil keputusan pada setiap konsekuen yang dapat dilakukan pada langkah kedua. Metode yang paling sederhana adalah untuk menurunkan bobot atribut dan kriteria adalah dengan fungsi utilitas atau penjumlahan terbobot (Kusumadewi, 2006). Penelitian lain yang menggunakan metode SAW adalah Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Mobile Untuk Pengisian Kartu Rencana Studi (Ajiwerdhi dkk, 2012). Pada penelitian tersebut penggunaan metode SAW digunakan untuk membantu mahasiswa dalam memilih matakuliah dalam pengisian Kartu Rencana Studi (KRS). SPK ini merupakan sistem yang dapat membantu mahasiswa mengambil keputusan dengan melengkapi mahasiswa dengan informasi mengenai matakuliah yang disarankan dan tidak disarankan untuk diambil saat pengisian KRS. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan mahasiswa dalam pengambilan keputusan. Metode SAW juga digunakan dalam pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FDAM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia). Sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan oleh pihak Bank BRI untuk memperoleh beasiswa, maka diperlukan kriteria-kriteria untuk menentukan siapa yang akan terpilih untuk menerima beasiswa. Pembagian beasiswa dilakukan oleh beberapa lembaga untuk membantu seseorang yang kurang mampu ataupun berprestasi selama menempuh studinya. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan seseorang yang 11

layak menerima beasiswa maka dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Metode ini dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu mahasiswa terbaik (Wibowo dkk,2009). 12

Tabel 2.1 Perbandingan Sistem Pendukung Keputusan Perbandingan Judul Metode Kelebihan Aplikasi Penelitian Putra (2009) Santoso, dkk (2004) Ratnaningsih (2006) Sistem Pendukung Analytical Berbasis desktop Penilaian Kinerja Hierarchy Hasil identifikasi Karyawan (Studi Process cukup akurat kasus di PT (AHP) Multiterminal Indonesia Jakarta) Perancangan dan Forward Berbasis desktop Pembuatan Aplikasi Chaining Hasil identifikasi Sistem Pakar Untuk cukup akurat Penentuan Produk dan Jenis Perawatan Tubuh di Pusat Perawatan Epiderma Sistem Pendukung K-Means Berbasis desktop Keputusan Penentuan Partitioning Jenis Perawatan Clustering Kekurangan Aplikasi Hanya dapat diakses dari satu komputer yang menginstal aplikasi ini Hanya dapat diakses dari satu komputer yang menginstal aplikasi ini Hasil clustering tidak terlalu tepat 13

Kulit Menggunakan K-Means Dengan Metode Hanya diakses satu dapat dari komputer yang menginstal aplikasi ini Purnama (2012) Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mobil Baru dan Mobil Bekas Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis web Membutuhkan admin untuk mengecek rating secara manual Ajiwerdhi,dkk (2012) Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Mobile Untuk Pengisian Kartu Rencana Studi Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis web dan mobile Tidak semua handphone dapat menggunakan aplikasi ini Dengan Fuzzy Multi- Attribute Decision Making (FMADM) Metode Simple Additive Weighting 14

(SAW) Wibowo, (2009) dkk Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa Bank BRI Menggunakan FMADM (Studi Kasus: Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis desktop Hanya dapat diakses dari satu komputer yang menginstal aplikasi ini Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia) Asastani (2012) Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Kosmetik Perawatan Kulit Dengan Model Multiple Attribute Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis web Membutuhkan admin untuk memasukkan data rating secara manual Decision Making Berbasis Web 15

16