BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Dalam merespon fenomena itu, manusia berpacu mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di pesantren-pesantren dan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, maupun dengan bangsa tertentu. Adapun bahasa Arab merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, bergaul, dan berkomunikasi, untuk keperluan semua itu manusia. memerlukan alat, dan alat yang efektif adalah bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipahami, dimengerti, dan merasakan segala sesuatu yang ia alami. 1

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa serta terdidik dalam bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. 1. Kompetensi atau kemampuan guru dalam menyampaikan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. orang berusaha membekali diri dengan iman, ilmu pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengajarkan sesuatu maka pembelajaran berarti menunjuki seseorang tentang

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, berketerampilan, dan berakhlak mulia. hubungan ini tepat sekali ajaran agama Islam yang menjunjung tinggi ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur'an Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam, dalarn arti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan dan keserasian antara aspek-aspek material dan spiritual. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh pendidik. kedewasaan dan bertanggung jawab atas segala perbuatannya.

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Dalam Q.S ar-ra d/13: 11 Allah Swt. berfirman: kemunduran menuju kemajuan. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna. Disamping manusia. terjadi karena manusia dianugerahi akal oleh Allah Swt, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci yang berisi tuntunan dan hidayah yang

BAB I PENDAHULUAN. bersikap kritis, berinisiatif, unggul, dan kompetitif selain menguasai ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan manusia lainnya. Namun, pada era ketika zaman dan

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

. Ayat di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu memberi

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kebutuhan bagi seorang siswa, mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, seperti halnya dengan diadakan sekolah-sekolah gratis. Karena

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan. Dalam ajaran Islam, pendidikan adalah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan dan menerima pikiran, saling mengutarakan perasaan atau saling

BAB I PENDAHULUAN. bagi umat Islam setelah puasa wajib. Disebut dianjurkan karena orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia juga perlu berkomunikasi dengan sesamanya. Salah satu alat komunikasi adalah melalui bahasa. Dalam arti luas: bahasa ialah alat yang dipakai manusia untuk memberi bentuk kepada sesuatu yang hidup di jiwanya, sehingga diketahui orang. Jadi di sini termasuk juga mimiek (gerak muka), pantho mimiek (gerak anggota), dan menggambar. Dalam arti umum: bahasa ialah pernyataan perasaan jiwa dengan kata yang dilisankan atau yang ditulis. 1 Bahasa adalah kata/lafal yang digunakan oleh setiap orang (kaum) dalam menyampaikan maksud/kehendak mereka. 2 Bahasa tidak dapat dipisahkan dari manusia dan akan mengikuti di dalam pekerjaannya. Bahkan pada waktu manusia kelihatan tidak berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa. Menurut Samsuri, bahasa ialah alat yang dipakainya untuk membentuk pikiran dan perasaannya, keinginan dan perbuatan-perbuatannya, alat yang dipakainya untuk mempengaruhi dan dipengaruhi, dan bahasa adalah dasar pertama-tama dan paling berurat-berakar daripada masyarakat manusia. Bahasa adalah tanda yang jelas daripada kepribadian yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas daripada keluarga dan bangsa; tanda yang jelas daripada kemanusiaan. 3 Allah SWT berfirman pada Q.S. al-baqarah ayat 31-32, sebagai berikut: 1 M. Ngalim Purwanto dan Djeniah Alim, Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra, 1997), Cet. 1, h. 19 2 Syaikh Mushthafa Al-Ghulayaini, Tarjamah Jami ad-durus al- Arabiyah, (Semarang: CV. asy-syifa, 1992), Cet. 1, h. 13 3 Samsuri, Analisa Bahasa, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 4

ل و و و ل و ا و ا و ا ه و و ك ل ه و ك ل و و و ك ا و و و ا ئ ك ئ ا ا ا و و ئ و ئ و ه و و ئ ا ك ا ك ا ك و ئ ئ و ا ه و ئ )۳۲( صه و ئ اق ئ ا ي و )۳١( ا و ه و ئ ل و قه وا ك ا ك ا ه و و و و ئ ا و ا و ه و ئ ل ه و و ل و ا و ت ا ا و ع ئ ا ي ك ا ل و ئ ا ي ك Menyimak dari ayat di atas, ternyata bahasa itu telah diajarkan semenjak Nabi Adam diciptakan Allah SWT, lalu Dia ajarkan berbagai nama kepada beliau, dengan begitu beliau pun bisa menyebutkan berbagai nama tersebut melalui bahasa lisan beliau. Dari sekian ragam bahasa yang digunakan, bahasa Arab juga merupakan salah satu bahasa internasional yang sering digunakan orang, baik pada saat adanya kerja sama, dalam hal perdagangan maupun dalam hal yang lain. Bahasa Arab sudah menjadi bahasa keseharian, khususnya bagi orang Arab itu sendiri dan kita seluruh umat Islam. Kita sering menggunakan bahasa Arab tersebut dalam beribadah, seperti pada waktu salat, berdoa, bersalawat, dan zikir. Umat Islam meyakini bahwa al-quran yang Allah SWT mukjizatkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah pedoman dan petunjuk bagi hidup kita juga menggunakan bahasa Arab. Hal ini menunjukan bahwasanya bahasa Arab itu tidak dapat dipisahkan dari umat Islam. Allah SWT berfirman pada Q.S. Yusuf ayat 2, sebagai berikut: ئ ه ل و ا ن و ا ا ه و ك ق ن ك ا ه ا و و ئيه ا ا و و ع ل ك ا و ن ا ع ئ ك ا و Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar mengemukakan bahwa bahasa Arab dan al- Quran sebagai dua sisi mata uang yang tak dapat dipisah-pisahkan antara yang satu dengan lainnya. Mempelajari bahasa Arab adalah syarat wajib untuk menguasai isi al-quran. Dan mempelajari al-quran berarti mempelajari bahasa Arab. Dengan

demikian peranan bahasa Arab di samping sebagai alat komunikasi manusia sesamanya juga komunikasi manusia beriman kepada Allah, yang terwujud dalam bentuk salat, doa-doa dan sebagainya. 4 Mengingat betapa pentingnya bahasa Arab bagi hidup kita, maka bahasa Arab telah dijadikan satu mata pelajaran pokok di setiap madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), maupun Madrasah Aliyah (MA), baik yang berstatus negeri maupun swasta, terlebih lagi pada Pondok-Pondok Pesantren. Dalam mempelajari bahasa Arab, ada empat kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu kemampuan dalam menyimak ) مل هرة إل هع (, kemampuan dalam ( مل هرة ا أة,) kemampuan dalam membaca مل هرة ا ال ) berbicara ), dan kemampuan.) مل هرة ا ه ) menulis dalam Pada mata pelajaran bahasa Arab di setiap madrasah ada memuat empat aspek pokok yang harus dipelajari setiap babnya, seperti qira ah (mufradat), qa idah (tarkib), hiwar dan Insya. Keempat aspek bahasa Arab tersebut yang paling banyak mendapat keluhan adalah aspek qa idah atau tarkib. Alasan mereka sangat logis, bahwa aspek tersebut cukup sulit untuk dipahami dan dalam mengaplikasikannya dalam bentuk tugas/latihan tidak bisa tanpa ada bantuan dari guru pengajar langsung. Aspek tarkib adalah aspek yang mengatur akan susunan kalimat bahasa Arab yang benar atau disebut juga dengan struktur kalimat bahasa Arab. Aspek tarkib ini 4 Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), Cet. Ke-2, h. 188

mencakup ilmu nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu merupakan salah satu cabang dari ilmu bahasa Arab. Dalam istilah sekarang, cabang ilmu nahwu ini dikenal dengan nama sintaksis, yaitu bagian dari tata bahasa yang mempelajari dasar-dasar dan proses pembentukan kalimat. Menurut M. Sufyan secara bahasa, nahwu adalah misal, seperti, contoh, sekitar, kira-kira (miqdar), sebagian (ba dha) dan macam (nau u/qiam). Secara istilah, nahwu merupakan salah satu cabang bahasa Arab yang mengatur bacaan akhir tiap-tiap kata dan jabatannya dalam sebuah susunan kalimat, 5 seperti menyusun katakata yang terpisah menjadi satu kalimat bahasa Arab yang mufidah dan memberi baris/harakat teks bahasa Arab yang mufidah. Sedangkan ilmu sharaf secara bahasa berarti berubah atau mengubah, sedangkan menurut istilah (menurut kalangan ulama sharaf), yaitu berubahnya bentuk asal pertama yaitu fi il madhi menjadi fi il mudhari, mashdar, isim fa il, isim maf ul, fi il amar, fi il nahi, isim zaman, isim makan dan terakhir sampai pada isim alat, 6 seperti merubah kata yang di dalamnya mengandung dhamir-dhamir dan merubah bentuk kata (tashrif al-ushul). Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru adalah salah satu madrasah yang ada di Kotabaru yang masih berstatus swasta. Madrasah ini memiliki delapan kelas, di antaranya kelas I ada tiga kelas yaitu kelas I.A, I.B dan I.C, kelas II ada tiga kelas yaitu kelas II.IPA, II.IPS 1 dan II.IPS 2, dan kelas III ada dua kelas yaitu kelas III.IPA dan III.IPS. 5 M.Sufyan, Ilmu Nahwu/Tata Bahasa Arab, (Yogyakarta: Kota Kembang, tth), h. 9 6 Maftuh Ahnan, Metode Belajar Ilmu Shorof, (Surabaya: Terbit Terang, 1999), h. 7

Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru telah menjadikan bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang pokok bagi siswanya. Adapun teori yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab di madrasah ini adalah teori kesatuan (nazhariyah alwahdah) yang artinya sub materi-sub materi bahasa Arab seperti qira ah (mufradat), qa idah (tarkib), hiwar dan insya digabung menjadi satu atau tidak terpecah-pecah dalam satu buku paket mata pelajaran bahasa Arab. Hal ini sesuai dengan pendapat Mahmud Yunus bahwa bahasa Arab diajarkan sebagai satu kesatuan yang berhubungan erat, bukan dibagi-bagi atas beberapa bagian (cabang) yang bercerai-berai. 7 Berdasarkan penjajakan dan informasi yang penulis dapatkan sementara ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas III dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru termasuk dalam kategori rendah. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh beberapa faktor baik yang bersifat intern (dalam diri siswa) maupun ekstern (luar diri siswa). Beranjak dari hal itu, penulis ingin melakukan penelitian yang selanjutnya akan dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul KEMAMPUAN SISWA KELAS III DALAM ASPEK TARKIB PADA MATA PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH ALIYAH DARUL ULUM KOTABARU. B. Rumusan Masalah 1983), h. 27 7 Mahmud Yunus, Metodik Khusus Bahasa Arab (Bahasa al-quran), (Jakarta: Hidakarya Agung,

Beranjak dari latar belakang masalah dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan nyata mengenai permasalahan yang akan diteliti, maka dirumuskan pokokpokok masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas III dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru? 2. faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas III dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru? C. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami judul di atas, penulis merasa perlu untuk menegaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Kemampuan Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa, (bisa, sanggup) melakukan sesuatu; dapat. Kemampuan berarti kesanggupan; kecakapan; kekuatan. 8 Maksud penulis di sini adalah penulis ingin mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas III Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru dalam aspek tarkib, yaitu kemampuan dalam menyusun kalimat bahasa Arab, memberi baris/harakat teks bahasa Arab, merubah kata dalam bentuk 8 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990), Cet. Ke-3, h. 707

dhamir-dhamir dan kemampuan dalam merubah bentuk kata (tashrif alushul) pada mata pelajaran bahasa Arab. 2. Aspek tarkib Dalam setiap pembelajaran bahasa Arab di madrasah-madrasah, aspek ini disamakan dengan aspek qa idah, yaitu aspek yang membahas tentang ilmu nahwu dan sharaf. Adapun yang dimaksud dengan ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan kalimat dan problematikanya, serta kedudukan kata dalam suatu kalimat, 9 dan yang dimaksud dengan ilmu sharaf adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk kata dan membaginya menjadi jenis-jenis menurut fungsinya. 10 Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah dua hal yang berkaitan dengan nahwu yaitu menyusun kalimat bahasa Arab dan memberi baris/harakat teks bahasa Arab, dan dua hal yang berkaitan dengan sharaf yaitu merubah kata yang di dalamnya mengandung dhamir-dhamir yaitu dhamir hum, hunna, anta, anti dan antunna yang diambil dari fi il madhi dan fi il mudhari dan merubah bentuk kata (tashrif al-ushul) yaitu fi il madhi, mudhari, mashdar, isim fa il, isim maf ul dan fi il amar. Jadi, maksud penulis di sini adalah penulis ingin meneliti tingkat kemampuan siswa kelas III Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru dalam aspek tarkib (nahwu dan sharaf), beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam pelaksanaan tes 9 Chatibul Umam, Aspek-Aspek Fundamental dalam Mempelajari Bahasa Arab, (Bandung: PT. al-ma rif, 1980), Cet. 1, h. 18 10 Ibid

kemampuan dalam aspek tarkib ini, penulis lebih menuntut responden pada kemampuan dalam menulis ) مل هرة ا ه (. Di samping pelaksanaannya yang bersifat praktis, juga tentunya semua siswa kelas III yang menjadi responden dalam penelitian ini telah memiliki kemampuan tersebut. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa kelas III dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa kelas III dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru. E. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan nantinya berguna: 1. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi semua pihak mengenai tingkat kemampuan siswa kelas III Madrasah Aliyah Darul Ulum Kotabaru dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru pengajar yang bersangkutan agar lebih kreatif di dalam mengajarkan tarkib, dan sebagai motivasi bagi siswa untuk belajar tarkib lebih baik lagi. 3. Sebagai data pendahuluan bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian lebih dalam. F. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini akan dibagi dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I, Pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II, Tinjauan teoritis tentang kemampuan siswa dalam aspek tarkib pada mata pelajaran bahasa Arab yang meliputi pengertian tarkib dan bahasa Arab, fungsi dan tujuan pengajaran tarkib, aspek-aspek tarkib, kemampuan siswa dalam tarkib dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam tarkib. BAB III, Metode penelitian yang meliputi jenis dan pendekatan, desain penelitian, objek penelitian, subjek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, desain pengukuran, teknik pengolahan data dan analisis data. BAB IV, penyajian data dan analisis yang meliputi deskripsi data dan analisis data. BAB V, Penutup yang meliputi simpulan dan saran