BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu kegiatan yang sangat sulit. Tidak dapat dipungkiri di negara kita ini masih

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Pembelajaran dan pendidikan merupakan sarana yang penting untuk

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kemampuan berbahasa mencakup empat aspek yaitu menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. selalu mengandung pikiran atau perasaan. Di dalam kegiatan komunikasi ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam dunia pendidikan mengalami perubahan konsep. Diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. hasil berpikir yang paling penting dan mendukung masa adalah bahasa. Dengan. kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan memberikan pembaharuan pada kurikulumnya dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang diselenggarakan di setiap satuan pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, bahkan yang dilakukan di lembagalembaga nonformal dan informal seharusnya dapat menjadi landasan bagi pembentukan pribadi peserta didik, dan masyarakat pada umumnya Mulyasa (2013, hlm.13). Namun pada kenyataannya mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan mutu pendidikan di negara lain. Rendahnya mutu pendidikan membutuhkan penanganan yang menyeluruh, karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan kehidupan suatu bangsa. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara sebaiknya dapat mem-bantu untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat mempengaruhi keterampilan seseorang dalam berbahasa. Tentu telah kita ketahui bahwa keterampilan dalam berbahasa itu ada empat aspek diantaranya mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sejak kita dilahirkan ke dunia pertama-tama kita belajar menyimak atau mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Oleh karena itu aspek-aspek keterampilan berbahasa sangat berkaitan erat satu dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang terakhir yaitu menulis, Tarigan (2008, hlm.3) mengatakan bahwa, menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis juga merupakan keterampilan proses sesuai dengan yang dikatakan Jauhari (2013, hlm.16), bahwa keterampilan menulis ialah keterampilan proses karena hampir semua orang yang membuat 1

2 tulisan, baik karya ilmiah, nonilmiah, maupun hanya catatan pribadi, jarang yang melakukannya secara spontan dan langsung jadi. Sebagai salah satu dari keterampilan berbahasa menulis tidak dapat dilepaskan dari aspek-aspek keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca akan memberikan kontribusi berharga dalam menulis. Begitu pula sebaliknya, apa yang diperoleh dari menulis akan berpengaruh juga terhadap keterampilan berbahasa lainnya. Dalam kehidupan modern ini keterampilan menulis sangatlah dibutuh-kan. Seseorang yang pandai dan terampil menulis akan dipandang sebagai orang yang terpelajar atau berpendidikan. Menurut Morsey dalam Tarigan (2008, hlm.4) mengatakan bahwa menulis dipergunakan, melaporkan/memberitahukan dan memengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapai dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat. Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan memperhatikan wujud bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi pengertian bahasa sebagai: bahasa adalah komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia Keraf (1994, hlm.1). Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbolsimbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Ia merupakan simbol karena rangkaian bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia harus diberikan makna tertentu. Teks ulasan film/drama adalah salah satu teks baru yang dipelajari dalam kurikulum 2013. Sebelumnya, teks ulasan yang diajarakan di sekolah adalah teks ulasan buku baik fiksi maupun fiksi non fiksi. Karena kebaruan tersebut, siswa dan guru mendaptkan tantangan yang berarti dalam pembelajaran teks ulasan film/drama. Guru masih mengalami kebingungan dalam menerapkan pola-pola pembelajaran yang efektif pada siswa. Sehubungan dengan menulis, dalam kurikulum 2013 terdapat materi tentang memproduksi teks ulasan film. Teks ulasan film adalah teks yang dihasil-

3 kan dari sebuah analisis terhadap sebuah film atau drama. Teks tersebut memuat tanggapan, tinjauan, dan anlisis dala hal ini film dan drama yang berhubungan dengan latar, waktu, tempat, tokoh dan penokohan bahkan peng-ambilan gambar pada film dan drama juga turut diperbicangkan. Dalam kurikulum 2013, kopetensi dasar yang harus dikuasai siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berbasis teks tidak sekedar me-mahami teks. Di tingkat SMA, selain menguasai pengetahuan tentang teks, siswa juga dituntut untuk memiliki keterampilan-keterampilan atas teks yang dipelajari. Keterampilan tersebut anatar lain menginterprestasi, memproduksi, menyunting, mengabstraksi, dan mengonversi teks. Hal tersebut bukan hanya menjadi tantangan bagi siswa melainkan juga para guru sebagai pengonsep pembelajaran. Dipilihlah kopentensi memproduksi teks ulasan film/drama disebabkan pada kompentensi tersebutlah banyak ditemukan permasalahan-permasalahan. Di antaranya guru kebingungan dengan permasalahan kurangnya minat siswa dalam menulis. Sementara itu, ketidakmampuan siswa menulis dilatarbelakangi beberapa alasan di antaranya adalah ketidakdekatan mereka dengan dunia membaca dan menulis. Mereka tidak terbiasa menungkan ide-ide ke dalam tulisan apalagi mengembangkan ide tersebut. Oleh karena itu, mereka selalu gagap jika diharuskan untuk menulis. Memproduksi teks ulasan merupakan kegiatan memberikan ulasan atau resensi atas suatu karya baik film maupun drama. Ulasan disusun sebagai umpan balik dari rasa kritis kita terhadap film atau drama tersebut. Ulasan yang berbentuk teks disebut sebagai teks ulasan. Teks ulasan bertujuan sebagai media melontarkan kritikan secara sopan dan santun terhadap suatu karya. Cara yang paling tepat adalah menyampaikan kritik dengan tutur sapa yang santun, pemilihan kata yang baik, dan pada waktu yang tepat. Permasalahan yang dikritik tentunya harus dikuasai dan sebaiknya ulasan tersebut memberikan solusi terhadap permasalahan yang dikritik. Salah satu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran menulis teks ulasan film yaitu dengan menggunakan metode Think Talk Write. Metode Think Talk Write adalah strategi yang memfasilitasi latihan

4 berbahasa secara lisan dan menulis bahasa tersebut dengan lancar. Strategi Think Talk Write mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan kemudian menuliskan suatu topic tertentu. Strategi ini digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum dituliskan. Strategi Think Talk Write memperkenakan siswa untuk memengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan. Ia juga membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengambangkan ide-ide melaluii percakapan terstruktur. Sebagaimana namanya, strategi ini memiliki sintak sesuai dengan urutan di dalamnya, yakni Think (berpikir), Talk (berbicara atau berdiskusi), dan Write (menulis). Metode Think Talk Write ini cocok digunakan untuk membantu siswa dalam memproduksi teks ulasan film. Karena dengan menggunakan metode Think Talk Write siswa lebih mudah dalam mengembangkan cerita atau ide cerita secara runtutan berdasarkan urutannya. Guru dapat menggunakan metode ini sebagai sara untuk memudahkan mengajar terutama pada pokok bahasan mencari idea tau sumber ketika menulis teks ulasan film. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakaukan penelitian dengan judul Pembelajaran Memproduksi Teks Ulasan Film Tanah Surga Katanya Berdasarkan Struktur Teks dengan Menggunakan Metode Think Talk Write pada Siswa Kelas XI SMA PASUNDAN 1 Bandung Tahun Pealajaran 2016/2017. 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan tahap permulaan dari penguasaan masalah mengenai suatu objek tertentu dalam situasi tertentu. Identifikasi masalah titik yang memperlihatkan pertemuan masalah penelitian oleh peneliti ditinjau dari sisi keilmuan, bentuk, serta banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi oleh

5 penulis. Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan, penulis mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut. 1. Kurangnya minat siswa dalam menulis. 2. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis. 3. Rendahnya minat siswa dalam membaca. 4. Minimnya pemahaman siswa tentang apa yang dibaca. 5. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai memproduksi teks ulasan film. Demikianlah identifikasi masalah yang dialami siswa SMA Pasundan 1 Bandung berdasarkan informasi yang didapat oleh guru. 1.3 Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.3.1 Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan cerminan pertemuan masalah penelitian yang akan ditinjau oleh peneliti. Perumusan masalah adalah model keterhubungan variabel-variabel yang akan diteliti. Perumusan masalah muncul dari suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti, kemudian peneliti menuliskan kesenjangan itu dalam bentuk pertanyaan. Salah satu tahap yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian tidak akan berarti dan bahkan tidak akan membuahkan hasil. Suharsimi (2010, hlm.69) berpendapat, masalah merupakan bagian dari kebutuhan seseorang untuk dipecahkan. Masalah dalam penelitian ini merupakan sesuatu yang perlu diselesaikan dan dirumuskan dengan jelas. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. a. Mampukah siswa melakuakn pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write pada siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung?

6 b. Mampukah siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung memahami pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write? c. Efektifkah metode Think Talk Write digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks ulasan film pada siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung? 1.3.2 Batasan Masalah Pembatasan masalah merupakan usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti. Batasan masalah bertujuan untuk mengidentifikasi faktor mana yang masuk dalam ruang lingkup masalah penelitian. Pembatasan masalah adalah proses eliminasi dari masalah-masalah yang ditemukan dalam identifikasi masalah dan perumusan masalah. Dalam penelitian ini, penulis membuat batasan masalah sebagai berikut. a. Kemampuan penulis yang diukur adalah merencanakan, melaksanakan, pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write, dan mengevaluasinya. b. Kemampuan siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung yang diukur adalah menulis teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write. c. Metode yang digunakan adalah metode Think Talk Write. d. Materi yang digunakan adalah memproduksi teks ulasan film. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya hasil dari sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai. Tujuan penelitian berkaitan dengan pernyataan rumusan masalah. Tujuan penelitian harus relevan

7 dengan identitas masalah yang ditemukan. Setiap upaya pasti memiliki tujuan yang akan dicapai. Tujuan penelitian untuk memeroleh jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai sebagai berikut; a. Untuk mengetahui keberhasilan penulis melaksanakan pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write pada siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung. b. Untuk mengatahui keberhasilan siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung dalam memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write. c. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode Think Talk Write dalam pembelajaran memproduksi teks ulasan film pada siswa kelas XI SMA Pasundan 1 Bandung. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah. Setiap upaya yang dilakukan sudah pasti memiliki manfaat berdasarkan tujuan yang telah ditentukan. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai petunjuk praktik pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis, siswa, guru, peneliti lain, dan lembaga. Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut. a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengalaman berharga dan saran serta meningkatkan kemampuan kopentensi dan kreatifitas penulis dalam melaksanakan praktik penilaian di lapangan mengenai laporan pembelajaran memproduksi memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write. b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia.

8 Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dan menarik bagi siswa, selain itu hasil penelitian ini dapat juga dimanfaatkan untuk meningkatkan kreativitas guru dalam melaksanakan pengajaran bahasa dan sastra indonesia kearah yang lebih baik. c. Bagi Peneliti Lanjutan Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi peneliti lanjutan adalah sebagai dasar pemikiran pengembangan metode pembelajaran untuk melanjutkan penelitian dalam meningkatkan pembelajaran memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write. d. Bagi perguruan tinggi Hasil penelitian ini dapat membantu menjadi sarana untuk menambah ilmu bagi mahasiswanya dan bahan informasi bagi Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan Bandung. Berdasarkan manfaat, penelitian ini melihat seberapa jauh peranan suatu penelitian. Penelitian akan memegang peran penting jika dilakukan dengan baik dan benar. Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna sebagai petunjuk praktik pengambilan keputusan dalam artian yang cukup jelas. Oleh sebab itu, manfaat yang dapat dijelaskan sebagai salah satu pedoman penulis dalam melaksanakan penelitian ini adalah dengan adanya peningkatan dan perubahan kearah lebih baik. Hasil akhir penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi siswa, bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, bagi peneliti lanjutan, dan bagi lembaga. 1.5 Definisi Operasional Untuk menghindri salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang penulis gunakan dalam judul penelitian, secara oprasional istilah-istilah yang ter-dapat dalam judul dapat didefinisikan sebagai berikut.

9 a. Pembelajaran merupakan suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalamai perubahan atas suatu yang telah dipelajari. b. Memproduksi teks ulasan film adalah menghasilkan suatu tulisan yang isinya mengenai ulasan suatu film atau drama yang di dalamnya mengunakan kritikan dengan sopan dan santu terhadap suatu karya. c. Metode Think Talk Write adalah suatu latihan terstruktur yang dirancang untuk merangsang seseorang berpikir, berbicara, dan menulis. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa memproduksi teks ulasan film dengan menggunakan metode Think Talk Write adalah pembelajaran menulis untuk mendorong siswa menenrangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran atau suatu ide. 1.6 Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi berisi mengenai keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya. Struktur organisasi skripsi dapat dijabarkan dan dijelaskan dengan sistematika penulisan yang runtun. Struktur organisasi skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Struktur organisasi skripsi di mulai dari bab I sampai bab V. Bab I pendahuluan. Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi yang menguraikan latar belakang penelitian berkaitan dengan kesenjangan harapan dan fakta di lapangan, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis, definisi operasional dan struktur organisasi skripsi. Bab II kajian teori, dan analisis pengembangan materi pelajaran yang diteliti. Bab ini berisi tentang kajian teori-teori yang terdiri dari pembelajaran bahasa Indonesia di SMA (mencakup tentang kedudukan materi terhadap kurikulum 2013, serta Kompetensi Inti Kompetensi Dasar, Alokasi waktu dan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA), keterampilan memproduksi (mencakup langkah-langkah memproduksi), memproduksi teks, teks ulasan drama, struktur teks ulasan drama, ciri-ciri teks ulasan drama dan kaidah teks

10 ulasan drama, media pembelajaran memproduksi (mencakup tentang media koleksi foto, langkah-langkah media koleksi foto dan kelebihan dan kekurangan media koleksi foto, penelitian yang relevan. Bab III metode penelitian. Bab III berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, operasionalisasi variabel, rancangan pengumpulan data, instrumen, prosedur penelitian dan rancangan analisis. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya. Bab V simpulan dan saran. Bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.