PUPUK DAN PEMUPUKAN TANAMAN BAWANG MERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PEMUPUKAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

SYEKHFANI Fakultas Pertanian Universitas Brawijyaa

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

PEMUPUKAN TANAMAN CABAI Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetatif dan generatif. Stadia pertumbuhan vegetatif dihitung sejak tanaman

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

TINJAUAN PUSTAKA. diklasifikasikan sebagai berikut. Divisi: Spermatophyta; Subdivisi:

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan

I. PENDAHULUAN. karena nilai gizinya sangat tinggi. Kedelai mempunyai kandungan protein yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu Tanah dan Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. dalam siklus kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat

Desti Diana Putri/ I.PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. rumpun, tingginya dapat mencapai cm, Bawang Merah memiliki jenis akar

REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KEDELAI PADA BERBAGAI TIPE PENGGUNAAN LAHAN. Disusun oleh: Tim Balai Penelitian Tanah, Bogor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman bawang merah (Allium ascolanum L.) termasuk salah satu tanaman sayuran umbi multiguna.

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

PEMBAHASAN Prosedur Gudang

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

I. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

Seiring dengan bertambahnya penduduk dan meningkatnya kesejahteraan. penduduk, kebutuhan akan pangan dan sayuran segar juga terus meningkat.

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PUPUK TANAMAN. Perhitungan Kebutuhan Pupuk

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PEMUPUKAN BERIMBANG Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

Transkripsi:

PUPUK DAN PEMUPUKAN TANAMAN BAWANG MERAH I. Pendahuluan A. Latar Belakang Pemupukan merupakan salah satu tahapan paling penting dalam budidaya tanaman. Proses pemupukan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan produksi tanaman tersebut. Pupuk sendiri sebetulnya berupa zat yang ditambahkan pada tanah supaya unsur haranya dapat terpenuhi. Dengan begitu, tanah menjadi lebih produktif dan dapat menunjang pertumbuhan tanaman dan akar dengan baik. Seperti sebuah persyaratan mutlak dalam bercocok tanam bahwa tanah yang subur adalah tanah yang berkualitas tinggi yang dapat menentukan tumbuh kembangnya tanaman dan dapat menghasilkan bahan tanaman yang akan dipanen. Oleh karena itu selain kita harus mengetahui jenis pupuk serta proses penyerapannya, kita juga harus tahu bagaimana cara mengaplikasikan pupuk pada tanaman sehingga proses tersebut bisa lebih efektif dan efisien B. Tujuan 1. Kompetensi Dasar Setelah menyelesaikan bahan ajar ini peserta diharapkan dapat menjelaskan pemupukan bawang merah dengan baik dan benar. 2. Indikator Keberhasilan Setelah mempelajari bahan ajar ini : a. Peserta mampu menjelaskan jenis pupuk dan faktor yang mempengaruhi pemupukan b. Peserta mampu melakukan tata cara pemupukan bawang merah C. Metode - Ceramah - Diskusi - Praktek 1

D. Bahan dan Alat - White board - Spidol - Bahan ajar - Komputer - Pupuk jenis tunggal - Pupuk jenis majemuk - LCD - Kertas Koran - Kertas HVS - Ember - Timbangan II. Jenis Pupuk dan Faktor yang Mempengaruhi Pemupukan Dalam arti luas yang dimaksud pupuk ialah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Termasuk dalam pengertian ini adalah pemberian bahan kapur dengan maksud untuk meningkatkan ph tanah yang masam, pemberian legin bersama benih tanaman kacangkacangan serta pemberian pembenah tanah (soil conditioner) untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Demikian pula pemberian urea dalam tanah yang miskin akan meningkatkan kadar N dalam tanah tersebut. Semua usaha tersebut dinamakan pemupukan. Dengan demikian bahan kapur, legin, pembenah tanah dan urea disebut pupuk. Sedangkan dalam pengertian yang khusus, pupuk ialah bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara tanaman yang jika diberikan ke pertanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. Terdapat 2 jenis pupuk yaitu pupuk anorganik (pupuk buatan) dan pupuk organik. Pupuk Organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi. Pupuk hijau merupakan pupuk tanaman yang yang terbuat dari daundaun yang sudah membusuk di dalam tanah. Pembuatan pupuk hijau biasanya dari tanaman kacang-kacangan seperti kacang tanah, kedelai dll. 2

Pupuk anorganik adalah adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen. Pemupukan adalah penambahan satu atau beberapa hara tanaman yang tersedia atau dapat tersedia ke dalam tanah/tanaman untuk dan atau mempertahankan kesuburan tanah yang ada, ditujukan untuk mencapai hasil/produksi yang tinggi. Memupuk memiliki tujuan untuk mencukupi kebutuhan tanaman akan unsur hara esensial, agar tanaman dapat tumbuh baik secara vegetatif (akar dan batang) maupun generatif (bunga dan buah). Selama siklus hidupnya tanaman membutuhkan unsu-unsur hara esensial. Unsur hara esensial artinya apabila salah satu unsur hara tidak terdapat dalam tanah atau tidak mencukupi kebutuhan tanaman maka pertumbuhannya menjadi tidak normal. Unsur hara esensial ini terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur hara makro yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, terdiri dari unsur-unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Sedangkan unsur hara mikro yaitu unsur hara yang dibutuhkan tanaman hanya dalam jumlah sangat sedikit tetapi harus ada, bahkan dapat bersifat racun bila tersedia dalam jumlah berlebihan. Unsur hara mikro terdiri dari unsur-unsur Besi (Fe), Tembaga (Cu), Boron (B), Mangan (Mn), Belerang (S), dan Zeng (Zn). Beberapa fungsi unsur hara makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar antara lain : a. Nitrogen (N) Pemupukan nitrogen pada tanaman tergantung kepada ketersediaan nitrogen itu sendiri. Apabila tanaman memperlihatkan gejala kekurangan nitrogen, maka perlu diberikan. Peranan/fungsi nitrogen : 1. Bagian terpenting dari asam-asam amino, asam nukleat, dan klorofil 3

2. Mempercepat pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, lebar daun), dan generatif (jumlah polong) dsb 3. Meningkatkan kadar protein tanaman. Nitrogen diambil tanaman dari larutan tanah dalan bentuk NO 3 - atau NH 4 +. b. Fosfat (P) Fosfat merupakan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Pada tanaman yang tercukupi kebutuhan Fosfatnya mendorong pembentukan bunga lebih banyak dan pembentukan biji lebih sempurna. Semakin banyak unsur P yang diberikan pada suatu tanaman, maka semakin cepat pertumbuhan tanaman, tetapi pertumbuhan tanaman tidak selalu berbanding lurus dengan unsur yang diberikan. Pertumbuhan akan bertambah hingga mencapai dosis tertentu dan kemudian akan tidak respon pada dosis lebih besar dari itu. Peranan/fungsi fosfat: 1. Bagian terpenting dari ATP (Adenosin Tri Phosphate) energi kimia berfungsi untuk menyimpan dan transfer energi dalam seluruh proses metabolisme tanaman 2. Bagian utama inti sel dan asam nucleat 3. Memperbanyak pertumbuhan akar 4. Mempercepat pembungaan dan pemasakan P diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion H 2 PO - 2-4, dan HPO 4 c. Kalium (K) Disamping pupuk nitrogen dan phosfat, pupuk kalium adalah salah satu unsur makro yang sangat dibutuhan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Pemberian KCL dapat mengimbangi pemberian nitrogen dan fosfat. Peranan/fungsi unsur kalium: 1. Dalam tranportasi hasil-hasil asimilasi/proses fotosintesa di daun kebagian-bagian tanaman lainnya (akar, tunas, polong/biji) 2. Mengatur tekanan osmose/turgor, memperkuat dinding sel 3. Aktivator enzym pada seluruh proses metabolisme tanaman 4. Menunda penuaan/senesence daun 4

- Faktor-faktor yang mempengaruhi pemupukan Pemupukan pada tanaman bawang merah perlu mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain : 1. Tanah: kondisi fisik (kelerengan, jeluk mempan perakaran, retensi lengas dan aerasi), kondisi kimiawi (retensi hara tersedia, reaksi tanah, bahan organik tanah, sematan hara, status dan imbangan hara), kondisi biologis (pathogen, gulma). 2. Tanaman: jenis, umur dan hasil panen yang diharapkan. 3. Pupuk: sifat, mutu, ketersediaan dan harga. 4. Iklim: temperatur, curah hujan, panjang penyinaran dan angin. III. Tata Cara Pemupukan Setelah lahan selesai diolah, kegiatan selanjutnya adalah pemberian pupuk dasar. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik yang sudah matang seperti pupuk kandang sapi dengan dosis 10 20 t/ha atau pupuk kandang ayam dengan dosis 5-6 t/ha, atau kompos dengan dosis 4-5 t/ha khususnya pada lahan kering. Selain itu pupuk P (SP-36) dengan dosis 200-250 kg/ha (70 90 kg P2O5/ha), yang diaplikasikan 2-3 hari sebelum tanaman dengan cara disebar lalu diaduk secara merata dengan tanah. Balitsa merekomendasi penggunaan pupuk organik (kompos) sebanyak 5 t/ha yang diberikan bersama pupuk TSP/SP-36. Pemberian pupuk organik tersebut untuk memelihara dan meningkatkan produktivitas lahan. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa kompos tidak meningkatkan hasil bawang merah secara nyata, tetapi mengurangi susut bobot umbi (dari bobot basah menjadi bobot kering jemur) sebanyak 5%. Pemupukan susulan I berupa pupuk N dan K dilakukan pada umur 10 15 hari setelah tanam dan susulan ke II pada umur 1 bulan sesudah tanam, masingmasing ½ dosis. Macam dan jumlah pupuk N dan K yang diberikan adalah sebagai berikut : N sebanyak 150-200 kg/ha dan K sebanyak 50-100 kg K2O/ha atau 100-200 kg KCl/ha. Komposisi pupuk N yang paling baik untuk menghasilkan umbi bawang merah konsumsi adalah 1/3 N (Urea) + 2/3 N (ZA) Pupuk K sebanyak 50-100 kg K2O/ha diaplikasikan bersama-sama pupuk N dalam larikan dan dibenamkan ke dalam tanah. Sumber pupuk K yang paling 5

baik adalah KCl atau K2MgSO4 (Kamas). Untuk mencegah kemungkinan kekurangan unsur mikro dapat digunakan pupuk pelengkap cair yang mengandung unsur mikro. Dari penelitian pemupukan bawang merah di lahan bekas tanaman padi sawah di dataran rendah (tanah Aluvial) dengan menggunakan pupuk N sebanyak 200-300 kg (1/2 N-Urea + ½ N-ZA) yang dikombinasikan dengan P2O5 sebanyak 90 kg, K2O sebanyak 50-150 kg Per hektar diketahui bahwa produktivitas dan mutu bawang merah meningkat. Tidak ada perbedaan yang nyata hasil umbi tanaman bawang merah yang diberi kompos (5 t/ha) + ZA (500 kg/ha) + Urea (200 kg/ha) + SP-36 (200 kg/ha) + KCl (200 kg/ha) dengan yang diberi kompos (5 t/ha) + NPK 16-16-16 (600 kg/ha) + ZA (500 kg/ha) (Hidayat et al. 2003). Begitu pula di dataran medium (jenis tanah asosiasi Andosol-Latosol) pemberian 90 kg/ha P2O5 dikombinasikan dengan 200 kg N/ha (1/3 N-Urea + 2/3 N-Za) dan 100 kg K2O/ha dapat meningkatkan haisl umbi bawang merah Tabel 1. Pengaruh penggunaan pupuk N dan P terhadap hasil umbi bawang merah Jenis dan dosis pupuk Bobot umbi basah (kg/9 m 2 ) (kg/9 m 2 ) Komposisi N Urea Za ½ N (Urea) + ½ N (ZA) 1/3 N (Urea) + 2/3 N (ZA) ¼ N (Urea) + ¾ N (ZA) 1/5 N (Urea) + 4/5 N (ZA) 16,64 14,40 15,87 17,01 15,96 16,64 2,00 1,76 1,90 2,16 2,08 2,10 Dosis P (kg/p2o5/ha) 60 120 180 240 15,40 15,63 16,72 16,58 2,00 1,83 1,95 2,13 Hasil-hasil penelitian pemupukan N pada bawang merah menunjukkan 6

bahwa penggunaan campuran Urea + ZA lebih baik dibandingkan penggunaan Urea atau ZA saja. Pupuk ZA selain mengandung N (21%) juga mengandung S (23%). Bawang merahmerupakan salah satu jenis tanaman yang membutuhkan banyak sulfat. Sulfat memegang peranan penting dalam metabolisme tanaman yang berhubungan dengan beberapa parameter penentu kualitas nutrisi tanaman sayuran. Jumlah S yang dibutuhkan tanaman sama dengan jumlah P. Ketajaman aroma tanaman bawang merah berkorelasi dengan ketersediaan S di dalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batas kritis sulfat untuk bawang merah bervariasi antara 50-90 ppm tergantung pada tipe tanahnya. Pemberian S dengan dosis 20-60 ppm meningkatkan serapan S, P, Zn dan Cn, Bawang merah membutuhkan S sebanyak 120 kg S/ha. Contoh dosis pemupukan berdasarkan SOP (Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur). Jenis dan takaran pupuk yang digunakan sebagai berikut : a. Pemupukan I (pada saat tanam) - SP 36 Sebanyak 300 kg/ha - KCl sebanyak 100 kg/ha - Urea sebanyak 50 kg/ha b. Pemupukan II (15 hari setelah tanam) - Urea sebanyak 50 kg/ha - KCl sebanyak 100 kg - ZA 100 kg/ha c. Pemupukan III (25 hari setelah tanam) - KCl sebanyak 100 kg/ha) - ZA 300 kg/ha Pemupukan bawang merah dapat dilakukan dengan cara membuat larikan diantara baris tanaman, ditugalkan maupun dilarutkan kemudian dikocorkan kepada tanaman hal tersebut disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing daerah dan kondisi pertanaman. Pada pertanaman dengan parit, pemberian pemupukan sebaiknya tidak diikuti dengan penyiraman, karena akan menyebabkan pupuk larut ke dalam parit atau menguap. Dalam melakukan pemupukan kita juga harus mempertimbangkan tata cara memperlakukan pupuk dengan baik misalnya pupuk tidak boleh diletakkan 7

sembarangan karena dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas dari pupuk itu sendiri. Pupuk sebaiknya disimpan di tempat yang tertutup dan terlindung, serta terpisah dari hasil panen dan produk pertanian lainnya. Gunakanlah selalu pupuk yang berkualitas tinggi. Penggunaan pupuk organik juga perlu berhati-hati dan sebaiknya hanya menggunakan pupuk organik yang telah benar-benar terdekomposisi. Gambar 7. Pemupukan tanaman muda 8

IV. Daftar Pustaka Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran dan Biofarmaka. 2005. Teknologi Budidaya Tanaman Bawang Merah. Ditjen Hortikultura. Direktorat budidaya dan pascapanen sayuran dan Tanaman Obat. 2015. Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Kabupaten Nganjuk, Propinsi Jawa Timur. Dirtektorat Jenderal Tanaman Hortikultura, Kementerian Pertanian. Jakarta. Gardner, F. P., R. B. Pearce dan R. L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan: Herawati Susilo. UI Press, Jakarta Rabinowitch H.D. dan J.L. Brewster. 1990. Onions and Allied Crops Volume III Biochemistry, Food Science, and Minor Crops. CRC Press. Boca Raton, Florida. 9